• Tidak ada hasil yang ditemukan

Total Presentase Total Presentase

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Total Presentase Total Presentase "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KOMPETENSI PERANGKAT DESA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP AKUNTABILITAS

PENGELOLAAN DANA DESA

(Pada Desa di Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo) Feby Ayu Shakertie, Rani Eka Diansari

Program Sarjana Akuntansi

Fakultas Bisnis, Universitas PGRI Yogyakarta [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of internal control system, the competence of village officials, organization commitment and participation of community on accountability of village fund management. This type of research is quantitative study. The population of this research is the villages in Kertek Subdistrict, Wonosobo Regency. The number of respondents in this study were 54 respondents with a sampling technique using the purposive sampling method. The analysis technique used in this study is using multiple linear regression with SPSS 25.0. The results this study are that the competence of village officials had a positive effect on the accountability of village fund management while the internal control system, organization commitment, and community participation did not affect the accountability of village fund management.

Keywords: Internal Control System, Competence of Village Officials, Organization Commitment, Community Participation, Accountability of Village Fund Management.

ABSTRAK

Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, kompetensi perangkat desa, komitmen organsisasi, dan partisipasi masyarakat terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu desa-desa pada Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 54 responden dan dalam menentuan sampel yaitu dengan metode purposive sampling.

Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan regresi linier berganda menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menerangkan bahwa kompetensi perangkat desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa sedangkan sistem pengendalian internal, komitmen organisasi, dan partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Kata kunci: Sistem Pengendalian Internal, Kompetensi Perangkat Desa, Komitmen Organisasi, Partisipasi Masyarakat, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.

PENDAHULUAN

Dana desa yaitu dana yang ditujukan untuk desa yang bersumber dari APBN yang diberikan melalui APBD Kabupaten/Kota yang dipergunakan sebagai pembiayaan penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa (Permendagri RI No. 113, 2014). Dana desa di tahun 2018 yaitu Rp. 60 triliun yang meliputi 434 Kabupaten/Kota (www.kemenkeu.go.id). Mengingat besarnya dana desa yang diperoleh masing-masing desa, maka dana desa diperlukan adanya pengelolaan yang baik agar dapat diperuntukan dan dipergunakan dengan benar.

Menurut Permendagri RI No. 113 tahun 2014 yang dimaksud dengan mengelola keuangan desa merupakan keseluruhan

aktivitas yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Pemerintah desa dalam upaya mengelola keuangan desa untuk memperhatikan asas- asas dalam mengelola keuangan desa yang salah satunya yaitu akuntabel. Akuntabilitas dalam mengelola dana desa merupakan wujud pertanggungjawaban desa kepada pemerintah, masyarakat desa, maupun pihak lainnya yang mempunyai kepentingan atas dana desa. Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pihak yang diberikan mandat untuk memberikan tanggungjawab, penyajian, pelaporan, dan pengungkapan seluruh aktivitas serta kegiatan pada pihak yang memberi mandat (Mardiasmo, 2018).

Kecamatan Kertek merupakan kecamatan di Kabupaten Wonosobo dengan luas wilayah 95,7 km2 yang memiliki potensi

(2)

alam pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata pegunungan, sentra industri pande besi, batik, dan anyaman bambu (wonosobokab.go.id). Ketersediaan potensi alam dan sentra industri dapat dijadikan salah satu dukungan penggunaan anggaran dana desa sebagai upaya memberdayakan masyarakat desa sehingga diperlukan adanya dalam mengelola dana desa yang baik.

SPIP merupakan SPI yang diimplementasikan di seluruh lingkungan pemerintahan baik pemerintahan pusat ataupun pemerintahan daerah (PP No.60, 2008). SPIP Kabupaten Wonosobo berdasarkan Perbup Nomor 37 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan SPIP pada lingkungan pemerintahan Kabupaten Wonosobo yaitu meliputi unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. SPI yang diterapkan pada pemerintahan desa diharapkan dapat memberikan peningkatan pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Hasil riset Yesinia et al., (2018) menerangkan jika SPI secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola ADD. Searah dengan riset Widyatama et al., (2017) yaitu SPI secara signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola keuangan ADD.

