• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI PENYERAHAN BUA LOA DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MANDAR DI KEC. TUBO SENDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TRADISI PENYERAHAN BUA LOA DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MANDAR DI KEC. TUBO SENDANA "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Memenuhi kewajiban bersama antara suami istri dan anggota keluarga dalam rumah tangga merupakan salah satu cara membangun rumah tangga bahagia. Salah satu adat perkawinan masyarakat Mandar yaitu dengan menyerahkan bua loa yang dianggap sakral oleh masyarakat Mandar.

Rumusan Masalah

Bua loa artinya bua, artinya (hasil) sedangkan loa adalah (perbincangan) antara keluarga suami dan keluarga istri pada tahap mettumae (lamaran), bua loa dalam perkawinan orang mandar disebut dengan serah terima, yang dilaksanakan. keluar dari keluarga calon suami mempelai wanita sebelum qobul dan keluarga suami menyetujuinya. Sedangkan untuk penyerahan bua loanya ada beberapa isinya antara lain tauge kelapa, tauge sagu, kunyit, buah kakao, pala, kayu manis, uang logam dan nasi yang dibungkus dengan kain putih.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

8Warda, Tradisi Penyerahan Penne Anreang dalam Prosesi Pernikahan Masyarakat di Desa Bojo Kecamatan Barru (Ulasan Hukum Islam) Skripsi Universitas; Departemen Syariah dan Ekonomi Islam; (JOLLA Parepare, 2014). Sedangkan fokus penelitian yang dilakukan penulis adalah implementasi penyampaian bua loa dalam tradisi pernikahan Mandar.

TinjauanTeori

  • Teori Al-‘urf
  • Teori Maslahah

13 Aripin Musa, 'Eksistensi 'Urf dalam Kompilasi Hukum Islam', AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Ilmu Sipil 2, no. Artinya, 'urf yang dijadikan landasan hukum sudah ada sebelum perkaranya disidangkan. ditentukan oleh undang-undang.

Kerangka Konseptual

Istilah hukum Islam bahkan tidak ditemukan dalam Al-Quran dan hadis. Allah SWT menyatakan tujuan hukum Islam untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia dan mencegah keburukan. Banyak ayat Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa munculnya hukum Islam adalah untuk kemaslahatan umat manusia, termasuk Al-Qur'an.

Oleh karena itu hukum Islam wajib melindungi agama yang dianut seseorang dan menjamin kebebasan setiap orang untuk beribadah menurut keyakinannya (agama). Dan untuk menjaga akal, hukum Islam melarang manusia untuk meminum minuman memabukkan yang disebut khamar dalam Alquran dan menghukum segala tindakan yang dapat merusak pikiran manusia. 38Muhammad Daud Ali, Hukum Islam (Pengantar Hukum Islam dan Hukum Islam di Indonesia) (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kerangka Pikir

Salah satu wujud keteguhan masyarakat Mandar di kecamatan Tubo Sendana adalah masyarakatnya masih menjaga tradisi dan tetap menjalankan tradisi penularan bua loa. Oleh karena itu, persembahan bua loa sudah menjadi adat istiadat masyarakat dahulu kala dan diwariskan secara turun temurun. Makna filosofis yang terkandung dalam tradisi pemindahan Bua Loa dalam pernikahan orang Mandar, pernikahan orang Mandar.

Revisi syariat Islam tentang tradisi penyerahan Bua loa dalam pernikahan Komunitas Mandar di Kecamatan Tubo Sendana, pernikahan Komunitas Mandar di Kecamatan Tubo Sendana. Namun dalam lingkup penggunaan Mandar di Kecamatan Tubo Sendana, penyerahan bua loa sudah dilakukan. Adapun penjelasan di atas jika dikaitkan dengan tradisi penyerahan bua loa pada perkawinan masyarakat Mandar di kecamatan Tubo Sendana maka.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif (penelitian kualitatif), penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data dalam bentuk kata-kata (lisan atau tulisan) yang berkaitan dengan perdebatan yang sedang dibicarakan.40 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan, merangkum. fenomena yang terjadi di masyarakat sebagai objek penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu survei langsung terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data terkait proses pelaksanaan penyerahan bua loa dalam tradisi pernikahan masyarakat Mandar kecamatan Tubo Sendana. 40Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Upaya Mendukung Pemanfaatan Penelitian Kualitatif di Berbagai Disiplin Ilmu (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), 13.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis, yakni cara pandang atau paradigma yang menitikberatkan pada inti, berkenaan dengan sesuatu yang ada di balik objek, dan pendekatan sosiologi, yaitu pendekatan terhadap penerapan hukum yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. masyarakat. .

