PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana prosesi tradisi Bajapuik yang dilakukan masyarakat Pariaman perantauan di Kota Bengkulu dalam lingkup Organisasi Kesatuan Keluarga Piaman Daerah (PKDP) Kota Bengkulu. Bagaimana tinjauan “Urf pada tradisi Bajapuik pada perkawinan masyarakat Pariaman perantauan di kota Bengkulu dalam lingkup Persatuan Keluarga Piaman Daerah (PKDP) kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana prosesi tradisi Bajapuik yang dilakukan oleh masyarakat perantauan Pariaman di kota Bengkulu menurut perspektif.
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Maihasni, “Eksistensi Tradisi Bajapuik Dalam Perkawinan Masyarakat Minangkabau Pariaman Sumatera Barat” Dalam tesis ini peneliti membahas tentang keberadaan tradisi Bajapuik yang masih dipraktekkan oleh masyarakat Padang Pariaman Sumatera Barat yang diekspor. . 16Savvy Dian Faizzati, skripsi “Tradisi bajapuik dan uang hilang dalam perkawinan masyarakat perantau Padang Pariaman di Kota Malang dalam tinjauan “Urf”.
Metode Penelitian
Kemudian ninik mamak Pariaman di kota Bengkulu karena penulis membutuhkan data dan informasi dari seseorang yang lebih memahami dan meneliti adat dan tradisi Bajapuik. Serta warga Pariaman perantauan yang tinggal di kota Bengkulu, sebagai penguatan informasi tentang tradisi Bajapuik di kota Bengkulu.
Sistematika Penulisan
Kemudian dianalisis dengan berpikir deduktif yang digunakan untuk menyampaikan realitas hasil penelitian yang bersifat khusus untuk kemudian menarik kesimpulan umum selain mengetahui nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam teori proposisional dengan menelaah tradisi Bajapuika yang dipraktikkan oleh masyarakat perantauan Pariaman di tempat Bengal. Bagian pertama skripsi merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, penerapan penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penelitian. Bab kedua ini membahas tentang teori-teori yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya adalah teori-teori yang berkaitan dengan konsep perkawinan yaitu pengertian, dasar hukum, syarat dan rukun, tujuan dan hikmah, serta tahapan perkawinan.
Bab ketiga dari tesis ini membahas objek penelitian yaitu pembahasan atau profil Organisasi Perkumpulan Keluarga Cabang (PKDP) Kota Bengkulu. Bab ini memuat data dan analisis data terkait dengan fakta yang terjadi yaitu praktik Bajapuik dalam perkawinan Masyarakat Rantau Pariaman di Kota Bengkulu dalam kerangka Organisasi Kesatuan Keluarga Piaman (PKDP) daerah Kota Bengkulu dan „ urf review tradisi bajapuik pada pernikahan masyarakat perantauan pariaman di kota bengkulu.
PERNIKAHAN, ‘URF, DAN BAJAPUIK
Dasar Hukum Pernikahan
Dan menikahlah dengan orang-orang yang ada di antara kamu saja, dan orang-orang yang layak menjadi budak laki-lakimu dan budak perempuanmu (menikah). Barangsiapa di antara kamu yang mampu menikah, maka menikahlah, karena menikah lebih merendahkan pandangan dan lebih menguatkan alat kelamin. Terdapat perbedaan pandangan ijma' para 'Ulama ketika memperhatikan dasar hukum yang menjadi dasar seseorang untuk menikah.
Makruh bagi orang yang tidak pantas dinikahi, tidak memiliki keinginan, dan belum ada bekal untuk dinikahi. Makruh bagi orang yang pada prinsipnya mampu menikah, tetapi mengira akan selingkuh dalam pernikahan.
Rukun dan Syarat Pernikahan
Sedangkan syarat-syarat berupa sesuatu yang harus ada untuk melengkapi suatu rukun agar rukun itu terpenuhi dan menjadi sah. Rukun perkawinan yang pertama adalah harus ada laki-laki dan perempuan yang akan dinikahkan. 29https://ahmadharisandi7.wordpress.com pengertian-syarat-rukun-sah-dan-batal/. 3) Untuk laki-laki dapat memberikan persetujuan 4) Untuk perempuan dapat dimintakan persetujuannya.
Sighat nikah adalah suatu bentuk kesepakatan yang terjadi antara dua pihak, laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan perkawinan dengan menggunakan kata ijab dan kabul. Akan tetapi, semua ulama sepakat bahwa yang termasuk dalam perkawinan adalah akad nikah, laki-laki yang akan dinikahi, perempuan yang akan dinikahi.
