• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi tahlilan di kelurahan Manongkoki mengandung nilai-nilai positif, seperti adanya pengetahuan agama lewat ceramah agama, adanya nilai silaturahmi, nilai solidaritas sosial dan nasihat untuk kita yang masih hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tradisi tahlilan di kelurahan Manongkoki mengandung nilai-nilai positif, seperti adanya pengetahuan agama lewat ceramah agama, adanya nilai silaturahmi, nilai solidaritas sosial dan nasihat untuk kita yang masih hidup"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti penelitian ini dijadikan sebagai tambahan pengetahuan tentang tradisi tahlilan khususnya tradisi tahlilan di kecamatan Manongkoki. Bagi tokoh masyarakat (Ustadz dan DKM), penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang dapat disajikan di majelis talim dan tempat ilmu lainnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tradisi tahlilan. Bagi masyarakat, penelitian ini tidak hanya berguna sebagai tambahan pengetahuan, namun juga bermanfaat untuk memberikan keyakinan untuk terus melaksanakan dan melestarikan tradisi tahlilan di desa Manongkoki.

TINJAUAN TEORETIS

Pengertian Tradisi Tahlilan

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Shils dalam Piotr Sztompka,. Tradisi berarti segala sesuatu yang disalurkan atau diwariskan dari masa lalu ke masa kini.” 15. Menurut Piotr Sztompka, “tradisi dalam arti sempit adalah sekumpulan benda-benda material dan gagasan-gagasan yang diberi makna khusus yang berasal dari masa lalu”. Yang membedakan adalah antara “tradisi asli” yang ada pada masa lalu dengan “tradisi buatan” yang hanya sekedar khayalan atau pemikiran dari masa lalu.

Masyarakat

Menurut Hartono dan Arnicun Aziz, “masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama tanpa dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya atau keseluruhan seluruh hubungan dalam kehidupan bermasyarakat. Ferdinand Tonies mengartikan masyarakat pedesaan sebagai gemeinschaft ( masyarakat) masyarakat, dan masyarakat itulah yang menyebabkan masyarakat kota menilai masyarakat ini sebagai masyarakat yang tenang, rukun, rukun dan damai dengan julukan masyarakat tenang dan damai.Namun bukan berarti masyarakat pedesaan tidak mengenal berbagai gejala sosial. disorganisasi atau kekacauan sosial.

Masyarakat pedesaan sangat menghargai mereka yang mampu bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Pendidikan Islam merupakan bimbingan orang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhannya, agar memperoleh kepribadian muslim. Secara umum pendidikan Islam dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari proses pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai filosofis ajaran Islam, berlandaskan Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

58Abuddin Nata, Pendidikan Islam, (Jakarta: PT... Ada beberapa ruang lingkup pendidikan Islam, antara lain: 1). Secara umum pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman terhadap agama Islam, sehingga menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara. hidup.60. Menurut Ramayulis, “prinsip pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kebenaran universal yang dijadikan dasar rumusan perangkat pendidikan Islam, yaitu suatu kebenaran yang bersifat universal dan dijadikan asas dasar dalam rumusan pendidikan. alatnya berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Nabi.”

Menurut Ali Sarwan, nilai-nilai pendidikan Islam merupakan ciri khas Islam atau ciri sistem pendidikan Islam. 66 Rajab Dauri mengatakan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat atau sifat yang melekat pada pendidikan Islam. 67 Sementara itu, Ruqaiyah M.

Karangka Konseptual

Secara umum akhlak dapat dibedakan menjadi tiga ruang lingkup, yaitu akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap lingkungan hidup. Wali Songo kemudian menghiasi tradisi ini dengan nilai-nilai Islam, mulai dari mengirimkan doa untuk orang yang meninggal hingga shodaqoh berupa makanan dan minuman yang pahalanya khusus untuk orang yang sudah meninggal. Tradisi tahlilan semacam ini sebenarnya ada di Timur Tengah, khususnya di Yaman dan Mekkah, yang diterapkan oleh para Wali Songo di Indonesia sebagai cara berdakwah mereka.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang timbul dalam perjalanan tradisi ini, namun tradisi tahlilan hingga saat ini masih menjadi tradisi mayoritas umat Islam di Indonesia. Bagi masyarakat Kecamatan Manongkoki, tahlilan merupakan kegiatan yang dilakukan ketika ada anggota keluarga atau tetangga yang meninggal dengan tujuan mengirimkan doa kepada almarhum. Kalaupun amalan bacaannya tidak hanya dilakukan pada kegiatan ini, berarti ada kegiatan lain yang juga dibacakan tahlil, seperti maulidan, aqiqah anak, tujuh bulan dan sebagainya, namun nyatanya bagi masyarakat Manongkoki. kecamatan kalau tahlilan artinya Tahlilan mendoakan orang yang sudah meninggal.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Objek Penelitian

Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

Memahami pendidikan Islam tidak semudah mengurai kata “Islam” dari kata “pendidikan” karena selain sebagai predikat, Islam juga merupakan mata pelajaran penting dan mata pelajaran yang cukup kompleks. Oleh karena itu, untuk memahami pendidikan Islam berarti kita harus melihat pokok-pokok misi agama Islam yang diturunkan kepada umat manusia dari sudut pandang pendidikan.

