• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGHITUNG BIAYA PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK

N/A
N/A
Amelia Noormufida Widya Hartanti

Academic year: 2023

Membagikan "MENGHITUNG BIAYA PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TOPIK I

MENGHITUNG BIAYA PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK A. TUJUAN

Tujuan Praktikum Topik I “Menghitung Biaya Penggunaan Energi Listrik”

adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memprediksi konsumsi energi listrik yang digunakan (rumah,tempat usaha, dan lainnya)

2. Mahasiswa dapat memprediksi biaya penggunaan listriknya 3. Mahasiswa membandingkan dengan tagihan PLN

B. TINJAUAN PUSTAKA

Listrik adalah daya atau kekuatan yang timbul karena adanya pergesekan atau melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk menghasilkan cahaya, panas, atau bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin (Salim et.al., 2016). PLN menggunakan alat ukur listrik untuk mengukur besaran energi listrik yang disebut kWh meter (Hanafi, 2013). kWh (kilowatt hour) didefinisikan sebagai alat untuk mengukur energi aktif dengan menggunakan suatu alat hitung dan memakai asas induksi (Darma, 2019).

Menurut Abdullah (2017), daya listrik merupakan banyaknya suatu energi yang diperoleh suatu gaya dalan satuan waktu (Putra, 2019). Daya sangat erat dengan arus listrik yang mengalir pada sebuah hambatan dan hambatan ini yang menghasilkan panas.

Daya listrik dapat diformulasikan sebagai berikut:

P=∆ Q

∆ t P=I .V

Sedangkan menurut Vindi (2011), suatu daya sesaat dan daya sesaat yang bekerja dengan kecepatan sesaat didapatkan rumus sebagai berikut:

P=dw dt

Muatan listrik adalah muatan yang menghasilkan gaya dan medan elektromagnetik serta daya tarik dan reaksi menolak partikel bermuatan lain (Mahdi, 2015). Kemudian muatan listri dari semua partikel berarti kelipatan bilangan bulat dai muatan d-quark. Sehingga secara eksperimental muatan listrik mematuhi hukum kekekalan dan kuantisasi (Foot et al., 1993).

Hambatan listrik diartikan perbandingan antara tegangan listrik suatu komponen elektronik dan arus listrik yang melaluinya (Hidarto dan Wiyanto, 2017). Hambatan

(2)

listrik dapat digunakan sebagai bagian dari rangkaian listrik (Malik et al., 2020). Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatn listrik dan mengalirkan berupa muatan positif, muatan negatif, atau keduanya secara bersamaan (Hidarto dan Wiyanto, 2017). Tegangan dapat digambarkan sebagai kemampuan sumber energi listrik untuk melakukan pekerjaan dan secara kualitatif didefinisikan sebagai energi dibagi muatan (Hermann Härtel, 2021).

Pergerakan dari muatan listrik disebabkan oleh beda potensial atau tegangan, tegangan adalah perbedaan potensial listrik yang terjadi pada dua titik yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Hukum mengenai hubungan antara tengan listrik dan arus listrik disebut hukum ohm yang memiliki persamaan sebagai berikut :

I=V R

(Saefullah, 2018) Menurut PT PLN (Persero) jenis golongan tarif diantaranya mulai dari pelayanan sosial yang merupakan pelanggan badan sosial yang memanfaatkan listrik untuk terlaksananya kegiatan sosial, rumah tangga adalah perseorangan atau bdan sosial yang memanfaatkan listrik untuk keperluan rumah tangga, bisnis adalah pelanggan secara sebagian atau keseluruhan yang memanfaatkan listrik untuk kegiatan usaha, traksi ada;ah pelanggan yang dikelompokkan dalam tarif T (traksi) yang bergerak di bidang transportasi umum yang dipegang oleh PT Kereta Api Indonesia, dan curah adalah pelanggan yang dikelompokkan dalam tarif C yang bergerak pada badan usaha Koperasi Unit Desa (KUD).

Faktor yang mempengaruhi biaya listrik yaitu faktor kebutuhan dan faktor daya.

Faktor kebutuhan mempengaruhi besar kecilnya beban beserta perubahannya tergantung pada kebutuhan para pelanggan akan tenaga listrik. Faktor kebutuhan ini dipengaruhi oleh sifat pemakaian, contohnya seperti toko-toko, pusat perbelanjaan, dan kantor mengonsumsi daya yang lebih besar dibandingkan tempat seperti gudang yang memiliki faktor kebutuhan yang lebih rendah (Wahid et al., 2014). Biaya dapat dialokasikan pada tiap kelompok konsumen, dan bahwa tiap konsumen dalam suatu kelompok mendapatkan alokasi biaya itu sesuai besar daya tersedia yang memintanya dan banyaknya energi yang dipakainya. (Mulyati, 2008).

