• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh:

Elisabeth Herastivitasurya 135020300111064

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artike Jurnal denga judul:

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

Yang disusun oleh:

(2)

Nama : Elisabeth Herastivitasurya NIM : 135020300111064

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Akuntansi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal __ Januari 2018

Malang, 4 Januari 2018 Dosen Pembimbing Drs. Nasikin, MM., Ak., CPA.

NIP 195710221984031001

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

Elisabeth Herastivitasurya Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: herastivitasurya@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan kepada auditor di KAP yang berada di Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data primer; melakukan survei dengan menyebarkan 66 kuesioner yang ditujukan kepada 11 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Malang. Analisis data dilakukan dengan mengevaluasi model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) menggunakan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi, kompetensi dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

(3)

Kata Kunci: Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Kualitas Audit.

ABSTRACT

The society’s trust is crisis on the accountants professionalism at the Public Accounting Firm in Malang. To find out the influence of independence, competence and work experience toward audit quality. The quantitative method were used. In collecting the primary data, survey were used by distributing 66 questionnaires to the 11 Public Accounting Firms in Malang. The data from the questionnaires were analyzed by using Smart PLS 3.0 software to evaluate the outer model and inner model. The result showed that independence, competence and work experience have positive and significant effect toward audit quality.

Keywords: Independence, Competence, Work Experience, Audit Quality.

Banyaknya perusahaan yang ingin go-public dan menjadi lebih kredibel dalam persaingan usaha, maka salah satu jasa akuntan publik yang paling diperlukan adalah jasa audit. Merujuk kepada kasus yang kini marak terjadi, salah satu hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah kualitas diri. Banyaknya kasus mengenai pelanggaran etika profesi di Indonesia membuat setiap individu wajib menaati etika profesi pada setiap pekerjaan yang ditekuni. Beberapa kasus yang terjadi, yakni KAP Purwantono, Suherman dan Surja sebagai mitra Ernst & Young’s (EY) di Indonesia sepakat membayar denda senilai US$ 1 juta (sekitar Rp 13,3 Milyar) kepada regulator Amerika Serikat, akibat divonis gagal melakukan audit laporan keuangan perusahaan telekomunikasi (ISAT) sebagai kliennya pada tahun 2011.

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik tahun 2004, audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan dan standar pengauditan. Standar pengauditan tersebut mencakup mutu profesional auditor, independensi, pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyususnan laporan audit (IAI, 2004). Jadi, seorang auditor dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas jika auditor tersebut melaksanakan pekerjaannya secara professional.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti bahwa independensi, kompetensi, dan pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan pada KAP di Kota Malang dengan menetapkan auditor pada KAP-KAP di Kota Malang sebagai responden.

Berdasarkan pemaparan tersebut judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada KAP yang di Kota Malang).

Akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya, memiliki peran penting di dalam lingkungan bisnis. Setiap individu pada diri seorang auditor harus menjaga independensinya sebagai seorang auditor, memiliki kompetensi yang memadai sebagai seorang auditor eksternal dan pengalaman kerja yang dapat mendukung dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas audit perusahaan yang sedang atau telah diperiksa. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

2. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

3. Apakah pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

(4)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit pada akuntan di KAP Kota Malang. Penelitian ini dapat berguna bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) dan para auditor eksternal di dalamnya untuk memperhatikan independensi, kompetensi dan pengalaman kerja dapat mempengaruhi kualitas audit.

Selain itu juga dapat menjadi Sehingga hasilnya nanti dapat digunakan untuk mengevaluasi dan memberikan saran terkait dengan pengembangan sumber daya manusianya.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang. Namun, sampel dalam penelitian ini adalah beberapa auditor (dari jabatan junior auditor, senior auditor, supervisor, dan partner audit) yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang. Kuesioner yang akan didistribusikan pada setiap KAP yakni sebanyak 6 kuesioner sebagai sampel pada penelitian ini.

Variabel Penelitian

Terdapat tiga variabel independen pada penelitian ini adalah Independensi (X1), Kompetensi (X2) dan Pengalaman Kerja (X3) dan variabel dependennya adalah kualitas audit (Y). Variabel tersebut menjelaskan bahwa variabel independensi, kompetensi dan pengalaman kerja memengaruhi kualitas audit sebagai variabel dependen.

