• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak Tutur Ekspresif (Studi Kasus Siswa Kelas XI UPT SMA Negeri 21 Gowa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tindak Tutur Ekspresif (Studi Kasus Siswa Kelas XI UPT SMA Negeri 21 Gowa)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Hasil penelitian yang relevan
  • Pengertian bahasa
  • Hakikat bahasa
  • Pragmatik
  • Tindak tutur
  • Tindak tutur ekspresif

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna pragmatis tindak tutur ekspresif pada siswa SMA Negeri 1 Ngaglik Yogyakarta. Persamaannya adalah sama-sama menyelidiki tindak tutur ekspresif dan jenis penelitian deskriptif serta menggunakan teori yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif dan fungsinya dalam film Rudy Habibie Hanung Bramantya.

Persamaan penelitian yang relevan bagi peneliti adalah meneliti tindak tutur ekspresif, dan penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif. Dalam kajian pragmatik, tindak tutur paling dasar dibedakan menjadi tiga, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Jadi dapat dikatakan bahwa kekuatan ilokusi merupakan fungsi yang melekat atau integral dari tindak tutur dalam sebuah tuturan.

Tindak lokusi merupakan suatu bentuk tindak tutur yang penuturnya tidak bertanggung jawab atas pelaksanaan isi tuturannya. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung kekuatan untuk melakukan tindakan tertentu sehubungan dengan mengatakan sesuatu. Menurut Yule, 2014:93, tindak tutur ekspresif adalah suatu bentuk tindak tutur yang mengungkapkan sesuatu yang dirasakan oleh penutur.

Tuturan ekspresif mengeluh merupakan tindak tutur yang terjadi karena ingin mengungkapkan perasaan tertekan yang disebabkan oleh penderitaan, kesakitan, atau frustasi.

Kerangka Pikir

Tuturan ekspresif permintaan maaf merupakan tindak tutur yang terjadi karena penutur merasa kasihan terhadap lawan bicaranya, karena telah mengganggu waktu lawan bicaranya, atau karena telah melakukan kesalahan. Searle (dalam Saifudin 2019:8) menyatakan bahwa ekspresif adalah ungkapan sikap dan perasaan terhadap suatu keadaan atau reaksi terhadap sikap dan tindakan orang. Tindak tutur ekspresif sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya pada kegiatan pembelajaran kelas di UPT SMA Negeri 21 Gowa.

Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis tindak tutur ekspresif siswa Kelas XI UPT SMA Negeri 21 Gowa. Penalaran yang dimaksud akan mengarahkan peneliti untuk menentukan data dan informasi dalam penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan yang diuraikan.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Pragmatik
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Pragmatik

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini adalah data tuturan siswa kelas XI IPA 2 yang mengandung tindak tutur ekspresif. Sumber data penelitian ini diambil dari tuturan siswa kelas XI MIPA 2 UPT SMA Negeri 21 Gowa yang mengandung tindak tutur ekspresif. Kemudian, teknik catat digunakan untuk merekam penggalan kalimat pada tindak tutur ekspresif percakapan siswa sebagai cara mendapatkan data pada grup chat WhatsApp kelas XI MIPA 2 UPT SMA Negeri 21.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif di kelas pembelajaran bahasa Indonesia (4) tuturan ekspresif simpati, (5) tuturan ekspresif menyalahkan, (6) tuturan ekspresif permintaan maaf. Tuturan ekspresif ucapan selamat adalah tuturan yang berisi doa, harapan akan kesejahteraan atau ucapan selamat atas suatu prestasi. Tindak tutur ekspresif berterima kasih merupakan tindak tutur yang disampaikan penutur kepada lawan bicaranya dengan maksud mengungkapkan rasa terima kasih.

Tindak tutur bela sungkawa merupakan pernyataan belasungkawa atau ungkapan atas suatu tindakan kesedihan terhadap seseorang. Tindak tutur ekspresif meminta maaf merupakan tuturan yang mengungkapkan permohonan maaf atau penyesalan atas suatu kesalahan yang dilakukan. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan siswa pada umumnya menggunakan tindak tutur ekspresif.

