TUGAS AKHIR
ANALISIS KELAYAKAN DAN RESIKO BISNIS
INDUSTRI PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG ( Singkong’M )
SALEH DG. RAPPE E 321 18 167
Dosen:
Dr. Alimudin Laapo, M.Si.
Muh Fahruddin, M.Si.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO
2020
RINGKASAN
Salah satu usaha kecil yang memiliki prospek sangat potensial untuk dikembangkan di Propinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Banggai adalah usaha pembuatan keripik singkong. Berdasarkan hasil penelitian dasar potensi ekonomi dari usaha kecil sangat bergantung kepada nilai pengembangan bisnis yang dilakukan. usaha kecil pada sektor industri usaha sebagian besar merupakan industri rumah tangga.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk menyusun rencana bisnis dan menganalisis kelayakan usaha Industri Rumah tangga Pembuatan keripik singkong ( singkong’M ) di Desa Labotan Kecamatan Lamala Kabupaten Banggai. Manfaat penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan salah satu evaluasi pembelajaran (pengganti mid test) guna kelulusan matakuliah Analisis Kelayakan dan Resiko Bisnis.
Usaha pembuatan kripik singkong ini bernama UD. BERMALAM.
Bermalam, UD. BERMALAM terletak di Desa Labotan Kecamatan Lamala Kabupaten Banggai. Dalam industry ini hnaya terdiri dari owner yang merangkap sebagai bagian pemasaran,lalu terdapat bagian keuangan, bagian produksi dan karyawan.
Teknik dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi masih menggunakan teknik dan teknologi yang konvensional dan sederhana.
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satusektor sangat penting bagi perekonomianndonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragamanagroekosistem, peluang pengembangannya sangatbesar dan beragam. Namun, sampai saat inisektor pertanian belum handal dalam mensejahterakan petani, memenuhi kebutuhan sendiri, menghasilkan devisa, dan menarikinvestasi (Wargiono, 2007).
Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan provinsi terluas di Pulau Sulawesi, sehingga memiliki sumber daya alam yang berlimpah terutama lahan. Oleh karena itu, sector pertanian merupakan sektor penggerak utama pembangunan ekonomi Sulteng (Yantu, 2007).
Salah satu usaha kecil yang memiliki prospek sangat potensial untuk dikembangkan di Propinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Banggai adalah usaha pembuatan keripik singkong. Berdasarkan hasil penelitian dasar potensi ekonomi dari usaha kecil sangat bergantung kepada nilai pengembangan bisnis yang dilakukan. usaha kecil pada sektor industri usaha sebagian besar merupakan industri rumah tangga. Hingga saat ini usaha kecil terutama usaha keripik semakin menjamur. Walaupun besarnya investasi pada industri rumah tangga relatif kecil tetapi cukup banyak menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan masyarakat. Berdasarkan kemampuan industri rumah tangga ini maka pengembangan industri rumah tangga perlu terus dilakukan.
Usaha keripik merupakan salah satu makanan ringan yang bersumber dari berbagai jenis bahan seperti pisang, ubi dan ketela, pilihan yang telah diolah secara tradisional untuk dapat langsung di konsumsi. Proses penggorengan
Keripik ini dilakukan dengan cara memilah-milah singkong atau ubi kayu yang telah diiris-iris tipis dan selanjutnya adalah menggoreng keripik untuk dapat dikonsumsi, proses yang dilakukan seperti halnya menggoreng keripik pada umumnya.
Singkong atau ubi kayu adalah tanaman yang dapat di olah menjadi berbagai jenis makanan, salah satunya adalah olahan keripik. Meskipun bukan merupakan makanan pokok, akan tetapi singkong mempunyai nilai ekonomis yang cukup bagus di kalangan masyarakat karena banyaknya peminat makanan dari olahan singkong. Hargannya yang realtif murah dan mudah di temukan baik di pasar maupun langsung ke petani singkong itu sendri menjadikan pelaku usaha keripik singkong tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menyuplai bahan baku pembuatan keripik.