Metode Analisis Data

Hipotesis sementara tentang dugaan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, rumusan hipotesis pada penelitian ini akan diuji menggunakan alat analisis Structural Ecuation Modelling (SEM) dengan alat uji Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS 3.0.

Pengujian Data

1. Pengujian model pengukuran (outer model) a. Uji Validitas

Tabel 1: Indikator Uji Validitas

Uji Validitas Parameter Kriteria

KONVERGEN

Faktor Loading (Standardized Loadings)

≥ 0,6

DISKRIMINAN Average Variance Extracted (AVE) >0,5 Sumber: M. Sulkhanul Umam (2016)

b. Uji Realibilitas

(5)

Tabel 2: Indikator Uji Realibilitas

Parameter Kriteria

Cronbach’s Alpha > 0,7 (nilai 0,6 masih dapat

diterima) Composite Realibility

> 0,7 (nilai 0,6 masih dapat diterima)

Average Variance Extracted (AVE) > 0,5 Sumber: Hartono & Abdillah, 2014; Ghozali, 2011.

2. Pengujian model struktural (inner model) a. Nilai t-statistic

Nilai t-statistic menunjukkan tingkat signifikasi dalam pengujian hipotesis (Hartono &

Abdillah, 2014). Untuk tingkat keyakinan 95% (alpha 5%) maka nilai t-statistic untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) adalah lebih dari atau sama dengan 1,64 (≥ 1,64) (Hartono

& Abdillah, 2014: 87).

b. Nilai R Square Adjusted

Hartono & Abdillah (2014) mengungkapkan nilai R2 yaitu mengukur tingkat perubahan variabel independen terhadap variabel dependen, dimana semakin tinggi nilai R2 bahwa semakin baik model prediksi dari model penelitian tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat menggambarkan reaksi responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh peneliti melalui kuesioner. Selain itu, statistik deskriptif dapat membantu melakukan pengamatan (Sekaran, 2003:306). Statistik deskriptif untuk menggambarkan reaksi responden terhadap pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesioner. Tabel 1: Statistik Deskriptif

Range N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Independensi 1-5 55 28 51 41.85 4.258

Kompetensi 1-5 55 32 49 41.13 3.825

Pengalaman Kerja 1-5 55 26 40 33.33 3.067

(6)

Kualitas Audit 1-5 55 35 50 40.29 4.058

Valid N (listwise) 55

Sumber: Output Data SPSS 17.0.

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut, maka variabel-variabel penelitian ini dapat dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:

1. Variabel Independensi menunjukan nilai minimum 28 dan nilai maksimum 51. Nilai ratarata dari variabel Independensi sebesar 41,85 sedangkan standar deviasinya sebesar 4,258. Nilai minimum sebesar 28 merupakan indikator jawaban dari responden ke-41. Nilai maksimum sebesar 51 merupakan indikator jawaban dari responden ke-52.

2. Variabel Kompetensi menunjukan nilai minimum 32 dan nilai maksimum 49. Nilai rata-rata dari variabel Independensi sebesar 41,13 sedangkan standar deviasinya sebesar 3,825. Nilai minimum sebesar 32 merupakan indikator jawaban dari responden ke-31. Nilai maksimum sebesar 49 merupakan indikator jawaban dari responden ke-9.

3. Variabel Independensi menunjukan nilai minimum 26 dan nilai maksimum 40. Nilai ratarata dari variabel Independensi sebesar 33,33 sedangkan standar deviasinya sebesar 3,067.

Nilai minimum sebesar 26 merupakan indikator jawaban dari responden ke-26 dan ke-28.

Nilai maksimum sebesar 40 merupakan indikator jawaban dari responden ke-52.

4. Variabel Kualitas Audit menunjukan nilai minimum 35 dan nilai maksimum 50. Nilai ratarata dari variabel Independensi sebesar 40,29 sedangkan standar deviasinya sebesar 4,058. Nilai minimum sebesar 35 merupakan indikator jawaban dari responden ke-24. Nilai maksimum sebesar 50 merupakan indikator jawaban dari responden ke-9, ke-52, dan ke-54.

