Bab 6
1. A
SPEKEkonomi
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi sebagai berikut :
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, kegiatan usaha dapat dikerjakan oleh tenaga kerja local, tidak perlu digantikan kerja asing, juga penggunaan tenaga mesin dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga bukan mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitarnya.
b. Menggunakan sumber daya local, misalnya bahan baku, komponen bahan baku local jika dimanfaatkan, layak sesuai standar untuk proses produksi, jelas akan meningkatkan perekonomian didaerah tersebut, karena sumber daya local dapat dijadikan usaha bagi masyarakat.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa, penggunaan bahan baku yang diambil dari produk local berarti mengurangi penggunaan bahan import, sudah tentu penggunaan bahan baku local menghemat devisa Negara apabila jika kandungan terus ditingkatkan, jika produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan seluruhnya untuk pasar eksport, maka bisnis ini akan menghasilkan devisa bagi Negara
d. Menumbuhkan industry lain, dengan adanya proyek bisnis baru, diharapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan, usaha sejenis perlu dikembangkan di dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan juga agar tidak terjadi monopoli
f. Menambah pendapatan Negara, sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis di dalam negeri misalnya dengan diproduksinya produk yang dikonsumsi secara baik di dalam negeri, maka import atas produk dan komponen inputnya berkurang atau bahkan ditiadakan sama sekali. Jika permintaan eksport atas produk tersebut atau bahkan meningkat dan produsen dapat memenuhi permintaan itu, sudah tentu bisnis itu menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah, maksudnya agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah, nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif, dengan asumsi bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal, setelah nilai tambah diketahui besarannya, nilai ini selanjutnya dapat distribusikan.
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja, bahwa proyek tersebut mampu meningkatkan kesempatan kerja, salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (Modal tetap + Modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja. Untuk proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah investasi.
2. Hambatan Di Bidang Ekonomi
1. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas, lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang menguntungkan.
2. Produktivitas rendah, disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relatif kurang menguntungkan
3. Kapital sedikit, ini disebabkan oleh rendahnya produktifitas tenaga kerja yang berakibat kepada rendahnya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber capital juga rendah
4. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini disebabkan Negara miskin mengandalkan eksport bahan mentah yang mempunyai elasisitas penawaran permintaan atas perubahaan harga yang inelastic, hal ini dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerugian.
5 Besarnya penggangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota tak mampu ,menampung tenaga kerja karena kurangnya factor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadinya pengangguran
6. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja
7. Tekanan penduduk yang berat, hal ini disebabkan antara lain, naiknya rata-rata umur manusia di barengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup
8. Kelemahan dalam factor budaya dari masyarakat, ketidaksempurnakan pasar, mekanisme dalam rangka meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, situasi dan kondisi krisis yang multidimensi yang masih terasa sampai saat ini.
3. D
UKUNgan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi Negara, salah satu dukungan melalui proteksi perdagangan, yaitu merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi maupun bantuan, instrument kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya tetapi tujuannya tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi pasar, mencegah adanya pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan digolongkan sebagai berikut :
Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan:
a. Kebijakan perdagangan luar negeri, terbagi atas dua instrument yaitu instrument tariff yang terdiri atas pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi eksport, serta instrument Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan yaitu pembatasan kuantitatif, berupa kuota impor dan kuota ekspor, serta pembatasan kualitatif berupa syarat-syarat kesehatan, kualitas lingkungan.
b.Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas, pajak penjualan, restribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya, pengaturan distribusi barang, pengaturan (stabilisasi) harga
c.Kebijakan produksi, terdiri dari, subsidi/pajak langsung bagi produsen, perlindungan harga produksi dan sarana produksi, pengaturan penggunaan sarana produksi
Kebijakan tidak langsung, kebijakan ekonomi makro terdiri dari pengaturan suku bunga dan alokasi kredit perbankan serta kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya.
Dampak dari proteksi perdagangan dapat dilihat paling tidak dua aspek yaitu dampak distorsi dan transfer pendapatan kepada konsumen dan produsen, Distorsi pasar tidak lain adalah terjadi jika tidak ada kebijakan proteksi pemerintah (harga pasar bersaing bebas).
4. A
SPek S
OSial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi perusahaan tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam tataan kehidupan yang pluralitas dan kompleks, perusahaan memiliki tanggung jawab social antara lain :
Perusahaan sebagai lembaga social, selain mencari keuntungan dalam menjalankan usahanya sebsar-besarnya hendaknya perusahaan mengemban misi social kemasyarakatan hal ini penting agar antara dirinyasebagai perusahaan dengan masyarakat sekitarnya dapat hidup saling menguntungkan.
Perubahaan Kondisi social yang kompleks, pemencatan karyawan karena berbagai alas an, seprti ini akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistim social yang kompleks dalam perusahaan, hal ini disebabkan antara lain makin baiknya peraturan-peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani oleh banyak perusahaan dan adanya system social yang bersifat pluralistic di mana tugas-tugas social mulai ditangani oleh lembaga-lembaga social.
Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic, masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan social, ekonomi atau politik. Di kaitkan dengan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan lembaga-lembaga lingkungan menjadi
kompleks karena semakin banyak lembaga yang terlibat seperti penanaman modal, karyawan, pembeli, penjual, pemerintah dan sebagainya. Berkaitan perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic tersebut, hendaknya bisnis memiliki manfat-manfat social yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti : 1. Membuka lapangan kerja baru
2. Meningkatkan mutu hidup
3. Pengaruh positif bagi masyarakat sekitarnya, tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik kondisi lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan, tetapi juga kondisi psikis mereka