Tindak tutur ekspresif merupakan ungkapan sikap dan perasaan terhadap suatu keadaan atau reaksi terhadap sikap dan tindakan orang. Makna pragmatis tindak tutur ekspresif adalah ungkapan pujian, terima kasih, kritik, keluh kesah, celaan, dan ucapan selamat. Penelitian Hetti berjudul “Analisis Tindak Tutur Ekspresif Dalam Film Rudy Habibie Karya Hanung Bramantyo”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur yang digunakan siswa dalam percakapan selama pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas XI MIPA 2 UPT SMA Negeri 21 Gowa diwujudkan dalam bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif dalam bahasa Indonesia dalam transaksi jual beli di pasar tradisional kota Bau-bau: Tinjauan Pragmatis [Tesis]. Tindak tutur guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Agar lebih jelas, berikut tabel hasil analisis data bentuk tuturan ekspresif pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas alasan ekspresif. Seluruh data hasil penelitian teknik dokumentasi dan pencatatan dilakukan secara daring di UPT SMA Negeri 21 Gowa dan seluruh data dideskripsikan berdasarkan fokus pada bentuk tindak tutur ekspresif. Tuturan ekspresif ucapan selamat merupakan tindak tutur yang terjadi karena berbagai faktor, yaitu penutur mendapat sesuatu yang istimewa, penutur memberikan sambutan khusus kepada mitra tuturnya, atau sebagai sambutan atau sapaan untuk menandai waktu.

Tuturan tersebut disampaikan dari guru kepada siswa secara tidak langsung karena pembelajaran dilakukan secara online melalui grup chat whatsapp, tindakan berbicara tersebut terjadi pada awal kegiatan pembelajaran. Tindak tutur tersebut terjadi pada saat pembelajaran berlangsung di ruang chat grup WhatsApp pada pukul 09.01 WITa, siswa memuji temannya yang mendapat nilai tertinggi saat diberi tugas oleh guru. Tuturan pada data (b) termasuk bentuk tuturan ekspresif terpuji yang terlihat pada tuturan Siswa 1 “Tawwana'” dan tuturan Siswa 2 “Selamat, nah”.

Hal ini berdasarkan pendapat Holmes dalam Susanti 2003) yang menyatakan bahwa pujian adalah suatu tindak tutur yang secara langsung atau tidak langsung memberikan penghargaan kepada orang lain selain penutur, biasanya penutur, atas beberapa “kelebihan” yang dimilikinya, misalnya harta benda, kualitas, keterampilan, dll. Yang. Tindak tutur ekspresif berterima kasih merupakan tindak tutur yang biasanya terjadi karena lawan bicara sebelumnya telah memuji penutur, sehingga penutur menyikapinya dengan ucapan terima kasih, atau karena lawan bicara telah berbaik hati memberikan atau berbuat sesuatu kepada penutur. Berdasarkan penjelasan tersebut, siswa pada data tuturan (c) menggunakan kata “terima kasih” yang mengungkapkan perasaan bersyukur tersebut.

Ciri yang menunjukkan bahwa tuturan tersebut berbentuk ekspresif terima kasih adalah adanya kata terima kasih pada kalimat yang muncul dalam tuturan tersebut. Tuturan ekspresif menyalahkan terdapat pada tuturan “tidak ada informasi dari ketua kelas”. Seorang siswa menyalahkan wali kelas karena tidak memberikan informasi kepada teman sekelasnya bahwa tugas harus dikumpulkan minggu depan. Pada tuturan data (e) yaitu kalimat “tidak ada informasi dari ketua kelas” termasuk dalam tuturan ekspresif menyalahkan.

Ciri yang menjadi tanda bahwa tuturan tersebut berbentuk tuturan ekspresif meminta maaf adalah adanya kata maaf yang pada kalimat tersebut terdapat pada tuturan “permintaan maaf”. Berdasarkan tabel tersebut frekuensi kemunculan tindak tutur ucapan selamat sebanyak 6 kali dengan persentase 17,64%, pujian sebanyak 8 kali dengan persentase 23,52%, terima kasih sebanyak 5 kali. Hal ini menunjukkan bahwa pidato yang paling banyak digunakan adalah pidato pujian dan pidato yang paling sedikit digunakan adalah pidato belasungkawa.