Kaabupaten Banggai sendiri mempunyai banyak kegiatan agribisnis, salah satunya adalah industry rumah tangga pembuatan keripik singkong. Usaha kripik singkong yang merupakan industry rumah tangga tersebar di berbagai pelosok wilayah kabupaten Banggai, salah satunya di Desa Labotan Kecmatan Lamala.
Dengan banyaknya petani singkong di daerah ini maka ketersediaan bahan baku pembuatan keripik singkong dapat terpenuhi. Selain itu ketersediaan tenaga kerja yang lumayan banyak, yang sebagian besar berasal dari ibu rumah tangga sekitar lokasi industry menjadikan usaha ini tidak mengalami msalah dalam hal bahan baku atau tenaga kerja.
Dengan tersedianya bahan baku dan tenaga kerja dalam industry rumah tangga pembuatan keripik singkong ini membuat pelaku usaha tidak perlu
khawatir akan permasalahan yang berkaitan dengan proses pengadaaan bahan baku dan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi berupa keripik.
Desa Labotan yang terletak di jalur wisata Pulo Dua menjadikan desa ini mempumyai peluang dalam pemasaran produk kripik singkong inii karena merupakan desa yang di lewati jika ingin pergi atau kembali dari objek wisata Pulo Dua. Ditambah dengan ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja di desa ini yang cukup banyak sehingga memudahkan proses produksi.
I.2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Tugas
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk menyusun rencana bisnis dan menganalisis kelayakan usaha Industri Rumah tangga Pembuatan keripik singkong ( singkong’M ) di Desa Labotan Kecamatan Lamala Kabupaten Banggai. Manfaat penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan salah satu evaluasi pembelajaran (pengganti mid test) guna kelulusan matakuliah Analisis Kelayakan dan Resiko Bisnis.
II. ASPEK ORGANISASI/MANAJERI AL DAN SUMBERDAYA MANUSIA
II.1. Sejarah Perusahaan
Usaha pembuatan kripik singkong ini bernama UD. BERMALAM.
Bermalam sendiri merupakan singkatan dari ” Bersama Majukan Lamala” nama industry ini sendiri terinspirasi dari keinginan pemilik usaha untuk memajukan Kecamatan Lamala terutama maju dalam hal perekonomian. Dengan adanya UD. BERMALAM, di harapkan dapat membantu perekonomian masyarakat kecamatan Lamala dalam skala kecil yang pemilik maksudkan adalah para tenaga kerja dan petani singkong yang mempunyai andil dalam proses pembuatan kripik singkong di industry ini.
UD. BERMALAM terletak di Desa Labotan Kecamatan Lamala Kabupaten Banggai, sekitar 60 Km atau kurang lebih 1,5 jam perjalan menggunakan kendaraan roda dua dari kota Luwuk yang merupakan ibukota Kabupaten Banggai.
UD. BERMALAM di dirikan oleh Saleh Dg. Rappe pada tanggal 05 Juli 2020. UD. BERMALAM di dirikan dengan maksud selain untuk memajukan kecamatan Lamala sesuai dengan makna dari nama usaha itu sendiri, di harapkan dapat membantu perekonomian keluarga. Modal awal saat usaha ini di dirikan di siapkan modal sebesar Rp. 5.000.000 yang di optimalkan dan di gunakan sebaik mungkin agar dapat meminimalisir penggunaan modal yang sia-sia.
II.2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas 2.2.1 Srtuktur Organisasi
2.2.2 Pembagian Tugas a. Owner/ pemilik
Owner/ pemilik adalah pendiri dari usaha ini, karena usaha ini adalah industry rumah tangga maka struktur organisasi industry ini sangat sederhana di mana owner selain bertindak sebagai pimpinan, owner juga bertindak dalam proses pemasan produk yang di buat atau di hasilkan.
b. Bagian Keuangan
Bagian keuangan adalah bagian yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan baik itu uang masuk maupun keluar. Segala proses lalu lintas keuangan di perusahaan ini di tangani oleh bagian keuangan.
