• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA SDN 2 RAMA KELANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA SDN 2 RAMA KELANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 "

Copied!
202
0
0

Teks penuh

Kepada kedua orang tua saya, ayah Siswandi dan ibu Rik Rokhan yang selalu menemani saya, mendoakan saya, selalu memotivasi saya, menyemangati dan mendukung saya di setiap langkah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan tugas ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana (S1) Jurusan Tarbiyah program pendidikan IAIN Metro untuk gelar S.Pd. Akla, M.Sc. Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah, Ibu Nurul Afifah, M.Si. Pd sebagai Kepala Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Ph.D.

Isti Fatonah dan Bpk. Kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini sangat diharapkan dan akan diterima demi perbaikan tesis ini menjadi lebih baik.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan penelitian dan Manfaat penelitian
  • Penelitian yang relevan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini berbunyi: “Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SDN 2 Rama Keladungan di Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk kelas V SDN 2 Rama Keladungan tahun ajaran 2018/2019. bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar dan penguasaan siswa.

Dengan menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan, peneliti mencermati penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar saintifik. Berdasarkan keberhasilan penelitian ini, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diyakini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SDN 2 Rama Kelandungan Akademi Akademik 2018/2019 dapat meningkat. . tahun.

LANDASAN TEORI

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Ciri-Ciri Hasil Belajar
  • Tujuan IPA
  • Ruang Lingkup IPA
  • Materi Pokok IPA
  • Model Numbered Head Together (NHT)
  • Langkah-Langkah Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Numbered head together atau kepala bernomor di perkenalkan oleh Numbered head together atau kepala bernomor di perkenalkan oleh
  • Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Together (NHT)
  • Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Together (NHT)

Hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik yang dimiliki oleh seorang siswa, yang terwujud dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, dibandingkan dengan sebelum siswa belajar, dilihat dari sudut pandang siswa. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah pada saat penyampaian materi pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan bentuk keterampilan dan kecerdasan yang diperoleh siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau setiap kelompok mempresentasikan hasil belajarnya. Berdasarkan landasan teori tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran Cooperative tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN 2 Rama Kelandungan tahun pelajaran 2018/2019.

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model   Pembelajaran kooperatif
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran kooperatif

METODE PENELITIAN

Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel bebas 32 Berdasarkan pengertian di atas, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA berdasarkan hasil pretest dan posttest yang diberikan guru kepada siswa pada setiap siklus.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tiga kali pertemuan dalam setiap siklusnya.

SIKLUS I

  • Instrumen Penelitian
    • Lembar observasi
    • Tes Hasil Belajar
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan
  • Hasil Penelitian
    • Deskripsi Lokasi Penelitian
    • Perencanaan
    • Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan 1 (Pertama)
    • Pengamatan/ Observasi a) Hasil pengamatan/observasi

Guru memberikan tugas dan setiap kelompok mengerjakannya. h) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat melakukannya/mengetahui jawabannya. i) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil untuk melaporkan hasil kerjasama mereka. j) Jawaban dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor lain. k) Kesimpulan.. l) Guru menutup pelajaran 3) Tahap observasi. 5 Eni Kusfajariyah, S.Pd PNS S.I Guru Kelas V 6 Tri Retno Handayani, S.Pd HNR S.I Guru Kelas II 7 Yeti Fitriyani, S.Pd HNR S.I Guru Kelas I 8 Niken Indirawati, S.Pd HNR S.I Guru Kelas III 9 Imam Rohani, S.Pd.I HNR S.I Guru Agama Islam 10 Imam Nawawi, S.Pd.I HNR S.I Operator Sekolah Sumber: Dokumentasi SDN 2 Rama Kenadungan Kec. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Februari 2019 selama 2 jam (2 x 35 menit) dengan topik bidang miring sederhana, katrol dan roda poros.

Guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis pesawat sederhana dan mengklasifikasikan macam-macam peralatan rumah tangga sebagai pesawat sederhana. Kelompok-kelompok tersebut dibagi secara heterogen. Setelah membagi kelompok, guru membagikan lembar kerja kepada kelompok tentang jenis-jenis pesawat sederhana dan mengklasifikasikan berbagai alat rumah tangga sebagai pesawat sederhana untuk dikerjakan di setiap kelompok.

Hasil Belajar Siklus I

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 jam (2 x 35 menit) dengan topik identifikasi kegiatan menggunakan pesawat sederhana. Guru membimbing siswa berdoa bersama sebelum proses pembelajaran dimulai, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran. Pada kegiatan ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan tentang materi pesawat sederhana untuk memancing siswa mengungkapkan apa yang telah diketahuinya sebelum diberikan penjelasan oleh guru.

Setelah guru selesai menjelaskan, guru menjelaskan prosedur atau pola pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yang akan diterapkan. Setelah diskusi selesai, guru memanggil nomor tertentu, kemudian siswa dengan nomor yang sesuai mengangkat tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 jam (2 x 35 menit) dengan topik mendemonstrasikan cara penggunaan pesawat sederhana jenis tuas, tanjakan, puli dan roda.

