• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS UTS: REVIE JURNAL

N/A
N/A
Mif Gensai

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS UTS: REVIE JURNAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UTS REVIE JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SItmen Informasi Dosen Pengampu : Luqman Hakim, M.M.

Oleh :

DIMAS HIDAYATULLAH NIM : 2142400064

UNIVERSITAS NURUL JADID FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI TAHUN 2023

(2)

REVIEW JURNAL LOKAL 1. Identitas Jurnal

a. Nama Penulis Anna Lisfasari Anis Gunawan Bata Ilyas Ihksan Kadir

b. Judul Artikel Jurnal

Pengaruh Aplikasi SIstem Manajemen Informasi Objek Pajak, Motivasi Kerja dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Aparatur Pajak di Kantor BPKD Kabupaten Soppeng.

c. Tahun Terbit (2018)

2. Ringkasan isi Jurnal a. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia termasuk dalam negara berkembang.

Indonesia saat ini banyak melakukan pembangunan di segala bidang seperti bidang hukum, politik, pendidikan, ekonomi serta bidang- bidang lainnya yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan di setiap negara memerlukan biaya yang besar, oleh karena itu sumber biaya yang bisa diharapkan mengalami peningkatan salah satunya dapat berasal dari pajak.

Perkembangan tekhnologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya, Setidaknya ada empat era penting sejak diketemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai dengan era internet dimana komputer menjadi senjata utama dalam berkompetisi.

Masing-masing era yang ada memiliki karakteristiknya masing-masing, dimana secara langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia usaha, baik secara mikro maupun makro.

b. Tinjauan Pustaka

1. SIstem Informasi Manajeman Objek Pajak

Wiidodo, Atim Widodo dan Andreas Hendro Puspita (2010:79) mengemukakan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak Sebagai Berikut: “sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan dengan bantuan komputer sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran, pendataan dan penilaian) pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak), Perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran (berupa SPPT, STTS, DHKP dan sebagainya), pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada wajib pajak melalui pelayanan satu tempat.

a. Motivasi

Motivasi (motivation) adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena suatu alasan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan.

b. Tingkat Pendidikan

Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan

(3)

prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.

c. Kinerja

Pengertian kinerja menurut, Gomes yang diterjemahkan Andi Offset (2003 ; 142) menyatakan bahwa : “Kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu” Sementara Rivai (2005:14) mengemukakan bahwa: “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

d. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi fokus perhatiannya.

Kesimpulan dan Hasil Review

Sesuai dengan teori dan pembahasan dalam bab – bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesemua variabel berpengaruh terhadap kinerja Aparat kecuali variabel tingkat Pendidikan. Variabel Motivasi Kerja berpengaruh positif, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Arie Harliman Lorens (2007), yang menyimpulkan bahwa variabel Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja pegawai, karena Aparat yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalankan tugas akan mencapai apa yang menjadi tujuan dan harapan dari organisasi. Variabel Aplikasi SISMIOP juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Aparat.

Kedua variabel tersebut berpengaruh karena kemampuan individu sangat tergantung kepada motivasi kerja dan Teknologi Aplikasi SISMIOP seseorang yang memungkinkan akan mengeluarkan kinerja tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya variabel Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh dalam penelitian ini.

REVIEW JURNAL LOKAL 1 Identitas Jurnal

a. Nama Penulis Rika Dwi Aprianty Robert Lambey

b. Judul Artikel Jurnal

Evaluasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kota Bitung

c. Tahun Terbit (2015)

(4)

2 Ringkasan isi Jurnal a. Latar Belakang

Pajak bumi dan bangunan adalah salah satu jenis pajak yang memiliki jumlah objek pajak dan wajib pajak yang sangat banyak dan tersebar diseluruh wilayah, untuk mempermudah proses pengelolaan administrasinya maka pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak menerapkan sistem administrasi perpajakan yang modern dan sudah terkomputerisasi yaitu sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP).

Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan dari SISMIOP dan mengetahui pengaruh SISMIOP terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Bitung. Penelitian ini mengunakan metode analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan SISMIOP di Kota Bitung telah memadai dan terlaksana dengan baik serta dapat membuat waktu penyelesaian beberapa permohonan seperti mutasi, keberatan dan pengurangan menjadi lebih cepat, untuk dapat memaksimalkan sistem ini harus didukung juga dengan peralatan yang memadai, tenaga kerja yang kompeten serta disiplin. Pengunaan SISMIOP membuat pelayanan menjadi baik dan lebih cepat sehingga penerimaan PBB setiap tahun terus meningkat juga karena penagihan yang terus dilakukan. Sebaiknya Pemerintah Kota Bitung lebih rutin dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perpajakan dan peraturan-peraturan yang terkait agar masyarakat Kota Bitung lebih mengetahui betapa pentingnya membayar pajak sehingga kesadaran wajib pajak lebih meningkat.

b. Tinjauan Pustaka 1 Pajak

Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang telah diubah dalam Undang- Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Jenis Pajak

a. Menurut Golongan : Pajak Langsung da Pajak Tidak Langsung b Menurut Sifat : Pjak Subjektif Dan Pajak Objektif

c. Menurut Lembaga Pemungutan : Pajak Pusat dan Pajak Daerah

3. Pajak Bumi dan Bangunan

Prasetiawan (2014) menyatakan pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dikenakan atas tanah dan bangunan yang ditempati atau dimanfaatkan kenikmatannya oleh orang atau badan. Dasar hukum atas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Undang-undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1994 tentang perubahan atas Undang-undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

4. Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP)

sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam

(5)

suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Artikelsiana (2015) menyatakan manajemen dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Sayaketi (2010) menyatakan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu atau hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah.

5. Unsur Unsur Pokok SISMIOP a. NOP

b. Bolok

c. Zona Nilai Tanah

d. Daftar Biaya Komponen Bangunan e. Program Komputer SISMIOP

Kesimpulan dan Hasil Review

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Pelaksanaan sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) yang merupakan suatu sistem yang digunakan oleh Dispenda Bitung telah terlaksana dengan baik dan memadai. Pelaksanaan SISMIOP sudah terlaksana dengan baik dapat dilihat dari sistem yang dapat mengakomodir atau menjalankan seluruh proses alur PBB yang ada, yang tentunya harus didukung dengan peralatan yang memadai, tenaga kerja yang berkompeten serta adanya kepatuhan dan kedisiplinan dari pengguna. 2. Pelaksanaan SISMIOP di kota Bitung meningkatkan penerimaan PBB terbukti dari perhitungan yang menggunakan rumus efektivitas yang hasilnya mencapai 100% dan menandakan bahwa pelaksanaan SISMIOP efektif dalam proses penerimaan PBB dan diikuti dengan kegiatan penangihan secara terusmenerus. 3. Mekanisme perhitungan pajak bumi dan bangunan di Dispenda Kota Bitung yaitu official assessment dimana PBB dipungut dengan ditetapkan lebih dahulu oleh Pemerintah Kota Bitung melalui Dispenda dengan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT).

REVIEW JURNAL LUAR NEGRI 1 Identitas Jurnal

a. Nama Penulis

Isyaka Muhammad Sanni Aini Olalekan Kazeem b. Judul Artikel Jurnal

Dampak Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap Kinerja Organisasi Bisnis di Negeria

c. Tahun Terbit (2014)

2 Ringkasan isi Jurnal a. Latar Belakang

Sistem Informasi Manajemen juga memperhitungkan sifat integratif arus informasi serta penataan organisasi di sekitar pusat keputusan. Standar

(6)

kinerja adalah bagian dari rencana bagus; Oleh karena itu, penentuan standar seperti aspek lain dari proses perencanaan bergantung pada ketersediaan sistem informasi manajemen yang relevan. Sistem informasi manajemen membantu berfungsinya dan memantau suatu organisasi. Ini juga

menjelaskan komponen dan sumber daya untuk memastikan berfungsinya suatu organisasi. Sistem informasi manajemen telah mengubah tata letak fisik kantor untuk mengakomodasi jaringan lokal dan sistem departemen yang terintegrasi. Ini juga merupakan prosedur formal untuk memberikan informasi yang tepat kepada manajemen di semua tingkatan dan semua fungsi dari semua sumber yang relevan untuk memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat waktu dan efektif untuk merencanakan, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan aktivitas yang menjadi tanggung jawab mereka. Tugas utama yang juga dihadapi manajemen di hampir setiap bidang Endeavour adalah merencanakan secara hati-hati agar kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh memadai untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Tinjauan Pustaka

1. Sistem Informasi Manajemen (MIS)

Sistem Informasi Manajemen MIS) adalah seperangkat perangkat keras dan perangkat lunak komputer, yang mengumpulkan, mengatur, merangkum, dan melaporkan informasi untuk digunakan oleh manajer, pelanggan, dan pengguna lainnya. Definisi luas MIS yang mencakup penggunaan sistem informasi untuk memberikan nilai kepada

pelanggan eksternal konsisten dengan esensi manajemen yaitu pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen adalah suatu pendekatan sistem terhadap manajemen yang bertujuan untuk terus meningkatkan nilai pelanggan dengan merancang dan terus

meningkatkan proses dan sistem organisasi. Dengan demikian desain dan pengoperasian MIS sebagai sistem kunci yang dapat memberikan nilai kepada pelanggan harus diintegrasikan ke Total Quality

Management [TQM] dalam organisasi

2. Kerangka Konseptual Sistem Informasi Manajemen (MIS)

Konsep tersebut merupakan perpaduan antara prinsip, teori dan praktek manajemen, informasi dan sistem sehingga melahirkan satu produk yang disebut Sistem Informasi Manajemen. Konsep manajemen sangat menghargai individu dan kemampuannya dalam menggunakan informasi. MIS memberikan informasi melalui analisis data. Saat menganalisis informasi, hal ini bergantung pada banyak disiplin ilmu seperti ilmu manajemen, OR, perilaku organisasi, psikologi, dll.

Landasan MIS adalah prinsip-prinsip manajemen dan praktiknya. MIS menggunakan konsep pengendalian manajemen dalam desainnya dan sangat bergantung pada kenyataan bahwa pengambil keputusan adalah manusia dan merupakan manusia pengolah informasi. SIM dapat dikembangkan untuk tujuan tertentu, SIM dapat dikembangkan setelah perencanaan dan desain yang sistematis. Hal ini memerlukan analisis bisnis, pandangan dan kebijakan manajemen, budaya organisasi dan gaya manajemen. Oleh karena itu, SIM sangat bergantung pada teori sistem. Teori sistem menawarkan solusi untuk menangani situasi kompleks aliran input dan output. ia menggunakan teori komunikasi yang membantu mengembangkan desain sistem yang mampu menangani masukan data, proses, keluaran dengan gangguan atau distorsi sesedikit mungkin dalam mengirimkan informasi dari sumber ke tujuan.

(7)

3. Permasalahan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

Dickson (1970) mengidentifikasi beberapa faktor utama yang

menentukan apakah penerapan SIM baru akan ditolak dan dampaknya:

- Mengganggu batas-batas departemen yang sudah ada: Pembentukan MIS baru sering kali mengakibatkan perubahan di beberapa unit organisasi. - Partisipasi: Dalam merancang dan mengimplementasikan fitur-fitur MIS, pengguna harus dijadikan anggota tim manajer operasi MIS, khususnya mereka harus mempunyai pendapat khusus mengenai item yang akan disertakan. Disposisi seluruh informasi dan

kemungkinan modifikasi pekerjaan, jika seluruh proses desain dan implementasi diambil alih oleh teknologi. - Komunikasi: Tujuan dan karakteristik sistem sebaiknya menjadi dikomunikasikan kepada seluruh anggota tim MIS sebagai serta para penggunanya. - Definisi ulang pengukuran kinerja: MIS baru dapat mengubah pekerjaan manajer sampai pada titik di mana metode evaluasi kinerja yang lama tidak lagi berlaku atau tidak lagi dapat diterapkan. Oleh karena itu, MIS memerlukan evaluasi yang tepat.

4. Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sekolah bisnis Profesor Robert J. Of Carew, universitas negeri Arizona (2000). menjelaskan tujuan sistem informasi manajemen sebagai penyediaan informasi kepada semua tingkatan manajemen pada waktu yang paling tepat pada tingkat akurasi yang dapat diterima dan dengan biaya yang ekonomis, informasi tersebut digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk memodifikasi keadaan sistem dengan mengambil tindakan yang tepat. Persyaratan penting dari MIS adalah umpan balik yang merupakan proses mengkomunikasikan keluaran terukur suatu sistem ke sistem kendali yang menghasilkan sistem kendali yang efektif, biasanya seorang manajer sehubungan dengan sistem bisnis. Faktor-faktor inilah yang memungkinkan keadaan suatu sistem diubah

Kesimpulan dan Hasil Review

Kesimpulannya, kurangnya keterampilan manajemen pada proses MIS oleh sebagian besar organisasi bisnis di Nigeria tidak hanya mempengaruhi kinerja efektif MIS tetapi juga mengurangi kemampuan mereka untuk bersaing secara menguntungkan di pasar dengan rekan mereka yang merupakan pengusaha industri skala besar yang telah menjadi batu sandungan utama bagi perusahaan. pengembangan dan pertumbuhan organisasi bisnis di Nigeria

