RAJ, 3 (1) 2023: 172-183, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |
Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.
THE EFFECT OF COMPETENCE, INDEPENDENCE, PROFESSIONAL SKEPTICISM AND TIME BUDGET PRESSURE ON AUDIT QUALITY (EMPIRICAL STUDY OF THE PUBLIC ACCOUNTANT OFFICE IN PEKANBARU)
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, SKEPTISME PROFESIONAL DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PEKANBARU)
Rahmi Novita
1Dian Puji Puspita Sari
2Rama Gita Suci
3Universitas Muhammadiyah Riau, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Indonesia
ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of competence, independence, professional skepticism and time budget pressure on audit quality at public accountant in Pekanbaru city. This study uses quantitative methods and uses primary data that is processed with the consideration of respondents obtained from questionnaires. The population of this study is auditors from partner, manager, senior and junior levels with a minimum of 2 years of service working at KAP in Pekanbaru city. The sampling method used is purposive sampling. The sample in this research as many as 35 respondents. Data processed out by using a multiple linear regression analysis using SPSS version 26. The results showed that the variables of competence, independence, professional skepticism and time budget pressure had a significant effect on audit quality.
Keywords : Audit Quality, Competence, Independence, professional skepticism and Time Budget Pressure.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di kota Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan data primer yang diolah dengan pertimbangan responden yang diperoleh dari kuesioner. Populasi penelitian ini adalah auditor dari tingkatan partner, manajer, senior dan junior dengan masa kerja minimal 2 tahun yang bekerja pada KAP di kota Pekanbaru. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 responden. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS Versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi, independensi, skeptisme professional dan tekanan anggaran waktu berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Kata Kunci: Kualitas Audit, Kompetensi, Independensi, Skeptisme Profesional dan Tekanan Anggaran Waktu.
1. Pendahuluan
Audit adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut (Agoes, 2012). Kualitas audit judgment dinilai berdasarkan dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh auditor dalam menentukan pendapatnya mengenai hasil dari audit yang dilakukan.
Belakangan ini banyaknya kegagalan audit telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntansi dalam mengaudit laporan keuangan.
173
Munculnya krisis ini memang beralasan, karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian tetapi justru mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. Salah satu contoh kasus dimana opini Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Riau terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pemerintah daerah (Pemda) se- Riau tahun 2018-2019 secara berturut–turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau melalui rilis yang diterima Goriau.com, Ahad (20/2020), mengatakan opini tersebut bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan, karena ditemukan cukup banyak permasalahan dalam pengelolaan keuangan daerah, khususnya atas ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan, yang menimbulkan dampak finansial mencapai Rp91,4 miliar. Diantaranya, terdapat kerugian negara mencapai Rp46,6 miliar, berpotensi merugikan negara Rp10,4 miliar dan adanya kekurangan penerimaan negara/daerah mencapai Rp34,2 miliar. Terkait opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang diberikan kepada pemda di Riau pada tahun 2018-2019, BPK perlu melakukan review kembali atas penilaian yang diberikan kepada masing-masing pemda di Riau, mengingat dampak kerugian yang ditimbulkan cukup besar (https://www.goriau.com, 2020).
Kualitas audit dapat dipengaruhi oleh adanya kompetensi auditor. Wujarso dan Saprudin (2020) mengartikan bahwa kompetensi auditor merupakan kepemilikan atas aspek-aspek pribadi disertai pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang mengarah kepada tingkah laku sehingga menghasilkan kinerja yang baik, untuk melakukan audit secara objektif, cermat, dan seksama.
Disamping itu kualitas audit juga dapat dipengaruhi oleh independensi, yang mana independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya (Lestari, 2019).
Skeptisme profesional juga dapat mepengaruhi kualitas audit karena berdasarkan standar umum dalam peraturan revisi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) 2016 menyebutkan bahwa Pemeriksa harus menggunakan skeptisme profesional dalam menilai risiko terjadinya kecurangan yang secara signifikan untuk menentukan faktor-faktor atau risiko-risiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi pekerjaan Pemeriksa apabila kecurangan terjadi atau mungkin telah terjadi.
Faktor lain yang juga diteliti dampaknya terhadap kualitas audit yaitu tekanan anggaran waktu yang diberikan oleh klien. Menurut Suryananda (2017) tekanan anggaran waktu menyebabkan stress individual yang muncul akibat tidak seimbangnya tugas dan waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika professional melalui sikap, nilai, perhatian, dan perilaku auditor.
