Dengan izin Allah SWT, buku berjudul “Tuan Guru Umar Kelayu: Lombok Poros Makkah-Nusantara” ini hadir di hadapan pembaca. Tradisi lisan masyarakat Lombok yang dibanjiri tetesan emas dan berlian seolah sarat dengan keagungan Tuan Guru Umar Kelayu. Selama ini alasan kedua inilah yang menjadi faktor utama mengapa literatur tentang Tuan Guru Umar Kelayu sangat terbatas.
Sangat disayangkan tokoh Tuan Guru Umar Kelayu terlibat dalam perebutan kepentingan kelompok Tuan Guru. Kedua, bagaimana peran dan kedudukan Tuan Guru Umar Kelayu dalam transformasi peradaban keagamaan di Lombok. Ketiga, bentuk jaringan apa yang dibangun Tuan Guru Umar Kelayu dengan para ulama dunia?
Bab selanjutnya menguraikan tentang karya-karya dan pemikiran Tuan Guru Umar Kelayu yang terekam dalam buku-buku dan dicatat melalui sejarah lisan. Bagian akhir buku ini menyoroti poros Lombok-Makkah yang diciptakan oleh Tuan Guru Umar Kelayu sebagai wadah dakwah, ladang perjuangan, dan pusat jejaring. Termasuk informan dari keluarga dan murid Tuan Guru Umar Kelayu serta para guru besar dan kalangan terpelajar di Lombok.
SAMBUTAN
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menerbitkan buku “Tuan Guru Umar Kelayu: Lombok Poros Makkah-Nusantara” edisi perdananya. Buku ini ditulis untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang sejarah awal peradaban Islam di Lombok, perjuangan masyarakat lokal melawan kolonialisme, peran ulama besar yang berjasa di Lombok hingga Mekkah dengan pemikiran atau pandangannya serta melahirkan banyak karya besar. pendeta, yang berpengaruh hingga saat ini. Buku ini merupakan hasil penelitian (kajian) ekstensif tentang ulama besar (tuan guru) pertama yang berasal dari Lombok, lahir dari rahim sejarah peradaban Islam di Gumi Selaparang, tumbuh dalam pusaran dinamika sejarah dan dialektika ideologi. dunia Islam di Makkah al-Mukarromah, terjalinnya jaringan ulama Indonesia dan dunia pada abad 18-19 abad ini, meletakkan landasan bagi sikap dewasa dalam beragama (literasi agama) di tengah rumitnya gesekan antara kehidupan sosial, kebiasaan budaya, dan perilaku keagamaan masyarakat Lombok saat itu.
Tuan Guru Umar Kelayu lahir dari keluarga Kerajaan Selaparang yang meneruskan tradisi kepemimpinan masyarakat Lombok dan menempuh jalur kepemimpinan agama (ulama) yang lebih dikenal dengan gelar Tuan Guru.
BUPATI LOMBOK TIMUR
Beberapa anak cucunya, generasi penerus, meneruskan warisan kepemimpinannya, khususnya agama, untuk mencerahkan dan mendidik masyarakat atau masyarakat Lombok hingga saat ini. Pengkajian terhadap Tuan Guru Umar Kelayu sebagai subjek kajian yang lahir dan matang hampir seabad yang lalu bukanlah sebuah ikhtiar yang sederhana, meski secara pribadi ia merangkum kejayaan masa lalu di kerajaan Islam Selaparang dan sosok ulama asal Lombok. dalam khazanah peradaban Islam di nusantara dan di dunia. Kurangnya kesederhanaan dalam ikhtiar tersebut lebih disebabkan karena kurangnya dan sulitnya mencari sumber-sumber tertulis tentang sejarah kehidupan, pengaruh, peran dan perjuangannya, baik ketika kembali ke Lombok maupun selama berada di Kota Makkah.
Bertolak dari pemikiran-pemikiran di atas, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali tradisi menulis yang dirintis oleh tokoh-tokoh Sasak pada masa lampau, seperti Tuan Guru Umar Kelayu dengan kitab-kitab religi hasil renungan pemikirannya yang tulus, maka kegiatan pengajian mencapai puncaknya pada tahun ini. upaya dokumenter dalam bentuk buku menekankan pentingnya dan peran strategisnya. Oleh karena itu, buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan langkah awal untuk menghidupkan kembali tradisi literasi, membuka jalan bagi proses pencerahan dan kecerdasan masyarakat Lombok serta menjadi investasi intelektual bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, kedepannya perlu juga dilakukan penelitian dan penulisan mengenai tokoh agama (ulama) Lombok, seperti TGH.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan semoga dengan membaca buku ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pencerahan dan kecerdasan umat Islam Sasak-Lombok serta memperkaya khazanah informasi tentang tokoh agama dalam membangun peradaban. Jumlah umat Islam yang mayoritas di Lombok tentunya memiliki latar belakang sejarah, sosial dan budaya yang panjang. Sejarah masuknya Islam di Lombok tercatat dalam naskah kuno atau kronik, antara lain naskah Kotaragama, 1 Babad.
