TUGAS KELOMPOK AKIDAH AKHLAK SIFAT MA’NAWIYAH
GURU PEMBIMBING : ASDIARTI FHITRY S.HI
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ADAM LUKMAN
INAYAH PUTRI M. IQBAL ADI PERWIRA KEYSA FIRNADIA PUTRI
RAHMAD HIDAYAT
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KAMPAR TANJUNG RAMBUTAN
2024
2
KATA PENGANTAR
Dengan segala rasa syukur, kami memulai dengan ungkapan puji kepada Allah Swt., yang telah memberikan berbagai nikmat, kesehatan, dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akidah Akhlak mengenai "SIFAT MA‟NAWIYAH" ini.
Shalawat dan salam kami persembahkan kepada Nabi besar, Muhammad saw., yang telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur'an dan sunnahnya, sebagai pedoman hidup bagi keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah 2 Kampar.
Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang besar kepada Ibu Asdiarti Fhitry S.Hi selaku guru pembimbing kami dalam mata pelajaran Akidah Akhlak, dan kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama kami menulis makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Tanjung Rambutan, 29 Agustus 2024
Kelompok 4
3 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
A. SIFAT WAJIB ALLAH... 4
1. Sifat Nafsiyah ... 4
2. Sifat Salbiyah ... 4
3. Sifat Ma'ani ... 4
4. Sifat Ma'nawiyah ... 5
B. SIFAT MA‟NAWIYAH ... 6
C. SIFAT – SIFAT MA‟NAWIYAH ... 7
KESIMPULAN ... 10
DAFTAR PUSTAKA ... 11
4 A. SIFAT WAJIB ALLAH
Sifat wajib bagi Allah Swt adalah sifat-sifat yang pasti (wajib) dimiliki oleh Allah Swt. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam dan seisinya.
Pada dasarnya, Allah memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas, karena Allah maha segalagalanya.
Dua puluh sifat sifat wajib bagi Allah Swt di atas jika dikelompokkan (kategori) menjadi 4, yaitu:
1. Sifat Nafsiyah
Sifat Nafsiyah adalah sifat yang menunjukkan zat itu sendiri bukan hal lainnya. Sifat Nafsiyah juga bisa didefinisikan sebagai haliyyah atau kondisi yang pasti ada pada suatu dzat selama dzat tersebut tidak 'ilati dengan suatu 'ilat. Sifat wajib Allah yang termasuk ke dalam sifat Nafsiyah hanyalah satu, yaitu sifat wujud.
2. Sifat Salbiyah
Sifat Salbiyah adalah sifat yang menafikan segala hal yang tidak layak bagi Allah ta'ala. Sifat wajib Allah yang masuk ke sifat Salbiyah sendiri mencakup 5 sifat, Yaitu Qidam, Baqa‟, Mukhalafatu lilhawadisi, Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah.
Sebenarnya sifat Salbiyah sendiri tidak hanya 5 sifat, sebab berbagai kekurangan tidak terbatas dan semuanya ternafikan dari Allah SWT. Namun 5 sifat tersebut merupakan pokok yang sudah dirumuskan oleh para ulama.
3. Sifat Ma'ani
Sifat Ma'ani adalah sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya. Seperti sifat Qudrah Allah yang secara otomatis menetapkan hukum Kaunuhu Qadiran ( keberadaan Allah SWT maha mampu/
kuasa). Sifat Ma'ani juga disebut sebagai sifat wujudiyyah, yaitu sifat yang memiliki wujud atau ada wujudnya, maksudnya adalah sifat tersebut tidak terlepas dari zat
5
Allah SWT. Dari sifat-sifat wajib Allah, yang termasuk dalam kategori Ma'ani adalah 7 (Tujuh) sifat, yaitu Qadrah, Iradah, 'Ilm, Hayat, Sam', Bashar dan Kalam.
4. Sifat Ma'nawiyah
Syifa Ma'nawiyah adalah sifat yang ada pada suatu yang disifati, yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat Ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Dari definisi di atas bisa kita simpulkan bahwa sifat Ma'nawiyah merupakan sebuah kondisi yang selalu menetap pada sifat Ma'ani itu sendiri. Sifat 'Ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa Kaunuhu ' Aliman ( keberadaannya sebagai zat yang berilmu/ mengetahui).
