• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ARSITEKTUR KOTA “PERANCANGAN KOTA BARU STABAT KABUPATEN LANGKAT

N/A
N/A
jove

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ARSITEKTUR KOTA “PERANCANGAN KOTA BARU STABAT KABUPATEN LANGKAT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ARSITEKTUR KOTA

“PERANCANGAN KOTA BARU STABAT KABUPATEN LANGKAT”

Penyusun :

Jove Zevier Hersantio (21010002)

FAKULTAS ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN TEKNOLOGI INSTITUT MODERN ARSITEKTUR DAN TEKNOLOGI

2024

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

Merancang kota (kawasan) menurut Trancik (1986), adalah tindakan untuk menstrukturkan ruang-ruang di kota tersebut sehingga tercipta tatanan; keindahan serta rasa kenyamanan. Adapun dasar proses perancangannya adalah: mempelajari,

menganalisis, mengindentifikasi dan menstrukturkan kembali dengan mempertimbangkan atau menghargai struktur utama, pola-pola karakteristik serta kearifan lokal yang ada. Ada tiga teori perancangan kota/ kawasan yang dikemukakan oleh Trancik (1986), yaitu:

Figure Ground Theory, Linkage Theory dan Place Theory, yakni :

a. Teori Figure Ground Teori Figure Ground digunakan untuk menganalisis hubungan ruang terbuka (void) dengan massa/ bangunan (solid) di pusat kota, untuk mengidentifikasi pola spasial kawasan pusat kota tersebut. Analisis dilakukan dengan cara penggambaran dalam peta black (hitam = masa bangunan) dan white (putih = ruang terbuka) untuk memperlihatkan komposisi atau pola kawasan kota.

b. Teori Linkage Teori Linkage, adalah teori ruang kota yang menekankan pada hubungan dan pergerakan yang terjadi pada beberapa bagian kawasan kota. Linkage merupakan pendekatan dari jaring-jaring sirkulasi (network circulation) yang menjadi motor penggerak bentukan kota dan sebagai pengikat serta memadukan berbagai aktifitas bentukan kota. Jaring-jaring tersebut dapat berupa jalan, gang, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk linier, maupun bentuk yang secara fisik menjadi penghubung antar bagian kota atau kawasan. Dalam teori perancangan, jejaring ini berfungsi sebagai salah satu titik acuan dalam 19 mengorganisasi sistem pergerakan. Linkage dapat digunakan untuk melihat dinamika suatu kawasan/kota dan memperhatikan inti dan arah pertumbuhan kota melalui pola pergerakan dan sirkulasi yang memberi image atau citra pada kota tersebut. Teori ini menunjukkan adanya suatu hubungan dari pergerakan aktifitas yang terjadi pada beberapa zona makro maupun mikro dengan keragaman fungsi yang berkaitan dengan aspek-aspek fisik, historis, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Aspek-aspek yang terkait adalah : jalur pedestrian, transportasi dan parkir.

c. Teori Place Teori Place adalah teori yang membahas keterkaitan antara kawasan/ tempat dengan faktor manusianya, yang menekankan pada perkembangan suatu kawasan kota terkait dengan nilai historis, sosial dan kebudayaan serta 20 lingkungan. Pemahaman place pada perubahan bentuk fisik dari space setelah terintegrasi dari faktor sejarah dan budaya masyarakat, dalam hal ini place mengandung kesan atau karakter tertentu. Seperti

dikemukakan oleh Roger Trancik, bahwa ruang (space) akan ada kalau dibatasi sebagai sebuah void dan space menjadi tempat (place), jika mempunyai arti dari lingkungan yang berasal dari budaya daerahnya. Artinya sebuah place dibentuk sebagai sebuah space jika memiliki ciri khas karakter dan suasana tertentu yang berarti bagi lingkungannya. Karakter tersebut ditunjukkan dengan kualitas fisik atau tempat yang dapat menimbulkan image yang cukup kuat terhadap tempat tersebut.

Dalam merancang kota di masa sekarang ini, sangat banyak hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi akibat dari pembangunan kota baru. Perancangan kota di masa sekarang harus menerapkan konsep ramah lingkungan, menerapkan konsep green building. Hal tersebut bertujuan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang ada dalam perancangan kota sebelumnya.

