TOPIK IV
MENGAMATI KELEMBABAN UDARA DI DALAM KULKAS (LEMARI PENDINGIN)
A. TUJUAN
Tujuan Praktikum Fisika Dasar Topik IV “Mengamati Kelembaban Udara Di Dalam Kulkas (Lemari Pendingin)” ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kondisi kelembaban udara di dalam kulkas (lemari pendingin) bila dibandingkan dengan kondisi kelembaban udara di luar kulkas.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang terkandung di udara atau atmosfer. Jumlahnya tergantung pada masuknya uap air ke atmosfer akibat penguapan dari air di danau, danau, dan sungai, sebagai maupun dari air tanah (Apriyanto et al., 2021). Kelembaban udara yang cukup besar memberi petunjuk langsung bahwa udara banyak mengandung uap air atau udara dalam keadaan basah (Fadholi, 2013). Puncak kelembaban udara terjadi pada pagi hari karena permulaan penguapan, puncak kedua sebelum atau sesudah matahari terbenam karena peningkatan stabilitas atmosfer di sekitar matahari terbenam tetapi penguapan terus berlanjut (Yang et al., 2020).
Mempertahankan tutupan pohon dapat meminimalkan perubahan iklim dan menurunkan ketinggian suhu udara di daerah tropis/subtropis (Su et al., 2019).
Dua skala temperatur yang lazim digunakan adalah skala Celsius dan skala Fahrenheit. Skala– skala ini didefinisikan dengan menggunakan skala Kelvin, yang merupakan skala temperatur fundamental di dalam ilmu pengetahuan. Skala temperatur Celcius menggunakan satuan “derajat Ce lcius” (oC) yang sama dengan satuan Kelvin (Halliday, 2005).
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara yang basah karena adanya uap air (Gunawan et.al., 2020). Kelembaban merupakan suatu keadaan lingkungan udara yang basah karena adanya uap air (Indarwati, 2019). Menurut Maddu (2006), kelembaban udara adalah kadar uap air di udara yang mampu mempengaruhi proses fisika, kimia, dan biologi
pada suatu bahan pangan. Dalam bidang industri seperti manufaktur presisi, elektronik, serat, dan makanan, kelembaban digunakan sebagai parameter (Kshitij et al., 2011).
Hilangnya kerenyahan terutama disebabkan oleh migrasi air dari remah basah ke kerak kering. Perbedaan aktivitas air antara lingkungan sekitar dan krupuk adalah kekuatan pendorong untuk migrasi air. Oleh karena itu, krupuk mengambil air dari remah, dan kadar air krupuk meningkat.
Kandungan air di lingkungan dinyatakan sebagai kelembaban relatif, juga akan berperan. Parameter lain menentukan kecepatan migrasi adalah permeabilitas uap air, yang mencirikan ketahanan keseluruhan struktur krupuk terhadap migrasi air. (Hirte, 2012). Distribusi air di krupuk tergantung pada kondisi penyimpanan. Penyimpanan pada kelembaban rendah memberikan peningkatan yang lebih lambat kandungan air di krupuk dan di samping itu gradien yang lebih besar dikandungan air dari remah ke permukaan (Primo-Martin & Van Vliet, 2009).
Siklus udara teknologi dapat digunakan dalam industri makanan di proses seperti pendinginan cepat dan atau pembekuan, dingin penyimpanan, transportasi berpendingin atau berpendingin lemari penyimpanan (Tassou et al., 2009). Prinsip operasi lemari es, AC, dan pompa kalor adalah kebalikan mesin kalor. Masing-masing dioperasikan untuk menstransfer kalor dari lingkungan dingin ke lingkungan panas. Kerja W selalu dilakukan oleh motor kompresor yang memampatkan cairan. Lemari es yang sempurna yang tidak ada kerja yang dibutuhkan untuk mengambil kao dari daerah suhu rendah ke daerah suhu tinggi, tidak mungkin. Ini merupakan dalil Calsius untuk hukum termodinamika kedua. Kalor tidak dapat mengalir secara spontan dari obyek yang dingin ke obyek yang kalor. Untuk melakukan setiap kerja secara baik,kerja harus dilakukan. Jadi, tidak mungkin ada lemari es yang sempurna (Giancoli, 2014).
C. METODOLOGI 1. Alat
a. Kulkas b. Wadah 2. Bahan
a. Kerupuk bawang b. Kerupuk makaroni c. Kerupuk rambak 3. Cara Kerja
Persiapan alat dan bahan
Kerupuk bawang Kerupuk makaroni Kerupuk rambak
Pencatatan hasil percobaan Pengamatan kerenyahan bahan
Pendiaman selama 10 jam Peletakkan bahan di dalam dan
di luar lemari es
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pengamatan Kerenyahan Pada Kerupuk
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, D.P., Qudsi, Z.A., Sumani., Dewi, W.S., Rahayu., dan Komariah. 2021.
The dynamic effect of air temperature and air humidity toward soil temperature in various lands cover at KHDTK Gunung Bromo, Karanganyar - Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 724(012003), 1-6.
Fadholi, A. 2013. Pemanfaatan Suhu Udara dan Kelembapan Udara Dalam Persamaan Regresi Untuk Simulasi Prediksi Total Hujan Bulanan di Pangkalpinang. Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi, 3(1), 1-9.
Giancoli, D. C. 2014. Physics: Principles with Applications. Seventh Edition.
London. Prentice Hall International, Inc, 975.
Gunawan, I Ketut Wahyu., Andi Nurkholis., Adi Sucipto. 2020. Sistem Monitoring Kelembaban Gabah Padi Berbasis Arduino. JTIKOM, 1(1), 1-7.
Halliday, & Resnick. 2005. Fundametals of Physics. New York. Willey.
Hirte, A. 2012. Extending crispness A systematic approach to controlling water migration in bread. Wangeningen. Wangeningen University, 142.
Indarwati, Sri., Sri Mulyo Bondan Respati., Darmanto. 2019. Kebutuhan Daya Pada Air Conditioner Saat Terjadi Perbedaan Suhu Dan Kelembaban.
Momentum, 15(1), 91-95.
Kshitij, S., Noor, A., Neelam, S., & Raghuvir, S. 2011. Intelligent Humidity Sensor for Wireless Sensor Network Agricultural Application.
International Journal of Wireless & Mobile Networks, 3(1), 118-128.
Maddu, Akhiruddin., Kun Modjahidin., Sar Sardy., Hamdani Zain. 2006.
Pengaruh Kelembaban terhadap Sifat Optik Film Gelatin. Makara Sains, 10(1), 30-37.
Maku, M., Mamuaja, C.F., Tooy, D. 2014. Penentuan Umur Simpan Kripik Pisang Keju Gorontalo Dengan Pendekatan Kurva Sorpsi Isometris.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 2(2), 13-20.
Primo-Martín, C., & Van Vliet, T. 2009. Sensory Crispness of Crispy Rolls:
Effect of Formulation, Storage Conditions, and Water Distribution in the Crust. Journal of Food Science, 74(8), 377–383.
Su Y, Liu L, Wu J, Chen X, et al. 2019. Quantifying the biophysical effects of forests on local air temperature using a novel three-layered land surface energy balance model. Environment International, 132(105080), 1-13.
Tassou, S. A., Lewis, J. S., Ge, Y. T., Hadawey, A., Chaer, I. 2009. A Review of Emerging Technologies for Food Refrigeration Applications. Applied Thermal Engineering, 30(4), 263.
Yang, X., Peng, L. L. H., Chen, Y., Yao, L., & Wang, Q. 2020. Air humidity characteristics of local climate zones: A three-year observational study in Nanjing. Building and Environment, 140(106661), 1-16.