TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER SEJARAH BAHASA DAERAH DIBUAT OLEH:
MUHAMMAD RAAFI NOVIAN NIM:
1403622070
PROGRAM STUDI:
PENDIDIKAN SEJARAH
___________________________________________________________________________
A. Soal
1. Jelaskan hubungan dan fungsi bahasa daerah dalam penulisan sejarah daerah?
2. Jelaskan makna bahasa dalam konteks identitas etnik, budaya dan masyarakat?
3. Mengapa terjadi perkembangan bahasa, dan berikan salah satu contoh perkembangan bahasa daerah di Indonesia?
4. Mengapa bahasa daerah penting untuk dipelajari dalam mengkaji sejarah daerah?
5. Jelaskan teori persebaran penutur bahasa Austronesia di Asia Tenggara
Kepulauan, Oceania, hingga ke Madagaskar, serta bukti-bukti yang memperkuat teori tersebut!
B. Jawaban
1. Bahasa Daerah memiliki kontribusi yang besar dalam penulisan sejarah daerah seperti penulisan sejarah Jawa Tengah yang diawali dari pencarian bukti sastra yang masih berusia muda, hingga bukti sastra yang sudah sangat tua. Dan dapat dicari pula dari adanya bukti arkeologi berupa adanya bangunan tua seperti candi di wilayah tersebut.
Hal tersebut berfungsi untuk memberikan informasi tentang asal mula sejarah bahasa daerah tersebut kepada akademisi, pemerhati sejarah, dan pembaca sejarah daerah termasuk sejarah daerah Jawa Tengah.
2. Bahasa daerah dapat memiliki makna terhadap hal berikut:
● Makna terhadap identitas etnik, dan masyarakat:
Bahasa memiliki makna identitas masyarakat di suatu daerah dalam kategori lisan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pengaruh bahasa Jawa terhadap kondisi sosial di
daerah Jawa khususnya bagi orang-orang yang lahir dan tinggal di daerah yang menggunakan bahasa daerah tersebut. Mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari hingga menjadikannya sebagai bahasa formal khususnya di lingkungan pemerintahan kerajaan sebagai pemerintahan daerah, khususnya di Kota Yogyakarta dan di Kota Surakarta.
● Makna terhadap Budaya
Bahasa daerah juga memiliki pengaruh budaya dalam bentuk pelestarian budaya asli seperti kesenian Jaipong di Karawang, Jawa Barat yang memiliki arti keceriaan, erotisme, humanism, semangat, spontanitas dan kesederhanaannya. Tercermin dari gerakan tepak (pukulan) kendang yang direfleksikan melalui mulut yang mengucapkan kata “jai-pong-jai-pong, dan blak tuk-blak tuk” di dalam gerakan tari tersebut.
3. Perkembangan bahasa Minang:
Berawal dari kelompok bahasa Melayik yang terbagi menjadi 6 rumpun bahasa yaitu:
● Bahasa Melayu Standar,
● Banjar,
● Jakarta,
● Bacan,
● dan Melayu Menado
Bahasa Melayu Menado juga termasuk dalam kelompok ini.
Bahasa Minangkabau dan bahasa Melayu memiliki hubungan yang dekat, seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa mereka berasal dari proto bahasa Melayik (PM), rumpun bahasa yang sama.
Bahasa Minangkabau, seperti bahasa lainnya, berbeda.Adanya berbagai dialek menunjukkan variasi. Hal tersebut menentukan tujuh dialek bahasa Minangkabau yang ada di Sumatera Barat dengan menggunakan metode dialektometri, yang didasarkan pada unsur distribusi leksikal. Variasi ini menunjukkan bahwa bahasa Minangkabau telah berubah dan berkembang. Salah satu jenis bahasa Minangkabau yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, adalah Isolek Bateh Tarok.
Tidak hanya suku Minangkabau yang tinggal di Pasaman Barat; itu adalah wilayah yang dihuni oleh tiga suku besar: Minangkabau, Mandailing, dan Jawa. Bahkan suku Nias baru-baru ini muncul. Masyarakat Jorong Bateh Tarok, yang terletak di Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka, bercerita tentang Isolek Bateh Tarok. Masyarakat Jorong Bateh Tarok menggunakan bahasa Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari mereka dan juga saat mereka menghadiri acara besar, seperti acara adat dan
keagamaan. Masyarakat Jorong Bateh Tarok menggunakan bahasa Minangkabau asli dan tidak ada suku bangsa lain yang tinggal di sana. Bahasa Minangkabau yang dituturkan oleh masyarakat Jorong Bateh Tarok telah berkembang seiring waktu, jarak geografis, dan pengaruh bahasa lain.
4. Bahasa daerah penting untuk dipelajari agar dapat memahami arti dari kalimat dalam bahasa daerah di kehidupan sehari-hari masyarakat daerah, sekaligus agar dapat memudahkan seseorang yang berasal dari daerah perkotaan dalam memahami
maksud dan tujuan komunikasi dengan seseorang penutur asli bahasa daerah dalam penggunaan bahasa daerah.
5. Teori berangkat dari Taiwan:
Berawal dari persebaran manusia pada 4.500 tahun yang lalu dari daerah Taiwan secara bertahap ke wilayah kepulauan di wilayah Asia Tenggara seperti:
● Filipina
● Indonesia
● Oceania
● Papua Nugini
● Dan Malaysia
Dengan menggunakan pendekatan yang menghubungkan kosa kata proto-MP yang direkonstruksi (seperti istilah-istilah untuk tembikar dan kano) dengan bukti fisik dalam catatan arkeologis perluasan penutur bahasa proto-MP dari Taiwan dapat dihitung dari usianya. Pada periode Neolitikum, saat inovasi pertanian berkembang hingga pengenalan alat logam, dan model pertanian awal. Hal tersebut menyatakan bahwa teknologi pertanian, yang menanam beras dan millet sebagian besar, serta hewan piaraan seperti babi dan anjing, serta kumpulan Lapita yang mengandung karakteristik kebudayaan material. Hal tersebut memungkinkan proses migrasi menjadi awet karena adanya kesesuaian metode bertani yang sesuai dengan kondisi iklim dan geografi di wilayah kepulauan tersebut..
C. Sumber Referensi
1. Ari Budiwiyanto.2022. Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia.
Link:
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/792/kontribusi-kosakata-bahasa-da erah-dalam-bahasa-indonesia
2. Berlin Sibarani.2020. Bahasa, Etnisitas dan Potensinya terhadap Konflik Etnis. Link:
https://media.neliti.com/media/publications/75885-ID-bahasa-etnisitas-dan-potensiny a-terhadap.pdf
3. Azhar Umar.Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia.2017. Link:
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/bindo/B AB-III-Kedudukan-Fungsi-dan-Ragam-Bahasa-Indonesia.pdf
4. Direktorat Jendral Warisan Budaya.2010. Link:
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=618
5. Universitas Andalas. 2016. Link:http://scholar.unand.ac.id/13193/2/BAB%20I.pdf
6. Marian Klamer. Persebaran bahasa-bahasa Austronesia di Kepulauan Asia Tenggara:
Penemuan dan pembahasan terkini.2019. Link:
https://www.researchgate.net/publication/341941233_Persebaran_bahasa-bahasa_Aus tronesia_di_Kepulauan_Asia_Tenggara_Penemuan_dan_pembahasan_terkini_1