Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi beberapa syarat untuk memperoleh gelar. Transliterasi merupakan kata-kata Arab yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987. Konsonan Tunggal Transliterasi Kata Arab. Ketentuan ini tidak berlaku bagi kata-kata Arab yang diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, doa, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan pengucapan aslinya).
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
Kementerian Agama RI khususnya Direktorat Pendidikan Usia Dini dan Pondok Pesantren telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan pengalaman di UIN Sunan Kalijaga dengan beasiswa penuh. Bapak Afdawaiza, S.Ag., M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. Seluruh dosen yang mengajar di UIN Sunan Kalijaga khususnya pada Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Segenap pegawai UIN Sunan Kalijaga (khususnya Bapak Muhadi selaku TU IAT), Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang turut berkontribusi dalam kemudahan dan kelancaran administrasi proses belajar mengajar. Qas}as} al-Qur'an pada umumnya dipahami dari apa yang tertulis dalam Al-Qur'an secara komprehensif, global dan integratif, sehingga cenderung mengabaikan peran tokoh. Penelitian ini menyasar sisi karakter atau penokohan suatu narasi dalam Al-Qur’an yang terbatas pada surat al-Kahfi.
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap Al-Quran dengan fokus kajian Surah al-Kahfi dengan menggunakan metode pengumpulan data tematik atau maudhu'i untuk kemudian dipahami sastra dengan memusatkan perhatian pada struktur cerita atau alur dalam Al-Quran. menggunakan teori karakterisasi. Berbeda dengan kisah-kisah Al-Qur’an pada umumnya, alur cerita yang terdapat dalam kisah-kisah dalam surat al-Kahfi diriwayatkan dan dikemas dalam rangkaian ayat-ayat yang utuh, runtut dan tidak terpecah-pecah, guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang kisah tersebut. Alquran. karakter. -Karakter terlebih dahulu memahami alur setiap cerita.
Latar Belakang Masalah
Selain itu juga terdapat penyajian Al-Qur’an yang lebih bersifat dialogis yaitu penyajian dalam bentuk cerita. Dalam kajian ulum al-Qur'an, kisah-kisah Al-Qur'an lebih dikenal dengan sebutan Qas}as} al-Qur'a>n. 3 Nasr Hamid Abu Zayd, Tekstualitas Al-Qur'an: Kritik terhadap Ulum al-Qur'an, trans.
4 Muhammad Hadi Ma'ri>fat, Kisah-kisah Al-Quran: Antara Fakta dan Metafora, Terj. 3. Ini bermakna Al-Quran mengandungi banyak maklumat tentang peristiwa masa lampau, sejarah bangsa, keadaan negara dan peninggalan atau jejak setiap bangsa. Beliau mendapati tujuan sesebuah cerita adalah untuk memberi kesan psikologi kepada orang yang mendengar atau membacanya.7 .. kisah yang terkandung dalam al-Quran disampaikan melalui model penyampaian yang berbeza.
Al-Qur'an tidak menceritakan kisah-kisah dalam konteks sebuah karya sastra, juga tidak menjelaskan kisah-kisah orang-orang terdahulu, atau sebagai hiasan dan hiasan yang dibuat oleh para sejarawan. Baginya, materi cerita dalam Al-Qur'an bukanlah ciptaan fiksi, melainkan cerita yang menghadirkan peristiwa sejarah. Tujuan cerita naratif dalam Al-Qur'an menurut al-Ja>bir adalah untuk menghadirkan metafora yang merupakan tujuan mendasar di baliknya.
9 Muhammad Hadi Ma'ri>fat, Cerita Al-Qur'an: Antara Fakta dan Metafora, Trans. 10 Muhammad Hadi Ma'ri>fat, Cerita Al-Qur'an: Antara Fakta dan Metafora, Trans. Dalam hal ini kajian terkait pendekatan Al-Qur’an yang patut diperhatikan adalah pencarian tokoh-tokoh tertentu yang diabadikan dalam Al-Qur’an.
