• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN KELAX A

N/A
N/A
M. Farhan Munif

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS KIMIA LINGKUNGAN KELAX A"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

(Dosen pengampu: Drs. Edward.Hs,Ms) Nama : M. Farhan Munif

NIM : 2007125625

Kelas : Teknik Lingkungan/A 1. BAKU MUTU AIR MINUM Standar kualitas air didasarkan atas :

- Kesehatan : logam dan logam berat, anorganik (nitrit), zat organik - Estetika : bau, rasa, warna

- Toksisitas : efek racun

- Polusi : mencegah teremisinya pencemar ke lingkungan - Ekonomi : kerugian-kerugian ekonomi

Standar air minum di indonesia diterapkan untuk sumber air minum (air baku) dan air minum sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia:

- Standar sumber air minum (air baku) : PP 82/2001 - Standar air minum : Keputusan Menkes No. 492/2010

Beberapa standar baku mutu air minum yang layak minum baik dari segi fisika, kimia, dan biologi diantara lain yaitu:

Persyaratan Fisika a. Kekeruhan

Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air layak minum menurut PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh partikel - partikel yang tersuspensi di dalam air yang menyebabkan air terlihat keruh, kotor, bahkan berlumpur.

b. Tidak berbau dan rasanya tawar

Bau dan rasa air merupakan dua hal yang mempengaruhi kualitas air. Bau dan rasa dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan pengecap. Bau busuk merupakan sebuah indikasi bahwa telah atau sedang terjadi proses pembusukan (dekomposisi) bahan-bahan organik oleh mikroorganisme di dalam air.

c. Jumlah padatan terapung

Air yang baik dan layak untuk diminum tidak mengandung padatan terapung dalam jumlah yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan (1000 mg/L).

(2)

d. Temperatur

Air yang baik mempunyai temperatur normal, 8º dari suhu kamar (27ºC). Suhu air yang melebihi batas normal menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar.

e. Warna

Air yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. PERMENKES RI Nomor 907 Tahun 2002 menyatakan bahwa batas maksimal warna air yang layak minum adalah 15 skala TCU.

Persyaratan kimia

a. Derajat keasaman (pH)

Air yang baik adalah air yang bersifat netral (pH = 7). Air dengan pH kurang dari 7 dikatakan air bersifat asam, sedangkan air dengan pH di atas 7 bersifat basa. Menurut PERMENKES RI Nomor 907 Tahun 2002, batas pH minimum dan maksimum air layak minum berkisar 6,5-8,5. Khusus untuk air hujan, pH minimumnya adalah 5,5.

Tinggi rendahnya pH air dapat mempengaruhi rasa air. Maksudnya, air dengan pH kurang dari 7 akan terasa asam di lidah dan terasa pahit apabila pH melebihi 7.

b. Kandungan bahan kimia organik

Dalam jumlah tertentu, tubuh membutuhkan air yang mengandung bahan kimia organik. Namun, apabila jumlah bahan kimia organik yang terkandung melebihi batas dapat menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi karena bahan kimia organik yang melebihi batas ambang dapat terurai jadi racun berbahaya. Bahan kimia organik tersebut antara lain NH4, H2S, SO4 2- , dan NO3.

c. Kandungan bahan kimia anorganik

Bahan - bahan kimia yang termasuk bahan kimia anorganik antara lain garam dan ion- ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).

d. Kesadahan

Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010, derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter

Persyaratan Biologi

a. Tidak mengandung organisme patogen

Beberapa mikroorganisme patogen yang terdapat pada air berasal dari golongan bakteri, protozoa, dan virus penyebab penyakit.

- Bakteri Salmonella typhi, Sighella dysentia, Salmonella paratyphi, dan Leptospira.

- Golongan protozoa seperti Entoniseba histolyca dan Amebic dysentry.

(3)

- Virus Infectus hepatitis merupakan penyebab hepatitis.

b. Tidak mengandung mikroorganisme nonpatogen

Mikroorganisme nonpatogen merupakan jenis mikroorganisme yang tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun, dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak, lender, dan kerak pada pipa. Beberapa mikroorganisme nonpatogen yang berada di dalam air sebagai berikut:

- Beberapa jenis bakteri, antara lain Actinomycetes (Moldlikose bacteria), Bakteri coli (Coliform bacteria), Fecal streptococci, dan Bakteri Besi (Iron Bacteria).

