MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA TUGAS 7
Kelompok 6
Muhammad Faisal Septiawan (J0412241011) Amanda Nasywa Nabillah (J0412241024) Siti Nurrusyifa (J0412241061) Aisyah Agis Ismiranda (J0412241070) Aurelia Zahra Ramadhani (J0412241075)
Dosen :
Wina Yulianti, S.Si., M.Si.
Asisten : Arini Septianti, S.Si.
Isykariema Putri Tiyagita, S.Tr.Si.
IPB UNIVERISTY BOGOR
2025
Radioactive Source
Semua bahan radioaktif, ketika tidak digunakan, wajib disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan keselamatan khusus. Tempat penyimpanan harus dirancang untuk mencegah paparan radiasi kepada orang-orang di sekitarnya, serta untuk melindungi bahan tersebut dari kerusakan akibat kebakaran atau gangguan fisik lainnya. Selain itu, lokasi penyimpanan harus dipilih sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu area kerja yang sering digunakan oleh praktikan, dan tidak berada di area yang memiliki risiko tinggi seperti ruang yang juga menyimpan bahan mudah terbakar atau kimia berbahaya.
1. Kondisi Penyimpanan a. Pintu dan Keamanan Fisik
Bahan radioaktif harus disimpan dalam lemari logam yang dilengkapi dengan kunci. Lemari tersebut harus dipasang dengan kuat pada struktur bangunan atau furnitur yang tetap agar tidak mudah dipindahkan atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Ketahanan Api
Lemari penyimpanan harus terbuat dari baja, sehingga mampu menahan kebakaran yang sangat hebat cukup kuat untuk mencegah kebakaran yang mampu meruntuhkan bangunan agar isinya tetap aman.
c. Ventilasi
Untuk menghindari penumpukan panas dan menjaga kondisi stabil di dalam lemari, harus disediakan ventilasi, seperti ventilasi louver yang memungkinkan sirkulasi udara di dalam lemari.
d. Pembatasan Dosis
Tingkat radiasi yang terukur di dinding luar lemari tidak boleh melebihi 2,5 µSv per jam. Karena bahan radioaktif biasanya disimpan dalam wadah tertutup sehingga hanya memancarkan radiasi gamma, lemari harus cukup dalam minimal sumber gamma harus berada paling tidak 200 mm dari pintu. Oleh karena itu, kedalaman lemari disarankan sekitar 300 mm dengan rak-rak sempit di bagian belakang untuk menempatkan sumber radiasi secara aman.
e. Tanda Peringatan
Pintu lemari harus dilengkapi dengan tanda peringatan permanen yang menyatakan bahwa tempat penyimpanan tersebut mengandung bahan radioaktif. Tanda ini harus sesuai dengan regulasi keselamatan yang berlaku, seperti yang diatur dalam Health and Safety (Safety Signs and Signals) Regulations 1996 edisi kedua tahun 2009.
2. Lokasi Penyimpanan
a. Lokasi Penyimpanan yang Sesuai: Risiko bagi Personel dari Radiasi Tingkat Rendah - Penyimpanan dapat ditempatkan di tempat orang bekerja sesekali, tetapi tidak boleh
ditempatkan di dekat tempat bekerja secara rutin.
- Jarak aman minimum untuk menempatkan penyimpanan radioaktif adalah sekitar 1,5 meter dari tempat kerja praktikan, atau 2,5 meter dari meja guru, atau 3 meter
dari meja kerja atau bangku kerja teknisi yang digunakan terus menerus. Jika tidak, maka minimum yang lebih rendah dapat direkayasa dengan melindungi penyimpanan. Laju dosis dapat dikurangi setengahnya dengan timbal setebal 13 mm, atau beton atau batu bata setebal 100 mm. Simple temporary screen dapat dibuat dengan menempatkan batu bata di dalam lemari penyimpanan antara sumber gamma dan orang yang berisiko. Dengan menggunakan aturan praktis bahwa batu bata standar mengurangi radiasi gamma hampir 50%, kita dapat meringkas di mana penyimpanan harus ditempatkan relatif terhadap tempat kerja personel sebagai berikut:
1) Lokasi Kerja Siswa: 1,5 meter 2) Meja Guru: 2,5 meter
3) Meja Kerja/Bangku Kerja Teknisi: 3 meter
- Setiap tempat kerja di area yang berseberangan dengan penyimpanan melalui dinding harus ditempatkan di luar zona berdekatan. Harap dicatat bahwa tidak aman bagi staf untuk bekerja di zona berdekatan. Risiko hanya menjadi signifikan jika mereka tetap terus menerus di zona kedekatan selama berminggu-minggu, atau jika mereka berdiri di samping lemari selama beberapa jam.
- Penempatan sumber radioaktif di satu lantai bangunan bertingkat tidak menimbulkan risiko signifikan bagi orang-orang di lantai yang berdekatan. Oleh karena itu, penempatan penyimpanan di satu lantai tidak boleh memengaruhi bagaimana personel ditempatkan di lantai lain.
b. Lokasi Penyimpanan yang Sesuai: Faktor Area Kerja
Penyimpanan harus ditempatkan di dalam ruangan di area dengan keamanan yang sesuai. Cairan yang mudah terbakar umumnya tidak boleh disimpan di freezer atau lemari es rumah tangga. Jika titik nyala mereka berada di bawah suhu internal peralatan, maka harus ditempatkan dalam wadah kedap udara bahkan dalam jumlah sekecil pun.
Jika hal tersebut tidak cukup, peralatan anti percikan api harus dibeli.
Greenhouse
Rumah kaca (greenhouse) merupakan fasilitas yang berguna dalam dunia pendidikan dan penelitian sains, khususnya dalam studi botani dan pertanian. Tidak ada standar khusus untuk rumah kaca dalam pendidikan, sehingga rumah kaca standar dari pusat taman sudah cukup. Posisi rumah kaca harus diperhitungkan dengan baik agar mudah diakses dan aman dari vandalisme.
Material rumah kaca bisa berupa kaca, polikarbonat, atau akrilik, dengan sistem ventilasi yang baik, baik otomatis maupun manual. Pemanasan opsional, tetapi perlu mempertimbangkan biaya operasionalnya. Rumah kaca juga memerlukan akses ke air untuk penyiraman serta kelistrikan yang aman untuk pencahayaan dan pemanas.
Karakteristik Greenhouse
Greenhouse memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari bangunan biasa, yaitu:
a. Struktur Transparan
Greenhouse umumnya terbuat dari material transparan seperti kaca, polikarbonat, atau akrilik. Transparansi ini memungkinkan sinar matahari masuk dan menciptakan efek rumah kaca, yang membantu meningkatkan suhu di dalamnya sehingga mendukung pertumbuhan tanaman.
b. Pengendalian Lingkungan
Rumah kaca dirancang untuk menciptakan lingkungan buatan yang dapat dikontrol, termasuk:
1. Suhu : Bisa dipanaskan atau didinginkan sesuai kebutuhan.
2. Kelembaban : Dapat dikontrol melalui penyiraman atau sistem pelembap udara.
3. Ventilasi : Dapat berupa sistem ventilasi alami (jendela dan lubang udara) atau otomatis (kipas dan exhaust).
4. Cahaya : Meskipun cahaya matahari utama, pencahayaan buatan seperti lampu LED bisa digunakan jika diperlukan.
c. Perlindungan Tanaman
Greenhouse melindungi tanaman dari kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, atau suhu beku. Selain itu, dapat mengurangi serangan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman di luar ruangan.
d. Fleksibilitas Desain
Rumah kaca dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada kebutuhan.
Ada greenhouse kecil untuk penelitian skala laboratorium, hingga yang lebih besar untuk produksi tanaman komersial.
e. Efisiensi Energi dan Air
Greenhouse yang dirancang dengan baik dapat menghemat energi dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal dan meminimalkan kehilangan panas. Selain itu, sistem irigasi tetes dapat diterapkan untuk efisiensi penggunaan air.
