• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan yuridis terhadap penerapan ganti rugi atas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan yuridis terhadap penerapan ganti rugi atas"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mengetahui pengaturan hukum perlindungan anak dan macam-macam hak anak yang harus dijamin oleh orang tua. Dengan judul “Kekuasaan Orang Tua”, KUH Perdata dan Undang-Undang Pokok Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 mendefinisikan tanggung jawab orang tua terhadap anak di bawah umur. “Hak dan kewajiban orang tua dan anak (penghidupan) berdasarkan KUH Perdata dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Menentukan akibat hukum dari perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian materiil dan non materiil.

Manfaat Penulisan

Sebagai pengetahuan mengenai akibat hukum yang timbul apabila suatu perbuatan melawan hukum dilakukan oleh seseorang yang menimbulkan kerugian bagi orang lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi atau bahan rujukan tambahan bagi siapa saja yang membutuhkan atau sedang mencari gambaran mengenai penegakan kompensasi dalam kasus penelantaran anak dan perlindungan terhadap hak-hak yang seharusnya dimiliki anak, serta mengenai bentuk-bentuk penelantaran anak. perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan timbulnya kerugian imateriil atau materil yang merugikan beberapa pihak. Akibat hukum yang timbul atas pelaksanaan ganti rugi atas perkara perbuatan salah yang dilakukan ibu kandung terhadap kedua anaknya.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan tentang Penelantaran Anak

  • Pengertian Anak dan Penelantaran Anak
  • Kekuasaan Orang Tua Terhadap Anak
  • Hak – Hak Anak

Seorang anak dianggap terlantar terlepas dari apakah ia memiliki salah satu atau kedua orang tuanya. Tindakan orang tua yang secara tidak sah melepaskan tanggung jawabnya terhadap anak disebut dengan penelantaran anak. Sebaliknya, anak mempunyai tanggung jawab di luar hak orang tuanya.

Tinjauan tentang Ganti Rugi

  • Pengertian Ganti Rugi
  • Bentuk-Bentuk Ganti Rugi Dalam Hukum
  • Syarat – Syarat Ganti Rugi di Dalam Perbuatan Melawan Hukum

Tuntutan ganti rugi yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum (PMH) yang merugikan orang lain dikenal dengan tuntutan hukum yang melanggar hukum (PMH). Tuntutan Tort (PMH) adalah tuntutan ganti rugi karena adanya Undang-undang Tort (PMH) yang menimbulkan kerugian pada orang lain. Berdasarkan hal tersebut, perbuatan melawan hukum menurutnya mencakup seluruh bidang kehidupan masyarakat.

Dalam tuntutan perbuatan melawan hukum, tidak ada pengaturan yang jelas mengenai ganti rugi, namun hal ini diatur dalam Pasal 1371 ayat 2 KUH Perdata Belanda yang memuat pedoman tersirat. Bahwa adanya wanprestasi dan perbuatan melawan hukum dapat menimbulkan tuntutan ganti rugi secara perdata. Menurut KUH Perdata, apabila seseorang menderita kerugian akibat perbuatan melawan hukum, maka ia dapat menuntut ganti rugi agar pelakunya dapat memperoleh ganti rugi.

42 Titin Apranini, Konsep Ganti Rugi dan Perbuatan Melawan Hukum serta Sistem Pengaturannya dalam KUHPerdata, Jurnal Ganec Swara, Vol 15 No. 1 Maret 2021. Seseorang yang menjadi korban perbuatan melawan hukum berhak meminta ganti rugi dalam bentuk perbuatan melawan hukum. bentuk uang. 44Sri Redjeki Slamet, Tuntutan Ganti Kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum: Perbandingan dengan Cidera Janji, Lex Jurnalica, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2013.

Ketentuan-ketentuan tersebut dapat berlaku dalam menentukan ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh perbuatan melawan hukum, sama dengan ketentuan ganti rugi.

Tinjauan tentang Perbuatan Melawan Hukum

  • Pengertian Perbuatan Melawan Hukum
  • Unsur – Unsur Perbuatan Melawan Hukum
  • Bentuk PertanggungJawaban Dalam Perbuatan Melawan Hukum

Persyaratan ganti rugi atas perbuatan salah Syarat-syarat penting yang harus dipenuhi untuk menuntut ganti rugi Syarat-syarat penting yang harus dipenuhi untuk menuntut ganti rugi atas perbuatan salah, yaitu. Adanya kesalahan Dalam Pasal 1365 KUH Perdata pembentuk undang-undang menekankan syarat kesalahan yang menyatakan bahwa pelaku perbuatan melawan hukum akan bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita apabila kerugian itu dapat diatribusikan kepadanya. Arti kata 'kesalahan' adalah 'kelalaian' ('kelalaian') yang tidak disengaja sama sekali. Adanya hubungan sebab akibat Agar perbuatan pelaku dapat dibenarkan menurut hukum, maka perlu diselidiki apakah terdapat hubungan sebab akibat antara perbuatan salah tersebut dengan kerugian yang diderita.

