• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakikat Studi Kelayakan Bisnis

N/A
N/A
tracy oleyvia

Academic year: 2024

Membagikan "Hakikat Studi Kelayakan Bisnis"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Bab 1

Hakikat S TUDI Kelayakan B ISNIS

T UJUAN Belajar dalam Bab ini adalah:

 Pengertian Bi

S

ni

S

Pengertian St

U

di Kelayakan bi

S

ni

S

Perbedaan antara

STU

di kelayakan bi

S

ni

S

dengan rencana

BISN

i

S

Langkah-Langkah S

TU

di Kelayakan Bi

S

ni

S

A

S

pek-A

S

pek S

TUDI

Kelayakan Bi

S

ni

S

Bidang Ilm

U

yang terkait dengan

STUDI

kelayakan bi

S

ni

S
(3)

Hakikat S TUDI Kelayakan B ISNIS

1. Pengertian Bisnis :

Keseluruhan kegiatan yng direncanakan dan dijalankan oleh perseorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan, memasarkan barang dan jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak bertujuan mencari keuntungan.

Berdasarkan definisi tersebut, dilihat dari tujuannya bisnis dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok :

1. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented), bisnis yang didirikan semata- mata bertujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawannya serta untuk mengembangakan usaha lebih lanjut.

Contoh Perusahaan rokok, perusahaan pembuat sepatu, perusahaan pengilingan padi, dan sejenisnya

2. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented), bisnis yang didtrikan dengan tujuan utama untuk keperntingan social

Contoh : yayasan social yatim piantu, yayasan social orang jompo, yayasan social penyandang cacat.

Bisnis bergerak dalam berbagai kegiatan, namun berdasarkan jenis kegiatannya secara umum bisnis dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Binis ekstraktif, bisnis yang bergerak dalam penggalian barang-barang tambang.

Contoh:perusahaan pertambangan minyak, perusahaan pertambangan emas, perusahaan pertambangan batu granodiorit, perusahaan pertambangan batu kapur, dan sejenisnya.

2. Bisnis agranis, bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian, termasuk di dalamnya perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan dan sejenisnya.

Contoh : perkebunan the, perkebunan tembakau, perkebunan karet, peternakan sapi, peternakan ayam, tambak udang dan sejenisnya.

3. Bisnis Industri, bisnis yang bergerak dalam bidang pengolakan (manufaktur), yaitu bisnis dengan tujuan untuk mengubah barang yang kurang berdaya guna menjadi lebih berdaya guna

Contoh : pabrik sepeda motor, pabrik pakaian, pabrik baja, pabrik makanan, pabrik kerajinan rumah tangga, dan sejenisnya.

4. Bisnis Jasa, bisnis yang bergerak dalam penyediaan produk yang tidak berwujud, seperti jasa dalam bidang kesehatan, jasa dalam bidang pendidikan, jasa dalam bidang konsultan bisnis.

Contoh: Rumah sakit, kantor akuntan, kantor konsultan bisnis, biro perjalanan, lembaga pendidikan dan sejenisnya.

2. Pengertian Studi Kelayakan bisnis

Kondisi lingkungan yang sangat dinamis, tingkat persaingan yang semakin ketat, membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya.

Studi kelayakan bisnis :

1. penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder) di bandingkan dampak negative.

2. Subagyo (2005) menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan.

3. Studi kelayakan bisnis menurut Wikipedia (diakses, 2009) adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik dari segi hokum, social ekonomi dan budaya, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, sampai dengan aspek manajemen dan keuangan

(4)

yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan, ditunda atau tidak dijalankan.

Rencana Bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa depan bisnis yang dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, siapa, kapan, dan mengapa sebuah bisnis dijalankan. Business plan pada umumnya terdiri dari :

(1) tujuan bisnis,

(2) strategi yang digunakan untuk mencapainya

(3) masalah potensial yang kira-kira akan di hadapi dan cara mengatasinya

(4) modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana mempertahankannya sampai mencapai Break Event Point (BEP)

3. Perbedaan antara

STUDI

kelayakan

BISNIS

dengan rencana

BISNIS

No Faktor Pembeda Studi Kelayakan Bisnis Rencana Bisnis 1 Jenis data yang digunakan Mengunakan data

estimasi (peramalan)

Menggunakan data empiris perusahaan

2 Sumber data yang

digunakan

Data eksternal Data internal

3 Penyusun Pihak eksternal,

Dengan tujuan agar lebih independen

Pihak internal, yang lebih mengetahui kondisi perusahaan

4 Tujuan Menilai kelayakan

sebuah ide bisnis

Membuat rencana Bisnis yang akan datang

5 Waktu Memakan waktu relatif

lama, karena harus mengali data dari berbagai sumber

Memerlukan waktu yang relatif pendek, karena data hanya bersumber dari intern perusahaan

6 Biaya Memerlukan biaya yang

relatif besar

Memerlukan biaya Yang tidak terlalu besar

Setiap bisnis memerlukan adanya studi memerlukan adanya studi kelayakan pada saat memulai usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal sebagai berikut :

1. Besar kecilnya dampak yang akan ditimbulkan, semakin besr dampak yang akan ditimbuloka dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya, semakin kecil dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin rendah tuntutan akan kecermatan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

2. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis, semakin besar tingkat ketidakpastian suatu bisnis, semakin tinggi intentitas dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya semakin kecil tingkat ketidakpastian bisnis, semakin rendah intensitas dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

3. Banyak-sedikitnya investasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu bisnis, semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis, semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya, semakin kecil investasi yang ditanamkan, semakin sederhana studi kelayakan yang dilakukan.

Pihak-Pihak yang membutuhkan studi kelayakan bisnis :

a. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan, sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan ide bisnis atau tidak, jika berdasarkan hasil studi kelayakan bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka pelaku bisnis manajemen akan menjalankan ide bisnis tersebut untuk mengembangkan usahanya.

b. Investor, sebagai dasar untuk mengambil keputusan apakah akan ikut menanamkan modal pada suatu bisnis atau tidak.

(5)

Penemuan Ide Bisnis

Melakukan studi pendahuluan

Membuat desain studi kelayakan

c. Kreditor, sebagai dasar akan memberikan kredit pada suatu bisnis yang diusulkan atau tidak, jika berdasarkan hasil studi kelayakan bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka kreditor akan memberikan kredit dengan harapan akan memperoleh keuntungan berupa bunga, demikian sebaliknya.

d. Pemerintah, sebagai dasar untuk mengambil keputusan apakah memberikan ijin terhadap suatu bisnis atau tidak, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, member kesempatan kerja, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

e. Masyarakat, sebagai dasar untuk mengambiln keputusan apakah mendukung suatu bisnis atau tidak. Memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap masyarakat di bandingkan dampak negatifnya.