Hasil Uji Data Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Uji Validitas 1. Uji Validitas

Pengujian Validitas Konvergen dalam penelitian ini dilakukan hingga pengujian ketiga untuk mendapatkan Nilai Factor Loading ≥ 0,6. Pada pengujian ketiga seluruh factor loading dinyatakan valid.

Tabel 2: Nilai Factor Loading – Pengujian Pertama

Independensi Kompetensi Kualitas Audit Pengalaman Kerja Keterangan

X1.1 0,716 Valid

X1.10 0,710 Valid

X1.11 0,773 Valid

X1.2 0,514 Tidak Valid

X1.3 0,711 Valid

X1.4 -0,036 Tidak Valid

X1.5 0,521 Tidak Valid

X1.6 0,612 Valid

X1.7 0,501 Tidak Valid

X1.8 -0,163 Tidak Valid

X1.9 0,743 Valid

X2.1 0,747 Valid

X2.10 0,493 Tidak Valid

X2.2 0,464 Tidak Valid

(7)

X2.3 0,725 Valid

X2.4 0,843 Valid

X2.5 0,744 Valid

X2.6 0,808 Valid

X2.7 0,722 Valid

X2.8 0,169 Tidak Valid

X2.9 0,358 Tidak Valid

X3.1 0,781 Valid

X3.2 0,762 Valid

X3.3 0,840 Valid

X3.4 0,664 Valid

X3.5 0,670 Valid

X3.6 0,333 Tidak Valid

X3.7 0,749 Valid

X3.8 0,643 Valid

Y1 0,798 Valid

Y10 0,778 Valid

Y2 0,587 Tidak Valid

Y3 0,421 Tidak Valid

Y4 0,808 Valid

Y5 0,392 Tidak Valid

Y6 0,818 Valid

Y7 0,511 Tidak Valid

Y8 0,800 Valid

Y9 0,655 Valid

Tabel 3: Nilai Factor Loading – Pengujian Kedua

Independensi Kompetensi Kualitas Audit Pengalaman Kerja Keterangan

X1.1 0,739 Valid

X1.10 0,765 Valid

X1.11 0,820 Valid

X1.3 0,728 Valid

X1.6 0,540 Tidak Valid

X1.9 0,791 Valid

X2.1 0,779 Valid

X2.3 0,754 Valid

X2.4 0,859 Valid

X2.5 0,737 Valid

X2.6 0,808 Valid

X2.7 0,725 Valid

X3.1 0,791 Valid

X3.2 0,766 Valid

X3.3 0,838 Valid

X3.4 0,683 Valid

X3.5 0,664 Valid

(8)

X3.7 0,744 Valid

X3.8 0,640 Valid

Y1 0,823 Valid

Y10 0,778 Valid

Y4 0,787 Valid

Y6 0,825 Valid

Y8 0,832 Valid

Y9 0,681 Valid

Tabel 4: Nilai Factor Loading – Pengujian Ketiga

Independensi Kompetensi Kualitas Audit Pengalaman Kerja Ket.

X1.1 0,753 Valid

X1.10 0,790 Valid

X1.11 0,850 Valid

X1.3 0,702 Valid

X1.9 0,810 Valid

X2.1 0,779 Valid

X2.3 0,754 Valid

X2.4 0,859 Valid

X2.5 0,737 Valid

X2.6 0,808 Valid

X2.7 0,725 Valid

X3.1 0,791 Valid

X3.2 0,766 Valid

X3.3 0,838 Valid

X3.4 0,683 Valid

X3.5 0,664 Valid

X3.7 0,744 Valid

X3.8 0,640 Valid

Y1 0,823 Valid

Y10 0,778 Valid

Y4 0,786 Valid

(9)

Y6 0,824 Valid

Y8 0,833 Valid

Y9 0,682 Valid

Sumber: Output SmartPLS 3.0.

2. Uji Validitas Diskriminan

Menurut Hartono dan Abdillah (2014) kriteria uji validitas diskriminan dilihat melalui nilai AVE yang lebih besar dari 0,5. Hasil pada penelitian ini variabel independensi, kompetensi, pengalaman kerja dan kualitas audit memiliki nilai Average Variance Extracted (AVE) lebih dari 0,5. Maka seluruh variabel dinyatakan valid. Tabel 5: Nilai Average Variance Extracted (AVE)

AVE

Independensi 0,613

Kompetensi 0,606

Kualitas Audit 0,623

Pengalaman Kerja 0,541

Sumber: Output SmartPLS 3.0.

Uji Realibilitas

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independensi, kompetensi, pengalaman kerja dan kualitas audit bersifat reliabel atau dapat dipercaya.

Tabel 6: Nilai Cronbach’s Alpha, Composite dan AVE

Cronbachs Alpha Composite Reliability AVE Keputusan

Independensi 0,842 0,887 0,613 Reliabel

Kompetensi 0,870 0,902 0,606 Reliabel

Kualitas Audit 0,878 0,908 0,623 Reliabel

Pengalaman Kerja 0,857 0,891 0,541 Reliabel

Sumber: Output Data SmartPLS 3.0

Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Nilai R Square (R2)

Variabel kualitas audit memiliki koefisien determinasi yang disesuaikan (R Square Adjusted) sebesar 0,696 yang dapat juga diartikan bahwa sebesar 69,6% variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel independensi, kompetensi dan pengalaman kerja. Sedangkan persentase sisanya sebesar 30,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

(10)

Tabel 7: Nilai R Square Adjusted (R2)

R Square Adjusted

Kualitas Audit 0,696

Sumber: Output SmartPLS 3.0.

T- Statistik

Jika T- Statistik lebih besar daripada T-Tabel maka hipotesis diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 8: Nilai T- Statistik

Hipotesis T Statistics T – Table Keputusan Independensi 

Kualitas Audit

2,826 ≥ 1,64 Diterima

Kompetensi  Kualitas Audit

2,447 ≥ 1,64 Diterima

Pengalaman Kerja  Kualitas Audit

2,516 ≥ 1,64 Diterima

Sumber: Output SmartPLS 3.0.

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit dengan nilai T- Statistik 2,826 yakni lebih dari T-Tabel 1,64; maka hipotesis diterima. Selanjutnya, kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit dengan nilai T- Statistik 2,447 yakni lebih dari T- Tabel 1,64; maka keputusan hipotesis diterima. Kemudian pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit dengan nilai T- Statistik 2,516 yakni lebih dari T-Tabel 1,64; maka hipotesis diterima.

Pengujian Hipotesis

Tabel 9: Hasil Uji Hipotesis

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation

T

Statistics P Values

Keputus—

an

Independensi

Kualitas Audit 0,286 0,289 0,101 2,826 0,005 Diterima

Kompetensi

Kualitas Audit 0,326 0,327 0,133 2,447 0,015 Diterima

Pengalaman Kerja

Kualitas Audit 0,364 0,365 0,145 2,516 0,012 Diterima

Sumber: Output Data SmartPLS 3.0.

Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 (H1) pada penelitian ini memaparkan bahwa independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pada tabel 7 terdapat nilai koefisien yang ada pada kolom Original Sample (O) menunjukkan pengaruh positif 0, 286 dengan hasil pengujian yang menunjukkan nilai t- statistics sebesar 2,826. Nilai t-statistic tersebut lebih besar dari 1,64. Kemudian, nilai probabilitas (P

(11)

Values) yang dihasilkan sebesar 0,005 atau 0,5%. Tingkat kemungkinan hasil penelitian salah adalah 0,5%. P Values yang didapat kurang dari atau sama dengan 0,05 (≤ 0,05). Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) diterima.

Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 (H2) pada penelitian ini memaparkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pada tabel 7 terdapat nilai koefisien yang ada pada kolom Original Sample (O) menunjukkan pengaruh positif 0, 326 dengan hasil pengujian yang menunjukkan nilai t- statistics sebesar 2,447. Nilai t-statistic tersebut lebih besar dari 1,64. Kemudian, nilai probabilitas (P Values) yang dihasilkan sebesar 0,015 atau 1,5%. Tingkat kemungkinan hasil penelitian salah adalah 1,5%. P Values yang didapat kurang dari atau sama dengan 0,05 (≤ 0,05). Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) diterima.

Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis 3 (H3) pada penelitian ini memaparkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pada tabel 7 terdapat nilai koefisien yang ada pada kolom Original Sample (O) menunjukkan pengaruh positif 0, 364 dengan hasil pengujian yang menunjukkan nilai t-statistics sebesar 2,516. Nilai t-statistic tersebut lebih besar dari 1,64. Kemudian, nilai probabilitas (P Values) yang dihasilkan sebesar 0,012 atau 1,2%. Tingkat kemungkinan hasil penelitian salah adalah 1,2%. P Values yang didapat kurang dari atau sama dengan 0,05 (≤ 0,05).

Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) diterima.

Analisis Pengujian Hipotesis Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Independensi memiliki empat indikator di dalamnya, meliputi lama hubungan auditor dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non audit yang diberikan KAP. Hasil pengujian membuktikan secara empiris bahwa hipotesis ini (H1) diterima. Penelitian ini menunjukkan independensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Dengan hipotesis ini diterima, maka dapat diindikasikan bahwa perilaku independensi seorang auditor eksternal berpengaruh terhadap kualitas audit. Independensi auditor eksternal diterapkan pada saat menjalankan aktivitas audit. Ketika auditor melaksanakan aktivitas audit, audit tersebut dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi standar audit. Terkait dengan independensi menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan seorang auditor dipengaruhi oleh dorongan untuk mempertahankan klien auditnya, namun di sisi lain auditor harus meredakan pengaruh tersebut dengan mempertahankan independensinya.

Lingkungan dan budaya organisasi di sekitar dapat mempengaruhi sikap independensi dari pribadi akuntan publik.

Hasil analisis dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian sebelumnya yakni Aini (2009) mengenai pengaruh independensi auditor, pengalaman auditor dan etika auditor terhadap kualitas audit di KAP Jakarta menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan independensi auditor terhadap kualitas audit.

Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian dari Setiawan (2016) terkait dengan pengaruh independensi terhadap kualitas audit pada KAP Surakarta dan DIY memiliki hasil; independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa secara umum seharusnya berpengaruh terhadap kualitas audit namun kondisi independensi tidak berpengaruh

(12)

terhadap kualitas audit bisa saja terjadi apabila auditor sudah dalam posisi dilema yang memungkinkan hilangnya independensi dalam melaksanakan tugasnya.

Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Kompetensi memiliki dua indikator di dalamnya, meliputi pengetahuan dan pengalaman.

Hasil pengujian membuktikan secara empiris bahwa hipotesis kedua ini (H2) diterima. Penelitian ini menunjukkan kompetensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Kualitas audit yang baik dapat dicapai oleh auditor yang memiliki kompetensi yang baik juga. Kompetensi dapat dilihat dari pengetahuan dan pengalaman, kedua hal tersebut merupakan faktor yang penting ketika auditor memberikan opini audit.

Hasil analisis dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian Yasena (2015), kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan nilai signifikasi sebesar 0,007 <

0,05. Angka tersebut menunjukan bahwa hipotesis penelitian tersebut diterima. Penelitian yang dilakukan oleh Akhmadi (2015) mengungkapkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, penelitian tersebut ditujukan pada auditor eksternal KAP di Surakarta dan Yogyakarta. Penelitian tersebut dikatakan bahwa kompetensi dapat berpengaruh signifikan karena sebagian besar responden memiliki jabatan senior auditor. Hal tersebut memungkinkan auditor memiliki pengalaman lebih mendalam sehingga mutu personal, pengetahuan dan keahlian khusus sebagai indikator kompetensi terpenuhi.

Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Pada penelitian ini Pengalaman Kerja memiliki dua indikator di dalamnya, meliputi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan. Hasil pengujian membuktikan secara empiris bahwa hipotesis ketiga ini (H3) diterima. Penelitian ini menunjukkan pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pengalaman kerja dalam melaksanakan audit mempengaruhi kualitas audit, semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik. Semakin lama bekerja sebagai auditor, akan dihadapkan dengan banyaknya kasus dan mengetahui seluk beluk saat melaksanakan aktivitas auditnya. Dimana auditor dapat memilih dan mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan. Pengalaman yang diperoleh seorang auditor juga dapat dilihat dari banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilaluinya. Hal tersebut dapat melatih ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikan tugas pemeriksaan. Banyaknya tugas pemeriksaan juga dapat memberikan kesempatan belajar dari kegagalan atau kesalahan yang telah dialami sehingga dapat memacu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat.

