• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ANALISIS PANGAN

N/A
N/A
Fadhli Arbi

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS ANALISIS PANGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ANALISIS PANGAN 02 NOVEMBER 2022

Nama : Fadhli Arbi Argiyatama Kelas : C

Npm : 203020159

Soal & jawaban

1. Sampel produk sosis ditimbang 2,25 g dimasukkan ke dalam cawan porselen yang beratnya 14,3250 g, dilakukan pemanasan lalu dipijarkan dalam tungku pada suhu ± 525oC sampai terbentuk abu. Lalu ditimbang sampai terbentuk abu putih keabuan dan berat cawan dan abu konstan sebesar 14,3980 g. Abu yang diperoleh dilarutkan dalam air dan ditambahkan indikator metil jingga atau oranye, lalu dititrasi dengan HCl 0,0988 N sampai TAT dan volume HCl yang dibutuhkan sampai indicator metil jingga berubah menjadi merah adalah 4,85 mL. Hitung kadar abu, angka abu, angka asam dan kebasaan abu dari sampel tersebut ?

Jawab :

(2)
(3)

2. Jika diketahui berat suatu sampel pangan adalah 2,3 g. Volume larutan glukosa standar untuk titrasi Fehling 12 mL, Volume larutan glukosa standar untuk titrasi sampel 9 mL. Konsentrasi larutan glukosa standar 0,2 mg/ mL. Volume sampel yang diperlukan untuk titrasi 10 mL.

Pengenceran 5x. Tentukan Kadar Gula Pereduksi bebas (%) pada sampel tersebut metode Lane- Eynon.

Jawab : Dik: Vo = 12 ml, Vs = 9 ml, [G} = 0,2 mg/ml, T = 10 ml, W = 2,3 g = 2,3 x 103 mg

% Gula pereduksi = Vo – Vs x [G] x 250 x F x 100% / T x W

% Gula pereduksi = 12 – 9 x 0,2 x 250 x 5/10 x 2,3 x 103 mg

% Gula pereduksi = 0,6 x 250 x 5 x 100/23000

% Gula pereduksi = 3,26 %

3. Jika diketahui berat suatu sampel bahan pangan adalah 1,2 g. Berat residu serat kasar dan kertas saring adalah 0,31 g, berat kertas saring 0,2 g. Berat abu sampel adalah 0,02 g. Tentukan Kadar Serat Kasar( g / 100 g berat sampel).

Jawab : W sampel = 1,2 g

Berat residu serat kasar + kertas saring = 0,31 g Berat kertas saring = 0,2 g

Berat abu sampel = 0,02 g

Berat serat kasar = (0,31 – 0,2) – 0,02 = 0,11 – 0,02 = 0,09 g

Kadar serat kasar (g/100g) = 0,09 g x 100 / 1,2 g= 0,075 x 100 = 7,5 g/ 100 g sampel 4. Pada analisis kadar gula sintetis (sakarin, aspartam dan siklamat) baik untuk jumlahnya maupun jenisnya dalam sampel bahan pangan dapat ditentukan dengan menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). Jelaskan bagaimana prinsip dan mekanisme kerja metode HPLC tersebut.

Jawab : Prinsip metode HPLC yaitu pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram. Mekanismenya yaitu Mula-mula solven diambil melalui pompa. Solven ini kemudian masuk kedalam katup injeksi berputar yang dipasang tepat pada sampel putaran.

Dengan pertolongan micro syring, sampel dimasukan ke dalam sampel putaran yang kemudian bersama-sama dengan solven masuk ke dalam kolom. Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor dimana penampakannya ditunjukan oleh perekam. Tekanan solven di atur dengan pengatur dan pengukur tekanan. Pompa pemasuk solven pada tekanan konstan hingga tekanan kurang lebih 4500 psi dengan laju alir rendah yaitu beberapa milliliter per menit. Rekorder menghasilkan kromatogram zat-zat yang dipisahkan dari suatu sampel. Tahap pemekatan dengan ekstraksi solven dan penguapan untuk memperkecil volume sering kali diperlukan sebelum pengerjaan

(4)

sampel dengan HPLC. Hal ini terutama sering dilakukan untuk analisis enyawa-senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) atau residu pestisida dalam makanan. Sebagai alternatif lain, sampel air dapat di absorpsi oleh suatu adsorben padat (C8 atau C18 yang terikat pada silika gel), diikuti dengan desorpsi dalam suatu solven yang kemudian langsung dimasukan ke dalam kolom.