Dalam penelitian yang dilakukan Wijayanty (2016) menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas suatu audit. Artinya, semakin tinggi kompetensi yang dimiliki auditor, maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Sebaliknya Biri (2019) menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh negatif terhadap kualitas suatu audit.
Pada penelitian Biri dkk. (2019) menyatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Artinya, Semakin independen auditor, maka semakin berkualitas audit yang dihasilkan. Sedangkan pada penelitian Lestari (2019) dan Haviah (2018) menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Made (2016) mengungkapkan bahwa skeptisme professional berpengaruh positif terhadap kualitas audit, yang artinya semakin tinggi sikap skeptis auditor dalam melakukan audit maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah sikap skeptis auditor dalam melakukan audit maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin kurang baik. Sedangkan menurut Dilla (2021) menyebutkan
174
dalam penelitiannya bahwa skeptisme profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit judgment.
Pada penelitian Lestari (2019), Kurniawan (2019) menyatakan bahwa time budget pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sebaliknya, pada penelitian Haviah (2018), Suryananda (2017) dan Kresnantari (2015) menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap kualitas audit. Artinya, makin sedikit waktu yang disediakan (tekanan anggaran waktu semakin tinggi), maka makin menurun kualitas auditnya.
Dari uraian diatas dapat dilihat tidak adanya kekonsistenan hasil penelitian sehingga analisis secara research gap dipilih oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitian ini.
2. Tinjauan Pustaka
1. Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan dalam audit berkaitan dengan auditor sebagai pihak ketiga yang akan membantu untuk mengatasi konflik kepentingan yang dapat terjadi antara principal dan agen.
Pemilik perusahaan yaitu principal selalu ingin mengetahui semua informasi yang mengenai aktivitas perusahaan, termasuk dalam aktivitas manajemen dalam hal pengoprasian dana yang di investasikan dalam perusahaan. Melalui laporan pertanggung jawaban yang di buat manajemen selaku agen, principal mendapatkan informasi yang di butuhkan dan sekaligus sebagai alat penilaian atas kinerja yang di lakukan agen dalam periode tertentu. Namun dalam praktiknya adalah kecenderungan pihak agen yaitu manajemen melakukan tindakan curang agar laporan pertanggungjawaban yang disajikan baik dan akan memberikan keuntungan pada pihak principal, sehingga kinerja yang dilakukan agen terlihat baik. Maka untuk meminimalisir kejadian tersebut diperlukan bantuan pihak ketiga yang independen, yaitu seorang auditor.
Dengan bantuan dari auditor maka laporan keuangan yang di sajikan oleh agen lebih dapat di percaya (reliable) (Haviah, 2018).
2. Kualitas Audit
Menurut Angelo (1981), kualitas audit merupakan keadaan di mana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi kliennya. Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor dikatakan bagus atau berkualitas, jika memenuhi ketentuan dan standar pengauditan. Standar pengauditan mencakup mutu, yaitu profesional, auditor independen, pertimbangan (judgment) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit (Saputra dkk, 2020).
Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi. Ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu:
1. Tanggung Jawab Profesi.
Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas.
Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan intregitas setinggi mungkin.
4. Objektivitas.
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional.
175
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional.
6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Perilaku Profesional.
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
3. Kompetensi
Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalamannya yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Trotter (1986) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan.
4. Independensi
Independensi merupakan sikap mental yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mudah dipengaruhi dalam melaksanakan tugasnya.
5. Skeptisme Profesional
Standar Profesional Akuntan Publik SA Seksi 230 PSA No. 04 menjelaskan bahwa skeptisme profesional memiliki definisi sebagai sikap yang meliputi pemikiran untuk selalu mempertanyakan dan melakukan suatu kajian evaluasi yang bersifat kritis terhadap bukti audit.
6. Tekanan Anggaran Waktu
Tekanan anggaran waktu adalah suatu keadaan yang menunjukan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu dan anggaran yang sangat ketat dan baku (Setyorini, 2011).
7. PENELITIAN TERDAHULU
Adapun hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti
dan Tahun
Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Dilla (2021) Pengaruh Independensi,
Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit Judgment (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali)
1. Independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit judgment.
2. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit judgment.
3. Skeptisme Profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit judgment.
176 No Nama Peneliti
dan Tahun
Judul Penelitian Hasil Penelitian 2 Lestari (2019)
(Lestari, 2019)
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).
1. Pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
3. Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
4. Tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
3 Biri (2019) (Biri, 2019)
Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Yogyakarta).
1. Kompetensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
2. Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
3. Fee Audit berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Pekanbaru yang terdaftar di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh auditor yang terdiri dari auditor senior dan auditor junior yang bekerja pada 8 Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Pekanbaru yang terdaftar di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Pekanbaru. Metode pemilihan sampel didasarkan pada teknik purposive sampling, dengan kriteria: (1) Auditor yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagai auditor serta pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditing, dan (2) Auditor yang sudah memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun, hal ini dilakukan karena auditor tersebut telah memiliki waktu untuk mampu mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.
Tabel 3. 1
Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Auditor
No Nama KAP Alamat Jumlah
Auditor
Pengalaman
> 2 Tahun &
Bekerja di bidang auditing 1 KAP Yaniswar dan Rekan
(Pusat)
Jl. Jend. Sudirman No.
4 5 5
2 KAP Hadibroto dan Rekan (Cabang)
Jl. Teratai No. 18,
Sukajadi 5 5
3 KAP Drs. Hardi dan Rekan Jl. Ikhlas No. 1 F, 5 5
177 Payung Sekaki 4 KAP Drs. Katio dan Rekan
(Cabang) Jl. Jati, Pekanbaru 3 3
5 KAP Khairul Jl. D.I Panjaitan No.
2D 5 5
6 KAP Rama Wendra (Cabang) Jl. Wolter Monginsidi
No. 22 C 7 7
7 KAP Griselda, Wisnu dan Arum (Cabang)
Jl. K.H Ahmad Dahlan
No. 50 A 8 8
8 KAP Slamat Sinuraya Jl. Durian No. 1 F 5 5
Total 43 43
Sumber: data olahan, 2022
` Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber data yang didapatkan dari hasil penelitian, langsung dari tanggapan responden melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada di kota Pekanbaru berupa pertanyaan secara terstruktur, kemudian hasil jawaban responden atas kusioner tersebut diolah menajadi sumber data dalam penelitian ini (Sugiyono, 2017). Sumber data diperoleh langsung dari para auditor eksternal yang terdapat dalam kantor akuntan publik, baik itu tingkatan senior, junior maupun staf auditor.
4. Hasil dan Pembahasan 1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data pada setiap variabel pada penelitian ini untuk melihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali 2013).
Dalam penelitian ini merujuk pada rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation) dari seluruh variabel dalam penelitian yaitu kualitas audit (Y), kompetensi (X1), independensi (X2) dan skeptisme profesional (X3), dan tekanan anggaran waktu (X4). Berdasarkan data yang telah diolah menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Scene) Version 26 for Windows diperoleh data statisitk deskriptif sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kompetensi 35 34 51 43,43 4,374
Independensi 35 21 34 27,80 3,297
Skeptisme Profesional 35 63 81 72,80 4,438
Tekanan Anggaran
Waktu 35 16 33 25,69 4,276
Kualitas Audit 35 56 65 61,74 3,239
Valid N (listwise) 35
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2022 2. Uji Kualitas Data
2.1 Uji Validitas
178
Masing-masing butir pernyataan untuk variabel dependen dan independen diatas kriteria 0,334 (r tabel). Jadi dapat disimpulkan bahwa secara statistik masing-masing indikator pernyataan untuk variabel dependen dan independen adalah valid dan layak untuk digunakan sebagai data penelitian.
2.2 Uji Reliabilitas
Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Data
Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar Keterangan
Kualitas Audit (Y) 0,820 0,60 Reliabel
Kompetensi (X1) 0,826 0,60 Reliabel
Independensi (X2) 0,776 0,60 Reliabel
Skeptisme Profesional (X3) 0,786 0,60 Reliabel Tekanan Anggaran Waktu (X4) 0,872 0,60 Reliabel
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas variabel independen dan dependen menunjukkan bahwa koefisien Cronbach Alpha > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik 3.1 Uji Normalitas
Hasil dari pengujian Normalitas Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat dari tabel 9 berikut ini:
Tabel 9 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,85790157
Most Extreme Differences
Absolute 0,097
Positive 0,097
Negative -0,094
Test Statistic 0,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Berdasarkan tabel hasil pengujian nonparametric test: Kolmogorov Smirnov diatas, dimana diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat diartikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 10 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Kompetensi .973 1.028
Independensi .888 1.126
Skeptisme Profesional .841 1.189
Tekanan Anggaran Waktu .944 1.059
179
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa VIF untuk seluruh variabel bebas < 10 dan begitu juga nilai tolerance > 0,10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut bebas dari multikolinearitas.
