Selain itu yang disebut gulma adalah tumbuhan yang mempunyai nilai negatif (merugikan kepentingan manusia baik langsung maupun tidak langsung) melebihi nilai positifnya (kegunaannya bagi manusia). Beberapa gejala yang akan terjadi jika tanaman padi terserang hama adalah sebagai berikut: 1) apabila tanaman padi terserang wereng coklat maka gejala yang akan muncul adalah tanaman kerdil, bulir padi kosong dan malai kosong; 2) apabila tanaman padi terserang wereng padi gejalanya berupa bercak coklat pada daun dan daun menguning; dan 3) bila tanaman padi terserang ganjur gejalanya daun menggulung rapat seperti daun bawang, daun menjadi pucat, menguning dan akhirnya mengering 63. Gejala tanaman menjadi gosong dengan warna kecoklatan akibat untuk menghisap wereng coklat, yang disebut "hopperburn".65. Kutu busuk menyerang tanaman padi terutama dengan cara merusak benih padi yang sedang berkembang dengan cara menghisap cairan susu dari benih padi pada tahap awal pembentukan benih.
Tungro, gejala yang ditimbulkannya antara lain perubahan warna daun menjadi kuning jingga, pertumbuhan kembali berkurang, tanaman kerdil dan tanaman terlihat seperti kekurangan nitrogen.71. Rumput Kerdil/Kerdil Kuning, gejala yang terlihat antara lain berkembangnya daun menjadi kaku dan sempit, stolon yang berlebihan serta adanya bercak coklat merak pada daun.73. Gejala tanaman padi yang terserang penyakit hawar padi salah satunya disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae, yaitu: bercak atau luka pada daun, ruas dan bagian malai seperti biji; dan buku yang terkena menjadi hitam dan mudah pecah.75.
Fenomena perampasan lahan di satu sisi dapat meningkatkan produksi pangan global, namun juga menyebabkan peran petani lokal beralih ke negara sasaran investasi, umumnya negara berkembang. Tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: 79 1) kelompok bahan tumbuhan atau bahan tanaman, 2) kelompok faktor esensial, 3) kelompok faktor iklim, dan 4) kelompok faktor pengganggu. Sedangkan kelompok faktor esensial dan faktor iklim dapat berkorelasi positif pada satu waktu dan negatif pada waktu lain, sehingga ada tingkat tertentu dimana faktor-faktor yang termasuk di dalamnya paling baik mempengaruhi jumlah produk yang ditawarkan. Selain itu kita tidak boleh melupakan unsur C, O dan H, ketiga unsur hara tersebut sudah tersedia di alam dalam bentuk gas (CO2), air (H2O) dan gas (CO2).
Tenaga manusia masih dibutuhkan saat ini, meskipun sifatnya musiman atau tidak terus-menerus. Sistem kerja yang berlaku secara umum pada sektor pertanian adalah: (1) sistem kerja sehari-hari (permanen dan tidak tetap), yaitu buruh tani yang bekerja pada petani, kemudian setelah buruh. Ketika petani telah selesai bekerja, ia dibayar upahnya pada hari yang sama dan dapat bekerja pada petani lain pada hari berikutnya; (2) Sistem kerja bulanan, yaitu pekerja/pegawai dibayar sebulan sekali dan sesuai tingkat.
Upaya Perlindungan Petani Dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Jo Peraturan
Upaya perlindungan petani dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Jo peraturan. Dalam hal terjadi gagal panen, Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya memberikan bantuan ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa sesuai dengan kemampuan keuangan negara. pemerintah dengan kewenangannya berkewajiban: (a) menentukan jenis tanaman dan menghitung luas tanam yang rusak, (b) menentukan jenis dan menghitung ternak yang mati, dan (c) menentukan besarnya ganti rugi tanaman. dan/atau peternakan.97. Asuransi pertanian juga merupakan salah satu langkah pemerintah untuk melindungi petani, yaitu kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah untuk melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen akibat bencana alam, serangan hama tanaman, wabah penyakit hewan menular. , dampak perubahan iklim dan jenis risiko lainnya yang diatur dengan peraturan menteri.
100 Dalam melaksanakan asuransi pertanian, Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan hibah kepada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah 101 Selain itu, pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memfasilitasi setiap petani untuk menjadi peserta asuransi pertanian, dimana mereka fasilitasnya antara lain sebagai berikut: (a ) kemudahan pendaftaran menjadi peserta, (b) kemudahan akses. Kompensasi gagal panen merupakan salah satu strategi pemerintah untuk melindungi petani, seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa salah satu strategi untuk melindungi petani adalah kompensasi gagal panen akibat kejadian luar biasa,103 yang dimaksud dengan “kompensasi gagal panen akibat kejadian luar biasa” acara." ” adalah ganti rugi yang tidak ditanggung oleh asuransi pertanian, antara lain akibat musnahnya budidaya tanaman atau ternak yang disebabkan oleh daerah endemis, bencana alam yang terjadi secara berkala, dan/atau kerusakan prasarana pertanian. 104. Perlindungan petani yang salah satunya berupa santunan gagal panen akibat kejadian luar biasa diberikan kepada petani petani tanaman pangan yang tidak mempunyai lahan pertanian dan menggarap lahan paling luas 2 (dua) hektar dan petani pemilik lahan. dan melaksanakan usaha budidaya tanaman pangan di atas tanah seluas 2 (dua) hektar.
