• Tidak ada hasil yang ditemukan

Titrasi Redoks Penetapan Kadar Metampiron dalam Tablet

N/A
N/A
Pengawas@ Wardani

Academic year: 2025

Membagikan "Titrasi Redoks Penetapan Kadar Metampiron dalam Tablet"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Luh Wardani

NIM : 2108551007

Kelompok/Golongan : 2/A

Topik : Titrasi Redoks Penetapan Kadar Metampiron dalam Tablet

RESUME PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

TITRASI REDOKS PENETAPAN KADAR METAMPIRON DALAM TABLET Pada praktikum hari Rabu, 17 Mei 2023 membahas mengenai topik IV praktikum kimia farmasi yakni mengenai Titrasi Redoks Penetapan Kadar Metampiron dalam Tablet. Pada praktikum kali ini diawali dengan diskusi bersama dengan dosen pendamping yakni bu Pitri secara online melalui room Webex dan dilanjutkan dengan kegiatan pretest lalu diskusi bersama dengan kakak-kakak asisten dosen pada masing-masing kelompok.

1. Jelaskan prosedur pembuatan indikator yang digunakan pada praktikum kali ini!

Jawab:

Prosedur Kerja Pembuatan Indikator Kanji P

1) Dicampur 0,2 gram kanji larut P dengan 5 mL air.

2) Ditambahkan air hingga 100 mL sambil diaduk.

3) Didihkan selama beberapa menit, lalu dinginkan. Bagian larutan yang jernih digunakan

2. Jelaskan apa itu reaksi oksidasi dan reduksi ? serta tuliskan reaksinya ! Jawab:

Reaksi oksidasi dan reduksi merupakan jenis reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara dua zat kimia. Dalam reaksi redoks, satu zat akan kehilangan elektron (oksidasi) sementara zat lain akan memperoleh elektron (reduksi). Oksidasi adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedang reduksi adalah penangkapan satu atau lebih elektron oleh suatu atom, ion atau molekul (Rohmah dan Chylen, 2020).

Reaksi : Mg + 2HCl -> MgCl + H2

Oksidator: HCl Reduktor: Mg

(2)

3. Jelaskan perbedaan antara iodimetri dengan iodometri ! Jawab:

a) Titrasi Iodometri (titrasi tak langsung)

Dinamakan titrasi Iodometri atau titrasi tak langsung karena merupakan titrasi terhadap larutan analit dengan larutan natrium tiosulfat sebagai larutan standar (titran) dengan menambahkan amilum (kanji) sebagai indikatornya serta digunakan untuk menetapkan senyawa- senyawa yang mempunyai potensial oksidasi lebih besar daripada sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator.

b) Titrasi Iodimetri (titrasi langsung)

Iodimetri merupakan titrasi secara tak langsung, artinya titrasi terhadap larutan analit dengan larutan iodin sebagai larutan standar (titran) dengan menggunakan indikator amilum. Titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan netral atau dalam suasana asam lemah sampai basa lemah. Larutan iodin dapat mengalami reaksi disproporsionasi jika berada pada pH tinggi (basa kuat).

(Lukum, 2022).

4. Sebutkan titran, titrat dan indikator yang digunakan pada praktikum kali ini ! Jawab:

a) Titran: Iodium dalam penetapan kadar tablet metampiron b) Titrat: Tablet metampiron dalam penetapan kadar metampiron c) Indikator: Indikator kanji

5. Jelaskan tujuan penetapan kadar dari tablet Metampiron pada praktikum kali ini!

Jawab:

Untuk menentukan konsentrasi atau kadar bahan aktif utama yang terkandung dalam tablet tersebut, yaitu Metampiron apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan pada farmakope yakni tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% (Kemenkes RI, 2020).

Dengan melakukan penetapan kadar, tujuan yang ingin dicapai adalah:

a) Memastikan kualitas

Penetapan kadar Metampiron pada tablet digunakan untuk memastikan bahwa tablet tersebut mengandung jumlah yang tepat dari bahan aktif utama. Hal ini penting untuk memastikan konsistensi dan kualitas produk yang dihasilkan.

(3)

b) Efektivitas pengobatan

Dengan mengetahui kadar Metampiron dalam tablet, dapat dipastikan bahwa dosis yang diberikan kepada pasien sesuai dengan yang direkomendasikan. Hal ini penting agar pengobatan efektif dalam meredakan nyeri atau menurunkan demam.

c) Keselamatan pasien

Penetapan kadar juga penting dalam memastikan bahwa tablet Metampiron tidak mengandung kadar bahan aktif yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kadar yang tidak tepat dapat berdampak pada efek samping atau kurangnya efek terapeutik yang diharapkan. Penetapan kadar membantu memastikan keselamatan pasien dalam mengkonsumsi obat.

6. Jelaskan prosedur penetapan kadar dari tablet Metampiron pada praktikum kali ini!

Jawab:

Berikut merupakan penetapan kadar dari tablet Metampiron pada praktikum kali ini.

1) Ditimbang tidak kurang 20 tablet, lalu digerus.

2) Ditimbang seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan kurang lebih 400 mg Metampiron.

3) Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL.

4) Ditambahkan 4 mL air, kemudian dikocok.

5) Disaring melalui penyaring dengan kaca masir ke dalam labu 50 mL.

6) Dicuci labu dan penyaring dua kali, tiap kali dengan 2 mL air.

7) Dititrasi kumpulkan filtrat dan cairan cucian dengan iodium 0,1 N LV hingga terjadi warna biru

7. Jelaskan tujuan dilakukannya standarisasi larutan iodium pada praktikum kali ini!

Jawab:

Larutan iodium merupakan larutan baku sekunder. Larutan standar sekunder diartikan sebagai larutan standar yang dibuat dengan menimbang dan melarutkan zat tertentu yang memiliki kemurnian relatif rendah (Day dan Underwood, 1999). Larutan iodium memiliki sifat mudah teroksidasi oleh cahaya dan udara sehingga standarisasi harus dilakukan agar diketahui konsentrasi sebenarnya dari larutan iodium yang akan digunakan pada proses penetapan kadar. Dengan dilakukannya standarisasi, kesalahan pada proses penetapan kadar dapat diminimalkan (Ulfa, 2015)

(4)

8. Sebutkan minimal 5 bahan beserta fungsinya pada praktikum kali ini ! Jawab:

Berikut merupakan bahan yang digunakan pada praktikum beserta fungsinya:

a. Iodium

Sebagai larutan baku sekunder dan larutan penitran.

b. Natrium tiosulfat

Sebagai larutan baku primer dan zat yang akan bereaksi dengan iodium saat standarisasi iodium.

c. Indikator kanji P Sebagai indikator.

d. Tablet Metampiron

Sebagai sampel yang akan ditetapkan kadarnya.

e. Asam hidroklorida

Sebagai senyawa yang membuat suasana asam terutama pada reaksi iodometri (standarisasi iodium).

f. Kalium Iodida

Sebagai peningkat kelarutan iodium yang sukar larut dalam air dan mengurangi kemungkinan penguapan dari iodium.

g. Akuades

Sebagai pelarut.

h. Natrium karbonat

Sebagai bahan pembuatan Na2S2O3.

9. Apa yang menjadi indikasi bahwa titik akhir titrasi sudah tercapai?

Jawab:

Titik akhir titrasi tercapai biasanya ditandai dengan perubahan warna pada larutan. Pada praktikum ini digunakan indikator kanji P. Saat penetapan kadar (iodimetri), titik akhir titrasi ditandai dengan munculnya warna biru atau perubahan warna larutan menjadi warna biru, sedangkan pada titrasi tidak langsung (standarisasi iodium) titik akhir titrasi terjadi pada saat warna biru mulai menghilang (Sudjadi, 2007).

(5)

10. Apa keunggulan indikator kanji dalam praktikum ini?

Jawab:

Indikator kanji memiliki beberapa keunggulan yakni sebagai berikut:

a. Indikator kanji dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi dengan cepat b. Indikator kanji dapat mengalami reaksi redoks reversibel dengan cepat

c. Titik akhir titrasi dapat diamati dengan jelas (warnanya) (Silviana dkk., 2019).