3.3 Uji Heterokedastisitas
Tabel 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.318 3.479 -.666 .510
Kompetensi .002 .038 .009 .050 .961
Independensi .092 .053 .313 1.717 .096
Skeptisme
Profesional .014 .041 .066 .350 .729
Tekanan Anggaran
Waktu .008 .040 .037 .212 .834
Berdasarkan tabel 11 dengan residual memiliki signifikansi setiap variabel >dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 12 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.549 7.124
Kompetensi .259 .079 .350
Independensi .248 .109 .252
Skeptisme Profesional .263 .083 .360
Tekanan Angaran waktu .464 .082 .613
Berdasarkan table 12, dapat dijabarkan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 12,549 + 0,259 X1 + 0,248 X2 + 0,263 X3 + 0,464 X4
4.1 Uji Koefisien Determinasi
Tabel 12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .819a .671 .627 1.978
Berdasarkan tabel 12 diatas, diketahui nilai R berkisar antara 0-1. Jika mendekati 1 hubungan semakin erat, tetapi jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Angka R yang didapat 0,819a artinya korelasi antara variabel kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit sebesar 0,819, hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai mendekati 1.
Model summary Adjusted R square yang diperoleh sebesar 0,627. Hal ini menunjukkan bahwa 62,7% variabel kualitas audit dapat dipengaruhi oleh variabel kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu. Sedangkan sisanya sebesar 37,3 % kualitas audit dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
4.2 Uji Parsial (Uji t)
Tabel 13 Hasil Uji Parsial (T)
180
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.549 7.124 1.762 .088
Kompetensi .259 .079 .350 3.295 .003 .973 1.028
Independensi .248 .109 .252 2.272 .030 .888 1.126
Skeptisme
Profesional .263 .083 .360 3.150 .004 .841 1.189
Tekanan Anggaran Waktu
.464 .082 .613 5.688 .000 .944 1.059
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat hasil uji t antara variabel independen dan variabel dependen sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh kompetensi (X1) terhadap kualitas audit (Y), digunakan hipotesis sebagai berikut:
H1: Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui sig. t 0,003 < 0,05 dan t hitung 3,295 > t tabel
2.042 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikansi dibawah 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima.
2. Untuk menguji pengaruh independensi (X2) terhadap kualitas audit (Y), digunakan hipotesis sebagai berikut:
H2: Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui sig. t 0,030 < 0,05 dan t hitung 2,272 > t tabel
2.042 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independensi berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikansi dibawah 0,05 sehingga hipotesis kedua diterima.
3. Untuk menguji pengaruh skeptisme profesional (X3) terhadap kualitas audit (Y), digunakan hipotesis sebagai berikut:
H3: Skeptisme profesional berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui sig. t 0,004 < 0,05 dan t hitung 3,150 > t tabel
2.042 maka dapat disimpulkan bahwa variabel skeptisme profesional berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikansi dibawah 0,05 sehingga hipotesis ketiga diterima.
4. Untuk menguji pengaruh tekanan anggaran waktu (X4) terhadap kualitas audit (Y), digunakan hipotesis sebagai berikut:
H4: Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui sig. t 0,000 < 0,05 dan t hitung 5,688 > t tabel
2.042 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikansi dibawah 0,05 sehingga hipotesis keempat diterima.
4.3 Uji Simultan (Uji F)
Tabel 14 Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 239.325 4 59.831 15.294 .000b
Residual 117.361 30 3.912
Total 356.686 34
Dengan menggunakan tingkat signifikan 0.05, df 1=(k-1) = (5-1=4) dan df 2 (n-k) atau (35- 5=30) maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,69. Berdasarkan tabel 14 didapatkan nilai F hitung >
F tabel yaitu 15,294 > 2,69 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.05 yang berarti bahwa variabel kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu secara
181
bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Pekanbaru.
5. Penutup
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kompetensi yang dimiliki auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan juga akan semakin baik.
2. Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi sikap independensi yang dimiliki auditor, maka semakin tinggi kualitas audit yang dihasilkan.
3. Skeptisme profesional berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap skeptis auditor dalam melakukan audit maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
4. Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan tekanan anggaran waktu yang diberikan oleh pihak manajemen maupun klien dapat mendorong auditor untuk terus meningkatkan efisiensi waktu sehingga auditor tidak melakukan penyimpangan dalam proses audit yang mengakibatkan penurunan kualitas audit.
5. Kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa auditor yang memiliki kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu yang baik, akan akan menghasilkan kualitas audit yang baik.
Keterbatasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Pekanbaru, sehingga belum dapat menggeneralisasi bagaimana kualitas audit di luar kota pekanbaru.
2. Peneliti hanya berfokus pada faktor kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu. Tidak menutup kemungkinan masih ada faktor–faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas audit.
Saran
Setelah meneliti pengaruh kompetensi, independensi, skeptisme profesional dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit, peneliti ingin menyampaikan saran berupa:
1. Peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada KAP diluar kota Pekanbaru, misalnya Jakarta atau Padang, dengan kompleksitas masalah yang lebih beragam. Dengan demikian, hasil penelitian yang akan diperoleh dapat lebih akurat dan dapat digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih luas.
2. Peneliti berikutnya diharapkan untuk dapat meneliti variabel – variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Seperti variabel pengalaman kerja, role stress auditor dan motivasi auditor.
Daftar Pustaka
Agoes, Sukrisno. 2008. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Ahituv, Niv dan Magid, Igbaria. 1998. The Effect of Time Budget Pressure and Completeness of Information on Decision Making. Journal Management Information System. 15(2): h:153- 172.
182
Andini Ika Setyorini. 2011. Pengaruh Komplektisitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi (Studi Empiris padaAuditor KAP di Semarang). Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.
Arens, Alvin A., et al. 2011. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa:
Herman Wibowo. Editor: Wibi Hardani, dan Suryadi Saat.
Bawono, I. R., & Singgih, E. M. 2010. Faktor-Faktor dalam Diri Auditor dan Kualitas Audit: Studi Pada KAP The Big Four di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 14(2).
Bedard, J, and M. T. Chi. 1993. Expertise in auditing, Auditing: Journal of Practice and Theory, Vol 12.
Biri, S. F. L. 2019. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Fee Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Yogyakarta). Akuntansi Dewantara, 3(2), 106–118.
Castellani, Justinia. 2008. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor pada Kualitas Audit.
Trikonomika Vol. 7, No. 2.
De Angelo. L. E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting & Economics.
Deis D.R and Giroux. A. 1992. Determinant of audit quality in the Public Sector. The Accounting Review. PP. 467-479.
Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Balai Pustaka Utama.
Dilla, Putu Ayu Mahatma. 2021. Pengaruh Independensi, Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit Judgment (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali). Hita Akuntansi dan Keuangan Universitas Hindu Indonesia.
Dezoort. F. T. 1998. Time Pressure Research in Auditing: Implications for Practice. The auditor Report, 22(1).
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harhinto, Teguh. 2004. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit.
Universias Diponegoro, Semarang.
Hartono, R. 2019. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. TEKUN: Jurnal Telaah Akuntansi Dan Bisnis, 8(1), 1–13.
Haviah, N. 2018. Pengaruh Indepedensi, Time Budget Pressure dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. STIE Perbanas, 53(9), 1689–1699.
https://www.goriau.com/berita/baca/hasil-audit-lkpd-pemda-seriau-20182019-kerugian- negara-rp466-miliar.html diakses pada 01 April 2021.
Hurtt, K., Eining, M. & Plumlee, D. “Professional Scepticism: A Model with Implication for Research, Practice, and Education.” Working Paper, University of Wisconsin, 2003.
Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
IAPI.com. 2020. Directory KAP/AP. diakses 20 April 2021 dari https://iapi.or.id/Iapi/detail/924.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Kresnantari, Sendang. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Auditor pada KAP (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Surakarta, Semarang dan Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kurniawan, S. L. 2019. Pengaruh independensi, pengalaman audit etika auditor, komitmen auditor dan time budget pressure terhadap kualitas audit (KAP Solo dan Yogyakarta ).
Kurnia, Winda, Khomsiyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Universitas Trisakti. Volume 1 No.2. Hal. 49-67. ISSN:2339-0832.
183
Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Dimasa Depan. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Hal 25-60.
Lastanti, Hexana Sri. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. 5(1).
April 2005: 85-97.
Lauw Tjun Tjun and Marpaung, Indrawati and Setiawan, Santy. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, 4 (1). pp. 33-56.
ISSN 2085-8698.
Lestari. 2019. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi, dan Tekanan Anggran Waktu Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta ).
Yogyakarta.
Mulyadi. 2013. Auditing. Salemba Empat. Jakarta.
Rustiarini, