• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan ini, untuk mengetahui bagaimana pengembangan kewirausahaan santri di pondok pesantren Manba’aul Ulum Gayau Sakti

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan ini, untuk mengetahui bagaimana pengembangan kewirausahaan santri di pondok pesantren Manba’aul Ulum Gayau Sakti"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULAN

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka yang harus dikaji dalam penelitian ini adalah perkembangan kewirausahaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat di desa Sukadamai telah berhasil memberdayakan masyarakat dalam beberapa tahapan, tahap pertama adalah sosialisasi, motivasi, pelatihan untuk berwirausaha. Pada praktek lapangan tahap kedua, tahap ketiga memberikan kesempatan kepada anggota untuk mencoba sendiri sampai mampu dan terbiasa. Penelitian yang dilakukan oleh Deden Fajar Badruzamman, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tesisnya berjudul “Pemberdayaan Kewirausahaan Bagi Santri di Pesantren”, menurutnya peran Pesantren dalam pemberdayaan kewirausahaan di Al -Asrama Asrama Nurul Iman Parung Bogor untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan para santri diimplementasikan dengan model yang terdiri dari: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan kewirausahaan, melihat dari tiga sisi; Pertama, melihat kebutuhan para santri, Kedua, kebutuhan pondok pesantren dan ketiga, kebutuhan organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan peneliti ini memiliki penelitian lain. 11 Muhammad Afifullah, “Pemberdayaan Masyarakat Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Melalui P2MKP Citra Mina Lestari”, (Metro: IAIN), 2017.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Kewirausahaan
  • Tujuan dan Manfaat kewirausahaan
  • Karakterstik Kewirausahaan
  • Manajemen Kewirausahaan di Pondok Pesantren
    • Pengertian Pondok Pesantren
    • Ruang Lingkup Pondok Pesantren
    • Karakteristik Entrepreneur Pondok Pesantren
    • Pengelolaan Pondok Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional (Tafaquh Fiddin) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Ketika Anda akhirnya melihat pesantren, ada penekanan yang sangat penting untuk dicermati, yaitu pesantren sebagai sebuah sistem. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam telah berkembang sesuai dengan perubahan zaman, terutama dengan dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pesantren ini masih mempertahankan bentuk aslinya dengan hanya mengajarkan kitab-kitab yang ditulis oleh ulama abad ke-15 dengan menggunakan bahasa Arab. Ada santri yang tinggal di pondok (santri mukin) dan santri yang tidak tinggal di pondok (santri kelelawar). b) Pesantren modern. Pesantren ini merupakan salah satu tipe pesantren pengembangan karena orientasi pembelajarannya cenderung mengadopsi seluruh sistem pembelajaran klasikal dan meninggalkan sistem pembelajaran tradisional.

Pesantren ini disebut komprehensif karena merupakan perpaduan sistem pendidikan dan pembelajaran tradisional dan modern. Dalam pengertian ini pesantren dapat dikatakan telah ikut serta dalam pembangunan sosial masyarakat. Pada hakekatnya semua pesantren, baik di dalam maupun di luar pesantren, merupakan bentuk kegiatan dakwah.

Fungsi asrama Islam sebagai lembaga sosial menunjukkan keterlibatan para pezmator dalam menangani masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Keberadaan pesantren dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling mempengaruhi. 33 Nurul Yakin, “Studi Kasus Model Manajemen Pondok Pesantren Al-Raisiyah Kota Mataram” Dalam Jurnal Kajian Islam Ulumuna, (Mataram: IAIN Mataram), vol 18 no 1 Juni 2014, H.

Adanya fenomena sosial yang kasat mata ini menjadikan pondok pesantren sebagai lembaga desa yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat desa cenderung reseptif terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, terjadi perubahan pesantren sejalan dengan laju pertumbuhan masyarakat, sejalan dengan sifat pesantren yang cenderung berbaur dengan masyarakat desa. Permasalahan penggabungan pesantren dengan desa ditandai dengan kehidupan pesantren yang tidak ada pembagian batas desa dan struktur fisik pesantren yang tidak memiliki batas yang jelas.

Pada umumnya rumah tinggal Islami didirikan secara mandiri oleh para ulama, sebagai tanggung jawab ketaatan kepada Allah SWT. Namun terdapat kesamaan fungsi pesantren yaitu pesantren sebagai pusat pendidikan dan pendalaman ilmu-ilmu keislaman dan pusat dakwah Islam.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam penelitian 40 Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh 41 Sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan sumber data. yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah manajemen usaha Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti. Selain itu, sumber data primer juga meliputi pengelola unit usaha ayam goreng, pengelola jus/bandren jahe merah, pengurus koperasi putri pesantren, dan pengurus umum koperasi pesantren, serta santri peserta LKP Kegiatan Menjahit di Manba' Asrama Islam ul Ulum Gayau Sakti. .