Kompetensi yaitu kemampuan kerja seseorang yang meliputi pengetahuan, aspek keterampilan, serta sikap kerja sesuai pada kriteria yang telah ditentukan (UU No.13, 2003). Perangkat desa pada Kecamatan Kertek dalam melaksankan tugas seperti pembuatan administrasi dengan menggunakan teknologi informasi meskipun demikian masih terdapat perangkat desa yang belum memadai dalam pengusaaan teknologi informasi. Sumber daya perangkat desa yang kompeten serta dapat bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang diberikan pada pemerintah desa diharapkan dapat memberikan peningkatan pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset Dewi &

Gayatri (2019) menerangkan jika kompetensi perangkat desa secara positif mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Searah dengan Riset Rezkiyanti (2019) yaitu kompetensi perangkat desa secara positif signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Komitmen organisasi yaitu tingkatan sampai seberapa jauh seorang karyawan untuk berpihak kepada organisasi beserta

sasaran dari organisasi tertentu dan mempunyai niat untuk bertahan menjadi anggota pada organisasi tersebut (Lubis, 2010). Komitmen organisasi perangkat desa pada Kecamatan Kertek diwujudkan melalui keikutsertaan perangkat desa dalam mengikuti pelatihan dan pendidikan.

Komitmen organisasi yang tinggi dari perangkat desa diharapkan dapat memberikan peningkatan pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset Mada et al., (2017) menerangkan jika komitmen organisasi secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Searah dengan riset Mualifu et al., (2019) yaitu komitmen organisasi secara positif dan signifkan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola ADD.

Partisipasi masyarakat yaitu peranan dari masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, pemikirannya, dan kepentingan masyarakat pada penyelenggaraan pemerintahan daerah (PP No. 45, 2017).

Partisipasi masyarakat dalam mengelola dana desa pada Kecamatan Kertek berupa aspirasi masyarakat pada proses perencanaan yaitu keterlibatan dalam pelaksanaan musrenbangdes. Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan desa diharapkan dapat memberikan peningkatan pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset Dewi &

Gayatri (2019) menerangkan jika partisipasi masyarakat secara positif mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Searah dengan riset Mada et al., (2017) yaitu partisipasi masyarakat secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Teori Stewarship

Teori stewarship berasumsi ada utilitas yang lebih besar dari respons kooperatif daripada respons individualisme sehingga pihak pengelola/eksekutif akan meningkatkan kompetensi SDM yang dipunyai untuk memberikan keefektivan pengendalian internal dan mewujudkan budaya organisasi yang baik beserta didukung dengan komitmen organisasi sehingga dapat menciptakan good governance (Jefri, 2018).

Sistem Pengendalian Internal/SPI

Riset Mualifu et al., (2019) menunjukkan jika SPI secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola ADD. Riset ini searah dengan riset Rezkiyanti (2019) yaitu SPI

(3)

secara positif signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Mengacu pada penjelasan diatas bisa dikembangkan hipotesis yaitu:

H1: Sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Kompetensi Perangkat Desa

Riset Rezkiyanti (2019) menunjukkan jika kompetensi perangkat desa secara positif signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset ini searah dengan riset Dewi & Gayatri (2019) yaitu kompetensi perangkat desa secara positif mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Mengacu pada penjelasan diatas bisa dikembangkan hipotesis yaitu:

H2: Kompetensi perangkat desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Komitmen Organisasi

Riset Mada et al., (2017) menunjukkan jika komitmen organisasi secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset ini searah dengan riset Mualifu et al., (2019) yaitu komitmen organisasi secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas pada pengelolaan ADD. Mengacu pada penjelasan diatas bisa dikembangkan hipotesis yaitu:

H3: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Partisipasi Masyarakat

Riset Dewi & Gayatri (2019) menunjukkan jika partisipasi masyarakat secara positif mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Riset ini searah dengan riset Mada et al., (2017) yaitu partisipasi masyarakat secara positif dan signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Mengacu pada penjelasan diatas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H4: Partisipasi masyarakat berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

METODE PENELITIAN Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini yaitu pegawai pada pemerintah desa di Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 19 desa. Pada penelitian ini dalam menentukan sampel dengan metode purposive sampling dimana kriterianya yaitu

kepala desa, sekertaris desa, kaur keuangan, dan kasi.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data penelitian ini yaitu data primer dengan membagikan kuesioner penelitian dan untuk instrumen pengukurannya yaitu setiap pernyataan menggunakan skala Likert dengan penilaian dari point 1 sangat tidak setuju/STS hingga point 5 sangat setuju/SS.