Lokasi dan Waktu Penelitian

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam mensistematisasikan pertanyaan-pertanyaan wawancara, ada yang terstruktur dalam kuisioner yang dibawa peneliti ke lokasi penelitian, dan ada pula yang tidak terstruktur, yang dikembangkan dari diskusi antara peneliti dan informan. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang memberikan data-data penting yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data yang valid dan tidak berdasarkan perkiraan. Sebagaimana dikemukakan oleh Guba dan Lincoln, dokumen adalah segala bahan tertulis.46 Dalam hal ini, dokumentasi yang digunakan peneliti berupa catatan dan gambar yang diambil dengan kamera ponsel dan perekam suara.

Data yang diperoleh dari hasil dokumentasi ini akan diolah dan dipadukan dengan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

Uji Keabsahan Data

Uji kredibilitas merupakan uji keyakinan terhadap hasil penelitian yang disampaikan peneliti agar hasil penelitian yang akan dilakukan tidak diragukan lagi. Apabila di lapangan ditemukan adanya permasalahan dalam tradisi pelaksanaan penyerahan bua loa pada pernikahan Mandar, maka peneliti akan mengkaji permasalahan tersebut lebih mendalam. Penelitian reliabilitas adalah penelitian dimana peneliti yang dilakukan oleh orang lain dengan menggunakan langkah penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama.

Penelitian ini dapat diuji reliabilitasnya mulai dari menjalani konsultasi proposal skripsi, seminar proposal, hingga proses laporan hasil penelitian dan mendapatkan tujuan pelaksanaan ujian. Uji konfirmabilitas penelitian kualitatif artinya menguji hasil penelitian yang berkaitan dengan proses yang dilakukan. Konfirmabilitas merupakan suatu proses kriteria penyelidikan, yaitu langkah-langkah apa yang dipilih peneliti dalam melaksanakan temuannya.

Teknik Analisis Data

Sama halnya dengan prosesi pernikahan masyarakat Mandar di kecamatan Tubo Sendana, ada beberapa jenis tradisi yang tidak terdapat pada pernikahan lainnya, yaitu tradisi pemberian bua loa. Jadi, tradisi penyerahan bua loa bisa juga dikatakan sebagai suatu proses penyerahan barang, yang dilakukan oleh keluarga mempelai pria sebelum mendapat persetujuan dari pihak kabul. Setahu saya, pengaturan bua loa ini sudah ada sejak orang tua kami menikah.

Pengiriman bua loa ini sudah ada, namun saya belum tahu kapan bua loa ini pertama kali diterapkan. Selanjutnya bila yang menikah berasal dari suku luar maka penyerahan bua loa ini tidak diwajibkan. Pernikahan adat, termasuk tradisi memberi bua loa, tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an maupun Hadits.

HASIL DAN PEMBAHSAN

Prosesi pelaksanan tradisi penyerahan Bua loa dalam pernikahan masyarakat

Sebelum menjelaskan lebih detail mengenai tradisi penyerahan bua loa, penulis berpendapat bahwa bua loa merupakan hasil diskusi kedua keluarga dan tradisi penyerahan bua loa. Sepengetahuan saya, bentuk adat penyerahan buo loa adalah pemberian benda kepada keluarga istri yang dilakukan pada saat metindor (penyerahan calon pengantin), dan penyerahan buo loa sebelum akad dimulai. . . Mua anu uissang toku yari'e ada' penyerahan bua loa diolo' master diang wattunna tobara-bara'ta mappakaweng.

Dan penyerahan bua loa adalah suatu keharusan karena menurut masyarakat sudah menjadi adat yang masih dilakukan sampai sekarang namun bukan merupakan syarat sahnya perkawinan. Namun penyerahan bua loa di wilayah Tubo Sendana hanya berlaku bila calon pengantin sama-sama berkebangsaan Mandar, karena menurut masyarakat hal tersebut sudah menjadi adat yang masih dilakukan hingga saat ini. Meskipun masyarakat Kecamatan Tubo Sendana belum mengetahui secara pasti asal muasal tradisi penyerahan bua loa, namun mereka tetap mempertahankan tradisi tersebut karena perdagangan tersebut merupakan salah satu bentuk adat istiadat setempat.