Tujuan dan Hikmah Pernikahan
Tujuan utama disahkannya perkawinan dalam Islam adalah untuk membentengi diri dan martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji yang dapat merendahkan dan merusak martabat manusia yang mulia. Tujuan perkawinan adalah untuk mendapatkan keturunan yang shalih, memelihara dan membentuk kepribadian islami yang berkualitas. Sementara itu, banyak kita jumpai anak-anak muslim yang tidak memiliki akhlak yang tercermin dalam syariah.
Inilah mengapa perkawinan disyariatkan dalam Islam untuk memenuhi fitrah manusia yang memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Adanya perkawinan juga dapat menjadi tameng yang membatasi hawa nafsu agar tetap terjaga dan sesuai dengan syariat.
Tahapan Pernikahan
Ada juga yang mengatakan bahawa "urf ialah sesuatu yang tertanam dalam jiwa, dan diterima oleh akal fikiran. Menurut Abu Zahra, urf ialah segala bentuk tingkah laku manusia dan mereka sentiasa berpegang kepadanya. Menurut Al-Ghazali, "urf ialah sesuatu ( baik perkataan mahupun perbuatan) yang telah menjadi kemantapan jiwa dari segi diterima oleh akal yang sihat dan boleh diterima oleh akhlak yang sihat dan baik.
Menurut Al-Jurjani, "urf ialah sesuatu yang tetap (terus-menerus) dalam jiwa, diakui dan diterima oleh akal, dan ia menjadi dalil dan mudah difahami. Berdasarkan penjelasan "urf di atas dan juga pendapat ulama, dapat penulis simpulkan bahawa “urf ialah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan dan dilakukan secara berterusan sehingga dapat difahami oleh semua kalangan.
Dasar Hukum „Urf
Demikian juga pengertian kebiasaan, yaitu kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh manusia berdasarkan hukum akal dan manusia terus mengulanginya. Sesuatu yang alamiah dengan sendirinya dan berulang sehingga menjadi budaya yang terus dilaksanakan dan bernilai baik serta sesuai dengan syariat. masyarakat pada umumnya. Ayat ini dapat dipahami sebagai perintah untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik sehingga menjadi tradisi dalam suatu masyarakat.
Sesuatu yang dianggap baik oleh umat Islam adalah baik di sisi Allah, dan sesuatu yang mereka anggap buruk, maka buruk pula di sisi Allah. Makna dari pernyataan Abdullah bin Mas'ud tersebut, baik secara redaksional maupun secara sungguh-sungguh, menunjukkan bahwa kebiasaan baik yang dipraktikkan dalam masyarakat muslim yang sesuai dengan syariat merupakan ketentuan yang baik di sisi Allah swt.
Macam-macam „Urf
Dan ``urf fasid'' ialah yang bertentangan dengan hukum syar'i dan peraturan yang ada, seperti tabiat manusia yang melakukan perbuatan mungkar seperti riba, minum khamer, berjudi dan sebagainya.48.
Kehujjahan „Urf
Adat adalah syariat yang dikukuhkan sebagai hukum.”50 Abu Sunah menekankan bahwa tidak semua adat dianggap 'urf. Kecuali karena sudah dilakukan berulang-ulang dan sudah menjadi kebiasaan sebagai bentuk kesepakatan para pelanggar, 'Urf harus diterima dengan akal sehat dan rasionalitas. Padahal, syarat minimal sahnya „Urf hanya ada dua, yaitu ketetapan (Al-Istiqrar) dan kesinambungan (Al-Istimrar).
Di sisi lain, keberadaan istimrar dimaksudkan agar “urf dapat dijadikan pedoman hukum yang memadai, tetap dan tidak berubah. Oleh karena itu, Islam hadir dan tidak merusak urf yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Bajapuik
- Tujuan dan Manfaat Bajapuik
- Tata cara Bajapuik
- Akibat dari tidak terlaksananya Tradisi Bajapuik
54 https://www.hipwee.com/narasi/tradisi-bajapuik-dalam-pernikahan-di-pariaman-menpick-a-Calon-laki-dalam-dinding-process-pernikahan/ (Diakses 25 Maret 2021, 23:38 WIB). manjang). Menurut ninik mamak Pariaman di kota Bengkulu, tradisi Bajapuik ini mengacu pada satu inti. Dijelaskan Ketua Organisasi PKDP Kota Bengkulu, Syafri Sikumbang, untuk pelaksanaan tradisi ini sangat penting keluarga di Pariaman melakukan tradisi Bajapuik ini.
