• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 2 Aspek Hukum Tegar Adi Nugroho 3336230027

N/A
N/A
TEGAR ADI NUGROHO

Academic year: 2025

Membagikan "Tugas 2 Aspek Hukum Tegar Adi Nugroho 3336230027"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW JENIS KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN REGULASI TERBARU DAN JURNAL PENELITIAN

DOSEN MATA KULIAH

Siti Asyiah, M.T.

DISUSUN OLEH TEGAR ADI NUGROHO

NIM : 3336230027 KELAS A

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2025

(2)

PENDAHULUAN

Dalam setiap proyek konstruksi, kontrak merupakan aspek yang terpenting dan sangat fundamental sekali, sehingga tidak boleh di sepelekan. Sebagai dokumen hukum yang mengikat, kontrak mempunyai peran sebagai pengatur hubungan antara owner (pemilik proyek), kontraktor, subkontraktor, dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Adanya kontrak yang transparan sangat diperlukan untuk membentuk kejelasan mengenai hak dan tanggung jawab dari masing-masing pihak serta untuk mereduksi adanya potensi resiko yang dapat menghambat jalannya proyek. Karena diketahui bahwa komplektisitas dan besarnya nilai yang terlibat dalam proyek konstruksi, tanpa adanya kontrak yang kuat dan terstruktur maka akan timbul masalah seperti keterlambatan, kualitas yang tidak sesuai, bahkan sengketa hukum

Kontrak dalam proyek konstruksi bukan hanya sekedar perjanjian secara resmi saja, melainkan juga kewenangan perlindungan yang diberikan kepada semua pihak yang terkait. Dengan adanya kontrak pemilik proyek mempunyai jaminan bahwa proyek akan terselesaikan sesuai dengan standar yang sudah di sepakati diawal dan juga kontraktor mempunyai panduan apa saja yang dia akan kerjakan selama menyelesaikan suatu proyek, anggaran, serta jadwal kapan proyek itu terselesaikan. Sebaliknya, kontrak juga melindungi kontraktor dari permintaan- permintaan yang mengada-ngada dan pekerjaan yang berat yang tidak sesuai dengan kesepakan awal. Oleh karena itu, penting jika semua pihak yang terlibat dalam proyek kontruksi untuk memahami dan menyepakati isi kontak yang matang dan mendalam sebelum proyek terlaksana, hal tersebut berguna untuk memastikan bahwa proyek akan terselesaikan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan Permen PUPR nomor 14 pasal 33 tahun 2020 dan UU No jenis kontrak dalam pekerjaan konstruksi terdiri atas

a. Kontrak lump sum

Kontrak lump sum adalah kontrak dimana anggaran total tidak mengalami perubahan sama seperti kesepakatan awal. Dimana pada kontrak ini owner atau pemilik proyek dan kontraktor sepakat terhadap biaya tetap yang

(3)

ditentukan merupakan biaya keseluruhan pekerjaan kontruksi.

Adapun Penggunaan kontrak lumsum dalam proyek konstruksi antara lain sebagai:

1. Kontrak didasarkan atas produk/keluaran (output base) 2. Ruang lingkup kemungkinan kecil berubah

3. Detailed engineering design dan spesifikasi teknis lengkap dan akurat Cara pembayaran hasil pekerjaan untuk kontrak lumsum dilakukan berdasarkan tercapainya tahapan atau produk yang dicantumkan dalam kontrak tanpa rincian biaya dan volume. (UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, 2017)

b. Kontrak Harga Satuan

Kontrak harga satuan adalah Kontrak pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi dimana harga setiap satuan nya tetap sesuai dengan harga satuan yang telah disepakati sebelumnya.

Kontrak harga satuan digunakan dalam hal sebagai berikut

1. Kontrak ini didasarkan pada insur pekerjaan/komponen penyusun (input base).

2. Kuantitas/volume masih bersifat perkiraan.

3. Detailed engineering dan spesifikasi teknis menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dan kondisi lapangan.

Cara pembayaran hasil pekerjaan untuk Kontrak harga satuan dilakukan berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan bersama atas realisasi volume pekerjaan dengan harga satuan tetap sesuai perkiraan volume dalam daftar dkuantitas dan harga dan ketentuan dalam Kontrak. (UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, 2017)

c. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah kontrak gabungan antara lumsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang telah disepakati, dimana pada beberapa bagian proyek ini di terapkan kontrak lumsum sedangkan lainnya menggunakan harga satuan dalam satu perjanjian kontrak.

(4)

(Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSIMELALUI PENYEDIA, 2020)

d. Kontrak Rancang Bangun (Desind and Build)

Kontrak rancang bangun adalah salah satu metode kontrak dimana proses perancangan dan konstruksi diambil alih oleh satu phak, sehingga dalam proses komunikasi, klien hanya cukup menghubungi satu orang saja.

(Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSIMELALUI PENYEDIA, 2020)

e. Kontrak Turnkey

Kontrak turnkey adalah kontrak konstruksi di mana kontraktor bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan baik dalam aspek perancangan, pembangunan, maupun penyerahan dalam batas waktu tertentu dengan harga tetap. Dalam sistem ini, pembayaran dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai dan kontraktor menanggung risiko proyek.

(Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSIMELALUI PENYEDIA, 2020)

f. Kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC)

Kontrak ini merupakan metode kontrak dengan mengitegrasikan tiga kegiatan sekaligus yaitu desain (engineering), pengadaan (procurement), dan pelaksanaan konstruksi. Kontraktor harus bertanggung jawab atas desai pekerjaan serta keakuratan dan kelengkapan yang di minta oleh pemilik proyek, sehingga menjadi tanggung jawab penuh oleh satu badan usaha atau perorangan.(UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, 2017)

1. Fokus utama jurnal

Jurnal Kontrak (EPC) Engineering, Procurement, and Construction berfokus pada prinsip hukum yang diterapkan dalam penyusunan dan pelaksanaan kontrak EPC

(5)

di Indonesia. Dimana jurnal membahas struktur hukum, prinsip-prinsip utama, serta problematika hukum yang dihadapi dalam implementasi kontrak EPC. Jurnal ini menganalisis banyaklebih rinci.

aspek hukum yang berperan dalam kontrak EPC, termasuk regulasi nasional seperti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, serta pendekatan hukum yang digunakan dalam penyusunannya, seperti pendekatan normatif, pendekatan kasus, pendekatan konseptual, dan pendekatan komparatif.

Jurnal ini juga mengidentifikasi berbagai kendala dalam implementasi kontrak EPC, seperti kurangnya pemahaman penyedia jasa terhadap standar teknis dan metodologi kontrak, keterlambatan akibat pengadaan material yang tidak sesuai spesifikasi, serta hambatan eksternal seperti regulasi akibat perubahan kebijakan pemerintah yang dapat berdampak pada jalannya proyek. (Mariyati, 2018)

2. Kelebihan Kontrak EPC

Adapun kelebihan kontak EPC, yaitu:

a. Mengintegrasikan tiga tahap proyek konstruksi sekaligus yaitu perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan

b. Penyedia jasa bertanggung jawab penuh terhadap desain, pengadaan, dan pelaksanaan proyek.

c. Harga kontrak biasanya bersifat final dan ada kepastian waktu pelaksanaan.

3. Kekurangan Kontrak EPC

Adapun kekurangan kontrak EPC, yaitu:

a. • Risiko tinggi, terutama terkait dengan perubahan regulasi dan kondisi lokasi proyek.

b. • Penyedia jasa harus memiliki keahlian tinggi dalam teknologi dan metodologi kontrak EPC.

c. • Sengketa dapat terjadi akibat perbedaan persepsi antara pengguna jasa dan penyedia jasa terkait desain, metode pelaksanaan, dan material yang digunakan.

4. Studi Kasus

PT Hutama Karya (Persero) telah merampungkan tiga proyek engineering,

(6)

procurement & construction (EPC) yang mendukung pemerintah untuk mencapai zero carbon (nol karbon) dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Pertama, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Proyek EPC dengan kapasitas 2 x 5 megawatt (MW) tersebut dimiliki oleh PT Bina Godang Energi (BGE). (Suhaiela Bahfein, 2022)

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kontrak EPC sanagt efektif untuk proyek yang memerlukan integrasi yang kuat antara proses perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan konstruksi.

Metode ini mengedepankan efisiensi, ketepatan waktu, dan biaya yang pasti.

Namun, peraturan di Indonesia sangat minim perlu adanya penyempurnaan agar lebih mendukung penerapan kontrak EPC. Tidak jelas nya aturan dan kebijakan yang sering kali berubah-ubah dapat memicu konflik dalam pelaksanaannya.

Sehingga diperlukan penambahan regulasi, seperti UU khusus, lembaga pengadaan EPC, dan kontrak yang lebih jelas, hal tersebut berguna untuk meningkatkan kepastian hukum dan meminimalisir terjadinya konflik pada jalannya proyek.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Mariyati, D. (2018). Prinsip Hukum Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak Engineering Procurement Construction (Kontrak “EPC”). Yuridika, 33(2), 188. https://doi.org/10.20473/ydk.v33i2.7412

Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA, 1 (2020).

Suhaiela Bahfein, H. B. A. (2022, June 21). Tiga Proyek EPC Kelar Dikerjakan Hutama Karya. KOMPAS.Com.

UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, 1 (2017).

Referensi

Dokumen terkait

lump sum dapat mengubah nilai penawaran. Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satua koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur. Hasil

72.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan

Sistem Gugur Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.. 7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik secara sendiri maupun sebagai

[untuk kontrak lump sum (apabila dipersyaratkan), peserta mencantumkan harga satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.] 16.3 Biaya

72.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan

Lump sum adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi,

Kontrak kerja jenis ini merupakan gabungan antara kontrak kerja konstruksi dalam bentuk imbalan lump sum dan atau harga satuan dan atau tambah imbalan jasa

Lump sum adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi,schedule,