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat banyak hambatan selainpendanaan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan MIS di Nigeria selama beberapa tahun terakhir. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 58% setuju bahwa peralatan dan kemajuan teknologi yang buruk merupakan salah satu hambatan utama yang menghambat pertumbuhan MIS di Nigeria selain pendanaan dan 11% mengaitkan kebijakan pemerintah yang buruk mengenaiTI sebagai hambatan lain, sementara 8% mengatakan kurangnya MIS perangkat lunak dan program oleh berbagai organisasi bisnis juga menghambat pengembangan MIS di Nigeria dan 20% menganggap kurangnya inovasi dan penemuan di Nigeria yang menghalangi sebagian besar organisasi bisnis untuk bersaing secara positif dan mengembangkan sistem MIS yang tangguh di Nigeria MIS menentukan kemampuan perusahaan untuk bekerja dan

(8)

bersaing dalam pasar global, Namun kinerja dan efektivitas proses MIS di Nigeria sangat rendah meskipun terdapat berbagai kebijakan

kelembagaan pemerintah dan organisasi mengenai MIS tentang bagaimana mengembangkan proses dalam meningkatkan kapasitas organisasi bisnis di Nigeria

REVIEW JURNAL LUAR NEGRI 1 Identitas Jurnal

a. Nama Penulis Ariel La Paz

Arkalgud Ramprasad Jose M Merigoh b. Judul Artikel Jurnal

Dua puluh lima tahun jurnal Sistem Informasi Tinjauan bibliometrik dan ontologis

c. Tahun Terbit (2019)

2 Ringkasan isi Jurnal a. Latar Belakang

Bibliometrik adalah bidang penelitian ilmu informasi dan perpustakaan yang menganalisis materi bibliografi secara kuantitatif (Broadus, 1987).

Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk memberikan gambaran umum yang mengidentifikasi tren utama dari materi bibliografi yang dipertimbangkan. Bibliometrik dapat dikembangkan untuk berbagai tujuan termasuk analisis penelitian oleh negara.

Ontologi memiliki sejarah panjang dalam filsafat dan metafisika tetapi baru- baru ini fokus pada pendefinisian konsep dan kategori domain serta

hubungan di antara keduanya. Ontologi digunakan secara luas dalam ilmu komputer, kedokteran, dan filsafat. Makalah ini mengembangkan ontologi dampak penelitian yang kurang formal dibandingkan ilmuwan komputer, lebih pelit dibandingkan terminologi medis, dan lebih pragmatis

dibandingkan filsuf. Hal ini dirancang agar dapat ditindaklanjuti dan praktis, bukan abstrak dan metafisik. Ontologi memberikan visi holistik dari domain dampak jurnal dan digunakan untuk memetakan, menganalisis, dan

mensintesis korpus pengetahuan tertentu secara sistematis, dalam hal ini, publikasi jurnal. Perinciannya sesuai dengan wacana dalam penelitian dan memfasilitasi pemetaan dan penerjemahan teks domain ke kerangka dan kerangka ke teks domain. Dengan menggunakan ontologi, penelitian ini secara sistematis memetakan seluruh artikel yang diterbitkan dalam 25 tahun pertama ISJ untuk menilai dampaknya

b. Tinjauan Pustaka

1. METODE BIBLIOMETRIK DAN ONTOLOGIS . Metode bibliometrik

Bibliometrik adalah bidang penelitian ilmu informasi dan perpustakaan yang mempelajari materi bibliografi secara kuantitatif (Broadus, 1987;

(9)

Pritchard, 1969). Untuk menilai informasi, bibliometrik menggunakan berbagai indikator termasuk jumlah dokumen yang diterbitkan, jumlah kutipan, kutipan per makalah, dan ambang batas kutipan (Merigó,

GilLafuente, & Yager, 2015). Selain itu, terdapat indikator lain yang lebih kompleks yang menggabungkan jumlah publikasi dengan jumlah kutipan (Alonso, Cabrerizo, Herrera-Viedma, & Herrera, 2009; Ding, Rousseau, &

Wolfram, 2014) seperti hindex ( Hirsch, 2005). Jika h-index suatu kumpulan dokumen adalah 20, berarti dari seluruh dokumen dalam kumpulan tersebut terdapat 20 dokumen yang mendapat sitasi 20 atau lebih. Indeks-h telah digunakan untuk berbagai tujuan termasuk pengukuran bidang lengkap yang menghasilkan apa yang dikenal dalam literatur sebagai h-klasik (Martínez, Herrera, López-Gijón, & Herrera-Viedma, 2014). Dalam beberapa kasus, penelitian mempertimbangkan indikator spesifik lainnya untuk keadaan tertentu seperti Academic Ranking of World Universities (ARWU) dan Quacquarelli Symonds (QS) University Ranking. Indikator-indikator ini melengkapi informasi yang diperoleh dari analisis bibliometrik

b. Metode ontologis

Ontologi mewakili konseptualisasi suatu domain (Gruber, 2008); itu mengatur terminologi dan taksonomi domain dalam sistem yang terdefinisi dengan baik. Ini adalah “spesifikasi eksplisit dari suatu konseptualisasi,”

(Gruber, 1995, hal. 908) dan dapat digunakan untuk mensistematisasikan deskripsi sistem yang kompleks (Cimino, 2006), secara bersamaan

menciptakan sejumlah hipotesis dan teori spesifik yang terkait dengan sifat dan struktur realitas (Guarino, Oberle, & Staab, 2009; Wyssusek, 2004).

