• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI PACULAN DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT ADAT SUNDA MENURUT PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT

N/A
N/A
Abdurrahman @_

Academic year: 2023

Membagikan "TRADISI PACULAN DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT ADAT SUNDA MENURUT PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TRADISI PACULAN DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT ADAT SUNDA MENURUT PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT

(Studi Kasus Tradisi Di Desa Linduk, Kec. Pontang, kab. Serang) PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Falkutas Syari’ah

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Sa’id Surakarta Untuk Penyusunan Skripsi

Oleh:

ABDURRAHMAN NIM.19.21.21.125

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA 2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul

Judul adalah keterangan yang mencerminkan hakikat penelitian dan isi suatu karya tulis, baik berupa publikasi ilmiah maupun karya ilmiah lainya. Sebelum melanjutkan pembahasan dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda, perlu dijelaskan pengertian beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini.

Penelitian yang akan dilakukan berjudul “ Tradisi Paculan Dalam Pernikahan Masyarakat Adat Sunda Menurut Prespektif Hukum Islam Dan Hukum Adat ( Studi Kasus Tradisi Di Desa Linduk, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang )”. Adapun penjelasan penulis terhadap istilah pada judul skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Hukum keluarga islam mengacu pada suau konsep yang diterjemahkan dari istilah ilmiah fiqh yaitu huquq al- usrah atau huquq al-a’ilah (hak keluarga), ahkam al- usrah (aturan keluarga), dan al- usrah (hukum keluarga).1

2. Adat paculan adalah suatu tradisi pernikahan yang telah diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Banten. Terkait dengan waktu pelaksanaanya, tradisi paculan biasanya diselenggarakan pada waktu malam hari. Tradisi paculan terdisi dari beberapa prosesi yaitu:

ngabalang, menculik pengantin, mencari pengantin pria, mengarak pengantin menuju pelaminan, sungkem, saweran, dan buka pintu.

1 Moh Shohib, “Eksisteni pemberlakuan Hukum Kekeluargaan Islam di Indonesia” Jurnal Hukum dan Keadilan, Volume 5 No. 2 (2018): 119, https://ejurnal.stih-

painan.ac.id/index.php/jihk/article/view/120

(3)

B. Latar Belakang

Pernikahan merupakan sunnatullah yang tertuju bagi semua makhluk-Nya. Sunnatullah ini berlaku baik pada manusia, hewan maupun tumbu-tumbuhan. Pernikahan merupakan suatu ajang bagi makhluk-Nya untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya.2 Tapi Allah tidak menjadikan manusia seperti makhluk lainya yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan berinya tanpa ada aturan. 3

Perkawinan merupakan landasan utama terbentuknya keluarga yang harmonis, dimana terjalin cinta dan kasih sayang yang kuat antara suami istri, antara orang tua dan anak serta antara angora keluarga lainya. Keharmonisa dan kasih sayang yang terjalin dalam keluarga ini akan tercermin pada masyarakat atau komunitas secara luas, sehingga terciptalah masyarakat yang diwarnai oleh cinta dan kasih sayang. 4

2 Slamet Abidin Aminuddin, Fiqih Munakahat (Bandung:CV. Pustaka Setia,1999),9.

3 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Juz II (Kairo: Dar Al-Fatih Li Al-I’lam Al-Araby, 1999), hlm . 104

4 Yusuf Al-Qardawy, Al-Halal wa Al-Haram Fi Al-Islam, (kairo : Dar Al-Ma’rifah, 1985) hlm 188.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Sinamot Dalam Adat Perkawinan Suku Batak Toba Di Desa Suka Maju Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu.. Analisis Kompilasi Hukum Islam

SKRIPSI TRADISI MENINGGINYA DUIT JUJURAN DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT DI DESA SEGUMBANG KECAMATAN BATULICIN KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN SUATU ANALISIS HUKUM ISLAM