Makna filosofi yang terkandung dalam tardisi penyerahan Bua loa dalam

Dalam tradisi penyerahan bua loa ini terdapat beberapa kandungan yang masing-masing memiliki makna filosofis tersendiri, dan semua itu merupakan warisan nenek moyang suku Mandar khususnya di wilayah Tubo Sendana. Pemberian bua loa sangat penting bagi calon pengantin karena mengandung banyak harapan dan doa dan tidak hanya itu saja. Masyarakat disini memandang bahwa setiap tradisi itu penting karena sesuai dengan makna yang terkandung dalam bua loa tersebut, banyak sekali nilai-nilai yang dijadikan pelajaran sehari-hari yang didapat dari penyampaian bua loa ini, seperti bahan yang digunakan atau peralatannya. Banyak sekali himpunan harapan kepada kedua calon pengantin, meski ada juga yang belum begitu memahami seluruh makna yang terkandung dalam bua loa ini.

Tradisi ini sudah lama dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Tubo Sendana, walaupun saat ini banyak masyarakat yang belum mengetahui makna filosofis dari setiap tradisi pernikahan, khususnya tradisi pemberian bua loa. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan makna filosofis bua loa di atas, tidak mengandung hal-hal yang buruk. Tinjauan Hukum Islam pada tradisi penyerahan Bua Loa pada saat pernikahan masyarakat Mandar di kecamatan Tubo Sendana.

Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi penyerahan Bua loa dalam pernikahan

Jika dilihat dari sudut pandang Al-'urf. Penyerahan bua loa ini dapat dikatakan sebagai penopang dan syarat dalam adat perkawinan masyarakat Mandar di Tubo Sendana. Berdasarkan pengertian Al-'urf dapat disimpulkan bahwa penyerahan bua loa merupakan adat masyarakat yang dianggap baik, dimana adat tersebut dianggap baik oleh masyarakat, dikenal dan diakui oleh banyak masyarakat khususnya di Tubo. Kecamatan Sendana. Jika diperhatikan dalam teori maslahah mursalah, proses pelaksanaan tradisi penyerahan bua loa tidak mengandung sesuatupun yang merugikan dan apapun yang merugikan.

Oleh karena itu tidak ada faktor yang menghalangi terwujudnya tradisi ini, apa lagi tradisi penyerahan hasil buruan yang baik mulai dari persiapan hingga prosesnya tanpa mempersulit atau memberatkan. Berikutnya dari segi manfaat, tradisi pemberian bua loa ini tentunya mempunyai manfaat baik bagi kedua mempelai, baik dari segi bahan yang digunakan maupun dari bahan yang digunakan. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa tradisi pemberian bua loa ini sesuai dengan teori maslahah murselah karena lebih banyak manfaatnya dibandingkan kerugiannya.

Sedangkan menurut hukum Islam, penyampaian bua loa tidak mengandung sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam dan juga merupakan amalan yang diperbolehkan. Seperti halnya makna filosofis tradisi bua loa, maka harus dipahami secermat mungkin agar maknanya tidak semakin mendekatkan kita pada kemusyrikan.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Urf Sebagai Metode Penetapan Hukum Ekonomi Islam.” As-Salam: Jurnal Kajian & Pendidikan Hukum Islam 9, no. Al-Hakam Al-Khams Sebagai Kerangka Klasifikasi dan Penalaran Normatif Hukum Islam: Teori dan Perbandingan. Adat Perkawinan Komunitas Mandar di Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene (Tinjauan Kebudayaan) Skripsi; Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.

Teknik Pengecekan Keabsahan Data Dalam Penelitian Kesehatan Masyarakat Kualitatif." Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Media Komunikasi Kesehatan Masyarakat 12, No. Hukum Perkawinan Menurut Hukum Islam dan Undang-undang No. 1 Tahun 1974." Jurnal Yustitia 19, no. Maslahah sebagai Metode Ijtihad dan Tujuan Utama Hukum Islam.” Jurnal Diktum Syariah dan Hukum 15, no.

Hakikat perkawinan menurut Hukum Perkawinan, Hukum Islam, dan Hukum Adat.” Jurnal Hukum Islam dan Pemikiran Hukum 7, no. Adat Perkawinan Masyarakat Mandar di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene (kajian unsur kebudayaan Islam). Skripsi ;.

Gambar

0.3: Tabel Transliterasi Vokal Rangkap

Referensi

Dokumen terkait

EXPLORING A RURAL ENGLISH TEACHER’S LIVED EXPERIENCES OF ASSESSMENT PRACTICES IN A BLENDED LEARNING ENACTMENT: A NARRATIVE INQUIRY Thesis BY HARIS SUGIANTO NPM: 21902073022