Pemasaran Owner/ Pemilik
Bagian Keuangan Bagian Produksi
Karyawan 2
Karyawan 1 Karyawan 3 Karyawan 4
c. Bagian Produksi
Bagian produksi berperan dalam proses produksi atau pembuatan dari kripik singkong di mana di mulai dari proses pembeliaan bahan baku, pengolahan bahan baku hingga sampai di tahap pengemasan.
d. Karyawan
Di usaha ini, karena merupakan industry rumah tangga maka karyawan yang dimiliki relative sedikit, dan para karyawan dapat bekerja di semua bidang yang di perlukan oleh perusahaan, baik itu pada proses produksinya hingga pada proses pemasarannya.
II.3. Logo Perusahaan dan Label Produk
Logo perusahaan Label produk
Logo perusahaan yang mempunyai background berupa keripik singkong yang malambangkan dan menegaskan bahwa usaha ini bergerak dalam pembuatan keripik, selain itu terdapat lingkaran berwarna hijau yang melmbangkan pertanian yang identic dengan warna hijau. Dan untuk nama Perusahaan Ud. Bermalam yang di dirikan karena terinspirasi untuk memajukan kecamatan Lamala yang merupakan kecamatan di mana pemilik tingal. Bermalam sendiri merupakan singkatan dari “ Bersama Majukan Lamala”
Untuk Label produk sendiri mempunyai Background yang sama dengan logo perusahaan berupak keripik singkong yang mempunyai tujuan untuk menegaskan bahwa produk ini adalah produk olahan keripik singkong. Dan di sebelah kiri atas terdapat logo perusahaan yang bertujuan untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa produk Singkong’M adalah hasil Produksi dari Ud. Bermalam.
Dan label halal di sebelah kanan sebagai penegasan bahwa produk ini merupakan produk yang halal. Seteleah itu terdapat tulisan Singkong’M yang merupakan nama dari produk, Singkong’M merupakan nama yang di maksudkan oleh pemilik untuk menarik konsumen terutama dari kalangan milenial karena Singkong’M merupakan singkatan dari Singkong Milenial. Selain itu terdapat komposisi dan tanggal kadaluarsa dari produk ini yang bertujuan agar konsumen mengetahui aspek keamanan dan kesehatan dalam mengkonsumsi produk ini.
II.4. Karakteristik Sumberdaya Manusia
UD. BERMALAM dalam pembuatan produk Singkong’M memerlukan tenaga kerja yang dapat membantu proses produksi yang melalui beberpa tahap atau proses, seperti proses pengupasan singkong, pengirisan hingga pada proses pengepakan atau pengemasan. Karena masih merupakan industry rumah tangga maka jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya sekitar 5-10 orang. Karyawan yang dibutuhkan adalah karyawan yang paham proses pengolahan singkong menjadi kripik, selain itu karyawan juga haru displin, jujur, tekun dan ulet.
Umur minimal karyawan yang bekerja di UD. Bermalam adalah 20 tahun dan maksimal berumur 40 tahun. Sedangkan pada proses perekrutan karyawan, karena masih merupakan industry rumah tangga maka tidak di perlukan standar pendidikan akan tetapi lebih menkankan pada keahlian dan karakter yang di miliki oleh pelamar pekerjaan seperti yang telah penulis sebutkan di atas.
Job Analysis dan Job Description
1. Owner merangkap Bagian Pemasaran , mempunyai fungsi sebagai berikut : a. membuat peraturan atau kebijakan – kebijakan dalam menjalankan usaha
b. Memilih, menempatkan, mengawasi tugas dari bawah dan karyawan c. memberikan terobosan dan inovasi untuk perusahaan agar berkembang d. Mengendalikan semua proses marketing dalam perusahaan
e. Merencanakan dan membuat strategi pemasaran produk.
2. Bagian keuangan
a. Mengendalikan dan mengatur keuangan perusahaan dengan dimonitor owner
b. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran c. Membuat dan melaporkan laporan keuangan 3. Bagian produksi
a. Mengontrol jalannya proses produksi.
b.Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi c. Bertanggung jawab atas hasil produksi.
