• Tidak ada hasil yang ditemukan

Training need assessment

N/A
N/A
Dede Supriyanto

Academic year: 2023

Membagikan "Training need assessment"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Training need assessment

Analisis Kebutuhan Pelatihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk menemukenali adanya kesenjangan antara pengetahuan, ketrampilan dan sikap seseorang yang dibutuhkan oleh organsisi yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh organisasi dalam rangka pengembangan manajemen pelatihan

yaitu pertama model tertua paling popular adalah model ADDIE (analyze, design, develop, implement, evaluation), model ini didasarkan pada anggapan bahwa pelatihan haruslah dimulai adanya needs akan peningkatan kompetensi meliputi tahapan-tahapan yang tersusun secara sistematis dimulai dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi (Robert

Gagne) .

URGENSI ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN

Analisis kebutuhan pelatihan (AKP) adalah pondasi penting dalam menentukan efektitifas suatu pelatihan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki pegawai dengan kompetensi yang dipersyaratkan agar pekerjaan dapat

dilaksanakan dengan sukses dan untuk menjawab tantangan pada masa yang akan datang. Manfaat yang diperoleh dari analisis kebutuhan

pelatihan adalah : tersusunnya program-program pelatihan sesuai dengan

kebutuhan organisasi, efisiensi biaya organisasi dan paham terhadap

permasalahan dalam organisasi, tentu saja peserta pelatihan akan

termotivasi mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhannya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah jenis penelitian Research and Development (R & D) dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE, yaitu analisis (analyze), desain (design),

Berhubungan dengan pengaruh atau tidak berpengaruh budaya organisasi, pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas sistem informasi

Langkah-langkah pengembangan dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu tahap analisis (analyze), tahap perancangan (design), tahap

Metode pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (Analyze,Design, Development, Implement, and Evaluate). Subjek penelitian ini adalah guru taman kanak-kanak di

Koordinator Pelatihan dan pihak manajemen harus membuat prioritisasi untuk tiap gap berdasarkan pentingnya terhadap fungsi pengawasan dan menempatkan sumber daya

Tahap evaluasi merupaka tahap akhir dari model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Evaluasi dilakukan oleh peneliti dengan

Index ACRL Information Literacy Competency Standards for Higher Education, 65–66 Active disengagement, 5 ADDIE model analyze phase, 37, 38–41 design phase, 37, 41–43 development

The development of PAKEM model was conducted by implementing the five steps of “ADDIE” model, such as to 1 analyze current learning process of chemistry at senior high schools, 2 design