- Sejenis ganggang atau Algae yang hidup di air kotor menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada air.

- Cacing yang hidup bebas di dalam air (free living)

Berikut daftar persyaratan kualitas air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 492/MENKES/PER/IV/2010

1. PARAMETER WAJIB

No Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum yang

diperbolehkan 1 Parameter yang berhubungan langsung

dengan kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi

E.Coli Jumlah per

100 ml sampel Total Bakteri Koliform Jumlah per

100 ml sampel b. Kimia an-organik

Arsen mg/l 0,01

Fluorida mg/ l 1,5

(4)

Total Kromium mg/ l 0,05

Kadmium mg/ l 0,003

Nitrit, Sebagai NOT mg/ 1 3

Nitrat, Sebagai N03 mg/ I 50

Sianida mg/ I 0,07

Selenium mg/ 1 0,01

2 Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan

a. Parameter Fisik

Bau Tidak berbau

Warna TCU 15

Total zat padat terlarut (TDS) mg/ I 500

Kekeruhan NTU 5

Rasa Tidak berasa

Suhu 0C suhu udara ± 3

b. Parameter Kimiawi

Aluminium mg/ I

Besi mg/ I 0,3

Kesadahan mg/ I 500

Khlorida mg/ I 250

Mangan mg/ I

pH 6,5-8,5

(5)

Seng mg/ I 3

Sulfat mg/ I 250

Tembaga mg/ I 2

Amonia mg/ I 1,5

2. PARAMETER TAMBAHAN

No Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum yang

diperbolehkan 1. KIMIAWI

a. Bahan Anorganik

Air Raksa mg/ I 0,001

Antimon mg/ I 0,02

Barium mg/ I 0,7

Boron mg/ I 0,5

Molybdenum mg/ I 0,07

Nikel mg/ I 0,07

Sodium mg/ I 200

Timbal mg/ I 0,01

Uranium mg/ I 0,015

b. Bahan Organik

Zat Organik KMn04 mg I 10

Deterjen mg/ I 0,05

(6)

Chlorinated alkanes

Carbon tetrachloride mg/ I 0,004

Dichloromethane mg/ I 0,02

1 , 2 -Dichloroethane mg/ I 0,05

Chlorinated ethenes

1 , 2 -Dichloroethene mg/ I 0,05

Trichloroethene mg/ I 0,02

Tetrachloroethene mg/ I O , 04

Aromatic hydrocarbons

Benzene mg/ I 0,01

Toluene mg/ I 0,7

Xylenes mg/ I 0,5

Ethylbenzene mg/ I 0,3

Styrene mg/ I 0,02

Chlorinated benzenes

1,2-Dichlorobenzene 1,2-DCB mg/ I 1

1 ,4-Dichlorobenzene 1 ,4-DCB mg/ I 0,3

Lain-lain

Di 2-ethylhexyl phthalate mg/ I 0,008

Acıylamide mg/ I 0,0005

Epichlorohydrin mg/ I 0,0004

Hexachlorobutadiene mg/ I 0,0006

(7)

No Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Ethylenediaminetetraacetic acid EDTA mg/ I 0,6

Nitrilotriacetic acid (NTA) mg/ I 0,2

c. Pestisida

Alachlor mg/ I 0,02

Aldicarb mg/ 1 0,01

Aldrin dan dieldrin mg/ I 0,00003

Atrazine mg/ 1 0,002

Carbofuran mg/ I 0,007

Chlordane mg/ I 0,0002

Chlorotoluron mg/ I 0,03

DDT mg/ I 0,001

1 ,2- Dibromo-3-chloropropane DBCP mg/ 1 0,001

2,4 Dichlorophenoxyacetic acid mg/ I 0,03

1 ,2 -Dichloropropane mg/ 1 0,04

Isoproturon mg/ I 0,009

Lindane 0,002

MCPA mg/ I 0,002

Methoxychlor mg/ I 0,02

Metolachlor mg/ 1 0,01

Molinate mg/ I 0,006

Pendimethalin mg/ 1 0,02

Pentachlorophenol (PCP) mg/ I 0,009

Permethrin mg/ I 0,3

(8)