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sampel yang penentuannya didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang berkaitan erat dengan ciri-ciri atau ciri-ciri populasi yang telah diketahui sebelumnya.43 Dengan kata lain, sampel diambil dengan sungguh-sungguh. menunjukkan, bahwa mereka mewakili karakteristik dari kelompok belajar. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang telah disiapkan atau berupa dokumen yang telah dikumpulkan dan disusun. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data sekunder yaitu Pendidikan di Pesantren Berwawasan Lingkungan (M. Bahri Ghazali, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001), Modernisasi Pesantren (A. Malik, M. Thaha Tuanaya dkk.). ., Jakarta: Puslitbang Agama Jakarta, 2007) dan Kewirausahaan (Sonny Sumarso, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).

Teknik Pengumpulan Data

Artinya wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti atau pengumpul data sudah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperolehnya. Oleh karena itu, pada saat wawancara, pengumpul data menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang juga disiapkan alternatif jawabannya. Wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, dimana dalam hal ini peneliti hanya mengajukan pertanyaan sesuai dengan kerangka pertanyaan yang telah disiapkan. Wawancara dalam pengumpulan data ini disampaikan kepada pengurus pengembangan ekonomi dan santri yang melakukan kegiatan unit usaha di Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti untuk mengetahui bagaimana perkembangan kewirausahaan santri yang terjadi di Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti Sekolah, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah. Pengamatan partisipatif adalah ketika pengamat (orang yang melakukan pengamatan) ikut serta atau berada dalam keadaan objek yang diamati (disebut pengamat).

Pengumpulan data dengan observasi non partisipan tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat pemahaman. Pengamatan terstruktur adalah pengamatan yang dirancang secara sistematis untuk apa yang akan diamati, kapan dan di mana. Jadi, observasi terstruktur dilakukan jika peneliti mengetahui secara pasti variabel mana yang akan diamati.

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disusun secara sistematis tentang apa yang akan diamati. Dalam mengamati, peneliti tidak menggunakan instrumen yang baku, melainkan hanya berupa tanda-tanda pengamatan. Penelitian ini menggunakan observasi non partisipan yaitu peneliti mengamati subjek penelitian tanpa perantara.

Peneliti akan berusaha mendapatkan data langsung dari sumber aslinya (Tangan Pertama) atau sumber pertama. Teknik pengumpulan data dokumenter, yaitu salah satu metode pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan yang berkaitan dengan data, yang berkaitan dengan kondisi atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, kalender, agenda dan sebagainya. 50. Dokumentasi yang akan digunakan untuk mengumpulkan data terkait gambaran umum Pondok Pesantren Manba'ul Ulum tentang pengembangan kewirausahaan santri.

Teknik Analisis Data

Dokumentasi yang akan digunakan untuk mengumpulkan data terkait gambaran umum Pondok Pesantren Manba'ul. Pengembangan Kewirausahaan Santri Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah. Pengurus dan santri Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah.

Dalam rangka mengembangkan keterampilan dan kemampuan santri, pengembangan kewirausahaan dilakukan oleh Pondok Pesantren Manba'ul Ulum dengan berbagai cara. Faktor-faktor yang menjadi penghambat pengembangan kewirausahaan di Asrama Manba'ul Islam. Ulum yaitu kurangnya minat siswa terhadap kewirausahaan dan unit kewirausahaan yang dimiliki oleh pesantren Manba'ul.

Sehingga diperlukan motivasi yang lebih agar semakin banyak santri di Pondok Pesantren Manba'ul Ulum yang mengikuti kegiatan wirausaha di Pondok Pesantren. Perekonomian Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah. Diskusi Pengembangan Kewirausahaan Santri Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah.

Pengembangan wirausaha santri yang dilakukan oleh pondok pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti dapat dilihat dari keterlibatan santri dalam kegiatan ekonomi di pondok pesantren tersebut. Adapun upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Manba’ul Ulum dalam mengembangkan kewirausahaan santri di Pondok Pesantren yaitu. Asrama Islam Manba'ul Ulum merupakan lembaga potensial yang bergerak menuju perekonomian sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya.

Pengembangan kewirausahaan oleh Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti memberikan pemberdayaan bagi santri. Pengembangan kewirausahaan santri di pondok pesantren Manba'ul Ulum dengan kegiatan keseharian pondok pesantren yang melibatkan santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren. Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan keterampilan santri, Pondok Pesantren Manba'ul Ulum melaksanakan pembinaan kewirausahaan santri dengan berbagai cara.

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan saran untuk kegiatan pengembangan kewirausahaan bagi santri Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah. Menggali lebih banyak potensi bisnis yang dapat dikembangkan di kawasan Pesantren untuk memberdayakan seluruh santri Pesantren Manba'ul Ulum.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sumber data sekunder (the secondary resources) dalam penelitian ini adalah buku-buku.. Akar pemikiran yang dimiliki oleh Amina Wadud Muhsin merupakan refleksi kritis