4. Langkah-Langkah Studi Kelayakan Bisnis :

1. Penemuan Ide, bersumber dari bacaan, hasil pengamatan, informasi dari orang lain, media masa maupun berdasarkan pengalaman.

2. Melakukan studi pendahuluan, digunakan untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan kendala yang dapat muncul dari bisnis yang akan dilakukan

3. Membuat desain studi kelayakan, meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran, sampai dengan penentuan desain laporan akhir

4. Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, maupun kuesioner, sedangkan sumber data berupa data primer maupun data sekunder

5. Analisis dan interpretasi data, dengan menggunakan analisis kualitatif maupun kuatintatif, analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikunmpulkan berupa data kualitatif, analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif.

6. Menarik kesimpulkan dan rekomendasi 7. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis

5. A

SPEK

-A

SPEK

S

TU

di Kelayakan B

IS

ni

S

:

1. Aspek hukum, menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan hukum dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis di wilayah tertentu 2. Aspek lingkungan, menganalisis keseuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan

operasional, lingkungan dekat dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan juga dianalisis.

3. Aspek apsar dan pemasaran, menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang dapat di capai, serta menganalisis strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai market share yang diharapkan.

4. Aspek teknis dan teknologi, menganalisis kesiapan teknis dan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis

5. Aspek manajemen dan sumber daya manusia, menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang diperlukan menjalankan bisnis.

6. Aspek keuangan, menganalsiis besarnya biaya investasi dan modal kerja serta tingkat pengembalian investasi dari bisnis yang akan dijalankan.

Penyusunan Laporan Studi Kelayakan bisnis Menarik

kesimpulan dan

Analisis dan interpretasi data

Pengumpulan Data

(6)

Aspek Hukum – Ilmu Hukum Bisnis

Aspek Lingkungan – Ilmu Sosiologi & Lingkungan

Aspek Pasar & Pemasaran Ilmu Manajemen Pemasaran

Aspek Manajemen & SDM – Ilmu Manaj. SDM & Operational Research

Aspek Teknis & Teknologi - Ilmu Manaj. Operasional & Operational Research

Aspek Keuangan – Ilmu Manajemen Keuanangan &

Akuntansi

6. Bidang Ilmu yang terkait dengan studi kelayakan bisnis :

Ilmu Penunjang : Metodologi Penelitian Statistika

Komputer

(7)

Bab 2

Aspek Pasar & Pemasaran

T UJUAN Belajar dalam Bab ini adalah:

 A

S

pek P

AS

ar dan Pem

AS

aran

 T

UJUAN

A

SPEK

Pem

AS

aran

 P

AS

ar & Pem

AS

aran

 Strategi Ba

U

ran Pema

S

aran

 Barang Kon

SU

m

S

i & Barang In

DUS

tri

 Strategi Pem

AS

aran (Segment

AS

i, targeting, differentiation, p

OS

itioning)

(8)

1. ASPEK PASAR & PEMASARAN

Analisis aspek pasar menganalisis jenis produk yang akan diproduksi, banyaknya produk yang diminta konsumen, serta menganalisis banyaknya produk yang ditawarkan oleh pesaing. Sedangkan analisis aspek pemasaran menganalisis cara atau strategi agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien di bandingkan pesaing.

Falsafah bisnis “Jangan menjual produk yang dapat kamu buat, tapi buatlah produk yang dapat kamu jual” menunjukkan bahwa untuk memproduksi produk harus melihat potensi pasarnay terlebih dahulu, tidak asal membuat produk produk, kemudian memasarkan dengan berbagai upaya.

2. T

UJUAN

A

SP

ek Pe

MAS

aran

1. Menganalisis permintaan atas produk yang kan dihasilkan 2. Menganalisis penawaran atas produk sejenis

3. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok factor produksi yang dibutuhkan 4. Menganalisis ketepata startegi pemasaran yang akan digunakan.

3. P

AS

ar & Pema

SA

ran

Pasar adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa oleh pembeli- pembeli potensial, atau pasar sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya,

Bentuk bentuk pasar antara lain :

1. Pasar sempurna, jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingan tidaklah Nampak karena terbatas tidak terbatasnya jumlah produsen (sehingga pangsa pasar mereka menjadi terkotak-kotak atau kecil-kecil) dan konsumen dapat menjual atau membeli beraoa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.

2. Pasar Monopoli, adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja. Dalam hal ini tidak ada barang substitusi terhadap barang yangdi jual oleh penjual pasar tunggal tersebut, serta terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar. Penyebab terjadinya monopoli bisa bermacam-macam antara lain : menguasai bahan mentah, penguasaan teknik produksi tertentu yang dimiliki, tindakan yuridis dalam perolehan hak paten dan secara alamiah Karen aluas pasar yang tak cukup besar untuk dilayani oleh lebih dari satu produsen dengan menggunakan skala pabrik yang optimal

3. Pasar Oligopoli, merupakan perluasan dari pasar monopoli, dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas perlu dimaukkan dalam perhitungan

4. Pasar Persaingan Monopolistik, pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli, karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk-keluar pasar, selain itu barang yang dijual pun tidak homogen, oleh karena barang-barang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, pasar ini mirip dengan monopoli.

5. Pasar Konsumen, pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan)

6. Pasar Industri, pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk diproses lebih lanjut)

7. Pasar Penjual Kembali (Reseller), adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau jasa organisasi yang disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distribusi, grossier, agent dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan

8. Pasar Pemerintah, merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sector pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.

(9)

Sedangkan pemasaran merupakan system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

4. Strategi B

AUR

an pe

MAS

aran (Pr

ODU

k, Harga, Tempat, Promo

SI

)

Bauran Pemasaran merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari system pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan.

(1) Produk, adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut swasta (1984) produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga perusahaan, pengecer, pelayanan peusahaan dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Penyusunan studi kelayakan bisnis harus mengetahui posisi produk dalam siklus kehidupan produk,

Tahap perkenalan, jenis produk yang dihasilkan masi baru dan belum dikenal pasar, jumlah pesaing belum ada, penjualan mengalami peningkatan meskipun kecil, dan laba yang diperoleh masi kecil, strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap perkenalan adalah strategi promosi

 Tahap pertumbuhan, Jenis produk yang dihasilkan masih relatif baru, tetapi masyarakat sudah mulai mengenal produk tersebut, pesaing sudah mulai masuk, penjuala mengalami peningkatan, dan laba yang diperoleh mulai ,meningkat, strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap pertumbuhan adalah strategi distribusi

 Tahap kedewasaan, jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah banyak, penjualan mengalami peningkatan dan laba sudah sangat tinggi, strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap kedewasaan adalah strategi harga

 Tahap Kejenuhan, jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan hampir semua masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, penjualan masi meningkat dengan laju pertumbuhan yang menurun, pesaing sudah sangat banyak, dan laba mulai menurun. Strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap kejenuhan adalah strategi harga dan promosi

 Tahap kemunduran, jenis produk yang dihasilkan sudah dapat dikatakan kuno dan hampir semua masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah sangat banyak, penjualan terus mengalami penurunan, dan laba mulai menurun, strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap kemunduran adalah strategi produk.

