• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR POTENSI EMISI GAS RUMAH KACA (CO2, CH4, DAN N2O) DI FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

N/A
N/A
ALFIAN RAYHAN PUTRA

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS AKHIR POTENSI EMISI GAS RUMAH KACA (CO2, CH4, DAN N2O) DI FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

TINJAUAN PUSTAKA

Gas Rumah Kaca

Dampak Efek Rumah Kaca

Jejak Karbon

Faktor Emisi

Karbondioksida (CO 2 )

Metanan (CH 4 )

Dinitrogen Oksida (N 2 O)

Acuan Penelitian Sebelunya

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan tinjauan pustaka mengenai faktor emisi CO2, CH4 dan N2O pada kegiatan transportasi, LPG dan konsumsi listrik. Setelah dilakukan tinjauan literatur, dilakukan pengumpulan data yang dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder dan dilakukan analisis emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Fakultas Hukum UII. Penelitian untuk mendapatkan akumulasi jejak karbon kedua kawasan ini telah dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder.

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian Potensi emisi gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) Dari Aktivitas Kampus
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian Potensi emisi gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) Dari Aktivitas Kampus

Metode Pengumpulan Data

  • Pengumpulan Data Primer
  • Pengumpulan Data Sekunder

Data konsumsi listrik yang dibutuhkan adalah data 1 tahun terakhir yang diperoleh dari Pengelola Fasilitas Kampus (PFK). Metode studi literatur digunakan untuk mengetahui besarnya konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor dengan terlebih dahulu mengetahui jarak tempuh dan jenis bahan bakar yang digunakan masing-masing kendaraan. Data tersebut kemudian diolah dan dihitung sehingga diperoleh nilai gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O) untuk setiap aktivitas yang dianalisis.

E: total emisi dalam kgCO2 eq Kbb: konsumsi bahan bakar dalam kg Ec: konversi energi dalam TJ/kg FE: faktor emisi dalam kg/TJ GWP: Potensi pemanasan global. Untuk menghitung total emisi gas rumah kaca akibat kegiatan penggunaan LPG digunakan rumus sebagai berikut. Untuk menghitung nilai gas rumah kaca pada kegiatan transportasi digunakan perhitungan jenis bahan bakar yang digunakan dan jumlah yang digunakan.

E : total emisi dalam kg CO2 eq Kbb : konsumsi bahan bakar dalam liter Ec : konversi energi dalam MJ/L FE : faktor emisi dalam kg/TJ GWP : Potensi pemanasan global. Total emisi gas rumah kaca dari kegiatan transportasi kemudian dihitung menggunakan rumus berikut. 𝑇𝐸𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐿𝑃𝐺 : total emisi transportasi dalam kg CO2eq 𝑡 𝑎𝑠𝑖𝐶𝑂2 : emisi N2O transportasi dalam kgCO2eq

KE : konsumsi energi dalam kWh FE : faktor emisi (kg gas/kWh) GWP : Potensi pemanasan global. Kemudian, untuk menghitung total emisi gas rumah kaca dari penggunaan listrik digunakan rumus sebagai berikut. Setelah diperoleh emisi gas rumah kaca dari penggunaan LPG, konsumsi listrik dan kegiatan transportasi, maka dihitung total emisi gas rumah kaca dari ketiga kegiatan tersebut.

TEGRK: total emisi gas rumah kaca dalam kgCO2eq TEElistrik yang digunakan: total emisi dari penggunaan listrik dalam kgCO2eq. Penggunaan LPG: total emisi dari penggunaan LPG dalam kgCO2eq TTransportasi: total emisi dari transportasi dalam kgCO2eq. Langkah selanjutnya setelah memperoleh total emisi gas rumah kaca adalah menganalisis dan menyusun skenario upaya meminimalkan emisi gas rumah kaca.

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Gambaran Umum

Dari data di atas terlihat jumlah penduduk Fakultas Hukum UII sebanyak 2668 jiwa.

Hasil Pengumpulan Data

  • Data Primer
    • Data Penggunaan LPG
    • Data Aktivitas Kendaraan Bermotor
  • Data Sekunder
    • Pemakaian Listrik
    • Penggunaan Peralatan Elektronik

Data aktivitas kendaraan bermotor meliputi jumlah dan jarak yang ditempuh kendaraan dari pintu masuk parkir hingga pintu keluar parkir Fakultas Hukum UII. Data aktivitas jumlah kendaraan dikumpulkan dengan cara observasi langsung (penghitungan) dan dibagi dalam 5 sesi setelah jam perkuliahan selama 5 hari. Perhitungan lengkap jumlah setiap kendaraan bermotor pada setiap sesi pada saat pengambilan data pengambilan sampel dapat dilihat pada Lampiran 3 Pasal 3.1.

Rata-rata jumlah kendaraan bermotor per hari = 148 unit Jumlah hari efektif pembacaan normal = 5 hari/minggu Jumlah minggu efektif pembacaan normal = 4 minggu/bulan Jumlah bulan efektif pembacaan normal = 10 bulan/tahun. Data sekunder terdiri dari data pemakaian listrik Fakultas Hukum UII selama 1 tahun terakhir dan inventarisasi peralatan listrik (lampu, TV, komputer, AC). Data penggunaan listrik Fakultas Hukum UII diperoleh oleh PFK (Pengelola Sarana Kampus) Universitas Islam Indonesia untuk memperoleh tagihan listrik selama 1 tahun terakhir.

