• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi

N/A
N/A
dimasribawa

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Andika Darmawagsa Ribawa Nim : G011191186

Tugas Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi

Komputerisasi Kartografi (Kartografi digital) dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi komputer dalam ilmu kartografi . Berikut adalah tahapan dalam melakukan kartografi digital:

1. Pembuatan Digital Landscape Model (DLM)

Digital Landscape Model (DLM) dalam proses pembuatan peta secara digital merupakan abstraksi kenampakan permukaan bumi yang dibuat dalam bentuk titik, garis atau area. Pembuatan DLM dilakukan dengan melakukan input data ke format digital. Sumber data ini dapat berupa peta analog maupun interpretasi citra penginderaan jauh.

2. Pembuatan Digital Cartographic Model (DCM)

Digital Cartographic Model (DCM) dalam proses pembuatan peta secara digital merupakan bentuk visualisasi dari DLM, di mana dalam proses ini peta yang akan digambar sudah ditentukan. Visualisasi dalam hal ini ditunjukkan melalui simbolisasi feature atau kenampakan yang akan dipetakan. Pemilihan karakter simbol ditentukan oleh beberapa hal, antara lain jenis data (nominal,interval, ordinal, rasio), dimensi data (titik, garis, area) dan tipe data (kuantitatif dan kualitatif), dan persepsi serta variabel visual. Proses simbolisasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembuatan sebuah peta, terutama peta tematik. Hal ini dikarenakan simbolisasi akan mempengaruhi kemudahan pembacaan peta oleh pengguna peta dan menambah aspek estetikanya. Data-data yang menjadi sebuah informasi-informasi yang masuk dalam sebuah peta harus disimbolkan dengan baik dan benar. Benar artinya penyimbolan yang dilakukan harus benar-benar merepresentasikan data dan menghasilkan informasi yang jelas.

Sedangkan baik dalam artian tidak mengganggu pandangan pengguna peta.

Penggunaan komputer dalam pemetaan digital, memungkinkan bertambahnya variabel visual yang digunakan untuk mendesain simbol. Dengan komputer, variabel visual warna dapat dibedakan lagi berdasarkan dimensi dari warna itu sendiri yang tersusun dari Hue, Brightnes, dan Saturation. Dengan bertambahnya variabel visual yang dapat digunakan, variasi simbol yang dapat dibuat akan semakin banyak.

3. Generalisasi Peta Dalam Kartografi Digital

Proses generalisasi dalam pembuatan peta yaitu pemilihan dan penyederhanaan elemen-elemen pada peta. Generalisasi muncul karena bertambahnya kepadatan isi peta oleh reduksi skala dan terbatasnya kemampuan mata dalam melihat ukuran minimum pada peta. Generalisasi berkaitan erat dengan skala peta dan tujuan pembuatan peta. Pada dasarnya, generalisasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu

(2)

generalisasi geometrik (penyederhanaan bentuk) dan generalisasi konseptual (penyederhanaan subyek yang dipetakan). Aspek generalisasi terdiri dari pemilihan, penyederhanaan, penghilangan, pembesaran, pergeseran tempat, menitikberatkan, kombinasi, dan klasifikasi. Sedangkan cara generalisasi dapat dilakukan secara langsung pada peta yang telah dikecilkan, peta asli sebelum dikecilkan, atau dengan skala perantara.

4. Desain Dan Layout Peta Dalam Kartografi

Tampilan peta atau yang lebih dikenal dengan tata letak (lay-out) peta. Pada dasarnya, lay-out adalah cara penempatan unsur yang dipetakan beserta unsur-unsur kartografis lainnya. Unsur-unsur kartografis lain yang dimaksud adalah judul peta, skala peta, legenda/ keterangan tentang isi peta, petunjuk lokasi peta (inzet), dan unsur penting lainnya. Penempatan unsur-unsur tersebut beserta dengan isi peta, selain memperhatikan faktor estetika juga harus memperhatikan faktor kemudahan bagi pembaca untuk memahami isi dari peta. Penggunaan komputer dalam kartografi sangat membantu kartografer untuk merancang tata letak peta. Perubahan terhadap suatu hasil rancangan dapat dilakukan dengan cepat sehingga desain yang menarik pun lebih mudah dihasilkan.

5. Diseminasi Data Dalam Kartografi Digital

Diseminasi hasil pemetaan memegang peranan penting dalam kaitannya dengan penyediaan informasi bereferensi spasial. Peta yang telah dihasilkan, akan berkurang artinya apabila tidak disebarluaskan kepada para penggunanya. Cara penyebarluasan hasil pemetaan digital telah berkembang pesat dengan tersedianya berbagai media penyimpan berkapasitas besar (compact disk, optical magneto disk, dll) dan adanya jaringan internet. Pada umumnya, peta dibuat untuk diperbanyak (duplicated) dan disebarluaskan pada penggunanya. Duplikasi dalam rangka diseminasi hasil pemetaan dalam kartografi digital memiliki fleksibilitas yang tinggi karena hasilnya berupa file digital. Setidaknya ada 3 (tiga) cara diseminasi hasil pemetaan digital yang dapat dilakukan, yaitu:

• Hasil cetak (print out) peta digital, hasilnya adalah paper map (hardcopy map),

• Dengan media penyimpan berkapasitas besar untuk menyimpan file peta digital (softcopy),

• Menggunakan media internet.

Diseminasi hasil pemetaan digital yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain mempunyai kelebihan tentu memiliki kelemahan juga. Kemudahan untuk membuat salinan (copy) file peta digital, kemudahan untuk melakukan perubahan terhadap peta digital.

Referensi: https://geospasialis.com/kartografi-digital/

Referensi

Dokumen terkait

Digital Terrain Model (DTM) adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi (atau bagiannya) yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang

Untuk mengetahui bentuk pembelajaran audio visual yang tepat untuk menjelaskan praktikum konversi peta analog menjadi peta digital sehingga dapat meningkatkan

Pendekatan yang akan di pakai adalah pendekatan analitik dimana dibuat peta dasar dan penentuan titik pengamatan, lalu pengelompokkan awal, kemudian pengambilan

terhadap permukaan bumi (georeferensi), berformat digital dari penampakan peta, berbentuk koordinat titik-titik, dan simbol-simbol mendefinisikan elemen-elemen

Ilmu ukur tanah merupakan salah satu cabang dari ilmu Geodesi. Ilmu ini mempunyai tujuan untuk menentukan permukaan bumi dari keadaan yang sebenarnya lalu

- Cara pemasangan Theodolite (transite), di mana pada perintisan di permukaan anting-anting ditepatkan pada titik patok yang berada di bawah, tetapi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai