• Tidak ada hasil yang ditemukan

TL{JA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TL{JA "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai satuan polisi sipil dan dinas pemadam kebakaran di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan subjek yang sama di masa yang akan datang b. Pemberian tambahan pengetahuan, informasi dan wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai manajemen, disiplin kerja dan motivasi kerja serta kinerja pegawai.

KAJIAN PUSTAKA

Kepemimpinan

Tipe otokratis, pemimpin yang memiliki ciri (1) menyamakan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi; (2) memperlakukan organisasi sebagai pemilik pribadi; (3) tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; (4) memperlakukan bawahan hanya sebagai alat; (5) mendorong bawahan dengan ancaman dan hukuman; dan (6) terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya. Tipe militeristik, pemimpin yang memiliki ciri (1) menggerakkan bawahannya melalui sistem komando dan bergantung pada pangkat dan jabatan; (2) puas dengan formalitas yang berlebihan; (3) menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan; dan (4) tidak menerima kritik dan saran dari bawahan.

Disiplin Kerja

Salah satu kriteria untuk menentukan tingkat kedisiplinan pegawai adalah dengan melihat frekuensi kehadirannya, semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau semakin rendah tingkat absensinya maka pegawai tersebut memiliki disiplin kerja yang tinggi. Untuk mewujudkan kedisiplinan pegawai dalam organisasi, pengawasan yang ketat merupakan tindakan yang paling efektif.

Motivasi Kerja

Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja disebut juga faktor motivasional, termasuk faktor yang berhubungan dengan isi pekerjaan yang merupakan faktor intrinsik pekerjaan yaitu. Menurut Hezberg (1996) dalam teori higiene motivasi, faktor yang menyebabkan kepuasan kerja meliputi faktor yang berhubungan dengan isi pekerjaan, yang merupakan faktor intrinsik pekerjaan yaitu.

Kinerja

Sementara itu, Sinambela (2011) mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan suatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangat diperlukan karena dengan kinerja tersebut akan diketahui sejauh mana kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Rivai (2015) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama kurun waktu tertentu dalam pelaksanaan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar kerja, target atau tujuan atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan telah disepakati oleh semua.

Menurut Hersey dan Blanchard (dalam Rivai 2015) menyatakan bahwa kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki tingkat kemauan dan tingkat kemampuan tertentu. Salah satu masalah utama yang sering dihadapi organisasi dalam mengevaluasi kinerja karyawan adalah tujuan ganda penilaian kinerja.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Hipotesis

Diantara pihak manajemen terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kepulauan Selayar. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Satpol PP dan Dinas Pemadam Kebakaran Kepulauan Selayar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kepulauan Selayar.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan (simultan) terhadap keberfungsian pegawai Satuan Polisi Negara dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Variabel disiplin kerja paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar.

Definisi Operasional Variabel

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan menengah yaitu sebanyak 57 orang atau 70,38%. Mengenai pernyataan “Manajer selalu mengevaluasi kinerja tugas yang diselesaikan”, peneliti menemukan bahwa sebanyak 34 orang atau 41,98% responden menyatakan sangat setuju, sedangkan 47 orang atau 58,02% responden menyatakan setuju. seorang pemimpin selalu memberikan perintah/tugas kepada bawahannya. Pemimpin mendorong bawahan untuk dapat bekerja sama dan merasa nyaman dalam mencapai tujuan, peneliti menemukan sebanyak 45 orang atau 41,98%.

Mengenai pernyataan “Saya datang dan pergi dari kantor ke rumah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh instansi”, peneliti menemukan 35 orang atau 43,21%. Program pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan kepada pegawai baru dapat mempengaruhi perkembangan pegawai tersebut dalam bekerja, sebanyak 33 orang atau 40,74% responden menyatakan sangat setuju, 40 orang atau 49,38%.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Uji Asumsi Klasik

Uji Hipotesis

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Kedisiplinan Satuan Polisi Pamong Praja dan Brimob Kabupaten Kepulauan Selayar dinilai kurang optimal. Penyidikan ini dilakukan di Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar.

Tabel 1.1 Data Pegawai Datang Terlambat Tahun 2019
Tabel 1.1 Data Pegawai Datang Terlambat Tahun 2019

Deskripsi Variabel Penelitian

Mengenai pernyataan “Saya dapat bertanggung jawab atas tugas yang diberikan”, peneliti menemukan bahwa sebanyak 35 orang atau 43,21% responden menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 54,32% responden menyatakan setuju dan sebanyak 2 orang atau 2,47% responden menyatakan netral. , pada pernyataan “Saya melaksanakan tanggung jawab tanpa ketergantungan kepada pihak lain”, sebanyak 22 orang atau 50,62%. Saya melakukan pekerjaan dengan penuh perhitungan,” peneliti menemukan bahwa 22 orang atau 27,16% responden menyatakan sangat setuju, 53 orang atau 65,43% responden menyatakan setuju, 5 orang atau 6,17% responden menyatakan netral dan 1 orang. atau 1,23% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan menyatakan “saya mengerti dan menguasai pekerjaan yang merupakan pekerjaan utama saya”, sebanyak 34 orang atau 41,98% responden menyatakan sangat setuju, 45 orang atau 55,56% responden menyatakan sangat setuju. setuju dan 2 orang atau 2,47%.Pekerjaan yang saya lakukan dapat menghasilkan ide-ide baru untuk meningkatkan kinerja saya., pada pernyataan “Saya memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaan saya”, peneliti menemukan bahwa sebanyak 30 orang atau 37,04% responden menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 54,32% responden menyatakan setuju dan 7 raong atau 8,64% responden menyatakan netral, dan pada pernyataan “saya memiliki keterampilan yang baik dalam melaksanakan tugas” peneliti mendapatkan 27 orang atau 33,33%.