11. Pada praktikum ini reaksi yang terjadi adalah reaksi antara apa saja?

Jawab:

Reaksi pada praktikum kali ini yang akan terjadi dan dapat diamati yakni titrasi reduksi oksidasi berupa titrasi iodimetri saat penetapan kadar dan titrasi iodometri saat standarisasi iodium. Pada reaksi iodometri (penetapan kadar) terjadi reaksi:

(Silviana dkk., 2019).

12. Data apa saja yang kalian dapatkan melalui praktikum ini? Jelaskan!

Jawab:

Data yang dapat diperoleh pada praktikum kali ini adalah volume iodium yang bereaksi dengan natrium tiosulfat pada standarisasi iodium, rata-rata molaritas dari iodium, data volume iodium yang digunakan dalam penetapan kadar Metampiron pada tiap replikasi yang nantinya dapat digunakan dalam penetapan kadar Metampiron yang terdapat dalam tablet sampel. Setelah seluruh data terkumpul, dapat dihitung SD dan presentase RSD untuk menentukan ketelitian praktikan dalam praktikum yang dilakukan.

13. Jelaskan sifat fisiko kimia tablet metampiron!

Jawab:

Sifat fisika: berbentuk serbuk hablur putih atau hampir putih, sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol, dan praktis tidak larut dalam metilen klorida

Sifat kimia: memiliki berat molekul 351,4 g/mol, memiliki rumus kimia C13H16N3NaO4S.H2O, dan dapat dianalisis dengan metode iodimetry (Kemenkes RI, 2020).

(6)

14. Tergolong obat jenis apakah metampiron ini? bagaimana efek farmakologisnya?

Jawab:

Berdasarkan FI III metampiron dapat digunakan sebagai analgesik dan antipiretik. Selain itu, metampiron adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri, kejang, atau demam.

Obat ini termasuk golongan NSAID (obat antiradang nonsteroid). Obat ini bekerja dengan menghambat produksi zat tertentu yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

Metampiron dikenal juga dengan nama metamizole atau dipiron. Efek farmakologi dari metampiron adalah analgesik (menghilangkan rasa sakit), antipiretik (menurunkan demam), dan anti-inflamasi (mengurangi peradangan) (Sudjadi, 2007).

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Day, J. R. dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kemenkes RI. 2020. Farmakope Indonesia. Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lukum, A. 2022. Dasar-Dasar Kimia Analitik. Gorontalo: Universitas Gorontalo.

Rohman, J., dan Rini, C.S. 2020. Buku Ajar Kimia Analisis. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Silviana, E., Fauziah, dan Azmalina, A. 2019. The Comparison of Potassium Iodate Concentration in Jangka Salt of Matang Glumpang Dua Production from The Cooking and Natural Drying Process by Iodometri Method. Latanida Journal. 7(2):101-193 Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ulfa, A. M. 2015. Penetapan kadar klorin (Cl2) pada beras menggunakan metode iodometri.

Holistik Jurnal Kesehatan. 9(4): 197-200.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperkuat kembali pengertian dari oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan oksigen, mari kita lihat contoh reaksi redoks lainnya yang terjadi

Analisis Farmasi : Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi.. Yogyakarta: Penerbit

Adapun tujuan tugas akhir ini diselaikan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma 3 Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu pengetahuan Alam

Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.. Analisis Kimia

Jika dikaitkan dengan materi pelajaran kimia, khususnya pada standar kompetensi memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi

Grafik Skor Rata-Rata Penilaian Kualitas Media Audio Visual tentang Praktikum Reaksi Oksidasi Reduksi dan Elektrokimia Menurut Penilaian Guru Kimia SMA..

Untuk memperkuat kembali pengertian dari oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan oksigen, mari kita lihat contoh reaksi redoks lainnya yang terjadi

Syafni Pelatihan praktikum kimia sederhana menggunakan bahan-bahan disekitar kita untuk guru kimia dan siswa SMAN I 2 x 11 kayutanam Reaksi oksidasi reduksi Guru kimia dan siswa SMAN