• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH KE - PGRI AN “PGRI MENYONGSONG MASA DEPAN ”

N/A
N/A
Adinda Dewi Saraswati

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH KE - PGRI AN “PGRI MENYONGSONG MASA DEPAN ”"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH KE - PGRI AN

“PGRI MENYONGSONG MASA DEPAN ” Dosen Pengampu : Dra. Hj. Uray Titin Hiswari, M.Si.

Disusun Oleh :

Adinda Dewi Saraswati (321810241)

Kelas/Semester : B. Pagi/7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK

2021

(2)

Tugas : Jawablah soal-soal dan kerjakan tugas-tugas di bawah ini!

Soal dan Jawaban :

1). PGRI Sebagai organisasi yang terus berjalan akan dihadapkan pada tantangan . Berilah penjelasan bagaimana PGRI menjawab tantangan jamannya !

Jawaban :

Sesuai dengan dinamika dan perubahan-perubahan yang berlangsung dalam masyarakat PGRI harus memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang timbul, mampu menyikapi tantangan yang menghadang dan memberikan kontribusi terhadap tuntutan dan pemenuhan kebutuhan yang dihadapi bangsa khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan selain itu PGRI juga melakukan konsolidasi internal, misalnya pada :

- Tantangan global, semua orang ditantang untuk mampu beradaptasi secara dinamis untuk menjamin kelangsungan kehidupannya.

- Tantangan nasional, PGRI dituntut untuk beradaptasi dengan melakukan reformasi secara dinamis dalam segi struktur, kultur, substansi dan SDM sehingga Organisasi akan tetap lestari dan adaptif terhadap kondisi dan perkembangannya.

- Tantangan Organisasi, PGRI harus mampu beradaptasi dan mewujudkan dirinya sebagai organisasi pembelajaran, Organisasi yang belajar secara

berkesinambungan melakukan transformasi kearah yang lebih baik dalam pengelolaan pendidikan.

2). PGRI harus memiliki keterbukaan dalam menyikapi perkembangan yang terus berlangsung. Berilah penjelasan bagaimana membangun keterbukaan di PGRI!

Jawaban :

Dalam menyikapi perkembangan yang terus berlangsung. PGRI membangun keterbukaan-keterbukaan, yaitu :

a. Keterbukaan terhadap partisipasi. PGRI berpartisipasi pasti dengan melakukan reformasi secara dinamis, memberi kesempatan untuk beradaptasi secara pro-aktif dalam setiap pembahasan dan keputusan yang menyangkut kinerja organisasi,

(3)

pengurus dan anggota PGRI harus siap melaksanakan dan dilibatkan mengenai berbagai kebijakan organisasi.

b. Keterbukaan terhadap perbedaan. Semua orang harus siap melaksanakan apakah suka atau tidak suka terhadap perbedaan pendapat dengan membuka seluas-luasnya adanya perbedaan perspektif tentang berbagai isu yang dihadapi, khususunya dalam pengembangan organisasi.

c. Keterbukaan terhadap konflik. Pada era reformasi, konflik bukan suatu yang harus dihindari sama sekali, melainkan harus diselesaikan secara terbuka dan transparan melalui cara-cara yang sehat.

d. Keterbukaan pandangan refleksi. Membuka kesempatan Individual untuk mengemukakan pikiran dan perasaan dari pihak lain menghargai pola pikir orang lain dalam upaya mencapai keputusan organisasi yang lebih baik.

3. PGRI di era otonomi daerah harus pula menunjukkan kiprahnya secara maksimal.

Berilah penjelasan bagaimana kiprah PGRI di era otonomi pendidikan!

Jawaban :

Di era otonomi daerah, PGRI harus mengikuti dan menyikapi berbagai

permasalahan dan tantangan sesuai dengan tuntutan otonomi daerah. Harus mampu menjadi pelopor, teladan dalam mengembangkan jiwa, semangat dan nilai otonomi melalui kinerja organisasi serta melakukan adaptasi dalam aspek struktur, kultur, substansi dan sumber daya manusia (SDM).

4. PGRI di era globalisasi harus membangun kerjasama dengan masyarakat internasional. Bagaimana PGRI membangun kerjasama internasional sebagai respon terhadap perkembangan global?

