Seorang laki-laki (Indra, 31 tahun), dengan dianosa HSV-Tipe I (herpes di daerah mulut dan wajah) dari dokter yang merawatnya. Pasien mendapatkan terapi acyclovir tablet dan salep, tablet ketorolac, dan multivitamin penguat system imun. Pasien merasa obat yang diberikan terlalu banyak dan membingungkan.
Apoteker : Selamat malam, perkenalkan nama saya (….. ) Saya adalah apoteker yang bertugas pada hari ini. Dengan bapak indra, benar?
Pasien : Iya mbak benar.
Apoteker : Kalau boleh tahu, umurnya berapa ya pak
? Pasien : 31 tahun mbak.
Apoteker : Oh iya (sambil memegang obat pasien).
Baik pak, sebelumnya saya minta kesediaannya untuk melakukan konseling pengobatan selama kurang lebih 5 sampai 10 menit. Tujuan konseling ini untuk memberikan informasi tentang obat - obat yang bapak terima. Apakah bapak bersedia?
Pasien : Iya mbak, boleh.
Apoteker : Sebelumnya saya ingin bertanya pak, apa keluhan yang bapak rasakan sehingga bapak memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter?
Pasien : Keluhan yang saya rasakan, nyeri otot dan lemas, lalu muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau seperti ditusuk pada bagian mulut dan wajah saya, bagian bibir saya pecah dan melepuh dan sangat kering dalam beberapa hari terakhir ini sehingga menganggu pada saat saya ingin makan, 1 minggu terakhir saya juga sempat merasakan demam dan pusing sekitar 3 hari yang lalu.
Apoteker : Baik pak, kemudian apakah bapak memiliki riwayat alergi obat ? terutama antibiotik pak.
Pasien : Tidak ada mbak.
Apoteker : Baik pak, kemudian apa yang dokter katakan tentang sakit yang bapak derita sekarang?
Pasien : Dokter mengatakan bahwa sakit yang saya derita sekarang itu namanya Herpes simplex atau HSV-1.
Apoteker : Baik pak, kemudian apakah dokter sudah memberitahu tentang cara pakai obat ini?
Pasien : Tadi dokter hanya memberitahu cara minum obatnya itu tiga kali sehari,
Untuk salep dioleskan setiap 3-4 jam
Apoteker : Kalau boleh tahu pak, sudah sejak kapan menggunakan obat- obat ini?
Pasien : Baru mbak. Soalnya hari ini baru ke dokter dan langsung diberikan obat - obat ini.
Apoteker : Oh iya baik pak. Saya akan menjelaskan tentang obat – obat yang baru bapak terima ini. Disini bapak mendapatkan resep dari dokter dengan obat Ketorolac 10 mg dan tablet Acyclovir 400 mg, salep Acyclovir 5% cream 5 gram. Untuk Ketorolac, ini berfungsi untuk meredakan nyeri badan yang bapak alami. Ini diminum 3 kali sehari, obat ini diminum bisa diminum bersama makanan atau segera setelah makan. Setelah minum obat ini diharapkan tidak berbaring selama 10 menit ya pak, agar tidak memicu rasa mual dan Muntah. Jika nyeri yang bapak rasakan sudah turun, bapak tidak perlu meminum obat ini. Jadi obat ini diminum hanya ketika bapak merasakan nyeri badan saja. Untuk Acyclovir, ini berfungsi untuk Herpes Simplex yang dokter katakan kepada bapak tadi saat berobat.
Karena munculnya rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau seperti ditusuk pada bagian mulut dan wajah pada badan bapak, itu merupakan tanda dan gejala dari Herpes Simplex atau HSV-Tipe I. Obat ini diminum 3 kali sehari. Obat ini harus dihabiskan dan diminum selama 7 hari pak. Harus diminum selama 7 hari agar obat ini bekerja dengan efektif untuk menghentikan pertumbuhan virus didalam tubuh bapak ya. Obat ini juga sebaiknya diminum sebelum atau sesudah makan pak. Untuk salep Asyclovir dioleskan pada bagian yang sakit setiap 3-4 jam sekitar 5 kali sehari selama 5 hari ya pak. Untuk multivitamin diminum 1 kali sehari saja, obat ini menambah imun bapak. Apakah bapak mengetahui arti dari meminum obat 3 kali sehari?
Pasien : Iya mbak, maksudnya obat diminum pada pagi, siang, dan malam hari kan?
Apoteker : Benar pak, tetapi dengan interval waktu minum obat setiap 6 jam. Jadi jika bapak minum obat pada pukul 7 pagi, bapak dapat meminum obat kembali pada pukul 1 siang dan pada pukul 7 malam.
Pasien : Oh begitu ya, baik kalau begitu. Mbak, apakah tidak apa-apa saya mengkonsumsi 3 jenis obat sekaligus?