Kebijakan Produk

, Produk berupa barang dapat dikelompokkan atau diklasifikasi menurut macamnya, misalnya dikelompokkan menjadi barang konsumsi, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir dan dikonsumsi, dan barang industry, yaitu barang yang dibeli untuk diolah kembali. Perusahaan menetapkan manfat-manfaat apa yang diberikan oleh produk tersebut, antara lain Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk seperti mutu, cirim dan desain. Mutu Produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, cirri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat serta coraknya. Jadi produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga memperhatikan penampilan, simple, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

(2). Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Penentuan tingkat harga sangat menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Oleh karena itu, analisis yang

(10)

mendalam mengenai factor-faktor yang menentukan tingkat harga diperlukan menentukan harga.

Pada umumnya Perusahaan menetapkan tingkat harga menggunakan pendekatan penetapan harga :

a. Cost Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan biaya), merupakan penetapan harga berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tertentu. Metode ini di bagi menjadi :

 Cost Plus Princing (Penetapan harga biaya plus), metode ini merupakan penetapan harga jual berdasarkan biaya total per unit untuk menghasilkan barang tersebut di tambah dengan margin keuntungan yang diharapkan. Rumus : Biaya Total + Margin

= Harga Jual

 Mark Up Princing (Metode Mrk Up) perhitungan metode ini hampir sama dengan perhitungan pada metode cost plus pricing, perbedaannya adalah bahwa metode mark up ditetapkan terhadap produk yang dibeli untuk langsung dijual kembali pada pihak lain tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut, sedangkan dalam metode cost plus produk dibuat atau dibiayai sendiri kemudian dijual kepada pihak lain sehingga penetapan metode ini banyak dipakai oleh pedagang atau perantara. Rumus : Harga Jual + Mark Up = Harga Jual

 Break Event Analysis (analisis pulang pokok), metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga berdasarkan break event point, kemudian membuat target laba yang dikehendaki.

b. Value Based Princing (Penetapan harga berdasarkan nilai) adalah merupakan metode penetapan harga dengan menggunakan persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga

c. Competition Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan), merupakan metode penetapan harga dengan mempertimbangkan harga yang ditetapkan pesaing.

 Going Rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku), perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing utamanya

 Scaled Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup), perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

Kebijakan Harga

, harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berberbagai factor, yaitu factor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya sasaran untu bertahan hidup, emmaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan pangsa pasar. Keputusan harga disesuaikan dengan strategi marketing mix, factor eksternal, pasar dan permintaan konsumen, merupakan plafon harga, konsumen akan membandingkanharga suatu produk dengan manfaat yang dimilikinya, tingkat inflasi, booming, dan keputusan-keputusan pemerintah

c. Promosi, adalah kombinasi dari periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya yang direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan, sedangkan kotler (1997) mendefiniskan promosi sebagai semua aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengomukasikan dan mempromosikan produk pada target pasar.

Berdasarkan definisi tersebut, alat promosi terdiri dari beberapa jenis, Kotler (1997) membagi alat promosi sebagai berikut :

 Advertising (Periklanan) komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu- individu, contoh periklanan melalui radio, televise, surat kabar dan majalah

 Personal selling (penjualan persorangan) merupakan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk pembeli untuk melakukan pembelian, contoh penjualan tatap muka yaitu penjualan dengan bertemu muka, tenaga penjual langsung menemui konsumen untuk menawarkan produknya

(11)

 Public relation (publisitas), merupakan suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung di mana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi tanpa disporsori oleh perusahaan.

 Sales promosi (promosi penjualan) adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan, selain personal selling, periklanan dan publisitas, contoh peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya

Kebijakan Promosi

: Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga Kegiatan promosi yang termasuk ke dalam promosi penjualan seperti pemberian kupon, obral, pameran, dan lain-lain. Hubungan masyarakat, bertujuan membangun hubungan yang baik dengan public perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbungkembangkan suatu citra perusahaan yang baik, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Hubungan Masyarakat merupakan konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying dan penyuluhan. Penjualan Perorangan, adalah manajemen armada- penjual (Wiraniaga) adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian atas kegiatan para wiraniaga, di dalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjual, merekrut, menyeleksi, melatihm mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan

d. Place (Tempat atau distribusi) adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan membuat produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dapat dengan mudah diperoleh pada waktu dan tempat yang tepat. Sedangkan saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen akhir.

Kebijakan Distribusi

, dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan, memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala- kendala saluran, pengidentifikasi alternative-alternatif saluran yang utama yang berhubungan dengan jenis perantara( maksudnya mencari jenis perantara yang sesuai dengan produk untuk dapat menjual atau mendekatkannya pada konsumen) jumlah perantara ( maksudnya perusahaan harus memutuskan banyak pedagang perantara dari tiap tingkat yang menurutnya paling efektif dan tanggung jawab anggota saluran ( maksudnya produsen dan perantara harus sepakat mengenai syarat-syarat dan tanggung jawab masing-masing anggota anggota saluran misalnya mengenai harga, hak wilayah dan layanan khusus ) serta mengevaluasi. Berdasarkan kriterian ekonomi ( maksudnya memilih alternative berdasarkan keuntungan bersih yang dihasilkan setelah mengurangi pendapatan penjualan yang dilakukan oleh saluran distribusi dengan semua biaya yang dikeluarkan), criteria pengendalian (maksudnya pemilihan saluran yang problem pengendalian menjadi hal yang utama, mungkin perusahaan memilih pedagang- pedagang perantara yang lebih mudah dikendalikan) dan criteria adaptif (maksudnya perusahaan dapat menyalurkan produknya ke saluran-saluran itu dalam waktu yang berjangka lama atau berjangka pendek)

4. Barang Kon

SUMS

i & Barang In

DUSTR

i

Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu barang konsumsi dan barang industry. Barang konsumsi adalah barang yang dibeli dengan tujuan untuk langsung dikonsumsikan, sedangkan barang industry adalah barang yang dibeli dengan tujuan untik diproses lagi untuk kepentingan industry. Barang konsumsi di bagi menjadi 3 golongan :

 Barang konvenien, adalah barang yang mudah pemakaiannya, dapat ditemukan di banyak tempat dan tersedia setiap waktu, contoh pasta gigi, permen, sabun, sampo dan sejenisnya

(12)

 Barang shopping adalah barang yang proses membelinya harus dengan mencari terlebih dahulu (tidak semudah barang konveniew) dan proses pembeliannya memerlukan pertimbangan yang mantang dengan mempertimbangkan kualitas, harga, keemasan, dan sebagainya, contohnya baju, sepeda, peralatan elektronik, perabot rumah tangga, dan sejenisnya.

