• Tidak ada hasil yang ditemukan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan "

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

17/10/PBI/2015 tentang Loan to Value Ratio atau Rasio Pembiayaan terhadap Nilai untuk Pembiayaan Kredit atau Real Estate dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor. Perusahaan WOM Finance Cabang Mataram mengembangkan produk pembiayaan syariah dengan akad murabahah sebagai alternatif pembiayaan sepeda motor. WOM Finance cabang Mataram bersifat universal, tidak membedakan suku, agama dan ras, prinsip keadilan antar perusahaan yang bekerja sama dan antar masyarakat, dan juga prinsip kemitraan atau kerjasama usaha.

Dimana wom finance menggunakan prinsip kemitraan yang pada dasarnya keduanya saling membutuhkan untuk memperkuat dan menguntungkan perusahaan.5. Penjualan sepeda motor di WOM Finance cabang Mataram terus mengalami booming penjualan khususnya penjualan pada tahun 2015. Ketika pembiayaan syariah diterapkan, WOM Finance meraih kontribusi penjualan syariah sebesar 30% dan hingga saat ini kontribusi penjualannya menurun hingga 5%. persentase pembayaran di muka yang ditentukan oleh WOM Finance cabang Mataram antara 13%. hingga 17% untuk pembiayaan syariah, 17% hingga 25% untuk pembiayaan konvensional.7 Namun penjualan yang diperoleh WOM Finance cabang Mataram untuk pembiayaan syariah terus mengalami penurunan.

7 Ziaulhaq, Observasi dan Wawancara, PT Wom Finance Cabang Mataram, 1 Februari 2016. Karena sebagian masyarakat lebih tertarik menggunakan pembiayaan konvensional, masyarakat masih belum memahami keberadaan produk pembiayaan syariah 8. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan analisis analitis bagaimana proses pelaksanaan pembiayaan murabahah pada WOM Finance Cabang Mataram, sehingga peneliti mengambil judul “Analisis Pembiayaan Murabahah Pada PT. WOM) Keuangan Daerah Cakranegara Cabang Mataram Pasca Peraturan Bank Indonesia Nomor.

Fokus Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas, pembiayaan murabahah terus mengalami penurunan penjualan meskipun persentase pembayaran yang digunakan lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Salah satu multifinance yang wajib menggunakan persentase uang muka ini adalah WOM Finance cabang Mataram. WOM Finance Cabang Mataram merupakan lembaga yang bergerak di bidang pembiayaan, lokasinya di Jalan Pejanggik. Data Penjualan Sepeda Motor WOM Finance Mataram 2013 Sebelum Ketentuan Uang Muka Pembiayaan Syariah.

Data penjualan sepeda motor WOM Finance Mataram tahun 2014 menyusul pengumuman mengenai ketentuan uang muka pembiayaan syariah. Data Penjualan Sepeda Motor WOM Finance Mataram 2015 Posting Tentang Ketentuan Uang Muka Pembiayaan Syariah. Dimana hal ini tidak sejalan dengan eksekusi yang dilakukan oleh WOM finance, karena WOM finance.

Menurut peneliti, kendala yang dihadapi oleh WOM finance cabang Mataram adalah tidak adanya pemerataan pembayaran antara keuangan syariah dan keuangan konvensional. Perusahaan pembiayaan WOM cabang Mataram yang mengembangkan produk pembelian sepeda motor baru atau NB (New Bike) dalam pembiayaan syariah juga mengalami beberapa kendala lain, termasuk reaksi masyarakat. Hal ini ditanggapi oleh WOM finance cabang Mataram sesuai dengan situasi yang mengatakan bahwa pembiayaan syariah dilakukan sesuai dengan banyaknya permintaan dari konsumen itu sendiri.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

  • Jual Beli Murabahah
  • Uang Muka Pembiayaan Sepeda Motor Menurut Peraturan

WOM Finance juga memiliki produk pembiayaan untuk pembelian sepeda motor yaitu produk sepeda motor baru dan sepeda motor bekas.

