TUGAS : MID PENGANTAR AKUNTANSI II NAMA : ZELYN AYU SARI
NIM : 102101007 PRODI : AKUNTANSI
SOAL
1. Jelaskan perbedaan Metode Perpetual FIFO ( First In First Out ) dan Metode Perpetual LIFO ( Last In First Out )!
2. Berikut adalah transaksi PT. Dipa Jaya selama Bulan Juli 2017.
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 1 Juli Persediaan awal 100 unit
Rp.10.000 5 Juli Pembelian 500 unit Rp.12.000 12 Juli Pembelian 100 unit Rp.15.000 22 Juli Penjualan 300 unit Rp.25.000 27 Juli Pembelian 100 unit Rp.20.000 30 Juli Penjualan 50 unit Rp.30.000
Diminta:
Tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan (HPP) dan laba kotor, bila di asumsikan perusahaan menggunakan Sistem Periodik FIFO dan Sistem Perpetual LIFO.
JAWAB :
1. Metode Perpetual FIFO (First In First Out), adalah sebuah metode penilaiaan persediaan barang, dimana barang disesuaikan berdasarkan urutan yang sama Ketika barang dibeli. Pada dasarnya metode ini biasanya lebih digunakan oleh usaha atau bisnis yang menjual barang tidak tahan lama, seperti makanan, minuman, obat-obatan dan lainnya.
Sedangkan Metode Perpetual LIFO (Last In First Out), adalah metode yang dipakai sebagai sistem pencatatan persediaan barang dagang yaitu dimana biaya/unit yang terjual merupakan biaya dari pembelian terakhir.
2. Nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan (HPP) dan laba kotor, bila di asumsikan perusahaan menggunakan Sistem periodic FIFO dan Sistem Perpetual LIFO yaitu :
 Sistem periodic FIFO
Persediaan barang yang siap dijual (unit) adalah :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga (Rp.) 1 Juli Persediaan awal 100 unit @ Rp.10.000 1.000.000 5 Juli pembelian 500 unit @ Rp.12.000 6.000.000 12 Juli Pembelian 100 unit @ Rp.15.000 1.500.000 27 Juli Pembelian 100 unit @ Rp.20.000 2.000.000 800 unit 10.500.000
Persediaan yang siap dijual (harga) adalah Rp.10.500.000.
Unit persediaan akhir adalah :
= Persediaan (unit) yang siap dijual – Unit yang terjual
= 800 unit – 350 unit = 450 unit
Nilai unit akhir.
= 100 unit @ Rp.20.000 = Rp.2.000.000 = 100 unit @ Rp.15.000 = Rp.1.500.000 = 250 unit @ Rp.12.000 = Rp.3.000.000
450 unit
= Rp.6.500.000
Harga pokok penjualan :
= Nilai persediaan (harga) yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan (harga) unit akhir
= 10.500.000 – Rp.6.500.000 = 4.000.000
Laba Kotor :
= Hasil penjualan – Harga pokok penjualan
= 9.000.000 – Rp.4.000.000 = 5.000.000
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/Unit Total Harga Unit Harga/Unit Total Harga Unit Harga/Unit Total Harga
01/09 - - - 100 10.000 1.000.000
05/09 300 12.000 6.000.000 - -
- -
- -
100 500
10.000 12.000
1.000.000 6.000.000
12/09
100 -
15.000 -
1.500.000 -
- -
- -
- -
100 500 100
10.000 12.000 15.000
1.000.000 6.000.000 1.500.000
22/09 - - - 100
200
15.000 12.000
1.500.000 2.400.000
100 300
10.000 12.000
1.000.000 3.600.000
27/09
100 -
20.000 -
2.000.000 -
- -
- -
- -
100 300 100
10.000 12.000 20.000
1.000.000 3.600.000 2.000.000
30/09 - -
-
50 - -
20.000 - -
1.000.000 -
-
100 300 50
10.000 12.000 20.000
1.000.000 3.600.000 1.000.000
Total 700 - 9.500.000 350 - 4.900.000 450 - 5.600.000
Metode LIFO Perpetual
Melalui metode perpetual LIFO kita dapat mengetahui hal-hal berikut ini :
Nilai persediaan akhir Rp.5.600.000 Harga pokok penjualan Rp.4.900.000 Laba kotor = Rp.9.000.000 – Rp.4.900.000
= Rp.4.100.000