Simazine mg/ I 0,002

Trifluralin mg/ I 0,02

Chlorophenoxy herbicides selain 2,4-D dan

MCPA

2,4-DB mg/ 1 0,090

Dichlorprop mg/ I 0,10

Fenoprop mg/ 1 0,009

Mecoprop mg/ I 0,001

2,4,5-Trichlorophenoxyacetic acid mg/ I 0,009

d. Desinfektan dan Hasil Sampingannya Desinfektan

Chlorine mg/ I 5

Hasil sampingan

Bromate mg/ I 0,01

Chlorate mg/ I 0,7

Chlorite mg/ I 0,7

Chlorophenols

2,4,6-Trichlorophenol mg/ 1 0,2

Bromoform mg/ I 0,1

Dibromochloromethane DBCM mg/ I 0,1

Bromodichloromethane (BDCM) mg/ I 0,06

Chloroform mg/ I 0,3

(9)

Chlorinated acetic acids

Dichloroacetic acid mg/l 0,05

Trichloroacetic acid mg/l 0,02

Chloral hydrate

Halogenated acetonitrilies

Dichloroacetonitrile mg/l 0,02

Dibromoacetonitrile mg/l 0,07

Cyanogen chloride sebagai CN mg/l 0,07

2. RADIOAKTIFITAS

Gross alpha activity Bq/l 0,1

Gross beta activity Bq/l 1

2. BAKU MUTU AIR LIMBAH

Air limbah adalah air bekas atau sisa yang tidak terpakai yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan air bersih. Dalam air limbah ini sendiri, terdapat 2 jenis air limbah yaitu air limbah domestik dan air limbah industri. Guna mengetahui lebih luas tentang air limbah, perlu diketahui secara detail mengenai kandungan yang ada dalam air limbah serta karakteristiknya. Karakteristik air limbah dibedakan menjadi tiga bagian besar, yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi.

1. Persyaratan fisika a. Padatan total

Bahan padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan padaf terapung serta senyawa-senyawa yang terlarut dalam ur (zat padat yang lolos filter kertas) dan bahan tersuspensi (zat yang tidak lolos saringan filter).

b. Bau

Limbah cair industri berpotensi mengandung senyawa berbau ataupun senyawa yang potensial menghasilkan bau selama proses pengolahan limbah cair.

(10)

c. Temperatur

Suhu air limbah dipengaruhi oleh kondisi udara sekitarnya, air panas yang dibuang dari sisa pendingin mesin pada industri ataupun dari rumah tangga. Suhu air limbah biasanya berkisar pada 13-24 0C.

d. Kepadatan

Kepadatan limbah cair didefinisikan sebagai massa per volume.

e. Warna

Karakteristik yang sangat mencolok pada air limbah adalah berwarna yang umumnya disebabkan oleh zat organic dan algae.

f. Kekeruhan

Kekeruhan pada dasarnya disebabkan oleh adanya koloid, zat organik, jasad renik, lumpur, tanah liat dan benda terapung yang tidak mengendap dengan segera.

2. Persyaratan kimia a. Zat organik

Air limbah mengandung lebih kurang 75% susspmded solid (SS) dari padatan yang dapat disaring dalam bentuk zat organik. Beberapa bentuk senyawa organik dalam limbah antara lain.

1. Protein

2. Minyak dan lemak 3. Karbohidrat 4. Pestisida

5. Deterjen atau surfaktan b. Zat anorganik

1. pH

pH yang baik untuk air limbah adzlahnetral (pH 7).

2. Alkalinitas

Alkalinitas atau kebasaan air limbah disebabkan oleh adanya hidroksida, karbonat dan bikarbonat seperti kalsium, magnesium dan natrium atau kalium.

3. Logam

Logam seperti Nikel (Ni), Mg, Fe meskipun dalam konsentrasi yang rendah dibutuhkan oleh mikroorganisme tetapi dengan kadar yang berlebih dapat membahayakan kehidupan mikroorganisme.

(11)

4. Gas

Gas yang sering muncul dalam air limbah yang tidak diolah antara lain : Nitrogen, CO, H2S, NH3 dan CHn Gas-gas ini berasal dari hasil dekomposisi zat organik dalam air limbah.

c. COD

COD adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui zat organik dan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi materi organik dengan oksidasi secara kimia. Nilai COD dalam air limbah biasanya lebih tinggi daripada nilai BOD karena lebih banyak senyawa kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dibandingkan oksidasi biologi. Semakin tinggi nilai COD dalam air limbah mengindikasikan bahwa derajat pencemaran pada suatu perairan makin tinggi pula.

d. BOD

BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan oleh populasi mikroorganisme yang berada dalam kondisi aerob untuk menstabilkan materi organik.