Suatu perjanjian yang timbul karena perbuatan manusia yang melanggar suatu kaidah hukum yang diatur dalam KUH Perdata disebut dengan perbuatan melawan hukum. Pasal 1365 KUH Perdata dan Pasal 1366 KUH Perdata yang berbunyi sebagai berikut memberikan pengertian tentang peraturan hukum mengenai perbuatan melawan hukum. “Setiap perbuatan melawan hukum yang merugikan orang lain, mewajibkan orang yang kesalahannya menyebabkan kerugian itu, untuk mengganti kerugian itu.”

Unsur-unsur perbuatan melawan hukum yang harus ada atau dipenuhi agar suatu perbuatan dianggap melawan hukum dan menjadi dasar tuntutan ganti rugi disebut unsur perbuatan. Ketentuan tentang ganti rugi yang bersifat material dapat digunakan untuk menetapkan ganti rugi atas perbuatan salah dengan cara yang sama. Investigasi kausalitas digunakan dalam hukum perdata untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perbuatan melawan hukum dengan kerugian yang ditimbulkannya, sehingga pelakunya dapat dihukum.

Bentuk pertanggungjawaban atas perbuatan melawan hukum Menurut Pasal 1365 sampai dengan 1380 KUH Perdata yaitu Pasal 1365 sampai dengan 1380 KUH Perdata yang mengatur tentang jenis pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan atas terjadinya perbuatan melawan hukum, orang yang melakukan perbuatan melawan hukum, wajib melakukan perbuatan yang melawan hukum.

METODE PENELITIAN

Waktu Dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu memberikan data yang selengkap-lengkapnya.Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Medan di Jalan Pengadilan No. 8, Desa Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, mengumpulkan beberapa data dan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan penulisan disertasi. Didi Sukardi, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Pengabaian Orang Tua Berdasarkan Hukum Positif dan Islam, Jurnal Kajian Hukum Islam vol.1 no.2, Desember. Vrolijk Tjoanda, 2010, Bentuk Ganti Kerugian Menurut KUH Perdata, Majalah Sasi vol.16 no.4 Oktober-Desember.

Titin Apriani, 2021, Konsep Ganti Kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum dan Perbuatan Melawan Hukum serta Sistem Pengaturannya dalam KUHPerdata, Jurnal Ganec Swara, Vol 15 no.1 Maret. Warih Anjari, 2020, Perlindungan Anak Bermasalah Dengan Hukum Dalam Perspektif Hukuman Integratif Pancasila, Jurnal Hukum, vol 13 no.3 Desember. Nissa Hakim Nabilla dan Prihati Yuniarlin, 2019, “Dasar Gugatan Sengketa Tanah Terkait Unsur Perbuatan Ilegal dalam Surat Keputusan No.53/PDT.G/2016/PN.KLN”, Jurnal Media Hukum dan Syariah.

SlNURAT, Perompuon, 19 tahun, bekerja sebagai pelajar, beralamat di Jalon Porthonnn No.35, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medon Amplns, Kota Medan. Dalam hal ini selaku Penasihat Hukum Penggugat I dan Penggugat II yaitu Buklt Sitompul, SE., SH., MH dan Julisman, SH., MH keduanya Advokat dan Penasihat Hukum berkantor di “Buklt Sltompul & Rokan” Kantor Hukum yang beralamat di Jalan Monginsidi IV No.16 Kel. HUTAPEA, Wanita, Warga Negara Indonesia, Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja beralamat di Jalan Amon, Gang Cemara No.03 Kelurahan Teladan Timur, Kecamaton Medon Kota, Kota Madan , Sumatera Utara, Oalam p lnl sebago.

Bahwa tergugat merupakan ibu kandung dari penggugat I dan penggugat II yang melahirkan penggugat I dan penggugat II setelah meninggal dunia · Fery Donald Sinurat menikah dengan tergugat pada tahun 1997. 44 Medan sejak tahun 2015 dan sejak saat itu tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat I dan penggugat II dan selanjutnya dibiayai oleh kakek dan nenek dari pihak ayah. Sedangkan Penggugat I kuliah di Universitas Negeri Medan dan Penggugat II kuliah di Politeknik USU.