Perancangan kota baru Stabat di Kabupaten Langkat bertujuan agar memecah kepadatan penduduk di pusat kota Stabat dan perencanaan penggusuran rumah liar di pinggiran sungai wampu yang menyebabkan penyempitan sungai dan kualitas masyarakat yang hidup di rumah liar sangat rendah dan memiliki angka harapan hidup yang rendah,

(3)

sehingga perancangan kota baru Stabat adalah untuk lokasi relokasi maupun bagi pendatang yang ingin menetap di Kabupaten langkat, khususnya Kota Stabat.

Perancangan kota baru Stabat menerapkan konsep ramah lingkungan dan green building, desain kota akan memiliki kolam retensi yang dapat mencegah banjir maupun dapat digunakan sebagai sarana penyediaan air, pada perancangan kota baru Stabat, gedung-gedung yang bersifat umum harus dilengkapi dengan tangki air penampunga air hujan yang kemudian disaring kembali menjadi air bersih sehingga menghemat

penggunaan air, selain itu setiap gedung juga harus memiliki ruang untuk mengelola limbah sendiri agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan sekitar perancangan,

perancangan kota baru Stabat juga menerapkan harus ada RTH (Ruang Terbuka Hijau) di setiap gedung fasilitas umum ataupun milik masyarakat.

Perancangan kota baru Stabat juga berfilosofi dan berkonsep dari kebudayaan setempat, dikarenakan Kabupaten Langkat dulunya merupakan daerah kekuasaan kesultanan melayu, yakni kesultanan Langkat, sehingga bangunan-bangunan fasilitas umum akan berkolaborasi antara arsitektur tradisional dengan arsitektur modern, agar generasi yang akan datang tidak melupakan sejarah-sejarah akan Kabupaten Langkat, khususnya Kota Stabat.

BAB 2 PEMBAHASAN

Dalam BAB ini, kita akan membahas beberapa pembahasan mulai dari alasan pemilihan tapak, analisa tapak, elemen pembentuk kota, image of the city hingga dinamika kota. Berikut ini adalah penjelasan-penjelasannya :

2.1 Alasan Pemilihan Tapak dan Analisa Tapak.

Pemilihan tapak pada perancangan kota baru Stabat mempertimbangkan beberapa hal, yakni :

- Lokasi :

Peta Kab. Langkat Peta Kec. Stabat. Peta Kel. Kwala Bingai.

Lokasi Perancangan Kota Baru Stabat.

(4)

Letak lokasi perancangan kota baru Stabat berada di sebelah kiri dan sebelah kanan Jl. Proklamasi, Kel. Kwala Bingai, Kec. Stabat, Kab. Langkat, Prov. Sumatera Utara.

Fasilitas yang terdapat pada sekitaran lokasi perancangan : 1. Gerbang Tol Kwala Bingai berjarak +- 1 kilometer.

2. Sekolah MAN 3 Langkat berjarak +- 2 kilometer.

3. Perumahan Pemda Kab. Langkat berjarak +- 2 kilometer.

4. Polres Langkat berjarak +- 2,7 kilometer.

5. Stasiun Kereta Api Kwala Bingai (Stabat) berjarak +- 3,3 kilometer.

6. Alun-alun T. Amir Hamzah Stabat berjarak +- 3,8 kilometer.

7. Kantor Bupati Langkat berjarak +- 3,8 kilometer.

Berikut beberapa sistem utilitas yang terdapat pada kawasan lokasi perancangan kota baru Stabat :

- Sumber Listrik : Didapatkan dari PLN Kec. Stabat.

- Sumber Air Bersih : Didapatkan dari air sumur ataupun PDAM Tirtawampu Stabat.

- Sampah / Limbah : Diangkut oleh DLH Kab. Langkat.

- Drainase : Disambungkan pada drainase di Jl. Proklamasi.

Berikut akses kendaraan menuju lokasi perancangan kota baru Stabat :

- Akses menuju lokasi perancangan hanya terdapat 1 akses yaitu Jl. Proklamasi yang dapat dilalui oleh bus, truk, mobil pribadi, sepeda motor dan sepeda.

Berikut adalah view dari beberapa area pada lokasi perancangan kota baru Stabat :

1

2

3 4

5

6 7

(5)
(6)

MASTER PLAN KOTA BARU STABAT.