Sifat wajib Allah yang termasuk dalam kategori Ma'nawiyah ada 7 sebagaimana sifat Ma'ani yaitu: Kaunuhu Qadiran, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu 'Aliman, Kaunuhu Hayyan, Kaunuhu Sami'an, Kaunuhu Bashiran dan Kaunuhu Mutakalliman.
Untuk mempermudah memahaminya kami buatkan tabel khusus mengenai sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma'ani dan Ma'nawiyah. :
20 Sifat Wajib Allah terbagi menjadi 4 Kategori Nafsiyah Salbiyah Ma'ani Ma'nawiyah
Wujud Qidam Qadrah Kaunuhu Qadiran
Baqa' Iradah Kaunuhu Muridan
Mukhalafatul
Lilhawaditsi Ilm Kaunuhu 'Aliman
Qiyamuhu
Binafsihi Hayat Kaunuhu Hayyan
Wahdaniyah Sam' Kaunuhu Sami'an
Bashar Kaunuhu Bashiran
Kalam Kaunuhu
Mutakalliman
6 B. SIFAT MA’NAWIYAH
Sifat Ma‟nawi adalah sifat yang maujud lagi tetap pada Allah yang datang di karenakan adanya sifat Ma‟ani yang telah disebut. untuk lebih mudah dalam memahami pengertian tersebut mari kita perhatikan dua contoh berikut.
Zayid adalah seorang laki-laki yang memiliki ilmu pengetahuan, oleh karena adanya “ilmu pengetahuan” tersebut padanya maka zayid di hukumkan atau dengan kata lain dinamakan dengan orang “yang berilmu”. Contoh lainnya, jika zayid merupakan seorang presiden yang memiliki kuasa tuk mengatur bangsa dan negara, maka ketika itu secara otomatis zayid di kategorikan dengan orang “yang berkuasa”.
Sifat “Ilmu Pengetahuan” dan “Kuasa” yang ada pada dua contoh di atas dinamakan dengan sifat ma‟ani, sedangkan dua sifat lainnya yang dihukumkan ada pada zayid dengan sebab adanya sifat ma‟ani tersebut dinamakan sifat ma‟nawi, yakni sifat “yang berilmu”dan “yang berkuasa”.
Pada tulisan ini, kita akan membahas tentang tujuh sifat ma‟nawiyah, sifat yang masih berkesinambungan dengan sifat ma‟ânî. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Syekh Ahmad al-Marzuqi dalam nazam Aqîdatul-Awâm-nya yang berbunyi:
*
“Allah Berdiri Sendiri, Maha Kaya, Maha Esa, Maha Hidup, Maha Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Mengetahui atas segala sesuatu.”
*
“Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Berbicara, Allah mempunyai tujuh sifat yang tersusun.”
Sifat ma‟nawiyah yang tujuh ini adalah ketetapan dari tujuh sifat ma‟ânî, dengan arti, ketika Allah ﷻ wajib bersifat kodrat (kuasa) maka berarti Allah ﷻ
7
adalah Qâdiran (Dzat Maha Kuasa). Hal tersebut juga berlaku pada sifat- sifat ma‟nawiyah yang lainnya sebagai konsekuensi bersifatan dengan sifat- sifat ma‟ânî.
C. SIFAT – SIFAT MA’NAWIYAH 1. Qâdiran
Allah ﷻ wajib bersifat Qâdiran, yaitu Dzat yang Maha Kuasa. Sebab jika Allah ﷻ tidak bersifat Qâdiran, otomatis Allah akan bersifat kebalikannya, yaitu „âjizan (Dzat yang lemah), hal tersebut (bersifat „âjizan) jelas mustahil bagi Allah sebagaimana pembahasan yang telah lampau. Allah ﷻ Maha Kuasa untuk mengerjakan ataupun meninggalkan segala hal sesuai kehendaknya. Hal tersebut sebagaimana Allah jelaskan dalam Al-Qur‟an:
) [٢]: ٢٨٤)
“Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [02] :284) 2. Murîdan
Allah ﷻ wajib bersifat „Murîdan, yaitu Dzat yang Maha Berkehendak. Sebab jika Allah tidak bersifat Murîdan, otomatis Allah bersifat kebalikannya, yaitu mukrahan (terpaksa), hal tersebut jelas mustahil bagi Allah ﷻ.