Sumber Data

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Jarak Desa Manongkoki dari pusat pemerintahan kecamatan 8 km sedangkan jarak dari ibu kota Kabupaten 6 km. Secara administratif Desa Manongkoki terbagi menjadi 4 (empat) kelurahan atau dusun, yaitu: Dusun Manongkoki I, Dusun Bontorita, Dusun Pa'bentengan, dan Dusun Manongkoki II. Jumlah penduduk Desa Manongkoki pada tahun 2018 sebanyak 6.661 jiwa, yang terdiri dari 992 jiwa laki-laki dan 220 jiwa perempuan.

Umumnya warga Desa Manongkoki bermata pencaharian sebagai petani, wiraswasta, PNS dan karyawan perusahaan swasta. Sarana jalan di Desa Manongkoki, khususnya di Desa Manongkoki I, Bontorita, Pa’bentengan dan Manongkoki II, secara umum merupakan jalan aspal dalam kondisi memadai. Jadi dari aspek kesehatan, masyarakat Kecamatan Manongkoki tidak mengalami kesulitan jika sewaktu-waktu harus berobat.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Desa Manongkoki menganut agama Islam. Tradisi tahlilan dalam kehidupan masyarakat desa Manongkoki Tahlilan berasal dari kata للہ, للہی, نللحت yang artinya membaca kalimat لله لا ا هلا لا 84 Kata tahlilan merupakan kependekan dari kalimat اللل لا. Makanan dan minuman yang disajikan dalam berbagai bentuk ritual di Desa Manongkoki sering disebut tahlilan, yang merupakan inti dari pelaksanaan suatu ritual.

Tradisi Tahlilan di desa Manongkoki mempunyai banyak nilai positif yang diantaranya adalah nilai edukasi seperti. Masyarakat Kecamatan Manongkoki hendaknya terus menerapkan dan melestarikan tradisi Tahlilan karena banyak mengandung nilai positif. Apakah acara Tahlilan hanya diadakan ketika ada saudara atau kerabat masyarakat Kecamatan Manongkoki yang meninggal dunia?

Tabel 1.1.Komposisi Penduduk Berdasarkan Dusun/Lingkungan
Tabel 1.1.Komposisi Penduduk Berdasarkan Dusun/Lingkungan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Wilayah

Kondisi Demografi

Dari segi pendidikan, sebagian besar dari mereka hanya tamat SD atau sederajat, bahkan ada pula yang tidak tamat SD dan tidak bersekolah. Namun seiring dengan berdirinya beberapa sarana pendidikan seperti tingkatan di desa Manongkoki, kini masyarakat di Manongkoki sudah banyak yang tamat SMA dan sederajat bahkan banyak yang sudah tamat kuliah.

Sarana dan Prasarana

Kondisi transportasi dan akses jalan yang baik membuat mobilitas masyarakat Kelurahan Manongkoki dan luar Kelurahan cukup mudah sehingga akses terhadap informasi dan pembangunan ekonomi dapat lebih baik. Selain untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, tahlilan juga memiliki fungsi lain bagi masyarakat Desa Manongkoki, seperti sebagai penghubung antar saudara, tetangga, sahabat, dan masyarakat sekitar. 94 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad Adam dari Silele, salah satu tokoh agama di Desa Manongkoki, (Rabu, 20 Juni 2018).

Pemberian makan yang biasa dilakukan ketika seseorang meninggal dunia adalah hal yang mubah (boleh), dan mayoritas penduduk Desa Manongkoki menyebutkan bahwa pemberian makan merupakan ibadah yang terpuji dan dianjurkan. Nilai tolong-menolong dalam tradisi tahlilan pada masyarakat Manongkoki terlihat pada pelaksanaan atau penyelenggaraannya, misalnya dalam acara makan, selama tiga hari berturut-turut ibu-ibu (tetangga dan kerabat dekat almarhum atau almarhumah) membantu menyiapkan masakan. (makanan). dan minum) untuk undangan umat, karena pada tahlilan cukup banyak yang hadir, kadang 50-100 orang (menurut hubungan seseorang di masyarakat). Dalam konteks sosiologis, ritual kematian tahlilan merupakan salah satu alat untuk mempererat solidaritas sosial yang berarti alat untuk memperkuat keseimbangan masyarakat di Desa Manongkoki, yaitu menciptakan situasi kerukunan, toleransi antar peserta, serta saling membantu satu sama lain. memberikan berkah (doa) yang ditujukan kepada keluarga yang meninggal.