Tabel 5.4 Hasil Skor Kuesioner Variabel Kepemimpinan  (X1)
Tabel 5.4 Hasil Skor Kuesioner Variabel Kepemimpinan (X1)

Hasil Uji Kualitas Data

Proses pengujian item pernyataan pada variabel kepemimpinan pada pernyataan X1.1 sampai X1.8, nilai r hitung lebih besar dari product moment r tabel (0.218) dan sig (2-tailed) lebih kecil dari 0.05 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga semua pernyataan untuk variabel kepemimpinan dinyatakan valid seperti pada Tabel 5.16 sebagai berikut :. 2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dengan tingkat signifikansi 0,05 sehingga semua pernyataan variabel disiplin kerja dinyatakan valid seperti pada Tabel 5.17 sebagai berikut. Dengan menguji validitas item pernyataan angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada variabel motivasi kerja, semua pernyataan memiliki angka r lebih besar dari r tabel product moment (0,218) dan sig. 2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dengan tingkat signifikansi 0,05 sehingga semua pernyataan variabel motivasi kerja dinyatakan valid (data uji terlampir) seperti terlihat pada Tabel 5.18 sebagai berikut.

Kemudian dilakukan pengujian validitas item pernyataan angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada variabel kinerja pada pernyataan poin Y1 sampai Y10, pada penelitian ini menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari tabel product moment r (0,218) dan sig . 2-tailed) kurang dari 0,05 dengan tingkat signifikansi 0,05 sehingga semua pernyataan tentang variabel kinerja dinyatakan valid (data uji terlampir) seperti disajikan pada Tabel 5.19 berikut. Berdasarkan Tabel 5.20 di atas terlihat bahwa hasil uji reliabilitas angket uji terhadap keempat variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach's alpha untuk masing-masing variabel kepemimpinan sebesar 0,831.

Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan
Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan

Uji Asumsi Klasik

Koefisien regresi motivasi kerja (X3) sebesar 0,322 dengan nilai t hitung 3,149 lebih besar dari t tabel yaitu 1,991 atau nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 yang berarti variabel motivasi kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada taraf kesalahan 5. Koefisien regresi dengan nilai positif 0,322 menjelaskan bahwa jika peningkatan motivasi kerja (X3) sebesar 1 satuan, maka kinerja (Y) akan meningkat. Melihat hasil pada tabel 5.25 di atas, hasil perhitungan nilai toleransi menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai toleransi kurang dari 0,10 dengan nilai toleransi masing-masing variabel bebas kepemimpinan 0,529, disiplin kerja 0,351 dan motivasi kerja 0,316.

2-tailed) 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan (signifikan) antara variabel kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja. Nilai koefisien korelasi antara variabel kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja berada pada kisaran 0,51 sampai 0,75 yang berarti derajat kekuatan hubungan antara variabel kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja adalah kuat.

Tabel 5.22 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 5.22 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Hipotesis

Dari hasil evaluasi variabel disiplin kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 3,521 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,991 dan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut statistik, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Negara dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Dari hasil evaluasi variabel disiplin kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 3,149 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,991 dan nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut secara statistik motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Negara dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai f hitung sebesar 44,555 lebih besar dari nilai f tabel yaitu 2,72 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Mencermati hasil nilai standardized beta diketahui bahwa variabel terbesar adalah X2 yaitu sebesar 0,410 yang berarti bahwa variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepulauan Selayar. Kabupaten Api. Departemen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 53,8%, sedangkan sisanya sebesar 46,2%.

Tabel 5.27 Hasil Uji f
Tabel 5.27 Hasil Uji f

Pembahasan

Pengaruh ketiga variabel bebas tersebut adalah positif, artinya semakin tinggi variabel bebas maka semakin besar pengaruhnya terhadap kinerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Uji statistik membuktikan bahwa Kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Penelitian tentang pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja, uji statistik menunjukkan hasil bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu dan batasan waktu yang singkat dalam menyelesaikan pekerjaan tentunya sangat mempengaruhi kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Selayar. Judul Disertasi: Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Kepulauan Selayar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan disiplin kerja pegawai, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar hendaknya: 1) Meningkatkan pemahaman pegawainya terhadap peraturan-peraturan kepegawaian tentang disiplin pegawai, etika dan standar yang ada. di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Pengaruh Motivasi, Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak, Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar.

Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Medan. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan e-journal Universitas Pendidikan Bisma Ganesha.

Gambar

Tabel 1.1 Data Pegawai Datang Terlambat Tahun 2019
Tabel 2.1  Penelitian terdahulu
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Disiplin Kerja  (X2)
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

2kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang