• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALYSIS OF THE RADIATION DOSE RATE IN AROUND SPACE RADIOLOGY INSTALLATION OF dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN CENTER JAVA HOSPITAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALYSIS OF THE RADIATION DOSE RATE IN AROUND SPACE RADIOLOGY INSTALLATION OF dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN CENTER JAVA HOSPITAL."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ANALYSIS OF THE RADIATION DOSE RATE IN AROUND SPACE RADIOLOGY INSTALLATION OF dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN CENTER JAVA HOSPITAL

By:

Afifah Nur Buana 10306141001

ABSTRACT

This research is aimed to determine the radiation dose rate in Radiology Installation of dr. SoehadiPrijonegoro Hospital Sragen, as well as to create a contour map of the radiation dose rate in this hospital.

The radiation dose rate measurement is done in an irradiation space before and during x-ray devices operated. The radiation dose rate measurement is

conductedby using a Beta-Gamma Surveymeter detector and other supporting

devices. The measurement results are analyzed to find out the rate of radiation dose in the other spaces, and for the sake of safety rules adapted to the radiation dose boundary value.

The results showed that the radiation dose rate in space is still relatively very safe to be accepted by everybody. The highest radiation dose rate at a distance of 1 meter from the source of radiation (not including x-ray beam for diagnosis) is (0,041 ±0,430) mrem/hour and the lowest at a distance of 3 meters is (0.007± 0.001) mrem/hour. The highest dose rate in the other spaces is (12 ±

2).10-6 mrem/hour i.e. in the corridors toward the ICU and (26± 7).10-8 mrem/hour

in the waiting room. The radiation dose rate in the other spaces are smaller than dose rate setting in Radiology Installation of dr. Soehadi Prijonegoro Hospital Sragen.The setting of dose rate is (0,011 ± 0,002) mrem/hour. Therefore, the radiation exposure in the other spaces are safe to be accepted and has not needed additional protection efforts to reduce radiation from the irradiation space. In addition, it is possible to make the radiation dose rate contour map in Radiology Installationof dr. Soehadi Prijonegoro Hospital Sragen.

(2)

vii

ANALISA LAJU DOSIS RADIASI DI SEKITAR RUANG INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN JAWA TENGAH

Oleh: Afifah Nur Buana

10306141001

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju dosis radiasi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, mengetahui batas-batas aman radiasi dan membuat peta kontur laju dosis radiasi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Pengukuran laju dosis radiasi dilakukan di ruang penyinaran sebelum dan selama pesawat sinar-x dioperasikan. Pengukuran laju dosis radiasi dilakukan

menggunakan detektor Beta-Gamma Surveymeter dan perangkat pendukung

lainnya. Hasil pengukuran tersebut dianalisis untuk mengetahui laju dosis radiasi di ruang-ruang lainnya, dan untuk kepentingan keselamatan radiasi disesuaikan dengan aturan nilai batas dosis (NBD) radiasi yang berlaku.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju dosis radiasi di ruang penyinaran masih relatif aman untuk diterima oleh seseorang. Laju dosis radiasi tertinggi pada jarak 1 meter dari sumber radiasi (kecuali berkas sinar-x untuk diagnosa) sebesar (0,430 ± 0,041) mrem/jam dan terendah pada jarak 3 meter sebesar (0,007 ± 0,001) mrem/jam. Laju dosis tertinggi di ruang selain ruang

penyinaran sebesar (12 ± 2).10-6 mrem/jam yaitu di ruang koridor menuju ICU

dan terendah sebesar (26 ± 7).10-8 mrem/jam di ruang tamu. Laju dosis radiasi di

ruang selain ruang penyinaran lebih kecil dari laju dosis latar di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Laju dosis latar tersebut sebesar (0,011 ± 0,002) mrem/jam. Oleh karena itu, paparan radiasi di ruang-ruang selain ruang penyinaran masih aman untuk diterima dan belum diperlukan upaya proteksi radiasi tambahan untuk mengurangi radiasi dari ruang penyinaran. Selain itu, dari data hasil penelitian dapat dibuat peta kontur laju dosis radiasi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, yang dimaksud berganda disini adalah bahwa jumlah variabel bebas lebih dari satu

(de Economische groep) dijelaskan di Dewan Rakyat pada waktu itu, bahwa dunia usaha tidak membutuhkan insinyur-insinyur pertanian hasil didikan disini, karena mereka

Dari gambar 4.3 menunjukkan perbandingan data CO dari BLH dan model DFLS yang bervariasi, hal tersebut dikarenakan masih banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh

Mendeskripsikan karakteristik dari variabel respon atau banyaknya kasus pneunomia di setiap kecamatan dan variabel prediktor atau faktor-faktor yang mempengaruhi

Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang juga harus mengendalikan kualitas produk, terutama di Bagian Spinning.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengkaji proses produksi

untuk identifikasi bakteri genus Pantoea adalah medium Hugh-Leifson (HL), medium ini digunakan untuk mengetahui isolat yang mampu menghasilkan glukosa secara

Data multivariat, dari ketiga faktor (Stres, hiperglikemi, lama menderita diabetes) yang paling berpengaruh terhadap nyeri neuropati diabetik adalah faktor stress dengan nilai p-

Dalam upaya pembiakan secara vegetatif dengan tujuan untuk memperoleh persen tumbuh tanaman yang tinggi, adanya peningkatan sistim pertumbuhan perakaran, serta bibit