1. Gerbang masuk kota baru Stabat 2. Monumen Tanjak Melayu 3. Hutan Kota / RTH

4. Kolam Retensi

5. Mall Pelayanan Publik Kab. Langkat 6. Pusat Jajanan Selera Rakyat (Pujasera) 7. Terminal Bus kota baru Stabat

8. Stabat Art Street

9. Museum T. Pangeran Adil 10. Kawasan Perkantoran 11. Stabat Sports Center

12. Sekolah PG-TK-SD-SMP-SMA/SMK Kota Baru Stabat 13. Pasar kota baru Stabat

14. Gedung parkir bersama

15. Lapangan Merdeka kota baru Stabat

16. Community Center / Convention Hall Stabat 17. Rumah Ibadah

18. Kawasan Ruko

19. Kawasan Permukiman

4 5

5

16 3

2

3 4

4 4 6

6

7 8

8 10

10

15 14 17

13

13 12

11

9 18

19

1

1 18

Halte Bus

Terminal Bus kota baru Stabat

(7)

2.2 Bentuk Perkembangan Pola Morfologi Kota Baru Stabat.

Berdasarkan perkembangan mirfologi Kota baru Stabat, maka perkembangan mirfologi Kota baru Stabat lebih mengarah ke pola Bentuk Empat persegi panjang (the rectangular cities), dikarenakan posisi kota baru Stabat terhimpit rel kereta api Trans Sumatera pada sisi barat dan area perkebunan sawit pada sisi timur lokasi perancangan.

2.3 Image of the City

Salah satu aspek kuat yang dapat menjadi branding suatu kota adalah citra kota yang merupakan suatu gambaran khas yang melekat pada kota yang dapat menciptakan representasi kota bagi penduduk maupun pengunjung.

- Elemen Path (Jalan)

Path adalah jalur-jalur dimana pengamat biasanya bergerak dan melaluinya.

Path dapat berupa jalan raya, trotoar, jalur transit, canal, jalur kereta api. Bagi banyak orang, ini adalah elemen dominan dalam gambaran mereka. Orang mengamati kota sambil bergerak melaluinya, dan sepanjang path elemen-elemen lingkungan lain diatur dan berhubungan.

Lokasi perancangan kota baru Stabat merupakan jalan altenatif Stabat - Binjai dan merupakan jalan utama warga Kec. Selesai untuk berpergian ke ibukota Kab. Langkat, Kec.

Stabat, sehingga jalan ini tergolong jalan yang cukup ramai dan penting bagi warga Kab.

Langkat.

Pada lokasi perancangan kota baru Stabat terdapat 2 jalan utama yaitu dari arah utara yakni dari Stabat dan arah selatan yakni dari Kota Binjai.

(8)

- Elemen Edges (Tepian)

Edges adalah elemen linear yang tidak digunakan atau dipertimbangkan

sebagai path oleh pengamat. Edges adalah batas-batas antara dua wilayah, selasela linier dalam kontinuitas: pantai, potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding.

Edges juga merupakan elemen linier yang dikenali manusia pada saat dia berjalan, tapi bukan merupakan jalur/ paths. Batas bisa berupa pantai, dinding, deretan bangunan, atau jajaran pohon/ lansekap.

Edges di kota baru Stabat berada pada sisi barat, pada sisi barat, lokasi perancangan berbatasan dengan rel kereta api Trans Sumatera, sehingga batas lokasi tapak berada di samping rel kereta api.

Utara Dari Arah

Stabat

Selatan Dari Arah

Binjai

(9)

Elemen Edges pada Kota Baru Stabat.

(10)

- Elemen Distrik

Distrik adalah kawasan kota yang bersifat dua dimensi dengan skala kota menengah sampai luas, dimana manusia merasakan ’masuk’ dan ’keluar’ dari kawasan yang berkarakter beda secara umum. Karakter ini dapat dirasakan dari dalam kawasan tersebut dan dapat dirasakan juga dari luar kawasan jika dibandingkan dengan kawasan dimana si pengamat berada. Elemen ini adalah elemen kota yang paling mudah dikenali setelah jalur/ paths, meskipun dalam pemahaman tiap individu bisa berbeda. Districts merupakan wilayah yang memiliki kesamaan (homogen). Kesamaan tadi bisa berupa kesamaan karakter/ ciri bangunan secara fisik, fungsi wilayah, latar belakang sejarah dan sebagainya.