Semakin besar angka BOD menunjukkan bahwa derajat pengotoran air limbah semakin besar.

3. Persyaratan biologi a. Bakteri

Bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal dan biasanya tidak berwarna.

b. Jamur

Jamur dapat memecah materi organik, tidak melakukan fotosintesis, tumbuh pada daerah lembab dengan pH rendah

c. Alga

Alga dapat memberikan gangguan pada air, seperti timbulnya bau dan rasa yang tidak kita inginkan.

(12)

Berikut daftar baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang baku mutu air limbah domestik.

No. Parameter Satuan Standar Baku Mutu

(kadar maksimum)

1. pH - 6-9

2. BOD mg/l 30

3. COD mg/l 100

4. TSS mg/l 30

5. Minyak & lemak mg/l 5

6. Amoniak mg/l 10

7. Total Coliform jumlah/100ml 3000

8. Debit l/orang/hari 100

Rentang nilai konsentrasi yang khas untuk standar baku mutu air limbah industri menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

No. Jenis Limbah Industri

pH BOD COD TSS Minyak

& lemak

Amoniak

1. Penyamakan kulit 6-9 50 110 2600 5 5

2. Minyak sawit 6-9 100 350 250 25

3. Karet 6-9 100 250 100 15

4. Tapioka 6-9 150 300 100

5. Mosodium glutamat

6-9 80 150 100

6. Inosin monofosfat 6-9 80 150 100

(13)

7. Kayu lapis 6-9 75 125 50 4

8. Pengolahan susu 6-9 40 100 50 10

9. Minuman ringan 6-9 50 30 6

10. Industri sabun, deterjen, dan minyak nabati

6-9 75 180 60 15

11. Pengolahan buah dan sayuran

6-9 75 150 100

12. Pengolahan hasil perikanan

6-9 100 200 100 15 5

13. Pengolahan rumput laut

6-9 100 250 10 5

14. Pengolahan kelapa 6-9 75 150 100 15

15. Pengolahan daging 6-9 125 250 100 10 10

16. Pengolahan kedelai 6-9 150 300 100

17. Peternakan sapi 6-9 100 200 100 25

18. Minyak goreng 6-9 75 150 60 5

19. Industri gula 6-9 100 250 100 5

20. Industri rokok 6-9 150 300 100 5 3

21. Industri elektronika 6-9 50 110 60 10 10

22. Pengolahan kopi 6-9 90 200 150

23. Industri

pertrokimia hulu

6-9 100 200 150 15

24. Industri rayon 6-9 60 150 100

25. Industri PTA 6-9 150 300 100 15

26. Industri PET 6-9 75 150 100 10

27. Pulp dan kertas 6-9 75-100 100- 350

45-100

(14)

3. BAKU MUTU AIR BERSIH

Air bersih digunakan untuk pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air bersih dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, kimia,dan biologis. Syarat-syarat tersebut berdasarkan permenkes No. 32 Tahun 2017 tentang persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai sebagi berikut:

1. Persyaratan fisika a. Bau

Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Air yang berbau tidak akan disukai oleh masyarakat.

b. Rasa

Air ang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan.

c. Warna

Air sebaiknya tidak berwarna dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna.

d. Suhu

28. Industri farmasi 6-9 100 300 100

29. Industri pestisida 6-9 30 100 25 1

30. Industri pupuk 6-10 3 1.5 0.3 0.75

31. Industri tekstil 6-9 60 150 50 3 8

32. Kegiatan perhotelan

6-9 28 50 50 10 10

33. Pelayanan kesehatan

6-9 50 80 30 10 10

34. Rumah

pemotongan hewan

6-9 100 200 100 15 25

(15)

suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25o ± 3oC.

e. Jumlah zat padat terlarut

Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat oorganik, garam anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka keadaan akan naik pula.

f. Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Batas maksimal kekeruhan untuk air bersih adalah dengan kadar maksimum 25 NTU.