14 Salah Abdul Fattah Al-Khalidy, Riwayat Al-Qur'an: Pengajaran dari Orang Dahulu Jilid I, Terj.
Rumusan Masalah
Selain itu, surat al-Kahfi merupakan surat yang mengandung ciri-ciri khas dan unik yang hanya ada pada surat itu. Kedua, makalah ini merupakan makalah yang digemari masyarakat luas bahkan ada yang menjadikannya sebagai bacaan rutin. Oleh karena itu, dalam hal penyampaian pesan, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi dimensi pribadi peneliti dan masyarakat luas pada umumnya.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Telaah Pustaka
Ian membahas kisah dalam Surat al-Kahfi dengan menggunakan pendekatan struktural dan semiotika. Selain itu, penelitian terhadap Surat al-Kahfi yang ada selama ini masih sebatas pada aspek balaghahan atau kebahasaan, seperti yang ditulis Hasan dengan judul “H>{urf Jar Wa Ma’a>niha> Fi> Surah al-Kahfi: Tervalidasi . Penelitian ini jelas lebih terfokus pada kajian kebahasaan, yaitu membahas huruf guci pada beberapa ayat surat al-Kahfi dan mengkaji setiap makna huruf-hurufnya.19 Terdapat pula risalah yang diberi judul.
Al-Tawkid Fi> Su>rah al-Kahfi: Dira>sah Tahli>liyyah Nah}wiyyah” karya Akhmad Muwaffiq yang membahasnya dari sudut pandang kebahasaan. 20 Rifki Afifuddin dengan judul “Qis}s}}atu As}h} ab al-Kehfi (Dira>sah Tahli>liyyah Tad}awu>liyyah)”. Penelitian ini lebih fokus pada struktur kalimat yang ada, yang bertujuan untuk mengetahui kalimat-kalimat dan fungsi kalimat-kalimat yang mengandung tindak tutur dalam kisah Ashabul Kahfi dalam surah al-Kahfi.21. Sedangkan pada kajian tafsir, kajian yang berkaitan dengan penokohan dalam surah al-Kahfi masih terus dikaji sebagian/terpisah.
19 Hasan, H>{urf Jar Wa Ma'a>niha> Fi> Surat al-Kahf: Dira>sah Tah}li>liyyah Nah}wiyyah, afhandling fra Fakultetet for Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. 20 Akhmad Muwaffiq , Al- Tawkid Fi> Su>rah al-Kahfi: Dira>sah Tahli>liyyah Nah}wiyyah, specialefakultet for Adab UIN Sunan Kalijaga, 2012. 21 Rifqi Afifuddin, Qis}s}}atu As}h}ab al- Kahfi (Dira> sah Tahli>liyyah Tad}awu>liyyah), afhandling, Fakultet for Adab og Kulturvidenskab, UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Kisah Nabi Musa dan Khidr dalam Al-Qur'an Surah al-Kahfi 66–82 (kajian kritis dengan pendekatan semiotika Roland Barthes). Selain itu, masih banyak lagi esai dan tesis yang mengkaji Surah al-Kahfi, yang masing-masing memiliki fokus/kecenderungan berbeda. Setelah menelaah dan membaca berbagai catatan dan karya ilmiah yang berkaitan dengan kajian aksara dalam Al-Qur'an, peneliti menemukan bahwa mereka meyakini keberadaan aksara dalam surat al-Kahfi belum diteliti lebih lanjut dalam beberapa karya hingga peneliti menemukannya.
24 Itsnan Hidayatullah, Kisah Nabi Musa dan Khidir dalam Al-Qur'an Surat al-Kahfi 66-82 (Studi kritis dengan pendekatan semiotik Roland Barthes), Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, 2004.
Kerangka Teori
Salah satu alasannya adalah karena biasanya tokoh sentral adalah tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam peristiwa suatu cerita. Peristiwa atau peristiwa tersebut dapat menimbulkan perubahan sikap tokoh dan perubahan pandangan kita sebagai pembaca terhadap tokoh tersebut sehingga dirasa mempunyai dampak yang lebih besar.28 Namun tidak serta merta tokoh lain diabaikan.