(3)

C. METODE PENELITIAN 1. Alat

a. Alat Hitung b. Meteran Listrik 2. Bahan

a. Struk Pembayaran 3. Cara kerja

Gambar 1.1 Diagram Alir Proses Perhitungan Biaya Penggunaan Energi Listrik

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Darma, S. 2019. Studi Sistem Penerapan KWH Meter. Journal of Electrical Technology, 4(3), 158-165.

Enokela, J. A. 2007. A Comparision of Performances of Eleceltronic and Electromechanical Energy Meters. Nigerian Journal of Technology, 26(2).

Foot, R., Lew, H., & Volkas, R. R. 1993. Electric-charge quantization. Journal of Physics G:

Nuclear and Particle Physics, 19(3), 361–372.

Hanafi, S. & Sjani, M., 2013, Analisis pengaruh beban nonlinier terhadap kinerja Kwh meter induksi satu fasa, Singuda Ensikom, 2(2), 50-51.

Hartel, H. 2021. Voltage and Surface Charges. European J of Physics Education, 12(3), 1309- 7202.

Hindarto, N & Wiyanto,. 2017. Study on Latent Misunderstanding on Electrical Current Concept and Its Impact. Journal of Physics: Conference Series, 824.

Koponen, P., Seesvuori, R., & Bostman, R. 1996. Adding power quality monitoring to a smart kWh motor. Power Engineering Journal, 10(4), 159–163.

Malik, A., Asyidik, M.D., Nursamsika, K.H., Khotimah, R.N., & Fitriyani, R. 2020. Learning Ohm's Law through Electric Puzzle Media. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika, 6(2), 217-226.

Mulyati, M. 2008. Penetapan Tarif Dasar Listrik (TDL) Untuk Sektor Industri di Indonesia.

Jurnal Teknik Industri, 8(1), 41-49.

Putra, A. M. 2019. Perbandingan Daya Antara Lampu Biasa dengan Lampu Terjadwal Otomatis

di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina,

10(1), 375–382.

Saefullah, A., Fakhturrokhman, M., Oktarisa, Y., Arsy, R. D., Rosdiana, H., Gustiono, V., &

Indriyanto, S. Rancang Bangun Alat Praktikum Hukum Ohm Untuk Memfasilitasi Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, 4(2), 81-90.

Salim, Agus., Hozairi., Tony Yulianto. 2016. Perbandingan Metode Des Dan DMA Untuk Meramalkan Kebutuhan Listrik Kabupaten Pamekasan, hal. 583-587. Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi. Pamekasan, 16-17.

Universitas Islam Madura.

Viridi, Sparisoma. 2011. Fisika Dasar. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Wahid, A. 2014. Analisis Kapasitas dan Kebutuhan Daya Listrik Untuk Menghemat Penggunaan Energi Listrik di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 2(1), 1-10.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan data tahun 1996 sampai 2009 untuk nilai penjualan energi listrik PT PLN (Persero) Cabang Medan dalam satuan giga watt dengan menggunakan metode

PROSEDUR PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) PADA PT. PLN (PERSERO)

Informasi yang dapat disajikan pada sistem pengambilan keputusan usulan pemasangan listrik berdasarkan distribusi beban listrik di PT PLN (Persero) Rayon Nusa

Konsumen PT PLN (Persero) golongan rumah tangga dengan daya 1300 VA ke atas yang terdapat dalam Data Terpadu dapat menerima subsidi tarif tenaga listrik setelah melakukan

PLN (Persero) dalam penyediaan listrik bagi masyarakat (Konsumen) yaitu, PT PLN (Persero) sebagai satu-satunya yang diberikan kewenangan oleh pemerintah melalui Pasal

Kemampuan suatu penghantar menahan arus listrik disebut hambatan listrik yang dinyatakan dengan satuan Ohm, besarnya hambatan pengganti pada susunan hambatan seri adalah jumlah

Urgensi Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Antara PT.. PLN (Persero)

Melalui persamaan pada hukum Ohm, didapatkan persamaan 𝐼 =∆𝑉 𝑅 Persamaan ini menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu konduktor selalu berbanding lurus dengan beda potensial pada