4. Karyawan
a. Melaksanakan apa yang di intruksiksan oleh atasan b. Bertanggung jawab dalam pembuatan produk c. Berperan dalam proses pemasaran
III. ANALISIS ASPEK TEKNIS PRODUKSI/TEKNOLOGI III.1. Rencana Produksi dan Kualitas produk
Bahan baku dan bahan bantu yang berupa singkong atau ubi kayu,minyak goreng dan rempah-rempah dalam kegiatan operasional usaha ini berasal dari pedagang di pasar tradisional ombuaan desa Tangeban dan petani. Kriteria pemasok yang dipilih yaitu jujur, disiplin, dapat diandalkan dan selalu dapat menyediakan bahan-bahan yang masih segar dan tidak terkontaminasi zat-zat yang berbahaya.
Kapasitas produksi dari bisnis ini mampu menghasilkan output 500 bungkus per hari dengan pendistribusian kepada para pedagang kecil,kios-kios,dan di pasarkan di tempat sendiri dan secara online sehingga cakupan wilayah pemasarannya tidak terbatas. Kelebihan dari produk ini yang dapat bertahan hingga 4-5 bulan jika di kemas dan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Manajeman persediaan Kripik Singkong’M sekitar 500 bungkus perhari dan dilakukan quality control dua minggu sekali.
III.2. Teknik/teknologi Produksi yang Digunakan
Teknik dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi masih menggunakan teknik dan teknologi yang konvensional dan sederhana seperti peralatan masak pada umumnya, seperti wajan, kompor dan mesin pengepresan.
Dengan teknologi yang sederhana dan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan kehalalan tidak menjadikan proses produksi tidak sesuai target. Bahkan keuntungan atau laba yang di dapatkan lebih besar karena masih menggunakan
alat yang sederhana yang tidak membutuhkan modal besar. Selain itu, untuk proses pendataan jumlah produksi hingga keuangan masih digunakan cara manual berupa pencatan di buku. Dan untuk membantu kelancaran akses transportasi dalam proses pengadaan bahan baku hingga pemasaran di sediakan satu unit sepeda motor.
Bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat Keripik Singkong’M 200 gr dengan varian rasa balado di butuhkan 1 Kg singkong,2 sdt kapur sirih yang di larutkan dalam air, 8 siung bawang putih, 6 buah cabai merah besar, 16 buah cabai merah, 4 sdt gula pasir, 3 sdt garam, 2 sdt asam jawa yang di larutkan dengan air serta minyak goring secukupmya.
Proses pembuatannya di mulai dengan pengupasan dan pengirisan singkong, lalu singkong di rendam dengan larutan air kapur sirih, garam dan air selama 15 menit kemudian di cuci bersih lalu tiriskan. Kemudian masuk pada proses penggorengan dengan minyak yang telah panas hingga singkong matang.
Kemudian tumis bawang putih, cabai merah dan garam sampai harum. Lalu masukkan garam , gula pasir dan air asam jaw, aduk hingga kental kemudian tambahkan singkong yang telah selesai di gireng, aduk hingga terbalut rata setelah itu di dinginkan dan siap untuk di kemas.
Tata letak ruangan dan peralatan yang mempunyai design standar industry rumahan yakni toko atau lokasi penjualan di bagian depan dan tempat produksi di belakang.
III.3. Teknik Pengemasan
Proses pengemasan produk ini menggunakan alat pengemasan makanan berupa Hand Sealer, alat atau mesin ini bisa di operasikan dengan sangat mudah, dengan ukurannya yang kecil akan sangat memudahkan pekerjaan pengemasan bagi industry rumah tangga.
Sedangkan bahan pengemasannya sendiri menggunakan plastic standing pouch seal. Plastic ini dapat memberikan kesan elegan pada produk. Selain itu, plastic ini memiliki klip yang bisa di buka-tutup dan di tambah pengepressan mengunakan Hand Sealer. Kemasan produk ini akan memudahkan konsumen apabila ingin menyimpan kembali kripik hanya perlu menutup kembali klip walaupun segel yang telah di berikan menggunakan Hand Sealer telah di rusak.