Sebagai sebuah konsep yang kompleks, dampak jurnal tidak ditangkap dalam kalimat naratif namun cenderung diukur dengan proksi kutipan. Sebuah ontologi mungkin pelit dan efektif dalam menangkap kompleksitasnya sekaligus membuatnya terlihat dan dapat dipahami. Ontologi adalah bahasa Inggris kombinatorial, visual, dan alam representasi yang mampu

merangkum 500 jalur potensial dampak penelitian dalam satu halaman, dapat dipahami oleh pemula dan pakar. Jumlah jalur sesuai dengan semua

kemungkinan kombinatorial elemen di setiap dimensi kerangka ontologis dan dihitung sebagai perkalian jumlah elemen dalam taksonomi.

2 . HASIL ONTOLOGIS

Untuk mengeksplorasi dampak penelitian ISJ dari perspektif ontologis dan untuk membandingkan dampak yang dicapai dengan tujuan dan ruang lingkup ISJ yang dinyatakan di halaman web jurnal, penelitian ini

menyajikan peta ontologis monad untuk seluruh 451 artikel pada Gambar 3.

Ini menunjukkan frekuensi kemunculan setiap elemen dalam artikel penelitian. Panjang batang di bawah setiap elemen diskalakan ke jumlah maksimum dalam ontologi (367). Relevansi artikel yang dominan adalah teori (203), diikuti empiris (181), dan ground (113). Artikel terapan (101) dan integratif (84) adalah artikel yang paling jarang muncul. Mengingat fokus ISJ yang bersifat multidisiplin dan integratif, tampaknya artikel-artikel tersebut diterbitkan dalam jumlah yang lebih sedikit. Penekanannya pada artikel teoritis dibandingkan dengan artikel empiris

3. Sistem informasi

Sistem informasi” adalah inti dari grafik. Perhatikan bahwa koneksi jaringan menunjukkan kata kunci yang sering digunakan dalam dokumen yang sama. Dalam analisis lebih dalam terhadap konten yang diterbitkan oleh ISJ, Love dan Hirschheim (2016) penulis mengembangkan beberapa

kelompok tematik umum dari artikel ISJ dan membandingkannya dengan

(10)

kelompok tematik dari delapan jurnal Association for Information Systems (AIS) Senior Scholars ' keranjang yang juga berisi ISJ.

Kesimpulan dan Hasil Review

Dari perspektif ontologis, terdapat peluang bagi jurnal untuk

memberikan dampak yang pasti di lapangan dengan mengantisipasi perkembangan masa depan di bidang tersebut dan menetapkan agenda berdasarkan pandangan ke depan. Misalnya, jurnal ini akan menjadi terobosan jika mengantisipasi munculnya Industri 4.0 (Ojra, 2019) dibandingkan menerbitkan penelitian mengenai hal tersebut ketika hal tersebut telah menjadi kenyataan. Lintasannya saat ini lebih didorong oleh pandangan yang bersifat menjelaskan dan deskriptif mengenai masa lalu dan masa kini, dibandingkan dengan pandangan yang definitif dan prediktif mengenai masa depan. Hal ini juga tampaknya menekankan kesinambungan agenda dan bukan gangguan terhadap agenda tersebut. ISJ dapat meningkatkan relevansinya dengan meningkatkan penekanan pada penelitian terapan, membumi, dan integratif. Dengan demikian, jurnal tersebut dapat mengatur ulang lintasannya. Hal ini memerlukan pergeseran fokus temporal dari masa kini dan masa lalu ke masa depan.

Referensi

Dokumen terkait

U 14311525 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perancangan sistem estimasi biaya pengeluaran operasional perusahaan sehingga dapat mengetahui hasil dari sistem pengeluaran

14% SIMILARITY INDEX 12% INTERNET SOURCES 11% PUBLICATIONS 7% STUDENT PAPERS 1 2% 2 1% 3 1% 4 1% 5 1% 6 1% The Low umbilical cord Zinc levels Lead to Atopic Allergic