Apoteker : Iya pak, tidak apa-apa. Karena memang sudah diberikan sesuai dengan terapi yang bapak perlukan untuk sakit yang bapak derita. Tapi pak, jangan sampai malas minum obatnya, karena kalau bapak malas minum obatnya, efek terapi yang diharapkan itu menjadi gagal.
Pasien : Oh begitu ya. Mudah-mudahan saya tidak lupa mbak.
Apoteker : bapak kalau ada jadwal obat yang terlewat, jangan digandakan dosisnya. Jadi biarkan saja obatnya diminum seperti biasanya. Dan usahakan minum obat diwaktu yang sama.
Pasien : baik mbak
Apoteker : baik pak, saya akan melanjutkan ya terkait efek samping yang akan terjadi bila mengkonsumsi obat-obat ini. Untuk Ketorolak mual dan muntah jika setelah 10 menit minum obat dibawa berbaring serta sakit perut apabila diminum dalam keadaan perut kosong. Untuk asyclovir rasa sakit pada bagian bawah punggung susah buang air kecil dan rasa lemas yang tidak biasa, namun pak efek samping ini mungkin berbeda-beda setiap pasien apabila dirasa menganggu dan parah bisa segera konsultasikan ke dokter ya pak. Untuk interaksi dengan obat lain, pada obat Ketorolak tidak diminum dengan obat anti nyeri yg lain seperti ibuprofen, naproxen dan diklofenak ya pak. Untuk interaksi dengan obat Asyclovir seperti Amoksisilin, neomicyn, cidovir dan amikacin.
Pasien : Baik mbak saya paham, Untuk penyimpanan obat – obat ini, apakah saya dapat menyimpannya di kotak obat saja atau dimana mbak?
Apoteker : bapak dapat menyimpannya di kotak obat. Saya ingin bertanya lagi pak, apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan bapak?
Pasien : Dokter mengatakan harapannya adalah bintik – bintik merah pada badan saya, nyeri badan yang saya alami dan putih – putih kemerahan yang muncul pada mulut saya akan sembuh.
Apoteker : Iya pak, benar yang dikatakan oleh dokter tersebut.
Pasien : Mbak saya mau bertanya, apakah ada hal yang harus saya lakukan selain meminum obat – obatan ini?
Apoteker : Selain minum obat, bapak harus menjaga kebersihan diri terutama bagian tubuh bapak yang terkena herpes simplex tersebut.
Pasien : Oh begitu ya mbak.
Apoteker : Baik pak. Maaf sebelumnya, untuk memastikan bahwa informasi yang saya sampaikan sudah tersampaikan kepada bapak dengan benar, bisa bapak ulangi kembali apa yang sudah saya jelaskan tadi secara singkat saja?
Pasien : Untuk Ketorolaknya saya minum 3 x sehari, diminum Bersama makanan atau setelah makan. Diminum kalau merasakan nyeri saja, kalau nyeri hilang obat ini jangan diminum. Untuk Asyclovir obat ini diminum 3 kali sehari. diminum sebelum atau sesudah makan obat ini harus dihabiskan dan diminum selama 7 hari. Kedua obat ini diminum pada interval waktu 6 jam. Kalau saya minum minum obat pada pukul 7 pagi, bapak dapat meminum obat kembali pada pukul 1 siang dan pada pukul 7 malam. Untuk salep Asyclovir dioleskan pada bagian yang sakit setiap 3-4 jam sekitar 5 kali sehari selama 5 hari, multivitamin saya minum 1 kali sehari. Obatnya juga diminum dengan waktu yang sama sesuai dengan waktu – waktu yang sebelumnya. Dan jika saya lupa meminumnya, dosis jangan digandakan. Jadi saya teruskan saja minum obat seperti biasanya. Saya juga harus menjaga kebersihan diri, terutama pada bagian tubuh saya yang terkena herpes simplex
Apoteker : Iya pak, benar. Kalau bapak, masih merasakan keluhan-keluhan tersebut setelah meminum obat – obat ini, saya sarankan bapak dapat kembali konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Apakah sudah jelas pak? Atau masih ada hal yang ingin bapak tanyakan kembali?
Pasien : Baik mbak. Sudah tidak ada mbak, sudah jelas.
Apoteker : Baik, bisa bapak tanda tangan form konseling ini ? Form ini digunakan sebagai data kami, bahwa kami telah melakukan konseling untuk bapak.
Pasien : Baik mbak.
Apoteker : pak ini ada kartu nama saya, yang bapak bisa hubungi di jam kerja jika ada pertanyaan – pertanyaan lagi tentang obat bapak ya.
(sambil menyerahkan obat – obat pasien dan kartu nama apoteker) Jadi, ini kartu nama dan obat – obat pak, semoga lekas sembuh.
Pasien : Iya mbak, terima kasih mbak.
Apoteker : Sama – sama pak