1 Naskhah Kotaragama secara tersirat menjelaskan bahawa baginda melaksanakan ajaran Islam seperti yang tertulis dalam manuskrip Kotaragama, yang berbunyi: Punika mawasta Kotaragama. Adapun ceritanya, kerana raja itu diberi kebesaran oleh Allah kerana dia tidak sama dengan raja-raja yang lain, kerana dia sangat jujur kepada rakyatnya, tidak sombong kepada Tuhan. Apabila dia berehat, dia membaca al-Quran, sentiasa memohon ampun, sentiasa merendah diri.
Naskah ini ditulis pada tanggal: Buda, Kliwon, Wuku Matal, bulan Sawal, tahun Jimawal, sekitar tahun 1600 Saka yang berarti 1710 M, atau 1642 Saka yang berarti 1710 M, jika tahun penulisannya benar maka bisa saja diperkirakan pada tahun ini pulau Lombok berada di bawah kekuasaan raja Karangasem yang memerintah pada tahun 1692-1839 Masehi. Peraturan yang berlaku pada saat itu adalah peraturan Pemerintah Hindia Belanda dan peraturan Kerajaan Karangasem.
PENDAHULUAAN
Peran Tuan Guru Umar Kelayu dalam proses mendidik masyarakat Lombok semasa hidupnya merupakan suatu keniscayaan sejarah yang tidak dapat dipungkiri. Proses Islamisasi dilakukan oleh Tuan Guru Umar Kelayu untuk menyempurnakan agama Islam yang dipadukan dengan praktik agama Hindu oleh penguasa Bali. Maknanya, jika melihat sejarah masyarakat Sasak, Tuan Guru Umar membuka pemahaman masa kini masyarakat Sasak tentang strategi diplomasi sebagai cara perjuangan.
Pengislaman masyarakat Sasak dari Timur semakin kuat apabila sistem guru pelajar dihubungkan antara Syeikh Zainuddin Sumbawa (seorang ulama yang sangat terkenal di Thailand dan Malaysia) dengan Tuan Guru Umar Kelayu. 7 Gubahan kajian yang dibuat oleh Tuan Guru Umar Kelayu menyerupai sistem pengajian pondok yang wujud di Jawa, Malaysia, Filipina dan Thailand. Majelis pengajian Tuan Guru Umar Kelayu juga mendakwa zaman, ilmu dan gerakan agama yang sama dengan ulama nusantara seperti ulama terkenal KH.
Tuan Guru mempunyai pengaruh yang besar dan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam masyarakat Lombok. Selain Lombok, istilah Tuan Guru digunakan di Banjarmasin, Sumatra, Makassar, Pattani (Thailand bagian selatan), Malaysia, dan Minlake (Filipina). Fenomena ini penting dan mendesak untuk dikaji keberadaan Tuan Guru di Lombok serta mengkaji peran strategis pemikiran Tuan Guru Umar Kelayu dalam penyebaran Islam di Lombok dan merekonstruksi kedudukannya dalam jaringan ulama Indonesia.
Kajian ini juga berfokus pada sejarah dan peran strategis Tuan Guru Umar Kelayu dalam perkembangan Islam di nusantara. Tujuan penelitian ini, pertama, untuk mendeskripsikan sejarah keberadaan dan perkembangan guru magister di Lombok. Kedua, dengan menganalisis peran strategis Tuan Guru Umar Kelayu dalam perkembangan Islam di Lombok dengan melakukan refleksi, interpretasi dan rekonstruksi kiprah Tuan Guru Umar Kelayu dalam jaringan ulama Indonesia.
Oleh karena itu, status guru yang magister merupakan wujud penentuan peranannya dalam masyarakat, termasuk hak, tugas, dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat menggambarkan secara komprehensif sejarah keberadaan Tuan Guru Umar Kelayu dari berbagai aspek. Bab empat berisi tentang pemikiran dan karya Tuan Guru Umar Kelayu, terkait dengan pemikiran tauhid, keyakinan fiqh, tasawuf dan sastra.