Metode Peneletian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber dan Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis data
  • Validitas Data

Sistematika

Skripsi ini terdiri dari empat bab yang akan dibahas satu per satu sehingga permasalahan yang ada di dalamnya menjadi jelas. 36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis, hal. Dimana pada bagian ini akan diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti sehingga menemukan permasalahan dan membentuk topik penelitian, serta tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dalam melakukan penelitian yang diuraikan dengan merumuskan metode penelitian. . BAB II Penyajian Data dan Temuan, berisi tentang pemaparan data yang ditemukan selama penelitian.

Temuan dan penyajian data meliputi gambaran lokasi penelitian yang meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, serta praktik pembiayaan murabahah yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu dimulai dari wawancara, observasi yang ditulis. di lapangan catatan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto dan lain sebagainya dimulai langsung dari pelaksanaan dan kendala yang dihadapi perusahaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. WOM) Keuangan Daerah Cakranegara Cabang Mataram. BAB III Pembahasan menjelaskan mengenai analisis pembiayaan murabahah secara umum, serta analisis pembayaran dimuka pembiayaan sepeda motor sesuai ketentuan Bank Indonesia. BAB IV Kesimpulan yang berisi kesimpulan penelitian dari pembahasan dan memuat saran bagi perusahaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. WOM) Keuangan Daerah Cakranegara Cabang Mataram.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Perusahaan PT. Wom Finance Cabang Mataram
  • Sarana dan Kondisi Fisik
  • Visi dan Misi Perusahaan Wom Finance
  • Struktur Organisasi
  • Produk-produk Wom Finance

Berdirinya cabang WOM Finance di Kota Mataram pada tahun 2006 awalnya produk NB (Sepeda Baru), kemudian UB (Sepeda Bekas). Berkembangnya produk NB (Sepeda Baru) dan UB (Sepeda Bekas) yang diminati konsumen membuat perusahaan pembiayaan WOM mengembangkan usahanya dengan mengeluarkan produk sepeda motor dan mobil saya. Dari keempat produk tersebut, produk NB (Sepeda Baru) dikembangkan kembali oleh WOM finance dengan sistem pembiayaan syariah pada tahun 2013, dan kemajuan yang dicapai dalam pembiayaan murabahah masih sangat lambat.

Dalam perusahaan dagang terdapat setiap CMO (Credit Marketing Officer) WOM financer yang akan menginformasikan kepada perusahaan finance bahwa ada nasabah yang ingin dibiayai. WOM Finance akan menerbitkan PO (Purchase Order) kepada dealer jika tim survey WOM menyatakan permohonan pelanggan diterima. Namun seiring dengan adanya Peraturan Bank Indonesia tahun 2015 yang mengatur besaran DP (uang muka) berlaku untuk pembiayaan syariah dan pembiayaan konvensional, maka kontribusi penjualan syariah pada Perusahaan WOM Finance cabang Mataram dikurangi sehingga saat ini mencapai 5%. .

Penjualan yang diperoleh WOM Finance cabang Mataram dilihat dari perbandingan perhitungan pembiayaan sepeda motor antara WOM Finance Konvensional dan WOM Finance Syariah. Dimana keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh konsumen dapat menyebabkan kerugian pada pendanaan WOM. Untuk memperoleh dana tunai, konsumen menjaminkan BPKB Sepeda Motor atau BPKB Motor sesuai merek dan tahun sepeda motor yang ditentukan dalam kebijakan WOM Finance.

Perusahaan pembiayaan WOM melaksanakan pembiayaan syariah dengan akad murabahah karena merupakan fasilitas dari pusat yang wajib dilakukan oleh seluruh cabang. Menurut peneliti, implementasi yang dilakukan WOM Finance berdasarkan definisi tersebut sudah sesuai dengan teori-teori yang membahas tentang murabahah. Wom Finance Cabang Mataram, 1 Juli 2016. dan margin yang diperoleh perusahaan pembiayaan WOM sesuai dengan kesepakatan awal antara penjual dan pembeli.