Metodologi Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaturan Hukum Terhadap Perlindungan Anak Berdasarkan Hukum di

Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Nomor 754/Pdt.G/2020/ PN.Mdn

Akibat Hukum Terhadap Penerapan Ganti Rugi Atas Peristiwa

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Negara Indonesia dalam hal pengasuhan dan penanganan anak terlantar telah mempunyai peraturan yang melindungi dan memajukan hak-hak anak. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak yang mengesahkan Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Anak, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak, dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak untuk memberikan perlindungan tanpa kecuali kepada seluruh anak di negeri ini, Perlindungan Anak dapat berupa dibedakan menjadi perlindungan hukum dan perlindungan non hukum. Perlindungan hukum meliputi perlindungan pada bidang hukum publik dan hukum perdata, sedangkan perlindungan anak non-hukum meliputi perlindungan pada berbagai bidang, yaitu: bidang keagamaan, bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang sosial dan bidang khusus.

Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam mengambil putusan yang menyatakan bahwa Terdakwa yaitu ibu kandungnya melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak menafkahi anak-anaknya dan menimbulkan kerugian baik moril maupun materiil yang mengakibatkan dan mengharuskan ibu tersebut. untuk membayar biaya hidup kepada anaknya (Penggugat) sebagai berikut: keputusan yang tepat, karena sebagaimana tertulis dalam Pasal 1365 KUHPerdata diatur demikian. Dan juga dalam pasal 1366 KUH Perdata ditentukan bahwa “Setiap orang tidak saja bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh perbuatannya, tetapi juga atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kecerobohannya. ke pengadilan apabila penggugat dapat membuktikan telah terjadi perbuatan melawan hukum yang merugikan yang dilakukan oleh tergugat.

Akibat hukum yang timbul dari penerapan ganti rugi terhadap kasus penelantaran anak dalam putusan no. 754 / Pdt.G / 2020 / PN.Mdn adalah terdakwa diperintahkan membayar ganti rugi biaya hidup anak-anaknya selama 3 (tiga) tahun sebesar Rp dua puluh dua juta) dan terdakwa disuruh membayar seluruh biaya perkara yang timbul sehubungan dengan perkara ini berjumlah tujuh ratus dua puluh lima ribu rupee).

Saran

Andreas Andrie Djatmiko, Fury Setyaningrum dan Rifana Zainudin, 2021, Implementasi Bentuk Santunan Menurut Burgelijk Wetboek Indonesia (KUHPerdata), Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 3 Apakah cukup dengan memberikan santunan sejumlah uang saja kepada anak yang menjadi korban penelantaran orang tuanya? 4 Apakah orang tua yang menelantarkan anaknya dapat dikenakan sanksi yang lebih berat selain kompensasi?

Bahwa Penggugat I dan Penggugat II merupakan anak dari Tergugat I dan II dari pernikahan Tergugat dengan mendiang Fery Donald Sinurat yang meninggal dunia sebagai korban tragedi jatuhnya pesawat Mandala dan kebakaran di Jalan Jamin Ginting Kawasan Padang Bulan. Kota Medan pada tanggal 5 September 2005. Dari perkawinan Fery Donald Sinurat dan tergugat, penggugat I lahir pada bulan Oktober 1997 dan penggugat II lahir pada tanggal 11 Februari 2015. Bahwa setelah mendiang Fery Donald Sinurat dan tergugat menikah, mereka tinggal di Jalan Pertahanan No.

44 Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, kepada Fery Donald Sinurat dan Tergugat mempunyai anak yaitu Penggugat I sebagai Anak I dan Penggugat II sebagai Anak II dan Anak Sakit bernama Beby Ferina Elisabeth Sinurat; 3. Terutama karena Fery Donald Sinurat merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Pegawai Negara (ASN) yang bekerja di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dirjen Sumber Daya dan Peralatan dan Informasi. Teknologi, Observatorium Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Medan, Jalan Willem Iskandar/RSJalali Rurnah Haji Nomor 10, Telepon. Mengingat hal tersebut dibenarkan dalam jawaban kuasa hukum tergugat dan juga keterangan saksi yang disampaikan bahwa penggugat I dan penggugat II sudah tidak lagi tinggal satu rumah dengan tergugat sejak tahun 2015.

Namun pada tahun 2018, Penggugat I dan Penggugat II datang ke kantor Tergugat untuk meminta izin hidup Tergugat. Selain itu, tergugat menyetujui permintaan penggugat I dan penggugat II serta mengirimkan transfer melalui transfer bank ke rekening penggugat I mulai bulan Desember 2018 hingga November 2020. Mengingat selanjutnya penggugat II kembali dan tinggal di rumah tersebut. terdakwa sebagai ibunya dan untuk transportasinya ia berangkat kuliah. Tergugat membelikan sepeda motor untuk penggugat II. (bukti VIde.

Gambar

Tabel jadwal penelitian skripsi  2. Tempat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

However, the highest average number of leaves is achieved by treatments using perlite and hydroton growing media with planting nutrients “Z”.. The edible weight of the harvest test