57Laila Istiqamah, Tradisi Bajapuik dalam Perkawinan Masyarakat Pariaman di Desa Tuahkarya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Jurnal JOM FISIP Volume 5 No.2, 2018 h.4-5. Namun ada juga kasus dimana perempuan adat Pariaman menikah dengan laki-laki yang bukan asli atau keturunan Pariaman, karena perbedaan adat dan tradisi kedua daerah tersebut maka tradisi Bajapuik tidak dapat dilaksanakan.
GAMBARAN UMUM ORGANISASI PERSATUAN KELUARGA
Ruang Lingkup Organisasi
Organisasi Kesatuan Keluarga Daerah Piaman atau disingkat PKDP Daerah Kota Bengkulu adalah organisasi kekeluargaan dan perkumpulan yang bertujuan untuk menghimpun potensi ekonomi dan intelektual masyarakat Pariaman perantauan untuk kepentingan masyarakat kampung halaman yang tergabung dalam kota Bengkulu khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Organisasi Persatuan Keluarga Daerah (PKDP) Piaman Kota Bengkulu mengkhususkan diri dalam menghimpun masyarakat pendatang Pariaman yang berada di wilayah teritorial Kota Bengkulu. Untuk mewujudkan rasa saling toleransi dan bentuk kekeluargaan yang erat antar sesama perantau Pariaman di kota Bengkulu, organisasi ini menjadi sarana untuk mewujudkan semua gagasan dan keinginan tersebut.
Visi Misi Organisasi
Organisasi Perhimpunan Keluarga Piaman (PKDP) Kota Bengkulu memiliki visi “mempererat silaturahmi antar perantau Pariaman di Kota Bengkulu”. Dengan visi yang dirumuskan oleh Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) kota Bengkulu, maka muncul misi organisasi Perhimpunan Keluarga Daerah Piaman yaitu. Menjaga silaturahmi antar pengurus Persatuan Keluarga Daerah (PKDP) Kota Bengkulu.
Menggalang rasa persaudaraan, persatuan dan kekeluargaan yang erat di bawah kepengurusan Persatuan Keluarga Daerah (PKDP) Kota Bengkulu.
Struktur Organisasi
Dalam susunan strukturalnya, organisasi Ikatan Keluarga Daerah (PKDP) Kota Bengkulu dilindungi oleh Dewan Perlindungan yang terdiri dari Walikota Bengkulu Kota, FKDP Kota Bengkulu, Ninik Mamak DPD PKDP Kota Bengkulu dan Ketua IKM Kota Begkulu. Struktur organisasi Perkumpulan Keluarga Piaman (PKDP) Kota Bengkulu terbagi menjadi beberapa pengurus inti dan wilayahnya. Pengurus inti organisasi dipimpin oleh seorang ketua umum, sekretaris umum dan bendahara umum serta tiga orang wakil ketua, dengan masing-masing wakil ketua bertanggung jawab atas bidang-bidang yang berada di bawahnya.
Tugas Wakil Presiden 2 membawahi bidang yang meliputi bidang Dakwah dan Agama, Bidang Sosial, Bidang Humas, bidang informasi dan hubungan antar lembaga dan bidang. Tugas Wapres 3 adalah melakukan pembinaan di bidang yang meliputi bidang Seni Budaya dan bidang Pemuda dan Olahraga.
Manajemen Organisasi
Dalam wawancara penulis dengan ketua Persatuan Keluarga Daerah (PKDP) Piaman kota Bengkulu yaitu Bpk. H. Menurut Bpk. Syafril, Ketua Persatuan Keluarga Daerah (PKDP) Piaman Kota Bengkulu menjelaskan tentang pertemuan antar keluarga dan peran mamak di bajapuik. Namun, Bajapuik yang dilakukan di Kota Bengkulu juga sejalan dengan apa yang telah dilaksanakan oleh Perkumpulan Keluarga Besar (PKDP) Kota Bengkulu.
Ketua organisasi Perkumpulan Keluarga Keluarga (PKDP) Kota Bengkulu, Bapak Syafil, juga menjelaskan fungsi uang japuik. Praktik Bajapuik yang dilakukan oleh masyarakat Pariaman perantauan di Kota Bengkulu berada di bawah naungan sebuah pengurus organisasi. Praktik bajapuik pada pernikahan masyarakat Pariaman perantauan di kota Bengkulu memiliki beberapa hal yaitu terkait dengan pertemuan keluarga dan peran mamak dalam bajapuik.
Dalam ulasan „urf tentang praktik bajapuik di kota Bengkulu, penulis menemukan kesimpulan tentang proses bajapuik.
TRADISI BAJAPUIK DALAM PERNIKAHAN MASYRAKAT
Pertemuan antar keluarga dan peranan Mamak dalam