Hasil analisis dalam penelitian konsisten dengan hasil penelitian Aini (2009) terkait dengan penelitian auditor eksternal pada KAP di Jakarta berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa pengalaman yang diperoleh oleh seorang auditor tidak hanya diperoleh melalui banyaknya penugasan audit yang dilakukan, namun pengalaman dapat diperoleh melalui seminar, simposium, lokakarya, pelatihan dan kegiatan penunjang keterampilan lainnya yang dapat menambah pengetahuan sebagai seorang auditor.

Akhmadi (2015) menarik kesimpulan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya pengalaman auditor yaitu kurang lamanya bekerja pada Kantor Akuntan Publik, dalam hal ini adalah audit junior, dan selain itu kurangnya kompleksitas tugas yang dihadapi auditor, semakin sering auditor menghadapi tugas yang kompleks maka semakin bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Begitu juga dengan risiko audit yang dihadapi oleh seorang auditor juga akan dipengaruhi oleh pengalaman

(13)

dari auditor tersebut. Penelitian tersebut ditujukan pada auditor eksternal pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Maka dari itu, independensi harus diterapkan oleh auditor dalam melaksanakan aktivitas auditnya.

2. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Kualitas audit yang baik dapat dicapai oleh auditor yang memiliki kompetensi yang baik juga.

3. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Semakin lama bekerja sebagai auditor dam semakin banyaknya tugas pemeriksaan, akan dihadapkan dengan banyaknya kasus dan mengetahui seluk beluk sebuah kasus saat melaksanakan aktivitas auditnya.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang telah tersedia, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Malang, sebaiknya terus meningkatkan kompetensi serta pengalaman kerja pada setiap individu. Memperbanyak latihan atau praktik audit serta menghadiri seminar-seminar untuk memperluas wawasan.

Selain itu selalu menerapkan kejujuran sehingga dalam melaksanakan aktivitas audit, dapat mempertahankan independensinya sebagai seorang auditor. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Ketika auditor melaksanakan aktivitas audit, audit tersebut dapat dikatakan berkualitas jika auditor tidak melanggar etika audit dan memenuhi standar audit yang terdapat pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dengan adanya penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan di wilayah lain juga selain Kota Malang, agar lebih bervariatif sehingga dapat mewakili penilaian terhadap kualitas audit dalam skala nasional. Terkait dengan penelitian ini yang menggunakan media pengumpulan data kuesioner, untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dilakukannya wawancara (interview) dengan responden. Hal tersebut bertujuan agar dapat lebih memahami hal-hal yang dialami oleh responden sebagai junior auditor, senior auditor, supervisor atau partner yang bekerja pada salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2012). Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Jilid I. Edisi IV. Jakarta: Salemba Empat.

_______. (2008). Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik . Jakarta:

Salemba Empat.

Agusti, R., & Pertiwi, N. P. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi Vol. 21, (3) , 1-13.

(14)

Aini, N. (2009). Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. (Auditor Independen dari KAP di DKI Jakarta) .

Akhmadi, T. (2015). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Studi Empiris pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta .

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2012). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach, 14th Edition. England: Pearson Education Limited.

________. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Asih, D. A. (2006). Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing. Skripsi .

Becker, B. E., Huselid, M. A., & Ulrich, D. (2001). The HR Scorecard: Linking People, Strategy, and Performance. USA: Harvard Business School Press.

Boynton, W. C., Raymond, N., & Walter, G. K. (2001). Modern Auditing. Edisi 7. New York: John Wiley

& Sons, Inc.

BPKRI. (2007). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI No. 1 Tahun 2007 tentang SPKN. Jakarta:

Badan Pemeriksa Keuangan RI.

DeAngelo, L. E. (1981). "Auditor Size and Audit Quality". Journal of Accounting and Economics .

Deis, D. L., & Giroux, G. A. (1992). "Determinants of Audit Quality in The Public Sector". The Accounting Review Vol. 67 No. 3 (July) , 462-279.

Effendy, M. T. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dan Pengawasan Keuangan.