Guru menjelaskan materi tentang cara menggunakan pesawat sederhana seperti tuas, tanjakan, katrol dan roda. Pada kegiatan akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, termasuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dipahami sehubungan dengan mengidentifikasi materi. Pertemuan ini dilaksanakan pada Selasa 19 Maret 2019 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan topik mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

Sebelum melanjutkan ke pokok bahasan, guru melakukan observasi dengan meninjau materi sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang dipelajari pada pertemuan yang lalu.

Pengamatan/ Observasi

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada Siklus II mengalami peningkatan dari satu sesi ke sesi berikutnya, rata-rata aktivitas siswa terbesar adalah diskusi dengan rata-rata 77,22% dan aktivitas terkecil menunjukkan rata-rata 68%.33 %. Setelah siswa menyelesaikan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa ditunjukkan dengan skor pretes dan postes akhir siklus yang diberikan kepada 20 siswa.

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siklus II dengan tiga pertemuan, keberhasilan siswa mencapai 80% pada tes akhir siklus II.

Refleksi Siklus II

Hasil Belajar Siklus II

Pembahasan

Namun pada siklus I pertemuan pertama juga terdapat beberapa siswa yang terlihat aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran, misalnya siswa bernama Indah dan Salma. Nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 15 yang diraih oleh siswa bernama Andre. Pada pertemuan ini, siswa yang membuat gaduh kelas dengan bermain dan berlari sedikit berkurang.

Selain itu, siswa yang dulunya membuat kegaduhan di dalam kelas dengan bermain dan berlari kesana-kemari, kini juga mulai memperhatikan gurunya. Pada post test siklus 1 terlihat bahwa terdapat 12 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas, dengan skor rata-rata 66,5. Peningkatan hasil belajar pada siklus I belum optimal, terbukti pada akhir siklus I terdapat 8 siswa yang belum menyelesaikan post test.

Pada pertemuan ini persentase aktivitas siswa tertinggi yaitu diskusi sebesar 71,67%, hal ini dikarenakan siswa mulai menyukai model yang digunakan guru pada saat pembelajaran yaitu model bernomor. Selain itu, mereka saling berebut nomor yang mereka inginkan, contohnya siswa bernama Indah dan Salma. Dimana mereka sangat puas dengan model pembelajaran yang digunakan dan saling berebut nomor yang mereka inginkan, contohnya siswa bernama Indah dan Salma.

Pada posttest siklus II terlihat bahwa 16 siswa telah tuntas dan 8 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 80,75. Berdasarkan pemaparan di atas dan berdasarkan analisis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif bernomor (NHT) dengan langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase siswa yang tuntas. . Model pembelajaran kooperatif Heads Together (NHT) dapat mengatasi permasalahan siswa pasif yaitu siswa yang hanya diam dan tidak berani bertanya dalam proses pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

SARAN

Bagi siswa SDN 2 Rama Kelandungan diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena dengan keaktifan siswa dalam belajar akan membantu siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Guru dapat meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat mewujudkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, selain itu akan diperoleh informasi baru tentang keefektifan model pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran ilmu pengetahuan Alam. Meningkatkan proses belajar mengajar dalam pembelajaran IPA di sekolah sebagai perwujudan visi SDN 2 Rama Kelandungan.

DAFTAR PUSTAKA

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

  • Aspek kognitif

Guru membagikan lembar kerja mesin sederhana tipe tuas untuk dikerjakan setiap kelompok. Satuan Pendidikan : SDN 2 Rama Kelandungan Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V (Lima) / II (Bahasa Ceko).

Materi Pembelajaran Pesawat sederhana

Metode Pembelajaran

  • Penilaian

Guru menanyakan berbagai hal tentang materi pesawat sederhana untuk memancing siswa mengungkapkan apa yang telah diketahuinya sebelum mendapat penjelasan dari guru. Identifikasi kegiatan yang menggunakan mesin sederhana seperti tuas, tanjakan, katrol, dan roda poros. Siswa dapat mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan mesin sederhana seperti tuas, tanjakan, katrol, dan roda poros.

Guru akan membagikan lembar kerja tentang cara mengidentifikasi berbagai kegiatan menggunakan mesin sederhana yang akan dilakukan di setiap kelompok. Mesin sederhana digunakan untuk meringankan beban berat, mempercepat gerakan, mempercepat kerja dan menambah hasil kerja. Apa nama alat yang digunakan dan pilihlah salah satu alat sederhana yang cocok untuk memotong kuku yang telah disiapkan di meja guru.

Menggunakan Model Cooperative Tipe NHT

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Tipe NHT

Peneliti memberikan skor dengan memberi angka pada kolom sesuai dengan kegiatan yang dilakukan siswa. Lembar observasi aktivitas belajar siswa menggunakan model kolaboratif tipe NHT Menggunakan model kolaboratif tipe NHT.

Rata-Rata Presentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II

I Pretest Postest Pretest Postest

Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus I

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model   Pembelajaran kooperatif
Gambar 3.1 Siklus yang dikembangkan Suharsimi arikunto dalam  Penelitian Tindakan Kelas
Grafik Rata-Rata Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Dan  Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diharapkan dapat menjadikan suasana pembelajaran di kelas menarik, menyenangkan