Nama : Diniawati Rahmatika
NPM : 1910101063
Tugas Moneter II
Kaitan Angkatan Kerja terhadap Penawaran Agregat
Penawaran Agregat adalah jumlah seluruh barang dan jasa akhir dalam perekonomian yang ditawarkan atau dijual oleh suatu perusahaan pada berbagai tingkat harga tertentu. Atau dapat dikatakan bahwa penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang digunakan dan dihasilkan dalam keiatan perekonomian.
Model penawaran agregat secara klasik dibentuk dari fungsi faktor produksi. Secara umum fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja (labor), karena jumlah output yang diproduksi tergantung pada jumlah modal dan tenaga kerja maka model penawaran klasik terbentuk: Y = F (K . L) Di mana Y adalah total output, K adalah capital (modal) dan L adalah labor (tenaga kerja)
hubungan penawaran agregat beragantung pada horizon waktu. Dalam jangka panjang kurva penawaran agregat atau Long-run Aggregate Supply (LRAS) berbentuk vertikal karena output ditentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga.
Karenanya, pergeseran permintaan agregat akan mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak terhadap ouput atau kesempatan kerja. Dalam jangka pendek kurva penawaran agregat atau Short-run Aggregate Supply (SRAS) berbentuk horizontal, karena upah dan harga kaku atau penyesuaian upah dan harga terjadi secara perlahan pada tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Dari table diatas dapat dilihat kaitan positif antara angkatan kerja dan penawaran agregat dimana setiap peningkatan angkatan kerja akan diimbangi dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi hal itu menunjukkan semakin besar penawaran agregat jangka panjang. Jika angkatan kerja meningkat, maka harga angkatan kerja menurun, jika penawaran output semakin tinggi maka harga semakin tinggi karena keduanya memiliki hubungan positif.
Dalam penawaran agregat ada yang disebut dengan guncangan penawaran (Supply Shock) atau biasa disebut juga guncangan harga. Guncangan penawaran adalah guncangan pada
perekonomian yang bisa mengubah biaya produksi barang serta jasa sehingga akan berdampak langsung pada tingkat harga yang ditawarkan.
Contohnya adalah ketika terjadi kenaikan tingkat upah yang membuat perusahaan selaku pihak yang memproduksi mau tidak mau menyesuaikan upah pegawainya dengan tingkat upah yang berlaku dengan berbagai risiko yang akan terjadi.
Seperti pengurangan tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran akan bertambah atau menaikan harga produksi yang tentunya akan berdampak pada naiknya tingkat harga yang akan ditawarkan perusahan kepada konsumen.
menurunnya penawaran agregat akan menyebabkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya akan barang dan jasa, sehingga permintaan terhadap jumlah tenaga kerja akan berkurang yang pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan jumlah pengangguran.
Semakin banyak angkatan kerja yang terserap oleh dunia kerja dengan demikian akan menekan angka pengangguran sehingga output dan penawaran agregat meningkat.