Variabel Penelitian 1. Akuntabilitas (Y)

Indikator pada variabel akuntabilitas menggunakan indikator dari penelitian Thomas 2013 dalam penelitian Sweetenia et al., (2019) yaitu 1) Proses perencanaan, 2) Proses pelaksanaan, 3) Proses pertanggungajawaban.

2. Sistem Pengendalian Internal/SPI (X1) Indikator pada variabel SPI menggunakan indikator dari penelitian Jermias &

Setiawan 2008 dalam penelitian Widyatama et al., (2017) yaitu: a) Pertimbangan catatan hasil pekerjaan, b) Pengawasan terhadap bawahan yang langsung melaporkan hasil pekerjaannya, c) Mengamati bawahan dalam melakukan tugasnya, d) Mempertimbangkan hasil pekerjaan, e) Fokus pada hasil daripada bagaimana bawahan melakukan kegiatan, f) Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan, g) Prosedur operasi standar dalam melakukan pekerjaan, h) Lebih menekankan hasil daripada proses untuk mendapatkan hasil.

3. Kompetensi Perangkat Desa (X2)

Indikator pada variabel kompetensi perangkat desa menurut Edison et al, 2016 dalam penelitian Mada et al., (2017) yaitu a) Pengetahuan, b) Kemampuan, c) Sikap.

4. Komitmen Organisasi (X3)

Indikator pada variabel komitmen organisasi menurut Porter et al, 1974 dalam penelitian Mada et al., (2017) yaitu a) Afektif, b) Keberlanjutan, c) Normatif.

5. Partisipasi Masyarakat (X4)

Indikator pada variabel partisipasi masyarakat menurut Heller et al., 1984 dan Sujarweni 2015 dalam penelitian Mada et al., (2017) yaitu a) Pengambilan keputusan, b) Penyusunan anggaran, c) Pelaksanaan anggaran.

(4)

Teknik Analisis Data Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif untuk menggambarkan atau mendekripsikan data yang dilihat dari rata- rata, minimal, maksimal, dan standar deviasi (Ghozali, 2018).

Uji Kualitas Data

1. Uji validitas tujuannya untuk menilai apakah suatu kuesioner valid atau tidak.

Jika angka signifikansi < 0,05 atau r hitung > r tabel maka pernyataan pada kuesioner dikatakan valid (Ghozali, 2018).

2. Uji Reliabilitas tujuannya untuk menilai apakah jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner yaitu konsisten dari waktu ke waktu. Jika nilai Cronbach Alpha >

0,70 sehingga bisa dikatakan reliabel (Ghozali, 2018).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji normalitas tujuannya untuk mengetahui variabel independent dan variabel dependent di model regresi apakah distribusinya normal atau tidak. Jika angka signifikansi > 0,05 maka data distribusinya normal atau memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2018).

Uji Hipotesis

1. Analisis regresi liner berganda tujuannya yaitu menguji hubungan satu/lebih variabel independent terhadap variabel

dependent. Persamaan regresi pada penelitian ini yaitu:

Y= 𝑎 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e 2. Uji Statistik F tujuannya untuk mengetahui

pengaruh variabel independent secara simultan menerangkan variabel depedent. Jika signifkansi < 0,05 atau f hitung > f tabel sehingga secara simultan berpengaruh (Ghozali, 2018).

3. Uji statistik t tujuannya untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara individual menerangkan variabel depedent. Jika signifikansi < 0,05 atau t hitung > t tabel sehingga hipotesis diterima (Ghozali, 2018).