Untuk ukurannya sendiri kami menggunakan ukuran 250 gr dan 550 gr. Dengan ukuran tersebut di harapkan dapat menembus semua lapisan konsumen karena dengan ukuran 250 gr dan 550 gr maka harga jualnyanya pun relative murah dan dapat di jangkau oleh konsumen.
IV. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 4.1 Produk
Keripik singkong yang kami produksi terdiri dari 3 varian rasa yakni rasa balado,asam manis dan rasa original. Ketersediaan 3 varian rasa dari produk kami di harapkan dapat menambah daya konsumsi konsumen, dengan adanya 3 varian rasa, konsumen mempunyai pilihan untuk mengkonsumsi varian rasa yang mana sehingga bisa meminimalisir kejenuhan atau kebosanan konsumen dalam mengkonsumsi keripik singkong.
4.2 Price (harga)
Keripik singkong yang kami tawarkan terdiri dari terdiri dari dua ukuran kemasan yaitu kemasan 250 gr yang di banderol dengan harga Rp.5.000 dan kemasan 550 gr dengan harga Rp.10.000.
4.3 Place ( tempat)
Lokasi atau tempat usaha yang kami kelola terletak di pinggiran kota Luwuk yang merupakan jalur atau jalan yang di lewati oleh orang yang ingin masuk atau keluar dari kota luwuk yang menggunakan jalur darat, sehingga menjadikan tempat usaha kami strategis terutama bagi pemburu oleh-oleh.
4.4 Promotion ( Promosi )
Teknik Promosi atau strategi pemasaran yang kami gunakan lebih cenderung dengan memnfaatkan media yang ada, seperti melakukan promosi di media sosial dengan membuat halaman atau marketplace dari usaha kami di media sosial seperti Facebook, sehingga memudahkan konsumen untuk mencari tau mengenai produk kami. Dengan melakukan promosi di media sosial selain mudah, prmosi di media sosial juga murah dan tidak memerlukan biaya yang besar.
4.5 Rencana Volume Penjualan
Dengan jumlah produksi sekitar 500 bungkus per harinya atau per satu kali produksinya, volume penjualan dari keripik singkong yang kami produksi berkisar di antara 300 – 450 bungkus perhari. Di mana sasaran atau target penjualannya langsung kepada konsumen, baik itu konsumen local maupun konsumen yang berasal dari luar daerah. Selain itu kami juga menitipkan keripik singkong kami di warung atau kios-kios, sehingga target volumpe penjualan kami bisa tercapai.
V. ASPEK FINANSIAL V.1. Investasi Awal
N o
Jenis Investasi Volume Satuan Harga
/unit (Rp)
Nilai(Rp) A. Peralatan
1 Kompor gas 5 Unit 200000
1.000.000
2 Tabung gas 5 Unit 150000
750.000
3 Wajan 5 Unit 80000
400.000
4 Penggorengan 5 Unit 25000
125.000
5 Alat parutan
keripik
4 Unit 90000
360.000
6 Baskom Besar 4 Unit 80000
320.000
7 Baskom kecil 5 Unit 50000
250.000
8 impulse sealer 1 Unit 250000
250.000
9 Pisau 5 Unit 20000
100.000 10 Instalasi Listrik
900 W
1 Unit 12000000
12.000.000 B. Transportasi
2 Roda dua 1 Unit 18000000 18.000.000
C. Bangunan
1 Bangunan
produksi
1 unit 30000000
30.000.000
2 Toko 1 Unit 20000000
20.000.000 D. Tanah
1 Nilai Lahan 1 kapling 10000000
10.000.000 E. Lainnya
1 Alat-alat Toko 1 Set 3000000
3.000.000
2 Administrasi
dan perizinan
1 Set 2000000
2.000.000
TOTAL BIAYA INVESTASI
98.555.000
Keterangan Investasi awal Rp. 98.555.000
1. Modal kerja Rp. 117.227.167
2. Total kebutuhan dana Rp. 215.782.167
Rencana sumber modal
3. - Modal sendiri Rp. 88.197.167
- Modal pinjaman bank Rp. 127.585.000
V.2. Biaya Operasional Awal
Keterangan Tahun
Pembangun an
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
A. Harga Perolehan
- Peralatan 5 tahun 15.555.000 15.555.00 0
15.555.00 0
15.555.00 0
15.555.00 0
15.555.00 0 - Trasportasi roda
dua
18.000.000 18.000.00 0
18.000.00 0
18.000.00 0
18.000.00 0
18.000.00 0
- Bangunan
50.000.000 50.000.00 0
50.000.00 0
50.000.00 0
50.000.00 0
50.000.00 0
- Tanah
10.000.000 10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0 - Peralatan kantor
3.000.000 3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000 - Administrasi/perizi
nan
2.000.000 2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
Jumlah
98.555.000 98.555.00 0
98.555.00 0
98.555.00 0
98.555.00 0
98.555.00 0 B
.