Tabel 4.2 Persentase Tindak Tutur Ekspresif  No  Bentuk Tindak Tutur  Jumlah Data  Peresentase
Tabel 4.2 Persentase Tindak Tutur Ekspresif No Bentuk Tindak Tutur Jumlah Data Peresentase

Pembahasan

Hasil penelitiannya mengungkapkan sembilan belas ucapan yang mengandung ucapan ekspresif dan fungsinya, yaitu tindak tutur ekspresif ucapan selamat, satu ucapan yang berfungsi untuk menyapa lawan bicara, tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih, dan tiga ucapan yang berfungsi sebagai ungkapan. tindak tutur syukur ditemukan, tindak tutur ekspresif kritik ditemukan dua pernyataan yang berfungsi sebagai ungkapan ketidaksetujuan, tindak tutur ekspresif mengeluh ditemukan empat pernyataan yang berfungsi sebagai ungkapan kesedihan, kesakitan atau penderitaan, tindak tutur ekspresif terkejut dua bentuk tindak tutur ekspresif ditemukan lima pernyataan yang berfungsi sebagai ungkapan perasaan bingung, tindak tutur ekspresif pujian ditemukan lima pernyataan yang berfungsi sebagai ungkapan kesenangan, tindakan. Dalam tuturan ekspresif apologetika terdapat dua pernyataan yang berfungsi sebagai ungkapan perasaan tidak nyaman. Penelitian Sidiq bertajuk “Tindakan Ilokusi dalam Peristiwa Mata Najwa Edisi Jokowi yang Teruji Pandemi: Kajian Pragmatis”. Hasil penelitian menunjukkan sebelas tindak tutur asertif yang terdiri dari enam tindak tutur bercerita, dua tindak tutur melaporkan, satu tindak tutur menyatakan, satu tindak tutur meminta, dan satu tindak tutur menasihati.

Keempatbelas tindak tutur direktif tersebut terdiri dari sembilan tindak tutur bertanya, empat tindak tutur permintaan, dan satu tindak tutur perintah. Sembilan tindak tutur ekspresif yang terdiri dari dua tuturan terima kasih, satu tuturan ceria, dua tuturan menyindir, satu tuturan meminta maaf, satu tuturan menuduh, satu tuturan mengeluh, dan satu tuturan bangga. Berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan, bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan siswa ketika pembelajaran bahasa Indonesia di kelas adalah tindak tutur ekspresif ucapan selamat, pujian, terima kasih, belasungkawa, menyalahkan dan permintaan maaf.

Selain itu, bentuk tindak tutur ekspresif siswa yang paling dominan muncul dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas adalah Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Dalam percakapan antara siswa dan guru pada grup chat WhatsApp, peneliti menemukan 6 jenis tindak tutur ekspresif, yaitu (1) tuturan ekspresif yang mengucapkan selamat. 6 kali, dimana persentase pidato ekspresif pujian muncul sebanyak 8 kali, dimana persentase pidato ekspresif terima kasih muncul sebanyak 5 kali, sedangkan persentase pidato ekspresif belasungkawa muncul sebanyak 3 kali, sedangkan persentase pidato ekspresif menyalahkan muncul sebanyak 6 kali, dimana persentasenya tuturan ekspresif meminta maaf muncul sebanyak 6 kali dengan persentase 17,64%. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa memperdalam teori tindak tutur ekspresif sehingga memudahkan atau bermanfaat untuk melakukan penelitian tindakan.

Selain itu, saran peneliti kepada para pembaca adalah: pengguna bahasa dapat menggunakan ujaran yang sesuai dengan situasi berbicara, sehingga makna yang ingin disampaikan penutur dapat diterima dengan baik oleh penutur.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Bagi peneliti bahasa, perlu adanya penelitian lebih lanjut dari peneliti ini dengan aspek lain untuk meningkatkan pengetahuan kebahasaan, pendidik dapat menggunakan tuturan ekspresif dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Bontomarannu dan lulus pada tahun 2014, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 8 Gowa hingga selesai pada tahun 2017. Pada saat yang sama, penulis terdaftar sebagai pegawai mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Bentuk Tuturan Ekspresif ...................................31  Tabel 4.2 Persentase Tindak Tutur Ekspresif .....................................................43
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Pragmatik
Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Bentuk Tuturan Ekspresif
Tabel 4.2 Persentase Tindak Tutur Ekspresif  No  Bentuk Tindak Tutur  Jumlah Data  Peresentase

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa variabel teknologi informasi, kualitas

Prof Jonathan Jansen, President, Academy of Science of South Africa ASSAf invites you to The 11th ASSAf Presidential Roundtable Discussion titled “The Implications of ChatGPT for