Nilai Silaturrahmi dalam tradisi Tahlilan pada masyarakat Manongkoki memberikan kesempatan kepada sekelompok masyarakat untuk berkumpul berdoa bersama, sekedar makan bersama, yaitu isyarat sosial yang bermakna turut berduka cita kepada keluarga almarhum atau turut berduka cita terhadap yang meninggal. bencana. yang menimpa mereka, yakni meninggalnya salah satu anggota keluarganya. 95 Wawancara pribadi Ustadz Muhammad Agus dengan Nyarrang, Tokoh Keagamaan Masyarakat Desa Manongkoki, (Selasa 19 Juni 2018). Nilai tolong menolong dalam tradisi tahlilan pada masyarakat Manongkoki terlihat pada pelaksanaan atau penyelenggaraannya, misalnya pada saat makan, selama tiga hari berturut-turut ibu-ibu (tetangga dan saudara dari almarhum atau mendiang) membantu menyiapkan hidangan (makanan). ) . dan minuman) untuk umat undangan, karena yang ikut tahlilan banyak, kadang 50-100 orang (sesuai relasi seseorang di masyarakat).

Dalam pelaksanaan tahlilan di desa Manongkoki banyak sekali nilai-nilai positif yang dapat diperoleh masyarakat seperti nilai shodaqoh, nilai gotong royong, nilai solidaritas, nilai kerukunan, nilai silaturahmi. dan nilai unsur dakwah.

Tabel 1.2. Sarana dan Prasarana  Sarana dan Prasarana  Jumlah
Tabel 1.2. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Jumlah

Tradisis Tahlilan Dikehidupan Masyarakat Kelurahan

  • Nilai Tolong Menolong
  • Nilai Solidaritas
  • Nilai Kerukunan
  • Nilai Silaturahim Sebagai Ukhuwah Islamiyah
  • Nilai Dakwah

Pendidikan Islam Tentang Tradisi Tahlilan Dikelurahan

  • Nilai Akhlak
  • Nilai Ibadah

Secara umumnya, pendidikan Islam boleh diertikan sebagai kajian tentang proses pendidikan berdasarkan nilai. Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah dan dipekakkan telinganya dan dibutakan penglihatannya.” (QS Muhammad. Menjamu makanan pada majlis tahlilan pada setiap majlis tahlilan tuan rumah memberi makanan kepada orang yang mengikuti tahlilan.

Selain sebagai badan kebajikan yang dianugerahkan kepada arwah, motivasi tuan rumah adalah untuk menghormati tetamu yang turut mendoakan keluarga arwah. Dalam nilai ibadah juga terdapat nilai negatif dalam tradisi tahlilan, kerana tradisi tahlilan tidak diamalkan oleh Rasulullah saw, dan ia merupakan aktiviti yang meniru budaya agama sebelum Islam iaitu Hindu dan Buddha. Persembahan tahlilan di kediaman Allahyarham diteruskan selama tiga hari selepas pengebumian atau pengebumian jenazah.

Setelah tiga hari itu akan berlanjut sampai hari dan satu tahun meninggalnya seseorang, yang sering disebut dengan hak gadai. Oleh karena itu, Allah dalam Alquran dan Nabi dalam hadisnya selalu menganjurkan umat Islam untuk gemar bersedekah. Dalam hukum Islam banyak sekali ajaran yang mengandung muatan untuk semakin mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar umat Islam.

Mukhtar, Islamic Religious Education Learning Design, (Jakarta: Misaka Guliza, 2003). Mustoghfirin Abdullah: http://www.gomasbolawat.com/2012/04/hokum- Selamatan-hari-ke istml) od imama Jalaluddina As-Suyuthija, Buku Al-Hawi Lil Fatawi, 2. zvezek.

PENUTUP

Saran

Dalam pertemuan ta’lim atau tempat ilmu lainnya, guru (pemimpin spiritual masyarakat) harus mampu menjelaskan hakikat dan tujuan tahlilan kepada jamaahnya agar tidak menyimpang dari hakikat dan tujuan tahlilan yang sebenarnya. Royyan Muhammad Danial, Sejarah Tahlil, (Kendal: Lajnah Ta'lif Wan Nasyr/LTNU Kendal dan Pustaka Amanah, 2013).

Gambar

Tabel 1.1.Komposisi Penduduk Berdasarkan Dusun/Lingkungan
Tabel 1.2. Sarana dan Prasarana  Sarana dan Prasarana  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Sekretariat:GedungSCLantai3JalanGajayana50DinoyoMalang65144 Email:[email protected] KELOMPOK2 M.Dawam Rahardjo NamaPendamping:AfwanYusufBahtiar085646335299