Salah satu keturunan ras Selaparang yang memerankan peran tersebut adalah Tuan Guru Umar Kelayu.
PENUTUP
Kedudukan Kelayu dalam peradaban Lombok tidak lepas dari letak geografisnya yang strategis, berakar sejarah dengan klaimnya sebagai pewaris kerajaan Islam Selaparang di Lombok. Peran yang dilakukannya adalah sebagai inspirator gerakan dakwah Islam, sebagai pengkonsep dan motivator yang dilanjutkan oleh para santrinya dalam perjuangan melawan penjajahan, dan sebagai katalisator perubahan peradaban Islam Sasak. Guru Umar Kelayu dalam membangun kesadaran bangsa Sasak, apapun status dan strata sosial yang ada, agar dapat diterima oleh semua kalangan, baik masyarakat Islam maupun non Islam di Lombok.
Peran Tuan Guru Umar Kelayu dalam transformasi peradaban dan keagamaan masyarakat Sasak yang berkorelasi dengan perkembangan Islam pada kelompok masyarakat di luar Lombok dan masyarakat Arab di Mekkah sebagai pusat peradaban dunia Islam. Kontak antar umat Islam di Sasak dipengaruhi oleh letak Lombok yang strategis sebagai persimpangan nusantara dengan dunia, tempat bertemunya para pedagang dari berbagai latar belakang suku, budaya, dan agama. Strategi yang dikembangkan Tuan Guru Umar Kelayu membangun solidaritas terhadap gerakan dakwah dan perlawanan masyarakat Sasak.
Beliau merupakan ulama pertama dan terpenting di kalangan masyarakat Sasak-Lombok yang mempunyai pengaruh besar dan berperan strategis dalam peradaban masyarakat Lombok. Besarnya pengaruh Tuan Guru Umar Kelayu dalam bidang keagamaan menyebabkan munculnya guru-guru ulung sebagai pejuang melawan kekuasaan kolonial Bali dan Belanda, menyadarkan masyarakat Sasak agar tidak ketinggalan. Pengaruh tersebut tidak hanya dalam lingkup pemahaman agama masyarakat saja, namun juga mewarnai perilaku dan aktivitas sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat Sasak.
Kegiatan Tuan Guru Umar Kelayu tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan muzakarah mengenai kondisi sosial politik di daerahnya masing-masing, termasuk Lombok dan daerah lain di nusantara, bahkan di luar negeri. Lombok diketahui telah mengalami beberapa kali gejolak intelektual sejak abad ke-18, khususnya di bidang tauhid, fiqh, dan tasawuf. Selain itu, perkembangan Islam di Lombok dan luar Lombok dalam bidang tauhid, fiqh dan tasawuf membentuk jaringan guru besar di Lombok dan jaringan ulama nusantara melalui santri, sahabat/sahabat dan guru di luar Lombok.
Selain mengemban misi dakwah Islam, perjuangan lokal dan membangun jaringan keilmuan, Tuan Guru Umar Kelayu mampu menghasilkan karya tulis di bidang tauhid dan sastra. Karyanya merupakan hasil dialektika antara realitas dan doktrin Islam, yang berorientasi pada menjawab pertanyaan masyarakat khususnya di Lombok.
Daftar Pustaka
Pembangunan Pertanian Atasi Kemiskinan, dalam Prosiding Seminar Mengatasi Kemiskinan Melalui Pembangunan Institusi Pertanian di Daerah Nusa Tenggara Barat. Ulama Melayu Semanjung (1) (Kelantan: Majlis Agama Islam Kelantan dan Adat Istiadat Melayu Kelantan, Pustaka Aman Press Sdn.Bhd. 2013), ulama besar Pattani, Kelantan Malaysia: Majlis Agama Islam Kelantan dan Adat Istiadat Melayu Kelantan.
Pemikiran Islam tematik: agama dan negara, demokrasi, masyarakat sipil, syariah dan hak asasi manusia, fundamentalisme dan anti korupsi. Arah Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Sejarah, dalam Sindhunata (Ed), Awal Mula Paradigma Pendidikan Baru: Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. Sains untuk Kehidupan dan Penghidupan, dalam Sindhunata (ed.), Awal Paradigma Pendidikan Baru: Demokratisasi, Otonomi, Masyarakat Sipil, Globalisasi.
Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci: Umat Indonesia Berhaji, Majalah Ulumul Qur'an, Jakarta, Vol.