Pemakaian listrik di Fakultas Hukum UII terbagi menjadi 2 (dua) akun yaitu Fakultas Hukum UII dan Gedung Pengembangan. Data penggunaan lampu diperoleh dari PFK (Pengelola Fasilitas Kampus) dan data inventaris AC, komputer dan TV diperoleh dengan melakukan dokumentasi dan wawancara dengan bagian housekeeping Fakultas Hukum UII. Berikut data konsumsi listrik dan inventarisasi peralatan elektronik penggunaan lampu di Fakultas Hukum UII.

Fakultas Hukum UII sudah banyak menggunakan lampu LED hemat energi, namun masih sedikit yang menggunakan lampu TL dan Baret yang memiliki watt tinggi dan lumen rendah. Dari data penelitian diatas, AC merupakan alat elektronik yang paling banyak mengkonsumsi listrik dibandingkan lampu, komputer dan televisi. AC memberikan kontribusi terbesar terhadap emisi gas rumah kaca di Fakultas Hukum UII karena banyaknya jumlah AC dan besarnya konsumsi daya listrik.

Tabel 4.2 Penggunaan LPG  Jenis Tabung  Penggunaan LPG
Tabel 4.2 Penggunaan LPG Jenis Tabung Penggunaan LPG

Perhitungan Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca

  • Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca Aktivitas LPG
  • Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca Pemakaian Listrik
  • Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca Kendaraan Bermotor

Total emisi gas rumah kaca dari aktivitas kendaraan bermotor Setelah memperoleh data jumlah kendaraan dan jarak tempuh, langkah selanjutnya adalah menghitung emisi CO2, CH4 dan N2O. Dari tabel diatas, angkutan roda 2 (dua) merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar pada sektor kendaraan bermotor di Fakultas Hukum UII. Emisi gas rumah kaca dari penggunaan listrik diperoleh dari jumlah penggunaan listrik (kWh) dikalikan faktor emisi dan potensi pemanasan global sehingga diperoleh emisi gas rumah kaca.

Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa konsumsi listrik dan emisi gas rumah kaca mempunyai hubungan yang berbanding lurus. Total emisi gas rumah kaca yang disumbangkan oleh konsumsi listrik UII adalah kgCO2eq, lebih besar dibandingkan Gedung Pembangunan yang mengeluarkan kgCO2eq.

Tabel 4.10 Emisi Gas Rumah Kaca Aktivitas Penggunaan LPG  No  Jenis LPG  Emisi CO 2
Tabel 4.10 Emisi Gas Rumah Kaca Aktivitas Penggunaan LPG No Jenis LPG Emisi CO 2

Total Emisi Gas Rumah Kaca

Meminimalisir Emisi Gas Karbon

Dengan pengaturan suhu ruangan sebesar 25oC sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.31 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghematan Energi, maka dapat dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor penggunaan tenaga listrik, salah satunya dengan pengaturan mengenai penggunaan energi listrik. suhu AC. Berdasarkan skenario minimalisasi gas rumah kaca di atas, kita dapat menghitung efektivitas penurunan emisi gas rumah kaca di Fakultas Hukum UII. Pada alternatif minimalisasi ganjil genap diasumsikan pelat ganjil sebanyak 50% dan genap 50% dari jumlah kendaraan bermotor, dimana efisiensi pengurangannya sebesar 48,8%.

Sedangkan pada alternatif One Day Off Off dimana setiap 1 minggu satu hari Jumat tanpa kendaraan roda dua mengalami penurunan efisiensi sebesar 12,6%. Pada skenario penggantian lampu TL 18W dan TL 32W biasa dengan lampu Led 16W dan 25W menghasilkan efisiensi pengurangan sebesar 3,2% dan dapat menghemat biaya per hari masing-masing sebesar Rp. Sementara itu, skenario matinya AC kelas saat liburan mengurangi efisiensi sebesar 7,1% dan dapat menghemat biaya harian sebesar Rp.

Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi penurunan total emisi gas rumah kaca dari aktivitas kendaraan bermotor, kebijakan ganjil genap dan libur satu hari tidak dapat digunakan karena penurunannya tidak signifikan dan sulit diterapkan di kawasan kampus. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas kampus di Fakultas Hukum UII berjumlah kgCO2-eq. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan emisi CO2, CH4 dan N2O di Fakultas Hukum adalah sebagai berikut.

Penggantian lampu neon 18W dan 32W dengan LED neon 16W dan 25W dapat mengurangi daya listrik penggunaan lampu sehari-hari yaitu sebesar 3,56 KwH dengan efisiensi 3,2%, serta dapat menghemat biaya harian sebesar Rp. Mematikan AC ruang kelas saat istirahat makan siang yang dimulai pada 84.646 KwH per hari, dapat menghemat energi per hari dengan efisiensi sebesar 7,1% dan dapat menghemat biaya Rp.

Tabel 4.16 Efiseinsi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kendaran  Bermotor
Tabel 4.16 Efiseinsi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kendaran Bermotor

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Tabel 2.1 Lama Waktu Tinggal Gas Rumah Kaca  Nama Gas  Waktu Tinggal Di
Tabel 2.1 Nilai Global Warming Potential
Tabel 2.2 Acuan Penelitian Sebelumnya
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata jumlah kendaraan yang melintas dilakukan dengan tujuan mendapatkan perkiraan emisi karbon yang dilakukan berdasarkan jenis kendaraan yang beroperasi pada jalan yang

Objective: This research predicts COVID-19 in confirmed cases, recovered cases, and death cases in Lampung Province Method: This study uses the ANN method to determine the best network