Jawaban :

PGRI harus pro-aktif dalam membangun kerja sama Internasional. Selain membangun kemitraan dengan segenap pemangku kepentingan, PGRI harus berkiprah lebih luas dengan membangun kemitraan Internasional khususnya dengan memperkuat kemitraan dengan Education International sehingga PGRI dapat belajar banyak dari organisasi guru, dari banyak negara di dunia dan dapat men-

(4)

tranformasikan keberadaan PGRI, ide dan gagasan PGRI untuk masyarakat dunia dalam membangun tatanan dunia baru yang lebih baik dam aspek kehidupan.

Buatlah suatu karya tulis huruf arial, font 12, spasi 1,5, dan minimal 2 halaman kuarto dengan pilihan topik :

Jatidiri PGRI menjawab tantangan masa depan;

Terobosan PGRI menghadapi tuntutan pembangunan pendidikan di era otonomi daerah;.

Tanggung jawab PGRI dalam membangun tatanan dunia baru pendidikan yang lebih baik.

(5)

JATI DIRI PGRI

MENJAWAB TANTANGAN MASA DEPAN

Pada masa mendatang, PGRI harus terus mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan zamannya, yaitu sesuai dengan dinamika perubahan-perubahan dalam masyarakat. disini PGRI harus memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang muncul, mampu menyikapi tantangan yang menghadang, memberikan kontribusi terhadap tuntutan dan pemenuhan kebutuhan yang dihadapi bangsa khususnya terkait dengan dunia pendidikan.

PGRI sebagai organisasi profesi dan bertenaga kerjaan memiliki jati diri, menjadi tanggung jawab untuk terus dipelihara(dijaga) ditenggah perubahan yang terus berlangsung. Jati diri pada hakikatnya adalah landasan filosofis yang menjadi norma dalam pola pikir, sikap perbuatan dan tindakan yang bersifat mengikat serta ditaati oleh para anggotanya, sesuai dengan semangat kelahirannya jati diri PGRI disini adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenaga kerjaan yang mewadahi kaum guru di seluruh indonesia dalam upaya mewujudkan hak-hak asasi sebagai pribadi, warga negara dan pengembangan profesi.

Dalam menghadapi era reformasi dalam menyongsong dan menjawab tantangan masa depan. PGRI harus memiliki paradigma baru yang paham menyikapi

tantangan, memiliki jati diri yang kuat, memiliki keterbukaan yang kuat, membangun dan mengelola tatanan organisasi serta membangun hubungan kemitraan

Internasional.

Sebagai warga Negara, para anggota PGRI berupaya turut memperjuangkan tetap lestarinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, berperan serta dalam

pembangunan nasional, serta ikut mewujudkan pendidikan nasional.

Perlu kita ketahui, bahwa dalam catatan sejarahnya PGRI dilahirkan tanggal 25 November 1945. adapun sasaran yang ingin dicapai PGRI adalah mempertahankan Republik Indonesia, meningkatkan pendidikan berdasarkan prinsip kerakyatan, membela hak dan nasib buruh terutama bagi guru dalam perjalanannya untuk menghadapi era reformasi menyongsong masa depan yang mana pada waktu itu PGRI berada dibawah naungan partai Golkar. disitu PGRI harus memiliki paradigma

(6)

baru yang paham menyikapi tantangan, harus memiliki jati diri yang kuat, memiliki keterbukaan untuk membangun tata kelola organisasi dan membangun Hubungan Kemitraan Internasional.

Disisi lain, sejak berdirinya setengah abad yang lalu PGRI telah membuktikan dirinya sebagai organisasi yang masih lestari hingga kini dan tentunya untuk masa yang akan datang. Dalam menghadapi tantangan pada era global, PGRI dituntut agar tetap konsisten terhadap jati dirinya yang bersumber pada visi masa depannya, yaitu

“mewujudkan PGRI sebagai organisasi dinamis, mandiri dan berwibawa yang senantiasa dicintai oleh anggotanya, disegani oleh mitranya dan diakui

keberadaannya oleh masyarakat luas “. Karena Organisasi PGRI memiliki kualitas lebih dibanding Organisasi lainnya., dengan mengemban visi dan misinya maka PGRI akan tampil dengan performance yang bisa teruji, karena memiliki sasaran dan program kerja yang jelas (terukur).

Sebagai Organisasi perjuangan PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh, mempertahankan, meningkatkan dan membela hak asasinya baik sebagai pribadi anggota masyarakat, warga negara maupun pemangku profesi keguruan. PGRI juga sebagai organisasi profesi yang berfungsi sebagai wadah kebersamaan para anggota dalam mewujudkan keberadaannya di lingkungan masyarakat serta memperjuangkan segala ispirasi dan kepetingannya sebagai suatu profesi.

Dengan demikian kinerja guru profesional masa depan akan tercermin dalam pelaksanaan tugasnya yang dilandasi keahlian dalam materi maupun metode.

Keahlian yang dimiliki guru profesional dapat diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus dalam pendidikan, sosok guru yang profesional diwujudkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan keseluruhan pengabdiannya demi kemajuan pendidikan masa depan.

(7)

TEROBOSAN PGRI MENGHADAPI TUNTUTAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH

A). Sikap PGRI terhadap otonomi daerah, PGRI harus merespon pelaksananan otonomi daerah yang berlaku melalui adaptasi dalam 4 aspek, yaitu :

1. Struktur = penyesuaian system dengan semangat otonomi daerah, PGRI harus mampu menjadi pelopor dalam mengembangkan jaringan system negara otonomi melalui kinerja organisasi yang mencangkup kegiatan harus banyak dilakukan didaerah PB PGRI lebih banyak berkiprah diforum internasional serta dalam menentukan standar.

2. Kultur = Dinamika orang harus lebih demokratis terbuka baik dalam maupun luar.

3. Subtansi = Program kerja PGRI harus mengakomodasikan ragam aspirasi anggota

sesuai situasi kondisi dalam masyarakat terutama SDM.

4. SDM = (Sumber daya manusia) amat penting disamping dari (money, material, method, machine, market, menit).

B). Masalah yang dihadapi oleh PGRI

1. Struktur = PBPD PGRI harus menyesuaikan struktur dengan pelaksanaan otonomi daerah, melalui perubahan AD/ART secara legalitas atau formal

2. Kultur = Menggeser kultur organisasi yang kinerjanya mewujudkan orang belajar serta menggeser budaya birokrasi sehingga kolegial satu atah atau top down serta dua arah atau bottom up ,instruktur sebagai musyawarah, serba terikat sehingga menjadi mandiri

3. Substansi = Program harus berorientasi kepentingan daerah

4. SDM = Sumber daya manusia harus dikembangkan untuk menunjang kinerja organisasi serta bagaiman strateginya.

(8)

C). Peran yang diemban PGRI

a. Sebagai organisasi perjuangan, maka peran yang diemban PGRI berpijak pada tiga hal, yaitu sebagai berikut :

1. Pemikir. Dalam posisi ini, peran yang dilaksanakan PGRI adalah melakukan kajian-kajian akademis, empirik-kontekstual mengenai pengelolaan pendidikan, dengan berbagai variabel di dalamnya, misalnya SDM pendidik dan tenaga

kependidikan, biaya pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.

Hasil dari kegiatan ini, ke depannya PGRI akan berperan sebagai penggagas dan penghasil konsep-konsep pengelolaan pendidikan secara inovatif.

2. Penyeimbang pola kemitraan. Era otonomi daerah, pengelolaan pendidikan dilaksanakan secara otonom oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai evaluasi dan

pengembangan. Dalam konteks ini, peran PGRI adalah sebagai penyeimbang pola kemitraan dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mengawal dan

mengembangkan pengelolaan pendidikan secara profesional.

3. Penekan. Maksud penekan di sini bukan menekan tanpa rasional yang jelas, akan tetapi PGRI berperan sebagai pihak yang menjembatani aktualisasi

permasalahan, potensi, dan harapan para guru di lapangan untuk direalisasikan oleh kabupaten/kota.

b. Sebagai Organisasi Profesi.

Peran yang harus dikembangkan oleh PGRI ke depannya antara lain : 1.

Memperjuangkan harkat, martabat, dan karir guru. 2. Meningkatkan kemampuan SDM anggota. 3. Menjamin terwujudnya pertanggungjawaban publik profesi guru, dimana output dari profesi guru harus jelas yakni melayani kebutuhan hak-hak pendidikan bagi masyarakat.

