• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 03 : LAPORAN PERENCANAAN MANAJEMEN ORGANISASI, K3, DAN PEMELIHARAAN

N/A
N/A
Antonius Adi

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS 03 : LAPORAN PERENCANAAN MANAJEMEN ORGANISASI, K3, DAN PEMELIHARAAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

STUDI PUSTAKA

Teori Organisasi/Perusahaan

Padahal, profil perusahaan merupakan gambaran umum operasional suatu perusahaan yang berisi informasi penting tentang perusahaan yang ingin ditunjukkan kepada calon konsumen atau investor. Dengan tampilan dan isi company profile yang menarik diharapkan dapat membuat calon konsumen terkesan.

Struktur Organisasi

Bagian ini umumnya terdapat pada situs resmi suatu perusahaan. Isi profil perusahaan biasanya memberikan informasi tentang sejarah berdirinya perusahaan, produk yang dihasilkan, dan posisinya di pasar. Meski hanya gambaran singkat, namun profil perusahaan merupakan salah satu cara untuk mempengaruhi khalayak, calon investor, dan pelanggan yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri. Di sisi lain, proses pengelolaan SDM ini juga memungkinkan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas, sehingga membantu perusahaan menjadi lebih kompetitif di tengah persaingan bisnis yang semakin meningkat.5 Ada beberapa tujuan utama mengapa Manajemen Sumber Daya Manusia dilakukan di suatu perusahaan. .. a) Membantu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem manajemen lingkungan kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan, yang mencakup struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan hasil, peninjauan dan pemeliharaan kebijakan lingkungan kerja dalam rangka pengendalian risiko sehubungan dengan aktivitas kerja untuk menciptakan tempat kerja yang aman (PERMENAKER NO: PER.05/MEN/1996).

Dikatakan bahwa sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengelolaan risiko yang terkait dengan aktivitas kerja untuk mencapai tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Menurut Cecep Dani Sucipto, keuntungan penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja bagi industri adalah: Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja juga perlu terus-menerus ditinjau dan ditingkatkan dalam penerapannya agar mampu berperan dan berfungsi dengan baik.

Pernyataan komitmen dan penetapan kebijakan untuk menerapkan sistem manajemen K3 di perusahaan harus dilakukan oleh manajemen puncak. Tinjauan juga dapat dilakukan dengan meninjau pelaksanaan apakah perusahaan belum memiliki dokumen, namun telah menerapkan sebagian atau seluruh persyaratan standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau belum. Sertifikasi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilakukan di beberapa lembaga seperti Sucofindo yang melakukan sertifikasi terhadap Permenaker 05/Men/1996.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan aktivitas kerja untuk menciptakan aktivitas kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Gambar 1 Struktur Organisasi
Gambar 1 Struktur Organisasi

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran atau yang sering disebut manajemen pemasaran merupakan suatu bentuk manajemen yang diperlukan oleh semua perusahaan. Manajemen pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau organisasi karena suatu perusahaan dengan manajemen pemasaran dapat mencapai target pasar yang diinginkan dan mendapatkan konsumen yang lebih banyak.

Manajemen Distribusi

Kelengkapan perangkat yang dibutuhkan dalam proses pendistribusian tentunya akan menunjang upaya pendistribusian dengan lebih maksimal. Tingkat kehilangan penjualan: Saat menerapkan proses distribusi untuk strategi manajemen distribusi, penting untuk memperhatikan frekuensi atau tingkat kehilangan penjualan.

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

Dalam penerapan SMK3 perlu dilakukan beberapa tahapan agar SMK3 efektif, karena SMK3 mempunyai beberapa persyaratan khusus yang harus ditempatkan di perusahaan. Ada dua langkah penting dalam penerapan SMK3, yaitu tahap persiapan dan tahap pengembangan dan penerapan. Sistem manajemen H3 tidak hanya menjadi urusan departemen H3 saja, namun harus diterapkan oleh seluruh karyawan perusahaan.