4. Uji Determinasi (R2) dilakukan dengan cara melihat seberapa besar Adjusted R2 apabila nilai mendekati 1 maka pengaruh pada variabel dependent semakin kuat dan apabila nilai R2 mendekati 0 berarti bahwa pengaruhnya semakin lemah (Ghozali, 2018).

HASIL PENELITIAN Deskripsi Data

Data penelitian ini diambil dengan membagikan kuesioner pada pegawai pemerintah desa pada 19 desa di Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Berikut ringkasan data kuesioner dalam tabel:

Tabel 1 Hasil Perolehan Data

Keterangan Total Presentase

Total Kuesioner

Dibagikan 76 100%

Kembali 68 89%

Dapat diolah 54 71%

(Sumber: Data primer diolah, 2020) Berikut merupakan tabel deskripsi responden yang diperoleh dari kuesioner penelitian:

Tabel 2 Deskripsi Data

Total Presentase Total Presentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 44 81,5%

Lama Bekerja

<1 3 5,6%

Perempuan 10 18,5% 1-5 16 29,6%

Total

54 100% 6-10 12 22,2%

Umur

<30 7 13,0% >10 23 42,6%

30-40 17 31,5%

Total

54 100%

41-50 16 29,6%

Jabatan

Kepala Desa 9 16,7%

>50 14 25,9% Sekertaris Desa 12 22,2%

Total

54 100% Kaur Keuangan 14 25,9%

Tingkat Pendidikan

SD 1 1,9% Kepala Seksi 19 35,2%

SMP 5 9,2%

Total

54 100%

SMA 38 70,4%

(Sumber: Data primer diolah, 2020)

S1 10 18,5%

Total

54 100%

(5)

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 3 Statistik Deskriptif

N Min. Maks. Rata-rata Std. Deviasi

SPI 54 17 30 24,85 2,350

Kompetensi Perangkat Desa 54 26 35 30,13 2,340

Komitmen Organisasi 54 14 29 22,02 3,265

Partisipasi Masyarakat 54 16 30 24,80 2,326

Akuntabilitas 54 65 85 74,87 5,883

Valid N (listwise) 54

(Sumber: Output SPSS 25.0 data primer, 2020) Berdasarkan tabel 3, SPI memiliki nilai min. sebesar 17, maks. sebesar 30, mean sebesar 24,85, std. deviasi sebesar 2,350.

Kompetensi perangkat desa memiliki nilai min.

sebesar 26, maks. sebesar 35, mean sebesar 30,13, std. deviasi sebesar 2,340. Komitmen organisasi memiliki nilai min. sebesar 14,

maks. sebesar 29, mean sebesar 22,02, std.

deviasi sebesar 3,265. Partisipasi masyarakat memiliki nilai min. sebesar 16, maks. 30, mean sebesar 24,80, std. deviasi sebesar 2,326.

Akuntabilitas memiliki nilai min. sebesar 65, maks. sebesar 85, mean sebesar 74,87, std.

deviasi sebesar 5,883.

Hasil Uji Validitas

Tabel. 4 Hasil Uji Validitas Variabel No. Pearson

Correlation

Sig. Variabel No. Pearson Correlation

Sig.

SPI (X1) 1 0,409** 0,002 Akuntabilitas (Y)

1 0,693** 0,000

2 0,589** 0,000 2 0,734** 0,000

3 0,739** 0,000 3 0,762** 0,000

4 0,751** 0,000 4 0,701** 0,000

5 0,450** 0,001 5 0,797** 0,000

6 0,350** 0,010 6 0,549** 0,000

Kompetensi Perangkat

Desa (X2)

1 0,668** 0,000 7 0,709** 0,000

2 0,550** 0,000 8 0,725** 0,000

3 0,667** 0,000 9 0,669** 0,000

4 0,654** 0,000 10 0,682** 0,000

5 0,622** 0,000 11 0,709** 0,000

6 0,647** 0,000 12 0,643** 0,000

7 0,507** 0,000 13 0,725** 0,000

Komitmen Organisasi

(X3)