(9)

TANGGUNG JAWAB PGRI DALAM MEMBANGUN TATANAN DUNIA BARU PENDIDIKAN YANG LEBIH BAIK

Setiap manusia diberikan sebuah hak dan kewajiban dalam mengarungi hidupnya.

Begitu juga dengan tanggung jawabnya, dimana setiap tanggung jawabnya dalam beraktivitas perlu dipertanggung jawabkan sebagai bentuk bahwa manusia tersebut adalah manusia yang bertanggung jawab.

Dalam perjalanaannya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan yang lainnya. Dengan berpegang teguh kepada pancasila dan mengabdi dibidang pendidikan dan berupaya menata pendidikan yang lebih baik agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi kemajuan dan perkembangan.

Organisasi PGRI sangat erat kaitannya dengan pendidikan, dimana pendidikan sendiri merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan seseorang kepada orang lain secara usaha sadar dan terencana guna menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi yang mereka miliki untuk meningkatkan kemampuan dan menuju taraf kehidupan yang lebih baik, pendidikan yang berbasis luas, serta diketahui konsep yang ada di BBE pada awalnya menunjukkan kepada pendidikan yang memberi landasan kuat pada pengetahuan dasar atau ilmu-ilmu yang mendasarinya.

Para guru hanya membekali para siswa dengan kemampuan tertentu yang spesifik.

Pada awalnya, peserta didik tidak cukup hanya dengan belajar untuk menguasai kemampuan atau keterampilan tertentu, melainkan mereka dituntut untuk menguasai ilmu-ilmu lain yang relevan dan melandasi atau menunjang pembangunan

pendidikan yang ada dengan pemikiran yang cemerlang. Landasan ilmu-ilmu tersebut berupa ilmu pengetahuan dasar, ilmu umum atau Liberal Arts Education.

Semenjak tingkat pendidikan hingga perguruan tinggi, peserta didik harus mempelajari berbagai jenis mata pelajaran atau disiplin ilmu dengan tujuan agar

(10)

mereka memiliki landasan yang cukup guna belajar lebih lanjut dengan memiliki berbagai keahlian yang sesuai dengan dirinya. Sehingga peserta didik tidak hanya dilatih untuk menguasai keahlian atau keterampilan tertentu, melainkan mereka terbiasa dibekali berbagai ilmu pengetahuan.

Dalam hal ini PGRI merupakan suatu wadah untuk guru serta harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam menjalankan kemajuan pendidikan dalam membangun tatanan baru dunia pendidikan yang lebih baik dan melaksanakan berbagai basis pendidikan demi memajukan pendidikan. Tanggung jawab PGRI adalah suatu ketersediaan dan kemampuan anggota PGRI dalam organisasi untuk menanggung segala akibat dari perbuatan yang mereka lakukan, serta harus mempunyai

kesediaan dalam membangun tatanan dunia baru pendidikan yang lebih baik.

Agar kualitas pendidikan lebih baik, PGRI selaku organisasi yang bergerak dalam dunia pendidikan harus ikut bertanggung jawab dengan cara ikut serta secara aktif dan konstruktif dalam menjalankan tugas keprofesionalitas-an, dalam hal ini guru sebagai anggota terdepan organisasi harus dapat memahami hak dan kewajiban sebagai pendidik dengan berbagai upaya serta strategi yang dilakukan sebagai organisasi profesi.

Tanggung jawab PGRI dalam memajukan pendidikan dapat juga dilihat dari usaha PGRI dalam mencari mitra sebanyak mungkin dan mencari dukungan dari luar negeri, seperti halnya PGRI membangun mitra secara internasional melalui education international (EI). Pada era otonomi daerah PGRI juga terus mengikuti dan menyikapi berbagai permasalahan dan tantangan sesuai dengan tuntutan otonomi daerah demi memajukan tatanan pendidikan yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Guru dan orangtua serta masyarakat harus ikut serta dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa melalui aktifitas fisik dan olahraga dengan cara memberikan layanan pendidikan olahraga

Scope of the Study In this analysis the writer limited the main discussion of motivation in Gamp’s character in achieving goal, potrayel in Forrest Gump novel by Winston Groom by