Allah berfirman dalam Al-Qur‟an:
] ) ١١]: ١٠٧)
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (Hud [11]:107)
3. „Âliman
Allah wajib bersifat „Âliman, yaitu Dzat yang Maha Mengetahui. Sebab jika Allah tidak besifat „Âliman, otomatis Allah bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu jâhilan (bodoh), hal tersebut adalah mustahil bagi Allah yang Maha Sempurna
8
dari segala sifat kurang dan cacat. Allah mengetahui segala hal tanpa terkecuali, baik perkara wajib, jaiz ataupun mustahil. Semua itu Allah ketahui secara sempurna tanpa ada kesamaran.
Allah berfirman dalam Al-Qur‟an:
] ) ٢]: ٢٨٢)
“Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]:282) 4. Hayyan
Allah Wajib bersifat Hayyan, yaitu Dzat yang Maha Hidup. Sebab jika Allah tidak bersifat Hayyan, otomatis Allah bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu mayyitan (mati), dan hal tersebut adalah mustahil bagi Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur‟an:
] ) ٢]: ٢٥٥)
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya.”(Al-Baqarah [2]:255)
5. Bashîran
Allah wajib bersifat Bashîran, yaitu Dzat yang Maha Melihat. Sebab jika Allah tidak bersifat Bashîran, otomatis Allah bersifat dengan sifat kebalikannya, yaitu a‟mâ (buta), buta adalah sifat kurang yang jelas mustahil bagi Allah.
Allah berfirman dalam surah al-Isra‟ ayat 1:
] ) ١٧]: ١)
“Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Al-Isrā‟ [17]: 1)
9 6. Samî‟an
Allah wajib bersifat Samî‟an, yaitu dzat yang Maha Mendengar. Sebab jika Allah tidak bersifat Samî‟an, otomatis Allah bersifat dengan sifat kebalikannya, yaitu asham (tuli), tuli adalah sifat cacat yang jelas mustahil bagi Allahﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
] ) ٤]: ١٣٤)
“Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(An-Nisā‟ [4]: 134) 7. Mutakalliman
Allah wajib bersifat Mutakalliman, yaitu Dzat yang Maha Berbicara. Sebab jika Allah tidak bersifatan dengan sifat Mutakalliman, otomatis Allah bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu abkam (bisu), dan bisu adalah sifat yang jelas mustahil bagi Allah .ﷻ
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur‟an surah an-Nisa‟ ayat 164:
] ) ٤]: ١٦٤)
“Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung).” (An-Nisā‟ [4]:
164)
Sekian sekelumit pembahasan tentang tujuh sifat Ma‟nawiyah. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi sahabat #SerialAkidahAwam! Sekalian, Amiin. Wallahu A‟lam bis-Shawâb.
10
KESIMPULAN
1. Sifat wajib bagi Allah Swt adalah sifat-sifat yang pasti (wajib) dimiliki oleh Allah Swt. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam dan seisinya.
2. Dua puluh sifat sifat wajib bagi Allah Swt di atas jika dikelompokkan (kategori) menjadi 4, yaitu: Sifat Nafsiyah, Sifat Salbiyah, Sifat Ma'ani dan Sifat Ma'nawiyah.
3. Syifa Ma'nawiyah adalah sifat yang ada pada suatu yang disifati, yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat Ma'nawiyah merupakan hukum tersebut.
4. Sifat – sifat ma‟nawiyah terdiri dari Qâdiran, Murîdan, Âliman, Hayyan, Bashîran, Samî‟an dan Mutakalliman.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://alqolam.web.id/sifat-manawiyah-bagi-allah/
https://islam.bangkitmedia.com/673-aqidah-arti-sifat-nafsiyah-salbiyah-maani-dan- manawiyah/
https://www.scribd.com/document/533882525/Sifat-Ma-ani-allah
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-sifat-maani-yang-sesuai-dengan- kesempurnaan-allah-swt-1wqbsXMJXYm