1 0,557** 0,000 14 0,735** 0,000

2 0,541** 0,000 15 0,273* 0,046

3 0,681** 0,000 16 0,596** 0,000

4 0,769** 0,000 17 0,562** 0,000

5 0,867** 0,000 (Sumber: Output SPSS 25.0 data primer, 2020)

6 0,275* 0,044 Partisipasi

Masyarakat (X4)

1 0,445** 0,001 2 0,449** 0,001 3 0,718** 0,000 4 0,660** 0,000 5 0,650** 0,000 6 0,503** 0,000

Berdasarkan tabel 4, menerangkan pada nilai signifikansi < 0,05 dan pada pearson correlation menerangkan memiliki r hitung > r tabel. Kriteria pengujian yaitu

dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan didapat r tabel =0,2681. Sehingga kesimpulannya yaitu item pernyataan pada variabel penelitian ini yaitu valid.

(6)

Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha

SPI 0, 708

Kompetensi Perangkat Desa 0, 749

Komitmen Organisasi 0, 756

Partisipasi Masyarakat 0, 720

Akuntabilitas Dalam mengelola Dana Desa

0,754 (Sumber: Output SPSS 25.0 data primer, 2020)

Berdasarkan tabel diatas

menerangkan jika Cronbach’s Alpha dari seluruh variabel yaitu > 0,70. Sehingga

kesimpulannya yaitu seluruh item-item pernyataan pada variabel penelitian ini yaitu reliabel

Hasil Uji Normalitas

Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Unstandardised

Resdiudal

Asymp. Sig 0,200

(Sumber: Output SPSS 25.0 data primer, 2020) Berdasarkan tabel 6, menunjukkan nilai

Asymp. Sig > 0,05 yaitu sebesar 0,200

sehingga menerangkan jika data berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Hipotesis

Tabel 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel β t Sig.

(Constant) 24,823 2,558 0,014

SPI -0,347 -1,097 0,278

Kompetensi Perangkat Desa 1,609 4,815 0,000 Komitmen Organisasi 0,122 0,619 0,539 Partisipasi Masyarakat 0,303 0,963 0,340 F hitung = 9, 133

Sig. F = 0,000 Adjusted R2 = 0,380

(Sumber: Output SPSS 25.0 data primer, 2020) 1. Analisis regresi linier berganda

Berdasarkan tabel 7 sehingga model regresi berganda dinyatakan berikut:

Y= 24,823 - 0,347X1 + 1,609X2 + 0,122X3

+ 0,303X4 + e 2. Uji f

Berdasarkan tabel 7, menerangkan jika nilai F hitung yaitu 9,133 > 2,561 dan angka sig. F menunjukan 0,000 < 0,05.

Artinya SPI, kompetensi perangkat desa, komitmen organisasi dan partisipasi masyarakat secara simultan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

3. Uji t

Berdasarkan tabel diatas, menerangkan jika pada SPI nilai t hitung yaitu -1,097 < 1,67469 dan nilai sig. t yaitu

0,278 > 0,05. Artinya H1 tidak terdukung sehingga SPI tidak berpengaruh pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Berdasarkan tabel diatas, menerangkan jika pada kompetensi perangkat desa nilai t hitung yaitu 4,815 >

1,67469 dan nilai sig. t yaitu 0,000 < 0,05.

Artinya H2 terdukung sehingga kompetensi perangkat desa berpengaruh positif pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Berdasarkan tabel diatas, menerangkan jika pada komitmen organisasi nilai t hitung yaitu -0,619 <

1,67469 dan nilai signifikansi t yaitu 0,539

> 0,05. Artinya H3 tidak terdukung sehingga komitmen organisasi tidak

(7)

berpengaruh pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Berdasarkan tabel diatas, menerangkan jika pada partisipasi masyarakat nilai t hitung yaitu -0,963 <

1,67469 dan nilai sig. t yaitu 0,340 > 0,05.