2. Persyaratan kimia

Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimai lainnya yang melebihi ambang batas berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia, contohnya antara lain sebagai berikut :

a. Besi (Fe)

Kadar besi (Fe) yang melebihi ambang batas (1,0 mg/l) menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru dan menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.

b. pH

pH yang dianjurkan untuk air bersih Permenkes No.32 Tahun 2017 adalah 6,5 – 8,5.

c. Tembaga (Cu)

Tembaga (Cu) sebenarnya diperlukan pada perkembangan tubuh manusia. Tetapi untuk dosis tinggi dapat menyebabkan gejala.

d. Klorida

Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl), dalam jumlah yang banyak klor (Cl) akan menimbulkan rasa asin, korosi pada pipa sistem penyediaan air panas. Kadar maksimum klorida yang diperbolehkan dalam air bersih adalah 600 mg/l.

e. Seng (Zn)

Seng (Zn) dapat menimbulkan warna air menjadi opalascent dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir. Kadar maksimum seng (Zn) yang diperbolehkan di dalam air bersih adalah 15 mg/l.

f. Mangan (Mn)

Mangan (Mn) merupakan metal kelabu-kemerahan keracunan seringkali bersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam.

3. Persyaratan biologi

(16)

a. Syarat mikrobiologis

Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari haruslah bebas dari bakteri patogen.

Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri golongan patogen, namun bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen.

b. Syarat bakteriologis

Air bersih tidak boleh mengandung bakteri-baktrei penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri- bakteri coli yang telah melebihi batas tertentu yaitu 1 coliper 100 ml air.

Berikut daftar persyaratan kualitas air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017.

Tabel 1. Parameter fisik dalam standar baku mutu air bersih

No. Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu

(kadar maksimum)

1. Kekeruhan NTU 25

2. Warna TCU 50

3. Zat padat terlarut (Total Dissolved Solid)

mg/l 1000

4. Suhu oC suhu udara ± 3

5. Rasa tidak berasa

6. Bau tidak berbau

Tabel 2. Parameter Biologi dalam standar baku mutu air bersih

No. Parameter

Wajib

Unit Standar Baku Mutu (kadar maksimum)

1. Total coliform CFU/100ml 50

2. E. coli CFU/100ml 0

(17)

Tabel 3. Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi

No. Parameter Unit Standar Baku Mutu

(kadar maksimum) Wajib

1. pH mg/l 6,5 - 8,5

2. Besi mg/l 1

3. Fluorida mg/l 1,5

4. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500

5. Mangan mg/l 0,5

6. Nitrat, sebagai N mg/l 10

7. Nitrit, sebagai N mg/l 1

8. Sianida mg/l 0,1

9. Deterjen mg/l 0,05

10. Pestisida total mg/l 0,1

Tambahan

1. Air raksa mg/l 0,001

2. Arsen mg/l 0,05

3. Kadmium mg/l 0,005

4. Kromium (valensi 6) mg/l 0,05

5. Selenium mg/l 0,01

6. Seng mg/l 15

7. Sulfat mg/l 400

8. Timbal mg/l 0,05

(18)

No. Parameter Unit Standar Baku Mutu (kadar maksimum)

9. Benzene mg/l 0,01

10. Zat organik (KMNO4) mg/l 10

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No/214/KPTS/1991 mengenai Baku Mutu Air Golongan B, karena batas maksimum yang masih diperbolehkan untuk

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kadar logam As, Cd, Hg dalam sampel air sungai melebihi kadar maksimal yang diperbolehkan menurut Peraturan Pemerintah no 82

Kesimpulan: Pada sampel air tangki kapal tarik terdeteksi adanya cemaran logam timbal (Pb) yang melebihi batas kadar yang diperbolehkan dalam PERMENKES

Contohnya adalah kadar lumpur yang melebihi batas maksimal (5%), kesalahan pengambilan data pada analisis specific gravity dan penyerapan air pada

Kadar fosfat yang diperbolehkan untuk air minum adalah 0,2 mg/L, sedangkan semua sampel airtanah yang terdapat di daerah penelitian telah melebihi ambang batas maksimum

Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari

Saat didapatkan kondisi nutrisi pada penampungan melebihi batas maksimal kepekatan maka, mikrokontroler akan mengaktifkan pompa dari kantong air murni untuk

5.2.1 Nama Domain terdiri dari minimal 3 karakter dan maksimal 63 karakter; Pendaftaran Nama Domain kurang dari batas minimum jumlah karakter diperbolehkan dengan