5. Pada penentuan kadar mineral dan logam berat dalam bahan pangan dapat menggunakan metode AAS (Atomic Absorpsion Spectroscopy). Jelaskan prinsip, dan mekanisme kerja metode tersebut.

Jawab :

Prinsip : Pada dasarnya prinsip kerja AAS ini didasarkan pada proses pemecahan molekul

menjadi atom menggunakan api atau listrik. Atom-atom dalam keadaan dasar ini dapat menyerap cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Pada tahap ini dan atom-atom tersebut akan tereksitasi. Cahaya yang tidak ikut terserap oleh atom ditransmisikan dan dipancarkan oleh detektor dan kemudian berubah menjadi sinyal yang terukur. Panjang gelombang cahaya tergantung pada susunan elektron atom. Intensitas tergantung pada jumlah atom dalam keadaan dasar (ground state). Oleh karena itu analisis kuantitatif dan kualitatif dapat menggunakan intrumentasi AAS.

Mekanisme : AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) adalah suatu metode analisis kuantitatif yg digunakan untuk penentuan kadar unsur unsur logam dan metaloid berdasarkan prinsip penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu , menggunakan absorption optical radiation pada atom bebas dalam keadaan gas.

Prinsip kerja analisa menggunakan SSA, yaitu suatu sampel dibuat dalam bentuk larutan dan dikabutkan, lalu disemburkan ke bagian burner kemudian mengalami deatomisasi. Selanjutnya direksikan dengan sumber energi radiasi maka atom pada keadaan dasar membutuhkan energi yang besar dan untuk mendapatkannya, atom tersebut menyerap energi dari sumber cahaya yang ada pada alat SSA.

6. Jelaskan prinsip, dan mekanisme kerja pengukuran sampel menggunakan metode FTIR dan berikan contoh analisis dalam bahan pangan menggunakan metode tersebut

Jawab :

Prinsip : Prinsip kerja FTIR adalah interaksi antara energi dan materi. Infrared yang melewati celah ke sampel, dimana celah tersebut berfungsi mengontrol jumlah energi ysng disampaikan kepada sampel.

Mekanisme : Mekanisme yang terjadi pada FTIR yaitu sinar datang dari sumber sinar yang kemudian diteruskan, lalu akan dipecah oleh pemecah sinar menjadi dua bagian sinar yang saling tegak lurus. Sinar ini kemudian dipantulkan oleh dua cermin yaitu cermin diam dan cermin bergerak.

Contoh analisis :

(5)

- Analisis adulterant pada kopi luwak - Analisis lemak ayam

Referensi

Dokumen terkait

Saat kita menggunakan fungsi kita sering mendengan istilah variable local dan variable global, Jelaskan dan berikan contoh.. Lengkapi program berikut ini sehingga menghasilkan

Desain penelitian ini adalah retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari instansi terkait ketahanan pangan antara lain; (a) NBM dan data produksi pangan, stok pangan,

Metode identifikasi wilayah rawan pangan pada tingkat kecamatan dilakukan dengan menggunakan berbagai indikator yang digunakan dalam analisa kerawanan pangan dengan

Pengelompokan Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan berdasarkan Struktur Penduduk Kelompok penduduk Pencatatan (Recording) Pengamatan & Pengukuran (Observing and

Data pengukuran cakap silang NEXT dan FEXT dengan menggunakan kawat dengan diameter berbeda-beda dengan jarak yang berbeda pula diambil contoh dari

Contoh kasus/fenomena/isu yang akan di berikan dalam materi pembelajaran ini adalah yang terkait dengan komoditas tanaman pangan, yaitu komoditas padi, palawija, dan hortikultura

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang terdiri atas tiga tahap, yaitu: (1) mengidentifikasi tata cara pengambilan contoh pangan

Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan persentase pengeluaran pangan, tingkat konsumsi energi dan protein, dan indikator silang tingkat ketahanan pangan