Sedangkan subsidi tiap merchant berbeda-beda, sehingga besaran margin atau keuntungan yang diterima perusahaan pembiayaan WOM didasarkan pada subsidi merchant yang diberikan perusahaan pembiayaan sesuai kesepakatan antar perusahaan yang bekerja sama. Persentase uang muka yang ditentukan dalam peraturan ini merupakan peluang besar bagi keuangan perempuan untuk meningkatkan penjualan. Pertumbuhan penjualan yang diperoleh dari pembiayaan WOM juga cenderung memiliki risiko yaitu kredit macet.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, WOM Finance telah membuat kebijakan bagi konsumen yang gagal memenuhi kewajibannya dengan membayar angsuran. Kebijakan penghitungan denda yang dilakukan WOM Finance dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Analisis Kendala Yang Dihadapi Pasca Peraturan Bank Indonesia

Pernyataan manajer WOM finance cabang Mataram dibuktikan dengan data penjualan pada Tabel 1.1. Karena semakin banyaknya perusahaan pembiayaan, maka WOM Finance cabang Mataram harus membuat program-program unggulan untuk menarik minat masyarakat dan dalam menjaga kepercayaan konsumen serta kepercayaan masing-masing mitra perusahaan, pengembangan produk-produk perusahaan yang sudah ada juga turut serta. sangat penting. Banyaknya kredit macet pada pembiayaan syariah juga dapat menyebabkan turunnya keuntungan perusahaan, dan jika terjadi kredit macet pada pembiayaan syariah, hal ini menyebabkan kebijakan pusat memutuskan bahwa cabang akan kembali menggunakan sistem pembiayaan konvensional.

Kembali menggunakan sistem pembiayaan konvensional merupakan prinsip preventif yang dilakukan perusahaan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi di kemudian hari. Menurut peneliti, perusahaan keuangan WOM cabang Mataram juga menyikapi permasalahan pembiayaan syariah secara konservatif, dimana WOM mengikuti semua peraturan yang berlaku dan melakukan pembiayaan syariah sesuai dengan kebutuhan nasabahnya sendiri. Setelah ketentuan uang muka disamakan dalam peraturan Bank Indonesia tahun 2015, kontribusi pembiayaan syariah berkurang.

Hal ini juga terjadi karena WOM finance hanya melihat situasi permintaan konsumen dan sebelum dilakukan pemerataan persentase uang muka, pembiayaan syariah justru seolah menjadi pilihan yang harus diambil konsumen karena keuangan syariah belum terikat dengan peraturan tersebut. bukan. pada tahun 2013. Data penjualan dirangkum berdasarkan setiap penerbitan perusahaan leasing atau dealer yang memproduksi produk sepeda motor untuk dibiayai oleh perusahaan pembiayaan. Dimana pada program pembiayaan syariah yang dikembangkan oleh WOM finance cabang Mataram ini tampak pada akad jual beli kendaraan dan CMO (Credit Marketing Officer) menawarkan dan menjelaskan kepada konsumen yang datang ke dealer tentang produk pembiayaan syariah atau pembiayaan konvensional.

Dan masing-masing CMO (Credit Marketing Officer) ditempatkan oleh perusahaan pembiayaan WOM untuk berdiri bersama masing-masing perusahaan merchant. Jika WOM finance juga lebih fokus pada pembiayaan syariah, besar kemungkinan tingkat kontribusi yang diperoleh melalui pembiayaan syariah akan meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Menurunnya penjualan pembiayaan syariah disebabkan adanya permintaan masyarakat yang cenderung lebih memilih dibiayai dengan pembiayaan konvensional dibandingkan pembiayaan syariah.

Saran

Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2008). Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2010) Bahrun Sukidin, Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro (Jakarta: Insan. Cendikiawan, 2002). Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi Syariah dan Islam (Mataram: IAIN Mataram, 2015).

Apriantini, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah dalam Menarik Minat Nasabah untuk Mengajukan Pembiayaan Murabahah (Studi pada PT. Al Ijarah Indonesia Finance Cabang Mataram) (Skripsi: IAIN Mataram, 2014).

Referensi

Dokumen terkait