PENDAHULUAN
Later Belakang
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
STUDI LITERATUR
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa data hasil pengujian pada saat pengoperasian pompa primer dengan bukaan katup berkisar antara 5 sampai dengan 30 putaran, nilai laju aliran masuk lebih besar dibandingkan dengan nilai laju aliran keluar. Dapat disimpulkan bahwa nilai laju aliran masuk dan keluar serta nilai tekanan masuk dan keluar diatur oleh putaran bukaan katup. Nilai laju aliran tertinggi sebesar 815 GPM, sedangkan nilai laju aliran terendah sebesar 695 GPM.
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat hasil perhitungan daya pompa setelah dilakukan perhitungan data aliran dan perhitungan head pompa. Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat bahwa semakin tinggi nilai laju aliran maka nilai laju aliran juga semakin meningkat. Hal ini disebabkan kenaikan laju aliran pertama dan kedua kecil sehingga menyebabkan nilai efisiensi menurun.
Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat bahwa semakin tinggi nilai laju aliran maka head pompa semakin kecil, dan juga terlihat nilai efisiensi pompa yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena nilai head pompa menurun akibat penurunan tekanan, kemudian nilai efisiensi pompa menurun karena kenaikan nilai laju alir pertama dan kedua kecil, kemudian nilai efisiensi pompa menurun. Nilai efisiensi pompa pada laju aliran kedua dan ketiga mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena kenaikan laju aliran (kedua dan ketiga) yang besar.
Selisih nilai laju aliran tertinggi dan nilai laju aliran terendah adalah 125,1 gpm. Nilai daya tertinggi pada pompa B.Soekodijat adalah 5840 W dengan debit aliran 709,8 gpm dan nilai terendah pada pompa B.Soekodijat adalah 5190 W dengan debit aliran 695 gpm. Sedangkan nilai daya pompa tertinggi sebesar 5451,48 W dengan laju aliran 782,8 gpm dan nilai daya pompa terendah sebesar 4963,17 W dengan laju aliran 814,5 gpm.
Nilai efisiensi tertinggi pada B.Soekodijat sebesar 49,96% dengan laju aliran 709,8 gpm dan nilai efisiensi terendah pada B.Soekodijat sebesar 45,39% dengan laju aliran 804,7 gpm. Sedangkan nilai efisiensi pencarian tertinggi sebesar 38,36% pada nilai laju aliran 695 gpm, dan nilai efisiensi pencarian terendah sebesar 34,26% pada nilai laju aliran 814 gpm. Semakin tinggi laju alir dan laju alir maka nilai head pompa akan semakin kecil.
Landasan Teori
Hipotesis penelitian
METODE PENELITIAN
- Sistematika Penelitian
- Kegiatan Rangkaian Penelitian
- Alat Dan Bahan
- Alat Ukur Penelitian
- Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Alat ini mengukur aliran yang masuk ke pompa utama yang digunakan, flow meter digital Omega AZ-8921. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah putaran katup dari 5 putaran menjadi 30 putaran, laju aliran inlet pada pompa primer dimulai dari nilai aliran 695 gpm hingga 820,1 gpm. Nilai aliran masuk dapat diatur dengan memutar bukaan katup. Semakin besar bukaan katup maka laju aliran semakin meningkat, dan konsep ini juga berlaku untuk laju aliran keluar.
Pada putaran bukaan katup ke 5 laju aliran masuk sebesar 695 gpm dan laju aliran keluar sebesar 510 gpm dan pada putaran bukaan katup ke 30 laju aliran masuk sebesar 820,1 gpm. Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa semakin besar nilai laju aliran maka head pompa akan semakin kecil yaitu mendapat nilai 9,87 m, karena head pompa mengecil akibat penurunan tekanan dan penurunan tekanan akibat bukaan putaran. . Berdasarkan Gambar 4.6 terlihat bahwa semakin tinggi nilai kecepatan aliran maka nilai head pompa semakin menurun.
Jadi semakin besar putaran bukaan katup maka nilai tekanan semakin menurun dan nilai head pompa juga semakin menurun. Sedangkan untuk nilai laju aliran kelima dan keenam grafik efisiensi pompa stabil, karena grafik head pompa stabil maka grafik efisiensi pompa stabil. Berdasarkan Gambar 4.8 terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan aliran maka nilai head pompa semakin menurun, dan juga terlihat nilai efisiensi pompa yang tidak stabil.