Elfarini, E. C. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.

Semarang: Tesis Maksi Universitas Negeri Semarang.

Febriyanti, R. (2014). Pengaruh Independensi, Due Professioneal Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE Universitas Negeri Padang .

Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_______. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_______. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2008). Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Hartono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hartono, J., & Abdillah, W. (2014). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Hasan, I. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(15)

Hutabarat, G. (2012). Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI Vol. 6 No. 1 .

IAI. (2004). Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba Empat.

_______. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Imansari, P. F., Halim, A., & Wulandari, R. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor Kantor Akuntans Publik di Kota Malang. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA) , 1-9.

Indah, S. N. (2014). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro .

Indriantoro, N., & Bambang, S. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.

Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). The Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics Vol 3, No. 4, October , 305-360.

Knoers, A. M., & Haditono, S. R. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian, Cetakan ke-12. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kovinna, F., & Betri. (2014). Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. (Studi Kasus pada KAP di Kota Palembang) .

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen .

Lastanti, H. S. (2005). Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan.

Libby, R., & Frederick, D. (1990). Experience and The Ability to Explain Findings. Journal of Accounting Research , 28: 348-367.

Malik, A. (2017, Februari 11). Home: Bisnis Keuangan. Dipetik Desember 4, 2017, dari Tempo.co:

https://bisnis.tempo.co/read/845604/mitra-ernst-young-indonesia-didenda-rp-13-miliar-di-as

Marganingsih. (2016). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman dan Motivasi terhadap Kualitas Audit pada Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah Kabupaten Sukoharjo). Jurnal Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta .

Messier, W. F., Glover, S. M., & Prawitt, D. F. (2011). Auditing and Assurance Service: A Systematic Approach. Buku 1. Edisi VIII. (Terjemahan Prianthinah dan Wedari). Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing (Pengauditan). Edisi VI. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Octavia, E. (2015). The Effect of Competence and Independence of Auditors on The Audit Quality.

Journal of Finance and Accounting Vol. 6 No. 3 .

Purnamasari, D. I. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Hubungan Partisipasi dengan Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi .

Rosalina, A. D. (2013). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. (Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung) .

(16)

Sarwono, J. (2008). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Jakarta : Andi Publisher.

Septriani, Y. (2012). Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Auditor KAP di Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi & Manajemen Politeknik Negeri Padang , Vol. 7 No. 2 (Des).

Setiawan, A. W. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. Studi Empiris pada KAP di Kota Surabaya dan Daerah Istimewa Yogyakarta .

Sofyani, H. (2016). Modul Praktik Partial Least Square (PLS). Prodi Akuntansi UMY , 1-38.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-14. Bandung: Alfabeta.

Suhayati, E., & Rahayu, S. K. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tjun, T. L., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 4 No. 1 (Mei) .

Tuanakotta, T. M. (2013). Audit Berbasis ISA (International Standard Auditing). Jakarta: Salemba Empat.

_______. (2011). Kritis dalam Auditoring. Jakarta: Salemba Empat.

Umam, M. S. (April 2016). Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Penerimaan Perilaku Etis Manajemen Laba dengan Sensitivitas Etika Sebagai Variabel Mediasi dan Gender Sebagai Variabel Moderasi.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 27 No. 1 , 37-47.

Wahyuni, N. D. (2017, Maret 29). Home: Bisnis: Ekonomi. Dipetik Desember 4, 2017, dari Liputan 6:

http://bisnis.liputan6.com/read/2901167/8-pekerjaan-paling-diincar-di-2017-berapa-gajinya

Wooten, T. G. (2003). It is Imposible to Know The Number of Poor - Quality Audits that Simply. The CPA Journal , 48-51.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Path Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.

Yasena, A. D. (2015). Pengaruh Independensi, Kompetensi dan Pengalaman Kerja, Obyektivitas dan Integritas terhadap Kualitas Audit. Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Jawa Tengah .

Zuhrawaty. (2009). Panduan dan Kiat Sukses Menjadi Auditor ISO 9001. Yoyakarta: Medpress.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Etika dan Pendidikan Auditor Terhadap Kualitas Audit Studi pada Inspektorat Daerah Kota Cirebon dan Inspektorat Daerah Kabupaten Cirebon.. Fakultas