Dalam penerapan SMK3 hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan jasa konsultan, namun dengan pertimbangan memilih konsultan yang baik dan mempunyai banyak pengalaman sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat pada saat proses penerapan SMK3, selain itu dalam memilih penasihat Anda harus memiliki cukup waktu. Jika tidak menggunakan jasa konsultasi, pelaksanaan SMK3 dapat dilaksanakan oleh tenaga yang mampu mengorganisir dan mengelola masyarakat. Tugas anggota kelompok kerja adalah menjadi agen perubahan dan fasilitator di unit kerjanya. Merekalah yang akan menjadi pihak pertama yang menerapkan sistem manajemen K3 ini di setiap unit kerja, termasuk mengubah cara dan kebiasaan lama yang tidak mendukung peran tersebut. dari sistem manajemen K3 ini.

Penerapan SMK3 tentu membutuhkan biaya, namun jika memiliki perencanaan dan pengelolaan yang baik maka sumber daya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan jika harus mengeluarkan biaya untuk jasa konsultasi. Untuk menjamin kelancaran penerapan SMK3, diperlukan kegiatan sosialisasi kepada seluruh pegawai di perusahaan. Kegiatan pengembangan sistem manajemen K3 meliputi dokumentasi, pembagian kelompok, pembuatan peta perairan, penulisan manual sistem manajemen K3, prosedur dan instruksi kerja.

Kebijakan Q3 bersifat dinamis dan selalu direvisi untuk meningkatkan kinerja Q3. Ketika menetapkan kebijakan K3 dan memastikan keterlibatan dalam penerapan SMK3, pengelola tempat kerja harus menetapkan kebijakan K3 dan menunjukkan komitmennya terhadap K3 dengan membentuk organisasi K3, yang menyediakan anggaran, menyediakan staf di bidang K3, mengkoordinasikan perencanaan K3, melaksanakan peninjauan kerja, melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan K3.

PERENCANAAN ORGANISASI DAN K3

  • Profil Perusahaan
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Logo Perusahaan
  • Struktur Organisasi
  • Tugas dan Wewenang
  • Jumlah dan Jam Tenaga Kerja
  • Sistem Upah Tenaga Kerja

Biasanya, sebuah perusahaan memiliki satu direktur utama, tiga wakil direktur utama, dan enam direktur, tergantung kebutuhan perusahaan. Jumlah dan jam kerja staf Direktur: 1 Komisaris: 1 Chief Executive Officer: 1 Chief Financial Officer: 1 Direktur: 1 Direktur Personalia: 1 Manajer Pemasaran: 1 Manajer Produksi: 1 Manajer Pabrik: 1 Manajer Gudang: 1 Manajer Personalia: 1 Personal Marketing Personil : 1 orang Manajer Pemasaran : 1 orang Kepala Produksi : 4 orang Operator produksi : 16 orang Pengendalian mutu : 12 orang Pemeliharaan : 6 orang. Yang dimaksud Flippo dengan upah adalah harga jasa yang diberikan seseorang kepada orang lain.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa upah merupakan kompensasi atas jasa yang diberikan pekerja dalam pekerjaannya. Sistem pengupahan adalah kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi (pembayaran atau gaji) yang diterima pekerja. Terdapat berbagai teori dan sistem penggajian dalam dunia kerja, termasuk sistem penggajian yang berdasarkan.

Sesuai dengan namanya, besaran sistem pengupahan ini ditentukan berdasarkan lama kerja karyawan, seperti jam, hari, minggu, bulan. Sistem pembayaran bonus merupakan suatu sistem yang diterapkan pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat pegawai berhasil mencapai target yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, atau pada saat pegawai menerima prestasi kerja pada saat penilaian kinerja akhir tahun.

Gambar 2 Logo Perusahaan
Gambar 2 Logo Perusahaan

SISTEM PEMASARAN

  • Strategi Pemasaran
  • Data Calon Pemasok
  • Perencanaan Distribusi
  • Customer Relationship Management (CRM)

Langkah pertama untuk menghilangkan atau mengendalikan bahaya adalah dengan mengenali keberadaan bahaya di tempat kerja (Tarwaka, 2008). Identifikasi bahaya merupakan tahap awal implementasi HIRARC. Identifikasi bahaya menurut Soehatman Ramli (2009) adalah suatu teknik komprehensif untuk menentukan potensi bahaya suatu material, alat atau sistem. Sedangkan identifikasi bahaya menurut Tarwaka (2008) adalah suatu proses yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh situasi atau peristiwa yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (OAD) yang mungkin terjadi di tempat kerja. Bahaya di luar lingkungan kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja.