Penyusutan
- Peralatan 5 tahun 0
1.555.500 1.555.500
1.555.500
1.555.500
1.555.500
- Trasportasi mobil 0
(333.333) (333.333)
(333.333)
(333.333)
(333.333) - Trasportasi roda
dua
0
1.600.000 1.600.000
1.600.000
1.600.000
1.600.000
- Bangunan 0
2.000.000 2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000 - Tanah 0 - - - - -
- Peralatan toko 0 375.000
375.000
375.000
375.000
375.000
Jumlah 0 5197166,6
67
5197166,6 67
5197166,6 67
5197166,6 67
5197166,6 67 C
.
Akumulasi penyusutan
- Peralatan 5 tahun 0
1.555.500 3.111.000
4.666.500
6.222.000
7.777.500
- Trasportasi mobil 0
(333.333) (666.667)
(1.000.000 )
(1.333.333 )
(1.666.667 )
- Trasportasi roda dua
0
1.600.000 3.200.000
4.800.000
6.400.000
8.000.000
- Bangunan 0
2.000.000 4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.00 0
- Peralatan kantor 0
375.000
750.000
1.125.000
1.500.000
1.875.000
Jumlah 0
5.197.167 10.394.33 3
15.591.50 0
20.788.66 7
25.985.83 3 D
.
Nilai Baku
- Peralatan 5 tahun
15.555.000 13.999.50 0
13.999.50 0
13.999.50 0
13.999.50 0
13.999.50 0 - Trasportasi mobil -
333.333
333.333
333.333
333.333
333.333 - Trasportasi roda
dua
18.000.000 16.400.00 0
16.400.00 0
16.400.00 0
16.400.00 0
16.400.00 0
- Bangunan
50.000.000 48.000.00 0
48.000.00 0
48.000.00 0
48.000.00 0
48.000.00 0
- Tanah
10.000.000 10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0
10.000.00 0 - Peralatan toko
3.000.000 2.625.000
2.625.000
2.625.000
2.625.000
2.625.000 - Administrasi/perizi
nan
2.000.000 2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
- Jumlah
98.555.000 93.357.83 3
93.357.83 3
93.357.83 3
93.357.83 3
93.357.83 3 Penyusutan
bangunan
2.375.000 2.375.000
2.375.000
2.375.000
2.375.000
Penyusutan
peralatan
2.822.167 2.822.167
2.822.167
2.822.167
2.822.167
V.3. Penerimaan/Manfaat Berisi:
- Harga per tahun selama 5 tahun
-
- Produksi per tahun selama 5 tahun
V.4. Cash flow dan Neraca
NPV 3.081.690.911,27
IRR 47,38%
Profitability Index (PI) 15,14 Payback Period
1.968.151.203,75 = 3 tahun 10 bulan 14 hari
Net B/C 15,26
Berisi penilaian kelayakan finansial:
1. Net Present Value (NPV)
2. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)]
3. Met benefit Cost Ratio (Net B/C) 4. Internal Rate of Return (IRR) 5. Payback Period (PP)
6. Profitability Index (PI) 7. Analisis sensitivity