• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRIWULAN III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TRIWULAN III"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Penyusunan laporan kinerja pelaksanaan pinjaman/hibah luar negeri bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan hasil kegiatan dan realisasi penyerapan anggaran pada triwulan berjalan. Laporan hasil pelaksanaan pinjaman/subsidi luar negeri disusun berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penerimaan Pinjaman Luar Negeri. Laporan tersebut mencakup perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri (tidak termasuk pinjaman program) dan rencana kegiatan subsidi serta subsidi langsung.

Nilai pinjaman luar negeri saat ini pada akhir triwulan III tahun 2018 (posisi 30 September 2018) sebesar setara USD 18,530,9 juta, terdiri dari 156 proyek dan dilaksanakan oleh 15 kementerian/lembaga, 4 BUMN, dan 1 pemerintah daerah. Profil pinjaman luar negeri dapat dilihat berdasarkan pengelompokannya berdasarkan sektor pembangunan, berdasarkan penanggung jawab, dan pemberi pinjaman. Jika dikelompokkan berdasarkan sektor pembangunan, pinjaman luar negeri dibagi menjadi lima (lima) sektor utama, yaitu infrastruktur, energi, pendidikan, pertahanan keamanan, dan lain-lain.

Komposisi dan sebaran nilai pinjaman luar negeri berkelanjutan sampai dengan triwulan III tahun 2018 menurut sektor dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan instansi yang bertanggung jawab dapat dikelompokkan menjadi kegiatan yang dilakukan oleh kementerian/lembaga, peminjaman berkelanjutan (Second Loan Agreement atau SLA) dan transfer. Pinjaman luar negeri yang berjalan saat ini berasal dari 3 (tiga) kelompok sumber pinjaman, yaitu Kreditor Multilateral, Kreditor Bilateral, dan Kreditor Luar Negeri Swasta (AKS)/Badan Penjaminan Kredit Ekspor (ECGA).

Hampir 73,0 persen pinjaman luar negeri saat ini berasal dari LPKE, Jepang dan Bank Dunia.

Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor
Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor

RINGKASAN KINERJA DAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN III TAHUN 2018

Pada tabel 2.4 di bawah ini Anda dapat melihat beberapa proyek yang baru saja efektif dan dimasukkan dalam pemantauan triwulanan. Sedangkan pada tabel 2.5 terlihat beberapa proyek yang selesai (ditutup) pada kuartal ini, sehingga dikeluarkan dari pemantauan pada kuartal ketiga tahun 2018. Proyek-proyek tersebut patut mendapat perhatian khusus karena nilainya mencapai USD 4.778,2 juta atau 25,8 persen dari total nilai pinjaman.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja proyek yang tergolong serapan rendah antara lain dengan mengadakan pertemuan intensif untuk menyelesaikan permasalahan proyek dan mempercepat proses peninjauan perubahan atau revisi rencana pelaksanaan proyek. Permasalahan pertama terkait dengan revisi desain proyek (DED) yang dapat menyebabkan tertundanya pelaksanaan proyek karena adanya perubahan ruang lingkup, nilai dan lokasi proyek. Permasalahan lainnya adalah lambatnya proses pemesanan barang/jasa yang antara lain disebabkan oleh lamanya peninjauan dokumen penawaran, lamanya penerbitan NOL, dan tidak adanya penawaran yang diterima (kegagalan lelang). ).

Selain itu, masih terdapat permasalahan terkait pengadaan tanah, baik karena proses perizinan maupun permasalahan pemindahan serta kurangnya anggaran untuk pembayaran ganti rugi. Selain permasalahan tersebut di atas, permasalahan administratif seperti tidak terdistribusinya DIPA, keterlambatan penerbitan Aplikasi Penarikan (WA) dan validasi (Surat Persetujuan Akuntansi/SP3) juga sering terjadi.

LESSON LEARNED PELAKSANAAN PROYEK

Proyek Dukungan Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam merupakan proyek pinjaman IDB senilai USD 123,8 juta yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan mencakup empat perguruan tinggi Islam yaitu UIN Sumatera Utara, UIN Raden Fatah, UIN Walisongo dan UIN Mataram. Perjanjian pinjaman proyek ini ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2012, namun baru mulai berlaku pada tanggal 18 Mei 2013, dan akan segera berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas lembaga pendidikan tinggi Islam melalui peningkatan kurikulum. menilai, menyelesaikan dan mengembangkan. dan keterampilan staf pengajar.

Nama proyek Dukungan pengembangan proyek pendidikan tinggi Islam Badan Pelaksana Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan Islam. Pelaksanaan pembangunan Proyek Dukungan Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam sempat tertunda cukup lama akibat tertundanya pelaksanaan lelang konsultansi yang berkepanjangan. Pada akhirnya, PIU mengikuti saran IDB, dengan menyatakan bahwa pelaksanaan konstruksi masih ditargetkan selesai dalam waktu 14 bulan, meskipun tersedia waktu hingga 16 bulan.