Kabupaten Langkat terkenal dengan rumah zaman kolonial tepatnya di Tanjung Pura, namun pada saat ini rumah-rumah tersebut mulai digantikan dengan bangunan baru, sehingga dengan menduplikat / mencontoh rumah-rumah zaman kolonial dapat memberi pengetahuan sejarah bagi anak-anak muda, dalam perancangan kota baru Stabat, terdapat kawasan tersebut yang diberi nama Stabat Art Street. Selain terkenal dengan arsitektur zaman kolonial, Kabupaten Langkat juga terkenal dengan manisan buah dan sayur, sehingga dalam perancangan kota baru Stabat terdapat beberapa kawasan distrik. Berikut beberapa kawasan yang memiliki citra kota sebagai elemen distrik :

1. Stabat Art Street, Museum T. Pangeran Adil dan Community Center

Dalam Stabat Art Street terdapat jejeran bangunan dengan arsitektur zaman kolonial dan berfungsi sebagai UMKM Center dan terdapat museum T. Pangeran Adil yang berisi mengenai sejarah-sejarah Kabupaten Langkat hingga wisata Kabupaten Langkat, nama T. Pangeran Adil merupakan Pemimpin Langkat Hulu yang pertama, serta terdapat Community Center yang berfungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat kota baru Stabat.

Desain Kawasan Stabat Art Street.

Desain Museum T. Pangeran Adil.

Museum T.

Pangeran Adil

(11)

Desain Community Center.

2. Pasar Kota Baru Stabat

Pasar Kota Baru Stabat merupakan satu-satunya pasar yang terdapat di kota baru Stabat, maka dengan demikian, pasar kota baru Stabat akan menjadi pusat keramaian pada saat pagi hari.

Letak Pasar Kota Baru Stabat.

- Elemen Nodes (Simpul)

Nodes adalah titik-titik, spot-spot strategi dalam sebuah kota, dimana pengamat bisa masuk, dan yang merupakan fokus untuk ke dan dari mana dia berjalan. Nodes bisa merupakan persimpangan jalan, tempat break (berhenti sejenak) dari jalur, persilangan atau pertemuan path, ruang terbuka atau titik perbedaan dari suatu bangunan ke bangunan lain.

Elemen Nodes pada kota baru Stabat terdapat dalam beberapa titik, yakni Monumen Tanjak Melayu, Lapangan Merdeka Kota Baru Stabat, Stabat Art Street.

Community Center

(12)

1. Monumen Tanjak Melayu

Lokasi Monumen Tanjak Melayu.

2. Lapangan Merdeka Kota Baru Stabat

Lokasi Lapangan Merdeka Kota Baru Stabat.

3. Stabat Art Street

Lokasi dan Desain Stabat Art Street.

- Elemen Landmark

Landmark adalah titik acuan, dimana si pengamat tidak memasukinya, mereka adalah di luar. Landmark biasanya merupakan benda fisik yang didefinisikan dengan sederhana seperti: bangunan, tanda, toko, atau pegunungan. Beberapa landmark adalah landmark-landmark jauh, dapat terlihat dari banyak sudut dan jarak, atas puncak-puncak

Monumen Tanjak Melayu

(13)

dari elemen yang lebih kecil, dan digunakan sebagai acuan orintasi Landmark-landmark lain adalah yang bersifat lokal, hanya bisa dilihat di tempat-tempat yang terbatas dan dari jarak tertentu. ini adalah tanda-tanda yang tak terhitung, depan-depan toko, pohon-pohon, gagang pintu, dan detail perkotaan lain, yang mengisi citra dari sebagian besar pengamat.

Mereka sering digunakan sebagai petunjuk identitas dan bahkan struktur, dan diandalkan karena perjalanan menjadi semakin familier.

Dalam kota baru Stabat terdapat beberapa landmark, seperti Monumen Tanjak Melayu, Museum T. Pangeran Adil, Stabat Lapangan Merdeka kota baru Stabat, Stabat Art Street, Community Center.

1. Monumen Tanjak Melayu

Monumen tanjak melayu sebagai ikon utama pada kota baru Stabat, alasan desain tugu dengan desain tanjak melayu adalah Kabupaten Langkat dulunya adalah daerah kekuasaan dari kesultanan melayu yakni kesultanan Langkat, sehingga desain monumen / ikon harus berkonsep dengan kondisi kawasan yang dirancang.

Lokasi dan Desain Monumen Tanjak Melayu.

2. Museum T. Pangeran Adil

Nama museum T. Pangeran Adil merupakan pemimpin pertama Langkat Hulu, di dalam museum tersebut terdapat koleksi-koleksi mengenai sejarah-sejarah Kabupaten Langkat.

Lokasi dan Desain Museum T. Pangeran Adil.