 Barang special adalah barang yang mempunyai cirri khas sehingga hanya tersedia ditempat-tempat tertentu saja, contoh barang antic, mobil mewah, berang seni (patung/lukisan) dan sejenisnya.

Barang Industri dikelompokkan menjadi :

1. Bahan baku adalah barang yang digunakan untuk membuat barang lain dan sebagainya, contoh ketela pohon untuk membuat tepung tapioca, gandum untuk membuat terigu dan sebagainya.

2. Bahan setengah jadi, adalah bahan yang sudah masuk proses produksi, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir. Contoh tepung tapioca untuk membuat kerupuk, tepung terigu untuk membuat roti dan sebagainya

3. Perlengkapan operasi adalah barang-barang yang digunakan untuk membantu kelancaran proses produksi maupun kegiatan lain yang ada dalam perusahaan. Contoh alat tulis kantor untuk kegiatan administrasi, pelumas untuk mesin , dan sebagainya 4. Instalansi adalah alat produksi utama yang ada dalam perusahaan untuk jangka waktu

lama. Contoh mesin penggiling padi pada perusahaan rice mill, mesin cetak pada perusahaan percetakan, dan sebagainya

5. peralatan ekstra adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu peralatan utama atau instalasi dan sebagainya, contoh gerobak dorong, sekop yang digunakan di pabrik penggilingan padi.

Perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang disebut dengan perusahaan manufaktur, sedangkan perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa disebut perusahaan jasa, Produk yang berupa jasa memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Tidak dapat diraba, produk yang berupa jasa tidak dapat di raba, hanya dapat dirasakan manfaatnya

2. Tidak dapat dipisahkan, proses konsumsi berlangsung bersamaan dengan proses produksi

3. Sangat beragam, produk berupa jasa sangat beragam spesifikasinya sehingga lebih sulit untuk distandarisasikan dibandingkan dengan produk berupa barang

4. Tidak dapat disimpan, karena proses produksi dan proses konsumsi produk jasa bersamaan maka produk jasa tidak dapat disimpan untuk dikonsumsi pada saat yang akan datang.

Strategi pemasaran

barang konvenien, barang shoping, dan barang special berbeda- beda jika produk yang akan dihasilkan berupa barang konvenien maka strategi distribusi untuk menjaga agar barang yang dihasilkan tersedia di mana-mana sangat penting, sedangkan jika barang yang dihasilkan berupa barang shopping maka strategi produk dan harga untuk menyediakan produk dengan kualitas bagus dan dengan harga yang terjangkau sangat penting, sedangkan jika produk berupa barang special maka stretagi promosi menyakinkan bahwa barang yang akan dijual sangat istimewa menjadi sangat penting.

5. Anal

ISIS

Per

S

aingan

a.Mengidentifikasi Pesaing, Perusahaan dapat mendefinisikan para pesaingnya sebagai suatu perusahaan lain yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : -Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar -Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama -Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama -Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama

b.Menentukan Sasaran Pesaing, memang pada dasarnya semua pesaing akan berusaha memaksimalkan laba mereka, tetapi kenyatannya pesaing berbeda pada penekanan pada laba, baik untuk laba jangka pendek, maupun jangka panjang, apabila orientasi pesaing bukan untuk memaksimalkan laba melainkan memuaskan pelanggan yang sudah tentu kesemuanya itu memiliki sasaran yang relatif yang berbeda seperti halnya komponen pangsa pasar, arus kas, pemakaian teknologi dan pelayanan

(13)

c.Mengidentifikasi strategi pesaing, persaingan terjadi diantara tiap kelompok strategi lebih ketat terjadi di dalam kelompok strategi yang sama, seperti mutu, ciri, ragam produk dari masing-masing pesaing, layanan, kebijakan harga, distribusi, program promosi, dan lain-lain

d. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing. Untuk mengetahui apakah pesaing menjalankan strategi dan mencapai tujuan, hal ini tergantung pada kemampuan masing-masing pesaing untuk mengidentifikasi secara tepat kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan pesaing melalui data sekunder, melakukan riset terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, data tersebut dianalisis untuk menghailkan informassi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing

e.Mengestimasi Pola reaksi Pesaing, untuk mengetahui bagaimana pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap tindakan pesaing lainnya, strategi, sasaran, program, kekuatan dan kelemahan pesaingdapat dijadikan pesaing dapat dijadikan indicator mengestimasi pola reaksi pesaing.

f.Memilih Pesaing, setelah perusahaan dapat menentukan pesaing utamanya melalui keputusan, sebelumnya mengenai sasaran pelanggan, saluran distribusi, dan bauran pemasaran, selanjutnya harus diputuskan pesaing mana yang harus diserang

6.

Strategi Pema

SA

ran (Segment

AS

i, targeting, differentiation, p

OS

itioning)

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Kottler (1997) menyatakan bahwa strategi pemasaran modern secara umumnya terdiri dari tiga tahap, yaitu segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting) dan penetapan posisi pasar (positioning)

a. Segmentasi Pasar (Segmenting), merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

 Segmentasi geografis, adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang didasarkan atas lokasi konsumen atau daerah penjualan. Lokasi konsumen: lokasi geografis konsumen atau lokasi daerah penjualan yang terdiri dari lokasi kot dan desa, lokasi pantai dan pegunungan, dan lain sebagainya

 Segmentasi demografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan factor- faktor demografis seperti umur, jenis kelamin, suku, agama, kebangsaan, pendidikan maupun pekerjaan

 Segmentasi psikografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan factor- faktor psikologis seperti kepribadian, sikap, opini dan gaya hidup

Syarat-syarat segmentasi diperlukan saat melakukan segmentasi, syarat-syarat segmentasi adalah sebagai berikut:

 Dapat diukur, misalnya ukuran, daya beli, dan profil segmen

 Dapat dijangkau, segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif

 Cukup besar, segmen pasar cukup besar dan mampu memberikan laba jika di layani

 Dapat dilaksanakan, yaitu program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

b. Penetapan Pasar Sasaran (Targeting) adalah pemilihan pasar sasaran dari kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.

Pemilihan target pasar perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

 Sumber daya perusahaan, yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan

 Variabilitas produk, pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, seperti telur, gula pasir

 Tahapan produk dalam daur hidup, produk pada tingkat kedewasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok menggunakan strategi konsentrasi yaitu memilih salah satu target pasar

 Strategi pesaing, jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.

(14)

c. Diferensiasi, adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.

Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi sebagai berikut :

 Diferensiasi produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk

 Diferensiasi pelayanan, emmbedakan pelayanan utama beradsarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemassangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan

 Diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemapuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik

 Diferensiasi saluran, langka pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut

 Diferensiasi citra embedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambing dan perbedaan iklan

d. Penetapan Posisi Pasar (Positioning) adalah tinnbdakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (kottler, 1997), oleh karena itu positioning merupakan factor utama dalam meningkatkan kekuatan pasar perusahaan di suatu pasar tertentu di bandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi, strategi penentuan posisi :

 Positioning menurut atribut produk, yaitu usaha memosisikan diri menurut atribut produknya

 Positioning menurut manfaat, yaitu usaha memosisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu

 Positioning menurut harga/kualitas yaitu usaha memosisikan produk sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik

 Positioning menurut pengunaan/penerapan yaitu usha memosisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/penerapan

 Positioningmenurut pemakai, yaitu usaha memosisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai

 Positioning menurut pesaing, yaitu usaha mempromosikan produk diri sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing utama

 Positioning menurut kategori produk, yaitu usaha memosisikan produk sebagai pemimpin dari suatu kategori produk.

(15)

Bab 3

Aspek Teknis & Teknologi

T UJUAN Belajar dalam Bab ini adalah:

. Ma

S

alah Manajemen Oper

AS

ional . Ma

S

alah Pr

OS

e

S

Pr

ODUKSI

. T

UJUAN

A

SPEK

Tekn

IS

& Teknologi

. Faktor-Faktor Yang per

LU

dipertimbangkan Dalam A

SPEK

Tekni

S

Dan Teknologi

. D

IMENSI

K

U

alita

S

P

RODUK

. De

SA

in

(16)

Aspek Teknis & Teknologi

1. Ma

SA

lah Manajemen Oper

AS

ional

a. Masalah Penentuan Posisi Perusahaan, Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien, keputusan ini meliputi mengenai pemilihan strategi berproduksi, penentuan produk yang ditawarkan ke pasar, termasuk menentukan kualitas

b. Masalah desain, masalah ini mencakup perancangan fasilitas operasi yang digunakan.

Untuk mengatasi masalah ini hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang rancang bangun (design). Untuk proses yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain perencanaan letak pabrik, proses produksi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan kapasitas mesin yang dipakai, perencanaan bangunan, tata letak (lay out) ruangan, dan lingkungan kerja yang digunakan.

c. Masalah operasional, masalah operasional tibul biasanya pada proses produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain, rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.

2. Ma

SA

lah Pro

SES

Pr

ODUKSI

a.Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utama adalah pemilihan strategi produksi, pemilihan dan perencanaan produk dan perencanaan kualitas

b. Kelompok Masalah Desain, persoalan-persoalan utamanya adalah pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas pabrik, perencanaan letak pabrik, perencanaan tata letak (layout) pabrik

c. Kelompok Masalah Operasional, persoalan persoalan uatamanya adalah perencanaan jumlah produksi, manajemen persediaan, matreals Requirement planning, pengawasan kualitas produk

3. T

UJU

an A

SPEK

Tekn

IS

& Teknologi

Apakah secara teknis bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik, suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik, dari sudut aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk :

 Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis

 Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala ekonomi

 Menganalisis criteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk menjalankan proses produksi

 Menganalisis layout pabrik, layout bangunan dan fasilitas lainnya

 Menganalisis teknologi yang akan digunakan

4. Faktor-Faktor Yang per

LU

dipertimbangkan berkaitan dengan A

SPEK

Tekni

S

dan Teknologi antara lain :

1.Penentuan Lokasi Bisnis, adalah lokasi di mana bisnis akan dijalankan, baik lokasi untuk lahan pabrik maupu lokasi untuk perkantoran. (administrasi)

Variabel-Variabel dalam pemilihan lokasi bisnis adalah sebagai berikut:

a. Ketersedian bahan mentah, ketersediaan bahan mentah merupakan variabel utama yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi bisnis, jika lokasi bisnis jauh dari bahan mentah maka pengeluaran yang sangat besar akan diperlukan untuk transportasi bahan mentah ke lokasi bisnis. Penentuan lokasi berkaitan dengan bahan mentah adalah :

(17)

 Jumlah bahan mentah yang dibutuhkan dalam satu periode dan selama usia investasi

 Harga bahan mentah, baik sekarang maupun proyeksi harga bahan mentah pada masa yang akan datang

 Kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber bahan mentah yang ada di lokasi tersebut

 Biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan mentah diproses, termasuk biaya pengangkutan dan sebagainya

b. Letak Pasar Yang dituju, biaya produksi tidak hanya diperlukan untuk mengangkut bahan mentah ke lokasi bisnis (pabrik), tetapi juga diperlukan untuk mengangkut barang-barang jadi. Oleh karena itu, dalam pemilihan lokasi bisnis biaya distribusi dan transportasi barang hasil produksi dari pabrik ke konsumen perlu diperhatikan.

Lokasi bisnis sebaiknya lebih mendekati pasar jika biaya transportasi barang jadi ke konsumen lebih besar di bandingkan biaya transportasi bahan mentah ke lokasi bisnis (pabrik)

c. Ketersediaan sumber energy, air dan sarana komunikasi, hampir setiap bisnis memerlukan sumber energy untuk menggerakkan mesin maupun peralatan lainnya, selain itu ketersediaan fasilitas air dan sarana komunikasi juga sangat penting untuk menunjang proses produksi

d. Ketersediaan tenaga kerja, Perusahaan harus menganalisis ketersediaan supply tenaga kerja, baik tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja kasar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggung perusahaan. Perusahaan yang padat karya akan membutuhkan banyak tenaga kerja, misalnya industry rokok, garmen, sepatu dan sejenisnya. Sehubungan dengan tenaga kerja, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, baik tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik

 Upah tenaga kerja baik upah sekarang maupun proyeksi upah pada masa yang akan datang

 Karakteristik sikap dan tingkat ketrampilan tenaga kerja yang ada

 Biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum tenaga kerja dapat bekerja, termasuk biaya rekrutmen dan biaya pelatihan

e. Ketersediaan fasilitas transportasi, ketersediaan sarana transportasi tidak hanya penting untuk keperluan bahan mentah ke pabrik dan pengangkutan bahan jadi dari pabrik ke pasar, tetapi juga penting untuk pengangkutan tenaga kerja dari tempat tinggal ke lokasi bisnis. Ketersediaan sarana transportasi yang baik dapat mengatasi kelemahan daerah tersebut sebagai akibat lemahnya factor-faktor pemilihan lokasi yang lain.

f. Hukum, peraturan, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat setempat g. Iklim, keadaan tanah, dan struktur geografis lain

h. Sikap masyarakat terhadap ide bisnis yang akan dijalankan i. Rencana pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang j. Biaya pengerasan tanah