Prasarana, perlengkapan dan material di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin merupakan proses yang paling penting karena dari proses inilah seluruh risiko yang ada atau mungkin terjadi pada suatu proyek harus diidentifikasi. Jika data historis tidak mencukupi, teknik identifikasi risiko lain dapat digunakan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di bagian lain bab ini.

Setelah proses identifikasi seluruh risiko yang mungkin terjadi pada suatu proyek dilakukan, maka diperlukan tindakan lanjutan untuk menganalisis risiko-risiko tersebut. Jika data historis tidak mencukupi, teknik identifikasi risiko lain dapat digunakan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di bagian lain.

Tabel 1 Data Calon Pemasok
Tabel 1 Data Calon Pemasok

SMK3 DAN PEMELIHARAAN

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

  • Kebijakan SMK3
  • Identifikasi Bahaya
  • Mitigasi Risiko

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disebut SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen komprehensif perusahaan dalam rangka pengelolaan risiko yang berkaitan dengan aktivitas kerja guna menciptakan tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 26 Tahun 2014) Sistem manajemen K3 merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi, yang digunakan untuk pengembangan dan penerapan kebijakan K3 dan manajemen risiko K3. Dengan mengaktifkan sistem manajemen secara efektif dan efisien, manfaat penerapan SMK3 di perusahaan sebenarnya merupakan manfaat yang dirasakan perusahaan secara tidak langsung. Identifikasi bahaya dilakukan pada berbagai aspek perusahaan, mulai dari aktivitas pekerja, kondisi lingkungan kerja, serta peralatan dan mesin di lingkungan kerja.

Perubahan Sistem Manajemen K3, termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap operasional, proses dan aktivitas kerja. Dokumentasi identifikasi bahaya dapat menggunakan contoh sederhana dari tautan berikut: Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko. Al Bahar dan Crandall (1990) menyatakan bahwa yang diperlukan adalah menentukan signifikansi atau dampak risiko-risiko tersebut, melalui analisis probabilitas, sebelum risiko-risiko tersebut dibawa ke tahap respons manajemen.

Langkah pertama dalam implementasi fase ini adalah mengumpulkan data yang relevan dengan risiko yang akan dianalisis. Melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pekerja secara berkala, menciptakan suasana kerja yang baru agar pekerja tidak cepat mengalami kelelahan.

Sistem Pemeliharaan

  • Preventive Maintenance

39 sistem atau alarm system) yang efektif dalam suatu perusahaan dimana berbagai risiko yang mungkin terjadi dan dampaknya diidentifikasi, diukur dan pada akhirnya diminimalkan semaksimal mungkin (risiko yang dapat dikelola). Pengertian risiko menurut Hanafi (2006) adalah besar kecilnya penyimpangan antara return yang diharapkan (ER) dengan return sebenarnya. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko atau kerugian terhadap aset, hutang, dan personel perusahaan.

Menurut Al Bahar dan Crandall (1990), analisis risiko didefinisikan sebagai suatu proses yang menggabungkan ketidakpastian dalam bentuk kuantitatif, dengan menggunakan teori probabilitas, untuk memperkirakan potensi dampak suatu risiko. Data ini dapat diperoleh dari catatan sejarah perusahaan atau pengalaman proyek masa lalu. Proses penilaian dampak suatu risiko dilakukan dengan menggabungkan probabilitas (sebagai bentuk kuantitatif dari faktor ketidakpastian) dan dampak atau akibat dari terjadinya suatu risiko.

Dengan adanya perawatan preventif diharapkan seluruh mesin yang ada dapat menjamin kelancaran proses kerja sehingga tidak ada yang mengganggu proses kerja sehingga tidak ada yang menghalangi proses produksi dan dapat selalu dalam kondisi optimal.

Gambar

Gambar 1 Struktur Organisasi
Gambar 3 Struktur Organisasi
Gambar 2 Logo Perusahaan
Tabel 1 Data Calon Pemasok

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dari pengamatan dapat diketahui bahwa tingkat dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada metoda pekerjaan pengecoran

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SMK3 UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus: PT INDUSTRI KAPAL INDONESIA PT IKI Persero.. Meningkatkan Keselamatan dan