3. Stabat Art Street

Stabat art street merupakan satu jalan yang memiliki desain rumah arsitektur kolonial dan terdapat beberapa sejarah-sejarah mengenai masa-masa kolonial dan berfungsi sebagai UMKM Center.

Museum T.

Pangeran Adil Monumen Tanjak

Melayu

(14)

Lokasi dan Desain Stabat Art Street.

4. Community Center

Lokasi dan Desain Community Center.

2.4 Elemen Pembentuk Kota.

- Tata Guna Lahan

Kota Baru Stabat berada di lokasi yang memiliki akses yang cukup baik, dan fasilitas yang cukup memadai dan dekat dengan pusat kota Stabat, hal tersebut membuat kota baru Stabat menjadi lokasi yang ramai dan strategis.

- Bentuk dan Massa Bangunan

Rancangan bentuk dan massa pada kota baru Stabat dapat dikatakan homogen dikarenakan banyakan massa pada kota ini menggunakan atap dengan tipologi pesisir.

Tipologi Bangunan pada Kota Baru Stabat.

Community Center

(15)

- Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking) Sirkulasi merupakan elemen

penting bagi pembentukkan struktur lingkungan kota karena sirkulasi dapat membagi, mengarahkan dan mengontrol pola aktifitas.

Sirkulasi Kendaraan :

Gambar Sirkulasi Kendaraan.

Parkiran :

Gedung Parkir Bersama Area Ruang Parkir (Swasta) - Ruang Terbuka

Ruang terbuka terdapat pada Lapangan Merdeka Kota Baru Stabat dan hutan kota kota baru Stabat.

(16)

Ruang Terbuka pada Kota Baru Stabat.

- Pedestrian

Pedestrian pada kota baru Stabat dirancang bersebelahan dengan jalan raya, sehingga masyarakat bisa berpergian dengan jalan kaki dengan aman.

- Signages (Penanda)

Penanda pada kota baru Stabat berada di setiap persimpangan dengan jarak 100 meter sebelum persimpangan.

Hutan Kota

(17)

Peletakan Signages

2.5 Dinamika Kota

Dinamika kota pada kota baru Stabat terbagi beberapa aspek yakni : - Daya tarik kota

Dengan desain kota yang menarik, terdapat banyak perkantoran dan membuka lapangan pekerjaan, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk tinggal di sini.

- Masyarakat

Kabupaten Langkat, khususnya kota Stabat memiliki beraneka ragam suku, dan semua saling jaga toleransi antar umat beragama sehingga tidak menimbulkan perpecahan.

- Perekonomian

Kota Stabat tidak berbatasan dengan laut dan juga tidak memiliki hasil pertanian yang cukup bagus, sehingga perekonomian di kota Stabat berfokus pada sektor

perdagangan.

3 Kesimpulan

Pada perancangan kota baru Stabat memiliki konsep desain yang green building dan ramah lingkungan sehingga udara pada kota baru Stabat dapat terjaga dan tetap bersih sehingga angka harapan hidup sehat masyarakat dapat meningkat, selain aspek kesehatan, juga aspek keberlanjutan, dengan konsep desain yang diusulkan diharapkan lingkungan akan terus terjaga dan lestari.

Referensi

Dokumen terkait

Potensi Kawasan Segitiga SBG Sebagai Bangunan Konservasi Posisi letak strategis Stasiun Solo Kota, Benteng Vastenburg, dan Pasar Gede dahulunya sangat memberikan dampak yang

Bagaimana mewujudkan taman tabanas yang mengutamakan kenyamanan serta pengolahan tata ruang taman yang mendukung aktifitas masyarakat Kota Semarang yang dapat

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehinnga penulis dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul

Desain Taman Baca Kota Yogyakarta yang dapat digunakan untuk membaca serta memelihara koleksi buku, mencari referensi, menggunakan layanan internet, sehingga dapat

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan suatu desain yang rekreatif adalah desain yang memiliki bentuk yang dinamis, unik, dan atraktif (Kautsar, 2010),

Dengan dibangunnya bangunan komersil merek Prada ini diharapkan dapat memenuhi minat masyarakat kota Medan yang tinggi akan merek Prada sehingga tidak perlu ke luar

Dengan perpustakaan yang seperti ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kota Malang termasuk oleh anggota komunitas baca. Perancangan pusat komunitas baca

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Perencanaan bangunan 10 lantai di wilayah kota Gresik dengan intensitas wilayah gempa sedang,Berdasarkan analisis perencanaan dan pembebanan struktur