Metodologi Penelitian
Sedangkan kajian tokoh dalam arti fiksi biasanya dipelajari dari karya sastra, romantis atau lainnya. Studi karakter merupakan jenis penelitian kualitatif yang dikembangkan sejak tahun 1980-an.29 Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman tentang karakter individu atau masyarakat dengan mengungkap pandangan, motivasi, sejarah hidup dan ambisinya.30 Dalam hal ini, penelitian karakter dalam kata-kata jika orang-orang yang dihadirkan dalam sebuah karya naratif ditafsirkan oleh pembaca memiliki kualitas moral, intelektual, dan emosional tertentu 31 Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis dengan menggunakan model tematik makalah dan lebih fokus pada aspek-aspek cerita. Kasa Al-Qur'an. Dilihat dari metodologinya, penelitian ini lebih tepatnya merupakan penelitian kepustakaan32 yang mengkaji Al-Qur'an.
Dan berkenaan dengan pengumpulan data, langkah awal penulis adalah dengan mengelompokkan ayat-ayat yang berkaitan dengan beberapa tokoh yang dibahas sehingga dapat ditemukan wawasan mengenai teks ayat-ayat tersebut. Kemudian penulis mencoba menganalisis aspek sejarah dengan menggunakan sumber-sumber sekunder, seperti dari hadis shahih, tafsir ulama atau literatur lainnya dalam pembahasan terkait angka-angka yang dipelajari dalam surat al-Kahfi, serta dengan menganalisis 5 W+1 H. Diperoleh data kemudian diklasifikasikan secara cermat dan dikritik berdasarkan referensi yang ada.
Dan langkah terakhir ini berupa analisis yang berupaya mencari relevansi makna masing-masing tokoh untuk mengetahui suatu konstruksi pemahaman yaitu adanya nilai teologis-etika/moral, nilai sosial dan nilai pendidikan. yang akan dieksplorasi dalam setiap karakternya. Jadi asumsinya, hasil analisis tersebut dapat menemukan pemahaman tentang aspek logika, psikologis, dan artistik teks untuk menentukan suatu konstruksi teks. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat dikategorikan sebagai pendekatan yang konsisten dalam setiap pembahasan data ayat, melainkan menyesuaikannya dengan ayat yang diteliti.
Kemudian pendekatan logis-normatif dalam menjelaskan ayat-ayat yang berhubungan dengan tokoh-tokoh dalam surat al-Kahfi. Metode induktif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data tertentu dan menghasilkan kesimpulan yang bersifat umum.33. Namun belakangan ini baru mendapat penanganan yang serius, seperti Al-Tafsir Al-Wad}ih karya Muhammad Mahmud al-Hijazi dan Nah}wa Tafsir Maud}ui'i li Suwar Al-Qur'an Al-Karim karya Muhammad al-Ghazali.
Dengan demikian merujuk pada persepsi al-Ghazali bahwa penelitian ini mengkaji ayat-ayat secara tematis dalam berbagai kisah surat dalam Al-Qur’an untuk mencoba memperoleh dan menghasilkan tafsir yang kemudian menjadi.
Sistematika Penulisan
Bab keempat berisi analisis peneliti terhadap masing-masing tokoh dan perannya, yang kemudian menemukan relevansi makna dan nilai masing-masing tokoh.
Kesimpulan
Makna atau nilai aksara dalam surat al-Kahfi dalam konteks sejarahnya adalah bahwa di balik segala peristiwa yang dilakukan oleh manusia atau makhluk Allah lainnya, hanya Allah yang mengetahui maksud dan tujuan sebenarnya. Jadi semua itu dapat dipahami manusia melalui proses belajar dan pemahaman. Untuk mengungkap keberadaan tokoh dalam surat al-Kahfi, menurut penulis dapat dikatakan bahwa tokoh merupakan bentuk perwakilan dari berbagai tipologi manusia dalam kehidupan dunia pada waktu dan tempat manapun sebagai khalifah di muka bumi.
Saran
Kata Penutup
Al-Qur'an bukanlah 'buku sejarah': seni, sastra, dan moral ada dalam kisah-kisah Al-Qur'an. UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (2013-sekarang).