2. Penentuan Luas Produksi, luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

Luas produksi harus direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal, Jumlah produksi yang terlalu besar akan menyebabkan adanya pemumpukan barang jadi di gudang sehingga menimbulkan pemborosan, sebaliknya, jumlah produksi yang terllau kecil akan menyebabkan perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan pasar dan berakibat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Luas produksi berbeda dengan luas perusahaan, hal ini karena mengukur luas perusahaan tidak hanya dapat diukur dengan pendekatan luas produksi saja, tetapi diukur dengan beberapa indicator sebagai berikut:

 Bahan dasar yang digunakan, contoh; bahan dasar ketela pada pabrik tapioca, bahan dasar beras pada pabrik tepung

(18)

 Barang yang dihasilkan, contoh perusahaan tegel yang menggunakan bahan semen dn pasir, perusahaan roti yang menggunakan bahan dasar tepung beras, tepung terigu dan telur

 Peralatan mesin-mesin yang digunakan, contoh kandang dalam peternakan ayam, tanah dalam perusahaan pertanian

 Jumlah pegawai yang digunakan

Faktor-faktor yang membatasi luas perusahaan dan harus dipertimbangkan dalam menentukan luas produksi :

1. Permintaan pasar 2. Kapasitas mesin

3. Jumlah dan kemampuan tenaga kerja 4. Kemampuan finansil dan manajemen 5. Ketersediaan bahan dasar

6. Ketersediaan factor-faktor produksi yang lain

3. Pemilihan Mesin Peralatan Dan Teknologi, merupakan hal yang penting, hal ini karena kesalahan dalam pemilihan mesin,peralatan dan teknologi yang digunakan akan menimbulkan kerugian jangka panjang, Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan mesin dan peralatan antara lain :

 Kesesuaian dengan teknologi, mesin dan peralatan harus sesuai dengan teknologi yang berlaku sekarang.

 Harga perolehan, mesin, peralatan dan teknologi harus sesuai dengan besarnya biaya investasi yang dianggarkan agar tidak membebani keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

 Kemampuan, mesin peralatan yang akan digunakan harus sesaui dengan luas produksi yang direncanakan.

 Tersedianya pemasok, harus dipertimbangkan sehingga pada saat kegiatan pembangunan di mulai tidak ada kendala dalam hal pengadaan.

 Tersedianya suku cadang, harus dianalisis secara cermat agar proses pemeliharaan dan perbaikan karena suatu kerusakan pada mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan mudah.

 Kualitas, menentukn keawetan dan kualitas produk yang akan dihasilkan, oleh Karen aitu kualitas mesin dan peralatan perlu dipertimbangkan, disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada.

 Umur ekonomis harus sesuai dengan keberadaan bisis yang akan dijalankan jangan sampai umur ekonomi mesin terlalu pendek sehingga habis sebelum bisnis mencapai tingkat pengembalian investasi.

 Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi.

 Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan.

 Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi di masa yang akan datang.

 Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.

4. Penentuan Layout Pabrik dan bangunan, merupakan keseluruhan bentuk dan penemptan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi. Penentuan layout pabrik pada umumnya dilakukan ketika lokasi pabrik ditentukan banyak pertimbangkan. Lay out yang baik memiliki criteria sebagai berikut :

Meminimalkan jarak angkut antar bagian.

Aliran material yang baik

Efektif dalam penggunaan ruang

Luwes dan indah

Memberikan keselamatan atas barang-barang yang diangkut

Memungkinkan adanya perluasan bisnis

Meminimalkan biaya produksi

Memberikan jaminan keamanan yang cukup bagi keselamatan tenaga kerja

(19)

Bagi Perusahaan Manufaktur :

 Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan produk yang dijual, mendirikan pabrik didekat pasar sasarannya dalam hal-hal tertentu akan sangat menguntungkan walaupun disisi lain dapat merugikan

 Letak bahan baku, mendirikan pabrik didekat dengan pusat bahan baku akan menguntungkan, walaupun sudah tentu memiliki kekuarangan-kekuarangan

 Sumber tenaga kerja, jika sumber tenaga kerja dekat dan mudah didapat disekitar pabrik, proses SDM akan sangat terbantu

 Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik disekitar pabrik adalah penting bagi proses produksi agar tidak terganggu sehingga factor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara seksama

 Fsilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku ke pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik ke pasar

 Fasilitas untuk pabrik, seperti pengadaan orderdil untuk kendaran serta fasilitas untuk karyawan seperti pasar, apotik, praktek dokter dan seterusnya perlu juga dikaji

 Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aktivitas pabrik baik secara positif maupun negative

 Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasan berikat dan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Bagi Perusahaan Jasa,

 Pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa, seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter

 Penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemandam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran. Penentuan Lokasi fasilitas jasa perlu mempertingkan banyak hal antara lain mudah dan dapat diakses oleh konsumen, tempat parker yang memadai, dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi pesaing dan izin lokasi dari pihak berwenang.

5. Rencana Kualitas, kualitas produk, merupakan hal penting bagi konsumen, kualitas produk, baik yang berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi- dimensinya. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitas.

6. Rencana Kapasitas Produksi, kapasitas didefiniskan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, kaapsitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (ouput), misalnya kapasitas mesin didasarkan pada jam kerja operasional per harinya, kapasitas dari keluaran (ouput) misalnya adalah pabrik tempe diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan tempe, kapasitas buruh pabrik rokok diukur dengan kemampuan menghasilkan barang-barang rokok. Rata-rata penggunaan kapasitas dapat diukur dengan persentase pemakaian kapasitas untuk berproduksi di bagi dengan kapasitas yang tersedia.

Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan teknologi :

a. Skala Ekonomi, dengan factor ini kapasitas yang dipilih adalah memiliki biaya per unit yang paling rendah, akan tetapi, cara ini memiliki kelemahan-kelemahan, seperti waktu pengembalian modalnya berjangka panjang, akibatnya produk menjadi kurang flesibel untuk disesuaikan dengan selera konsumen

b. Focused facilities, di mana cara mempertahankan volume produksi yang tinggi diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan, selain itu dalam perencanaan kapasitas produksi terdapat dua cara strategi antara lain : strategi ekspansi, untuk mengetahui apakah untuk waktu yang akan datang permintaan pasar atas produk akan meningkat atau sebaliknya, sehingga

(20)

kapasitas produksi harus ditambah atau dikurangi, dan strategi wait and see, cara ini dilakuan jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat

6. D

IMENSI

K

U

alit

AS

Pr

ODUK a. PRODUk BERUpa Barang :

Menurut David Garvin, yang dikutif Vincet Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi antara lain : 1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan

merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

3. Realibility, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomi berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai- nilai estitika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8. Fit and finish, suatu sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelnggan mengenai keberadaa produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

b.Produk Jasa/Servis,

Menurut Zeithaml et.al mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :

Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan

Reponsivemess, yaitu respons atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat tanggap yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dala menanggani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan

Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalammemberi pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Emphanty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya

Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parker, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

(21)

7. De

S

ain

Desain, dalam industry jasa, desain dan tata letak fasilitas jasaerat hubungannya dengan pembentukan persepsi pelanggan, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa antara lain:

 Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena hal ini akan menentukan berbagai persyaratan desainnya

 Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat di mana jasa akan ditawarkan

 Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang

 Faktor estetis, penataan yang rapid an menanrik pada fasilitas jasa dapat meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa

 Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap perusahaan, baik secara positif maupun negative dilihat dari sisi perusahaan

 Biaya konstruksi dan ioperasi serta sumber daya lain.

