1. Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya, pada saat itu mereka harus menyusun anggaran dasar, menentukan jenis koperasi dan keanggoataannya sesuai dengan kegiatan usaha koperasi yang akan dibentuknya, menyusun rencana kegiatan usaha, dan neraca awal koperasi
2. Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan dalam berita acara rapat pembentukan dan akta pendirian yang memuat anggaran dasar kioperasi
3. Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, pejabat departemen koiperasi, pengusaha kecil dan menengah dalam wilayah domisili para pendiri dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya
4. Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian secara tertulis kepada pejabat dengan melampirkan :
2 rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
Berita acara rapat pembentukan
Surat bukti penyetoran modal
Rencana awal kegiatan usaha
5. Permohonan pengesahan akta pendirian kepada pejabat, tergantung pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnay wilayah keanggotaan koperasi yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut:
Kepala kantor departemen koperasi pengusaha kecil dan menengah kabupaten/kodya mengesahkan akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili dalam wilayah kabupaten/kodya
Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan menengah Propinsi mengesahkan akta pendirian koperasi primer dan sekunder yang anggotanya berdosmili dalam wilayah propinsi yang bersangkutan dan koperasi
primer yang anggotanya berdosmili di beberapa propinsi, namun koperasinya berdosmili di wilayah kerja kanwil yang bersangkutan
Sekretaris Jenderal Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan menengah mengesahkan akta pendirian koperasi sekunder yang anggotanya berdosmili di beberapa propinsi
6. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alas an penolakan diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat (3) bulan setelah diterimanya permintaan
7. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
8. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam berita Negara republic Indonesia.
c.Pengurusan Ijin Usaha & Lokasi
1.NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Fc KTP atau Kartu Keluarga
Fc akta pendirian perusahaan
FC KTP pengurus
Surat Ketarangan kegiatan usaha
Surat Tanda Daftar Perusahaan
2. Pengurusan izin prinsip adalah ijin yang harus dimiliki oleh seseorang atau badan hukum untuk dapat menjalankan usaha tertentu. Dokumn yang diperlukan untuk memperoleh ijin prinsip adalah :
Surat permohonan yang ditunjukkan kepada bupati
Proposal perencanaan penanaman modal
Fotokopi akta pendirian perusahaan
Fc NPWP
Fc KTP
Gambar lokasi
3.Pengurusan ijin lokasi, adalah ijin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal, yang berlaku pula sebagai ijin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penamanan modalnya. Dokumen yang diperlukan antara lain :
Proposal perencanaan penanaman modal
Denah lokasi tempat usaha
Fc Akta pendiorian perusahaan
Fc NPWP
Fc KTP penanggung jawab/pimpinan peruishaan
Surat pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi
Sertifikat yang dimiliki
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah ijin yang harus di miliki oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan mendirikan, mengubah atau merobohkan bangunan. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh IMB adalah sebagai berikut :
Fc KTP
Fc surat keterangan tanah yang sah
Fc Pembayaran PBB tahun terakhir
Surat keterangaqn kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/ instansi tekniks
Gambar rencana bangunan (berskala)
Perhitungan konstruksi dan instalasi
Permohonan dilegalisasi lurah dan camat
5. Izin HO (Hinder Ordonansi) adalah pemberian ijin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan gangguan dan atau kerugian atau bahaya. Pada umumnya persyaratan yang diperlukan untuk mengurus izin gangguan adalah :
Fc izin mendirikan bangunan (IMB)
Fc KTP dan Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)
Fc akta penditrian/perubahaan (bila ada)
Fc tanda lunas Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun terakhir
Fc sertifikat tanah atau bukti perolehan tanah
Gambar denah lokasi/tempat usaha
Persetujuan tetangga atau masyarakat yang berdekatan
SPPL atau UKL/UPL
Berita acara pemeriksaaan kecamatan
6. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh SIUP adalah sebagai berikut :
Fc KTP pemilik/pengurus/penanggung jawab
Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat)
Akta pendirian dan perubahaan (bila ada)
Asli dan Fc pengesahan Men Keh (khusus PT)
Fc Ijin Gangguan HO
Surat keterangan kelengkapan yang lain/rekomendasi dinas/instansi teknis
Fc Nomor Pokok Wajib Pajak
Susunan pengurus (khusus koperasi)
Pas foto pemilik/pengurus/penanggung jawab
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaannya. Syarat untuk mendapatkan tanda daftar perusahaan adalah sebagai berikut :
Fc KTP pengurusw/pemilik/penanggung jawab
Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat)
Akta pendirian dan perubahaan (bila ada)
Asli dan Fc pengesahan Menteri Kehakiman Rebublik Indonesia (Khusus PT)
Fc HO
Fc ijin-ijin yang dimiliki
Fc Nomor Pokok Wajib pajak (bila ada)
Susunan Pengurus
8. Ijin Usaha Industri (IUI) adalah ijin yang harus dimiliki untuk melakukan kegiatan usaha industry dengan nilai investasi perusahaan di atas Rp. 200.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Dokumen yang diperlukan untuk meperoleh ijin usaha industry (IUI) adalah sebagai berikut:
Fc KTP
Fc akta pendirian/perubahaan (bila ada)
Fc Ijin Gangguan (HO)
Fc Nomor Pokok Wajib Pajak
Dokumen AMDAL/UKL/ UPL/SPPL
9. Ijin Reklame adalah surat ijin yang harus dimiliki untuk dapat melakukan kegiatan- kegiatan (pemasangan dan atau peragaan) reklame di tempat umum. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh ijin reklame adalah sebagai berikut:
Rekomendasi dari dina teknis
Memiliki tanda lunas sewa tanah/ijin penggunaan tanah
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)
Rekomendassi tempat pemasangan reklame
Fc ijin mendirikan bangunan (IMB) bila perlu
Fc Nomor Pokok Wajib pajak
Surat pernyataan keanggupan pembongkaran reklame yang telah habis masa berlakunya
10. Ijin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK) adalah surat ijin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kepada badan usaha atau perorangan yang berkaitan dengan layanan jasa pelaksanaan konstruksi, layanan jasa perencanaan dan pengawasan pekerjaan kontruksi. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh ijin usaha jasa kontruksi adalah sebagai berikut:
Fc Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Akta pendirian/perubahaan (yang telah disahkan)
Fc Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)
Fc Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Surat keterangan domisili perusahaan
Pas foto pemilik/pengurus/penanggung jawab
SIUJK lama bagi pengusaha yang memiliki
Surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat
Surat rekomendasi dari kadin setempat
Surat ijin Usaha perdagangan (SIUP)
Surat tanda terbit
Sertifikat