Hal ini disebabkan karena nilai head pompa menurun akibat penurunan tekanan, kemudian nilai efisiensi pompa menurun akibat kenaikan kecil pada nilai laju alir pertama dan kedua, kemudian nilai efisiensi pompa menurun. Perbandingan antara Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 merupakan perbandingan laju aliran dengan laju aliran pada head pompa dan efisiensi yaitu nilai laju aliran lebih tinggi dari nilai laju aliran, nilai laju aliran tertinggi adalah 820,1 gpm. Berdasarkan Gambar 4.9 terlihat bahwa nilai head pompa penelitian dan nilai head B.Soekodijat hampir sama.
Nilai head pompa tertinggi pada B. Soekodijat sebesar 16 m dan nilai head pompa terendah pada B. Soekodijat sebesar 11,76 m. Sedangkan nilai head pompa penelitian tertinggi sebesar 12,69 m dan nilai head pompa penelitian terendah sebesar 9,87 m.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Head Pump Di Sistem Pendingin Primer TRIGA 2000
DT-01: Bejana disintegrasi P-01: Pompa primer PI: Indikator tekanan TI: Indikator suhu FI: Indikator aliran LI: Indikator level. Pada Gambar 4.2 terlihat jalur aliran yang mengalir dari pompa primer melalui katup penutup manual kemudian masuk ke pompa primer, setelah keluar aliran dari pompa primer melalui katup periksa dan katup penutup manual, kemudian berpindah ke penukar panas. Tekanan masuk maksimum adalah 14 psi dan tekanan masuk minimum adalah 9 psi.
Sedangkan tekanan keluaran maksimum sebesar 32 psi dan tekanan keluaran minimum sebesar 23 psi. Kemudian pada siklus pembukaan katup ke 5 nilai tekanan masuk sebesar 14 psi dan nilai tekanan keluar sebesar 32 psi. Hal ini disebabkan karena bukaan katup bertambah sehingga nilai tekanan masuk dan. 3 Kurva hubungan aliran dengan bukaan katup Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa semakin besar putaran bukaan katup maka semakin besar pula laju aliran, hal ini disebabkan oleh adanya aliran yang mengalir pada pompa saat katup terbuka.
Pengujian Daya Pompa
Nilai daya pompa tertinggi dicapai sebesar 5451,48 W dan nilai daya pompa terendah sebesar 4963,17 W.
Pengujian kecepatan aliran
Dari tabel 4.3 terlihat nilai kecepatan aliran mengalami peningkatan, kemudian nilai kecepatan aliran tertinggi sebesar 2,84 m/s dan nilai kecepatan aliran terendah sebesar 2,40 m/s.
Pengujian efisiensi pompa
Nilai efisiensi pemompaan tertinggi sebesar 38,36% pada siklus pembukaan ke 5, kemudian nilai efisiensi pemompaan mengalami penurunan sebesar 35,97%. Nilai efisiensi pompa pada nilai kecepatan aliran kedua dan ketiga mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena peningkatan kecepatan aliran (kedua dan ketiga) yang besar. Sedangkan untuk nilai kecepatan aliran kelima dan keenam grafik efisiensi pompa stabil, karena grafik head pompa stabil maka grafik efisiensi pompa stabil.
Sedangkan nilai kecepatan aliran tertinggi sebesar 2,84 m/s dan nilai kecepatan aliran terendah sebesar 2,40 m/s. Jadi selisih nilai kecepatan aliran tertinggi dengan nilai kecepatan terendah adalah 0,44 m/s.
Perbandingan dengan literatur
Dari gambar 4.10 terlihat bahwa daya pompa B. Soekodijat lebih besar dibandingkan dengan nilai daya pompa penelitian. Pemodelan numerik aliran dalam pompa sentrifugal: pengaruh volute pada bidang kecepatan dan tekanan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Perancangan pompa sentrifugal dan diameter luar impeler untuk kebutuhan air kapasitas 60 lpm pada gedung F dan D, Universitas Muhammadiyah Tangerang, 2018, Part 7, 15-25.