(22)

Bab 4

Aspek Manajemen & Organisasi

T UJUAN Belajar dalam Bab ini adalah:

 A

SP

ek Manajemen & Org

ANISASI

 Hal-Hal Pertimbangan dalam A

SPEK

Manajemen & Organi

SASI

 An

ALISIS

Jabatan

 Sumber Tenaga Kerja/Rekrutmen Karyawan

 Desain & Struktur Organisasi

(23)

1. ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

Analisis Aspek Manajemen & Sumber Daya Manusia, dilakukan untuk menjawab

Apakah bisnis yang dijalankan dapat dibangun sesuai dengan waktu yang direncanakan dan apakah tersedia sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis?”

Adapun Tujuan dari Aspek Manajemen & Organisasi adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis penjadwalan pelaksanaan pembangunan bisnis

2. Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis 3. Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang

diperlukan untuk pembangunan bisnis

4. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis

5. Menganalisis struktur organisasi yang cocok untuk menjalankan bisnis 6. Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis 7. Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis

2. Hal-Hal yang dipertimbangan dalam A

SPEK

Manajemen &

Org

ANISASI

:

a. Perencanaan dan Penjadwalan Proyek, Penjadwalan proyek merupakan bagian dari perencanaan proyek secara keseluruhan, bertujuan untuk menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu, dari awal sampai akhir proyek. Dalam membuat perencanaan proyek, beberapa hal yang harus diidentifikasi pada perencanaan proyek adalah sebagai berikut:

 Kegiatan-kegiatan yang diperlukan pada pembangunan proyek

 Pihak/rekanan/sumber daya manusia yang akan melakukan setiap tahap pelaksanaan kegiatan

 Fasilitas yang diperlukan untuk setiap tahap pelaksanaan kegiatan

 Waktu mulai setiap pelaksanaan tahap pekerjaan

 Waktu pelaksanaan setiap tahap pekerjaan

 Waktu berakhirnya setiap pelaksanaan tahap pekerjaan

 Bahan dan peralatan yang diperlukan setiap tahap pekerjaan

 Biaya yang diperlukan untuk setiap pelaksanaan tahap pekerjaan

 Pengawasan yang diperlukan untuk setiap pelaksanaan tahap pekerjaan

 Biaya yang diperlukan untuk melakukan percepatan setiap tahap kegiatan

Penjadwalan proyek merupakan hal yang penting pada perencanaan proyek, hal ini karena pada penjadwalan proyek terdapat beberapa kegiatan yang sangat menentukan keberhasilan dalam pembangunan proyek, kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 Membagi proyek ke dalam bentuk tugas dan mengestimasikan waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut

 Pengorganisasi tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum

 Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya waktu jeda yang ditimbulkan oleh suatu tugas yang pengerjaannya harus menunggu tugas lainnya selesai.

Teknik yang dapat digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan proyek adalah :

1.Bagan GANTT, digunakan untuk memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan dan lama waktu untuk setiap kegiatan.

Kelebihan dan Kekurangan bagan GANTT untuk perencanaan proyek : Kelebihan :

 Sederhana sehingga mudah dibuat dan dipahami

(24)

 Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyatan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan

Kekurangan :

 Tidak menunjukkan dengan jelas hubungan ketergantungan antar satu kegiatan dan kegiatan yang lain sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek

 Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaruan bila diperlukan

2. PERT (Program Evaluation and Review Technique), adalah teknik penjadwalan suatu proyek dengan cara membagi proyek atau kegiatan induk menjadi kegiatan- kegiatan yang lebih kecil dan menyusunnya menjadi jalur kerja yang logis, sehingga jangka waktu dan biaya pengerjaan program dapat dioptimalkan. Pelaksanaan suatu aktivitas tidak selalu sesuai dengan apa yang direncanakan, oleh karena itu waktu optimistis, waktu pesimistis dan waktu paling mungkin untuk menyelesaikan suatu aktivitas perlu diidentifikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Metode PERT : Kelebihan :

 Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas pada sebuah proyek

 Mudah mengetahui ketergantungan antar kegiatan yang satu dengan yang lain pada sebuah proyek

Kekurangan :

 Tidak sesederhana bagan GANTT

 Tidak seperti bagan GANTT, metode ini tidak dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyatan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan

3. CPM (Critical Path Method) atau Metode Jalur Kritis adalah jalur terlama antara titik dimulai sampai dengan titik penyelesaian proyek, perbedaan antara metode PERT dengan CPM terletak pada factor penekanan, PERT lebih menekankan factor waktu sedangkan CPM lebih menekankan factor biayanya

3. An

ALISIS

Jabatan

Analisis jabatan merupakan kegiatan mempelajari dan mengumpulkan informasi tentang suatu pekerjaan berkaitan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Analisis jabatan berusaha menganalisis seluk-beluk tentang pekerjaan 1. Deskripsi Jabatan, merupakan uraian tentang tugas, kewajiban suatu jabatan

tertentu, mulai dari fungsi pekerjaan, tugas, tanggung jawab, dan wewenang, pengawasan yang diberikan dan diterima, hubungan dengan jabatan-jabatan lain.

Deskripsi Jabatan memuat antara lain :

 Identifikasi Jabatan

 Ringkasan Jabatan

 Tugas yang harus dilaksanakan

 Pengawasan yang diberikan dan diterima

 Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya

 Kondisi kerja

2. Spesifikasi Pekerjaan/ jabatan, setelah deskripsi pekerjaan dibuat. Langkah selanjutnya menentukan siapa saja yang akan menjalankan pekerjaan, untuk dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang telah diuraikan dalam deskripsi jabatan, diperlukan orang yang cocok atau mampu melaksanakan segala tugas dan kewajiban sesuai dengan deskrisp jabatannya. Spesifikasi Pekerjaan/ Jabatan memuat antara lain:

 Identifikasi Jabatan, meliputi Nama Jabatan, Kode Pekerjaan, Bagian

 Persyataran Kerja, meliputi tingkat pendidikan, tingkat kecerdasan minimum, pengalaman yang diperlukan, pengetahuan dan ketrampilan, status perkawinan, jenis kelamin, usia dan kewarga negaraan, dan lain- lain

(25)

4. Proyek

SI

Ke

BUTU

han Tenaga Kerja

Besarnya proyeksi kebutuhan tenaga kerja tergantung pada proyeksi penjualan yang diperoleh pada perhitungan aspek pasar dan luas produksi yang diperoleh dari perhitungan aspek teknis, semakin besar proyeksi penjualan dan luas produksi, semakin besar pula proyeksi kebutuhan tenaga kerja, demikian sebaliknya.