Manfaat Greenhouse
Manfaat dari greenhouse, yaitu :
1.Memungkinkan pertumbuhan tanaman sepanjang tahun.
2.Meningkatkan hasil pertanian dengan lingkungan yang terkendali.
3.Menjadi sarana edukasi dan penelitian dalam bidang pertanian dan biologi.
4.Mengurangi ketergantungan terhadap pestisida dengan menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi tanaman.
Domestic Appliance in Science Department
1. Lemari Penyimpanan Logam dengan Kunci (Metal Cabinet with Lock)
Fungsinya untuk menyimpan bahan radioaktif dengan aman, mencegah akses yang tidak sah, dan melindungi dari bahaya radiasi.
2. Ventilasi Khusus (Ventilation Louvre)
Diperlukan untuk mengurangi penumpukan gas atau partikel radioaktif di dalam ruang penyimpanan, sehingga mengurangi risiko paparan radiasi.
3. Alat Pengukur Radiasi (Radiation Detector/Geiger Counter)
Digunakan untuk memantau tingkat radiasi di sekitar area penyimpanan dan memastikan keamanan lingkungan kerja.
4. Perisai Radiasi (Shielding Materials)
Bisa berupa timbal, beton, atau bahan lain yang dapat mengurangi paparan radiasi bagi pekerja laboratorium.
5. Penanda dan Rambu Keselamatan (Safety Signs and Labels)
Ditempatkan di lemari atau ruangan untuk memberi peringatan bahwa tempat tersebut mengandung bahan radioaktif, sesuai dengan regulasi keselamatan.
6. Alat Pelindung Diri (APD) seperti Sarung Tangan, Kacamata Pelindung, dan Jas Lab Melindungi personel dari kontaminasi bahan radioaktif saat menangani sampel atau peralatan yang terpapar radiasi.
7. Sistem Keamanan Fisik
Seperti CCTV dan akses terbatas untuk memastikan hanya personel berwenang yang bisa masuk ke laboratorium persiapan.
8. Tempat Penyimpanan Khusus untuk Sumber Gamma
Lemari penyimpanan harus cukup dalam (sekitar 300 mm) agar sumber gamma dapat disimpan minimal 200 mm dari pintu, sehingga mengurangi paparan radiasi ke lingkungan.
9. Shielding Tambahan untuk Mengurangi Radiasi
Jika laboratorium tidak bisa memenuhi jarak minimum aman dari workstation, maka dinding atau lemari penyimpanan bisa dilapisi dengan timbal, beton, atau bahan lain yang efektif menyerap radiasi.
10. Sistem Pemantauan dan Catatan Eksposur Radiasi
Untuk memastikan bahwa paparan radiasi terhadap teknisi dan staf laboratorium tetap dalam batas aman.
11. Mesin Pencuci Piring
Meskipun pembersih peralatan gelas laboratorium khusus tidak diragukan lagi lebih efektif, harganya pasti jauh lebih mahal. Selama peralatan tersebut dirawat dengan hati- hati dan wadah-wadahnya dibilas terlebih dahulu (terutama jika mengandung asam kuat atau bahan kimia lain yang dapat merusak baja tahan karat), tidak ada alasan mengapa mesin pencuci piring rumah tangga tidak dapat digunakan untuk sebagian besar peralatan gelas.
12. Kulkas
Kulkas kecil akan diperlukan, terutama di area biologi, untuk penyimpanan beberapa bahan kimia dan reagen seperti enzim, bahan makanan untuk eksperimen, jeroan untuk diseksi, dan kultur mikroba.
13. Freezer
Sebuah freezer diperlukan untuk membuat es dan penyimpanan jangka panjang barang- barang yang mudah rusak. Makanan untuk konsumsi tidak boleh disimpan dalam freezer ini.