Artinya H4 tidak terdukung sehingga partisipasi masyarakat tidak berpengaruh pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

4. Koefisien determinasi

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh Adjusted R2 yaitu 0,380 yang berarti 38,0% variabel akuntabilitas dalam mengelola dana desa dipengaruhi oleh SPI, kompetensi perangkat desa, komitmen organisasi, dan partisipasi masyarakat sedangkan 62,0%

dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.

PEMBAHASAN

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan jika hipotesis pertama (H1) tidak terdukung, sehingga menerangkan bahwa variabel sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil penelitian ini searah dengan riset Enggar et al., (2020) yaitu SPI tidak signifikan mempengaruhi akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Hal ini berarti masih terdapat pemerintah desa yang belum menerapkan SPI dengan optimal. Penerapan SPI yang belum optimal bisa dikarenakan kegiatan pemerintah desa yang kompleks. Pada penerapan SPI untuk memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, serta sifat dari tugas dan fungsi instansi pemerintah tersebut (Syafrudin, 2010).

Pengaruh Kompetensi Perangkat Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan jika hipotesis kedua (H2) terdukung, sehingga menerangkan bahwa variabel kompetensi perangkat desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil penelitian ini searah dengan riset Dewi & Gayatri (2019) yaitu kompetensi perangkat desa berpengaruh positif pada akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Menurut Mada et al., (2017) dalam teori stewardship diterangkan bahwa eksekutif sebagai pengelola mempunyai peranan dalam mencapai sasaran organisasi, eksekutif sebagai pengelola dapat dijabarkan pada lingkup dalam mengelola dana desa, pemerintah desa sebagai eksekutif/

pelaksana/ pengelola/ penanggungjawab.

Semakin banyak perangkat desa yang mempunyai kompetensi pada bidang pekerjaannya maka akuntabilitas dalam mengelola dana desa dapat semakin meningkat.

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan jika hipotesis ketiga (H3) tidak terdukung, sehingga menerangkan bahwa variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitria & Wibisono (2019) yaitu komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan desa.

Komitmen organisasi menjadikan individu berpihak pada organisasi, namun dengan berpihaknya individu pada organisasi belum dapat mewujudkan tujuan organisasi tanpa didukung dengan tindakan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut dan sama halnya dalam mewujudkan akuntabilitas dalam mengelola dana desa. Pada pengelolaan keuangan desa memiliki komitmen saja belum cukup, aparatur harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar, mentaati regulasi yang ada, dan mempunyai pengetahuan yang baik dalam mengelola keuangan desa (Fitria & Wibisono, 2019).

Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan jika hipotesis keempat (H4) tidak terdukung, sehingga menerangkan bahwa variabel partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hal ini sesuai dengan Roswita & Novriyanti (2019) yang mengatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partispasi masyarakat dalam mengelola dana desa yaitu masyarakat kurang paham tentang program dana desa, sehingga membuat masyarakat kurang berpartisipasi.

Partisipasi masyarakat perlu didukung dengan pemahaman masyarakat mengenai

(8)

dana desa dan penggunaannya, kurangnya pemahaman masyarakat dapat berdampak pada kurangnya masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam dalam mengelola dana desa. Sumampouw (2004) menyebutkan salah satu prinsip partisipasi yaitu pemberdayaan dimana terlibatnya berbagai individu tidaklah terlepas dari kekuatan serta kelemahan yang dipunyai oleh setiap individu itu sendiri, sehingga dengan terlibat aktif pada tiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling belajar dan memberdayakan satu dengan yang lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, sehingga kesimpulannya yakni:

1. Sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

2. Kompetensi perangkat desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

3. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

4. Partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Implikasi

Penelitian ini memberikan implikasi dimana pemerintah desa perlu memberikan perhatian yang besar terhadap SPI, kompetensi perangkat desa, komitmen organisasi, dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diusulkan saran yaitu pemerintah desa untuk meningkatkan optimalisisi penerapan SPI dan memberikan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan akuntabilitas dalam mengelola dana desa.

Keterbatasan

Terdapat keterbatasan penelitian ini yakni:

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan di desa pada Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, sehingga hasil dari penelitian ini hanya mewakili sedikit populasi.

2. Penelitian ini hanya meneliti pada 4 variabel yaitu sistem pengendalian internal, kompetensi perangkat desa,

komitmen organisasi, dan partisipasi masyarakat.

Saran

Peneliti memberikan saran untuk

penelitian mendatang untuk dipertimbangkan agar penelitiannya menjadi lebih baik. Berikut saran dari peneliti yakni:

1. Penelitian mendatang disarankan dapat memperbanyak sampel dengan memperluas objek penelitian. Ruang lingkup wilayah untuk penelitian mendatang dapat dilaksanakan pada tempat yang semakin luas supaya hasil penelitian bisa semakin baik (Sweetenia et al., 2019).

2. Peneltian mendatang disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel lainnya yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh pada akuntabilitas dalam mengelola anggaran dana desa (Yesenia et al., 2018).

DAFTAR PUSTAKA

Arfan, I Lubis. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, N. K., & Gayatri. (2019). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Akuntabilitas Dana Desa. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 26(2).

Enggar, W. P., Anita, W., & Suhendro. (2020).

Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa, SPI, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Dalam mengelola Dana Desa. Indonesia Accounting Journal, 2(2).

Fitria, N., & Wibisono, N. (2019). Regulasi, Komitmen Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan dalam mengelola Keuangan Desa terhadap Kinerja Pemerintah Desa. JAAF (Jurnal of Applied Accounting and Finance), 3(2), 85-98.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

https://wonosobokab.go.id

Jefri, R. (2018). Teori Stewardship dan Good Governance. Jurnal Riset, 4 (003).

Mada, S., Kalangi, L., & Gamaliel, H. (2017).

Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa , Komitmen Organisasi Pemerintah Desa , dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas

(9)

Dalam mengelola Dana Desa Di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing "Goodwill", 8(2).

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik.

UII Pres: Yogyakarta

Mualifu., Guspul. A., & Hermawan. (2019).

Pengaruh Transparansi, Kompetensi, SPI, dan Komitmen Organisasi Terhadap Akuntabilitas Pemernitah Desa Dalam Mengelola Alokasi Dana Desa (Studi Empiris Pada Seluruh Desa Di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga). Journal of Economic, Business and Engineering, 1(1).

Peraturan Bupati Nomor. 37 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Dalam mengelola Keuangan Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat.

Rezkiyanti, Y. (2019). Pengaruh SPI, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kompetensi Perangkat Desa Terhadap Akuntabilitas Dalam mengelola Dana Desa. AkMen Jurnal Ilmiah, 16(1).

Roswita, D., & Novriyanti, I. (2019). Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Partiispasi Masyarakat dalam Pengelolaan Dana Desa terhadap Pembangunan Desa Baliunjuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Jurnal Ilmiah Sosio- Ekonomika-Bisnis, 22(1), 22-23

Sumampouw, Monique. (2004). Perencanaan Darat-Laut yang Terintegrasi dengan Menggunakan Informasi Spasial yang Partisipatif. Jacub Rais, et al. Menata Ruang Laut Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.

Sweetenia, A. M., Caesari, E. P. A., Aprillia, A.

F., & Purwantini, A. H. (2019). Pengaruh Kompetensi, SPI, dan Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa. Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi, 17(1), 44–56.

Syafrudin, Y. (2010). Pelaksanaan SPI untuk Mewujudkan Dalam mengelola Keuangan Daerah yang Efektif, Efisien, dan Bebas Korupsi (Studi Kasus terhadap Dalam mengelola Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan

Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010).

Jurnal Nestor Magister Hukum, 3(5).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Widyatama, A., Novita, L., & Diarespati.

(2017). Pengaruh Kompetensi dan SPI Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Mengelola Alokasi Dana Desa (ADD). Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 02(02), 1-20.

Yesinia, N. I., Yuliarti, N. C., & Puspitasari, D.

(2018). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Dalam mengelola Alokasi Dana Desa. Jurnal Aset (Akuntansi Riset). 10(1), 105–112.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kompetensi Aparatur, Budaya Organisasi, Whistleblowing dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud dalam Pengelolaan Dana Desa Studi Empiris Pada Pemerintah Desa