Cara-cara yang dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja :

1. Metode Work Force Analysis (WFA), diperoleh dengan menghitung Work Load Analysis + % absensi + % turn over, metode ini pada umumnya digunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja pada bagian operasional di mana satuan hasil pekerjaannya mudah diukur, sedangkan untuk pekerjaan seorang mandor, supervise, dan staff metode ini sulit dilakukan karena satuan kerjanya sulit diukur. Perhitungan Work Force Analysis (WFA), dilakukan dengan menghitung man hour yang diperlukan untuk memproduksi satu barang atau memproses sebuah berkas atau melayani satu orang konsumen dan sebagainya. Proses perhitungan dilakukan dengan menghitung beban kerja total (man hour) di bagi dengan man hour/satuan barang maka akan diperoleh man hour yang diperlukan selama periode tertentu di bagi dengan lama kerja tiap karyawan sehingga menghasilkan jumlah yang diperlukan.

2. Metode antrean, merupakan metode penentuan jumlah karyawan yang optimal dengan berdasarkan pada teori antrean. Dasar pemikiran teori ini adalah jika jumlah karyawan terlalu banyak maka akan terjadi pengangguran karyawan sehingga akan menimbulkan pemborosan, sebaliknya jika jumlah karyawan terlalu sedikit maka akan terjadi antrean yang panjang sehingga optimalisasi profit tidak akan tercapai.

5. Sumber Tenaga Kerja/Rekrutmen Karyawan

Rekrutmen karyawan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan bisnis pada masa yang akan datang karena bisnis akan dapat berjalan baik jika dijalanka oleh orang-orang yang sesuai dengan spesifikasi jabatang yang telah ditentukan.

Cara yang dilakukan Perusahaan/Organisasi untuk menarik calon karyawan antara lain :

1. Melalui Iklan, penarikan karyawan melalui iklan dapat dilakukan melalui media cetak, maupun media elektronik. Contoh media cetak adalah surat kabar (Koran), majalah, leaflet, sedangkan media elektronik adalah televise, radio maupun internet 2. Kantor Penempatan Tenaga Kerja

3. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, cara ini dilakukan dengan cara karyawan yang sudah bekerja memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk dapat bekerja pada perusahaan tersebut, kelebihan metode ini adalah tingkat kepercayaan yang tinggi karena sebelumnya memberikan rekomendasi, karyawan pasti sudah melakukan pertimbangan tertentu karena jika karyawan yang direkomendasi bekerja asal-asalan maka karyawan yang merekomendasikan akan ikut menerima beban

4. Lembaga pendidikan, perusahaan menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang sesuai dengan spesifikasi karyawan yang dibutuhkan

5. Lamaran yang masuk secara kebetulan, pada saat perusahaan membutuhkan tenaga kerja maka perusahaan dapat membuka kembali lamaran yang masuk dan memanggil pelamar yang sesuai dengan spesifikasi jabatan

6. Nepotisme

7. Leasing, dilakukan dengan cara mengontrak tenaga kerja dalam jangka pendek

8. Serikat buruh, dapat memberikan informasi tentang tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi masing-masing.

6. Desain & Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Fungsional, merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan individu-individu pada organisasi berdasarkan pekerjaan yang

(26)

sama, struktur ini cocok diterapkan pada organisasi yang masih kecil dengan sumber daya terbatas dan lini produk yang dihasilkan tidak banyak

Kelebihan dan kekurangan struktur organisasi fungsional Kelebihan :

 Sangat sesuai untuk lingkungan yang stabil

 Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian

 Merangsang berkembangnya ketrampilan yang bersifat fungsional

 Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai sedang’

 Baik bagi organisasi yang menghasilkan satu atau sejumlah kecil jenis produk Kekurangan :

 Respon organisasi terhadap perubahaan kondisi lingkungan agak lambat

 Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi

 Koordinasi antar bagian/fungsi tidak terlalu baik

 Inovasi relatif terbatas

 Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan sasaran bagian sendiri

2. Struktur Organiasi Produk, merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan individu-individu pada organisasi berdasarkan jenis produk yang dihasilkan/dipasarkan

Kelebihan Struktur Organisasi Produk : Kelebihan

 Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahaan cepat

 Penanggung jawab produk jelas

Gambar

Tabel 6-1 Berikut ini menyajikan rata-rata produksi per bulan ( dalam ribuan) kendaraan di  Toyota dari tahun 2003 sampai dengan 2011
Tabel 6-2 Produksi Semen Nusantara kurun waktu 2004  –  2010 (dalam ribuan ton) seperti data  berikut ini
Tabel 6-4 Berikut ini menyajikan rata-rata produksi per bulan ( dalam ribuan) kendaraan di  Toyota dari tahun 2003 sampai dengan 2011
Tabel 6-5 Produksi Semen Nusantara kurun waktu 2004  –  2010 (dalam ribuan ton) seperti data  berikut ini
+3

Referensi

Dokumen terkait

menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.. Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitian yang.. menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum,

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis/proyek adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang

- Phạm vi nghiên cứu: Đề tài nghiên cứu về việc tổ chức hoạt động Marketing trên cơ sở phân tích hiệu quả kinh doanh của các doanh nghiệp du lịch nhà nước Hải Phòng từ năm 2000 đến nay

Nhóm tiêu chí Chỉ tiêu đo lường Chỉ tiêu bổ sung từ bước nghiên cứu định tính Hỗ trợ khởi sự kinh doanh Khả năng hỗ trợ thực hiện thủ tục, thời gian, chi phí và yêu cầu về vốn tối

Program Kartu Prakerja Yang Akan Diterapkan Di Indonesia Dalam Mengatasi Masalah Pengangguran Ditinjau Dari Studi Kelayakan Bisnis Islam Studi Kelayakan Bisnis Syariah SKBS

Vì vậy, ttong nghiên cứu này, tác giả đề xuất một số giải pháp có tính khả thi nhằm giúp các DNSX xi măng niêm yết hoàn thiện phân tích hiệu quả kinh doanh một cách tốt nhất để cung cấp

Latihan dan Praktik Studi Kelayakan Bisnis Masih ada kendala-kendala lain yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat,

Lược khảo các kết quả nghiên cứu về yếu tố ảnh hưởng lợi nhuận ngân hàng Tác động của Covid-19 đến hiệu quả kinh doanh của các ngân hàng: Hiện nay, các nghiên cứu về sự tác động của