Terkait pelaksanaan pembangunan fisik, terdapat kendala pada penyediaan bahan bangunan karena terdapat persediaan tiang panjang yang tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat pemesanan. Kondisi ini dikhawatirkan menghambat pembangunan setidaknya dua rumah tersebut. bangunan. Mendekati masa penutupan masa pelaksanaan konstruksi, Kementerian Agama telah mengajukan usulan perpanjangan masa berlaku pinjaman kepada IDB. Peningkatan Jalan Nasional Indonesia Bagian Barat (WINRIP) adalah proyek pengelolaan jaringan jalan/arteri primer nasional yang didukung oleh pinjaman Bank Dunia (IBRD Loan 8043-ID) yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

Selain tujuan di atas, kami juga berharap proyek ini dapat meningkatkan koordinasi pertimbangan dan pengelolaan proyek khususnya di bidang jalan baik di pusat maupun daerah/provinsi dengan meningkatkan kapasitas teknis instansi terkait. Secara keseluruhan, kinerja proyek WINRIP sudah cukup baik dengan progres pekerjaan fisik hingga Q3 2018 mencapai 87,79% dan realisasi penyerapan kumulatif sebesar 75,4% atau sekitar US$188,4 juta. Banyak permasalahan dalam proyek WINRIP yang dapat segera diselesaikan dengan peningkatan koordinasi dan kerjasama antar pihak yang terlibat untuk memutuskan alternatif solusi terbaik dari setiap permasalahan.

Gambar 2.5 Dokumentasi Site Visit Proyek SOLID
Gambar 2.5 Dokumentasi Site Visit Proyek SOLID

HIBAH LUAR NEGERI

PELAKSANAAN HIBAH LUAR NEGERI

TA 8666 INO: MSMIP CDTA

ARISE Plus Indonesia adalah program hibah lima tahun dari Uni Eropa yang bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan daya saing ekspor dan integrasi ke dalam rantai nilai global. Meskipun Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN, namun menurut data statistik ASEAN tahun 2017, perdagangan barang antara Indonesia dan Uni Eropa hanya mencapai 11,2% dari total perdagangan barang antara Uni Eropa dan ASEAN. Begitu pula investasi Uni Eropa di Indonesia hanya 1,6% dari total investasi Uni Eropa di Asia dan hanya 6%. dari total di ASEAN.

Program ini akan fokus pada empat kategori produk potensial untuk diekspor ke Uni Eropa dan pasar global, yaitu pertanian pangan, perikanan, produk kayu dan kosmetik. ARISE Plus Indonesia menawarkan pendekatan yang fleksibel untuk memungkinkan respons cepat terhadap permasalahan yang timbul dari proses negosiasi dan implementasi fase pertama CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif). Program ARISE Plus Indonesia akan berkolaborasi dengan sembilan kementerian/lembaga yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai koordinator program, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Standar Nasional (BSN), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Indonesia juga merupakan titik transit penting bagi perdagangan satwa liar ilegal dari Afrika ke Indonesia dan Asia Timur. Perdagangan satwa liar ilegal menjadi ancaman terbesar bagi badak sumatera, harimau sumatera, gajah asia, dan trenggiling sunda. Upaya memerangi perdagangan ilegal satwa liar di Indonesia terhambat oleh kurangnya minat dan buruknya kerja sama antar lembaga penegak hukum, kurangnya pemahaman terhadap hukum dan prosedur penegakan hukum, serta kesenjangan dan inkonsistensi peraturan.

Faktor sosial ekonomi yang berkontribusi terhadap meningkatnya ancaman perdagangan satwa liar ilegal adalah pertumbuhan populasi dan kemiskinan di wilayah perbatasan kawasan lindung, serta berkurangnya kemampuan masyarakat dalam melakukan pertanian berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah ini, UNDP telah merancang intervensi proyek untuk mengurangi volume perdagangan satwa liar yang tidak berkelanjutan. Proyek ini secara khusus mengatasi ancaman perdagangan ilegal satwa liar yang tidak berkelanjutan terhadap spesiesnya.

Strengthening National Capacity to Prevent and Control Emerging and Re-emerging Pandemics, including Influenza A in Indonesia (OSRO/INS/501/USA). Reducing disaster risks caused by climate change in Nusa Tenggara Timur (NTT) and Nusa Tenggara Barat (NTB) provinces in Indonesia. Limited field trial on nitrogen use efficiency (NUE) of rice in rainfed lowland ecosystems in Indonesia.

Tabel 3.1  Pelaksanaan Hibah Luar Negeri (berdasarkan Bentuk dan Jenis)
Tabel 3.1 Pelaksanaan Hibah Luar Negeri (berdasarkan Bentuk dan Jenis)

DAFTAR PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN 2018 BERDASARKAN INSTANSI PENANGGUNG JAWAB

20 8259-ID Bank Dunia Additional financing for the third water supply and sanitation for low-income communities. Second Additional Funding for the Third Water Supply and Sanitation Project for Low-Income Communities/Community Water Supply Projects (PAMSIMAS III).

Gambar

Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor
Gambar 2.2 Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab
Gambar 2.3 Komposisi  Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman
Tabel 2.3 Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

A notary is a public official whoonly authorized to make authentic deeds regarding all actions, agreements and stipulations required by laws and regulations and/or desired by the

Neuron 79:361–374 Smith KS, Virkud A, Deisseroth K, Graybiel AM 2012 Reversible online control of habitual behavior by optogenetic perturbation of medial prefrontal cortex.. Proc Natl