Komite Hak untuk Keadilan Sosial (IHCS), Serikat Tani Indonesia (SPI), Inisiatif Petani untuk Penghidupan Ekologis dan Demokrasi (FIELD), Aliansi Petani Indonesia (API), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA ), Yayasan Bina Desa Sadajiwa (Bina Desa), Indonesia for Global Justice (IGJ), Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Sawit Watch Association, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan ( CONTRAS) terhadap pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, salah satunya adalah Pasal 71. Alasan kelompok ini melakukan uji materi terhadap Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang salah satunya Pasal 71 adalah karena Pasal 71 Undang-Undang – Undang-undang a quo yang menyatakan “Petani wajib ikut dan bermain”. peran aktif dalam lembaga Boer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1)”, bertentangan dengan Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Bahwa berdasarkan pasal 28E ayat (1) UUD 1945, setiap orang diberi hak untuk dengan leluasa membentuk atau ikut serta dalam keanggotaan atau menjadi pengurus organisasi-organisasi dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebebasan berserikat adalah sebuah hak (yang memberikan kebebasan kepada pemegang hak untuk menggunakan haknya atau tidak) dan bukan merupakan kewajiban sebagaimana diatur dalam undang-undang a quo, mau tidak mau pemerintah tidak perlu campur tangan atau menentukan bentuk kelembagaan petani dan melindungi petani. keragaman bentuk kelembagaan petani yang ada. Mewajibkan petani untuk bergabung dalam lembaga petani yang bentuknya ditentukan secara sepihak oleh pemerintah dan di luar prakarsa petani adalah bertentangan dengan independensi atau kebebasan berserikat sebagaimana diatur dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945. judicial review Artinya, Hakim Mahkamah Konstitusi mengabulkan prakarsa para pemohon yang salah satunya memuat kata “kewajiban” dalam Pasal 71 UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang bertentangan dengan UUD 1945, kata “kewajiban”.
Selain Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Perlindungan Petani, pemerintah juga menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/SR tentang Fasilitas Asuransi Pertanian sebagai salah satu strategi untuk melindungi petani. petani. Asuransi pertanian dilaksanakan untuk melindungi petani terhadap kerugian akibat gagal panen akibat: 1) bencana alam, 2) serangan hama tanaman, 3) mewabahnya penyakit hewan menular, 4) dampak perubahan iklim dan/atau 4) jenis lainnya risiko. 106 Pasal 5, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/SR tentang Fasilitas Asuransi Pertanian, yang selanjutnya disebut Peraturan Menteri Pertanian tentang Fasilitas Asuransi Pertanian.
Risiko yang dijamin dalam asuransi pertanian adalah kerusakan tanaman yang dipertanggungkan akibat banjir, kekeringan dan hama, dengan batasan sebagai berikut: produksi tanaman; b) Kekeringan merupakan ketidakmampuan tanaman dalam memenuhi kebutuhan air pada masa pertumbuhan tanaman sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak optimal sehingga menurunkan tingkat produksi tanaman. Selain itu, masa pertanggungan asuransi pertanian dimulai pada perkiraan tanggal tanam dan berakhir pada perkiraan tanggal panen.
Pengembangan Agribisnis Dalam Mengatasi Munculnya Kerugian Petani
Pengembangan industri pertanian sangat diperlukan bagi Indonesia saat ini, karena industri pertanian diartikan sebagai kegiatan pertanian yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan usaha, tenaga kerja, rencana penggunaan lahan, biaya penggunaan lahan, fasilitas dan kebutuhan penting lainnya.120. Menurut Rudi Wibowo dkk, sistem agribisnis mencakup seluruh kegiatan mulai dari perolehan dan pendistribusian sarana produksi hingga pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu holding pertanian atau perusahaan agroindustri yang saling berhubungan.122 termasuk dalam bentuk modern pertanian primer setidaknya empat subsistem, yaitu. Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan (upstream agroindustri) dan memperdagangkan sarana produksi primer pertanian (seperti industri pupuk, obat-obatan, benih, alat dan mesin pertanian, dan lain-lain);
Subsistem agribisnis hilir (downstream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah produk primer pertanian menjadi produk olahan, baik dalam bentuk siap masak maupun siap saji (ready-to-cook/ready-to-use) atau siap pakai -untuk dikonsumsi (ready to eat) beserta kegiatan perdagangannya di pasar lokal dan internasional; Dan. Untuk itu pendekatan agribisnis dan agribisnis merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan baru di sektor pertanian.124. Agroindustri menurut Manalili (1996) dan Sajise (1996) adalah fase pertumbuhan setelah pembangunan pertanian tetapi sebelum perkembangan itu dimulailah tahap pengembangan industri.
125 Agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu: pertama, agroindustri adalah suatu industri yang bahan baku utamanya adalah hasil pertanian. Dalam konteks ini, kajian Argoindustri menyoroti manajemen pengolahan pangan pada perusahaan pengolahan produk yang bahan baku utamanya adalah produk pertanian. Menurut FAO (Hicks, 1996), industri yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari seluruh bahan baku yang digunakan disebut agroindustri.
Kedua, agroindustri diartikan sebagai tahapan pembangunan sebagai kelanjutan pembangunan pertanian. Selain itu, pemerintah juga telah menyusun Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) sebagai bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. SIPP merupakan kelanjutan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
Pandangan ini merupakan implikasi dari paradigma Pertanian untuk Pembangunan yang menyatakan bahwa rencana pembangunan ekonomi nasional disusun dan dilaksanakan berdasarkan tahapan pembangunan pertanian yang lebih rasional.127. Dalam paradigma Pertanian untuk Pembangunan dipahami bahwa pembangunan pertanian bertujuan untuk: (1) membangun sumber daya manusia yang unggul dan menjaga stabilitas nasional melalui terjaminnya ketahanan pangan, ketahanan penghidupan, dan pengentasan kemiskinan. 127Kementerian Pertanian, Konsep Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-2045 Solusi Bioindustri Pertanian Berkelanjutan untuk Pembangunan Indonesia Masa Depan, (Jakarta: 2013), hal. 2.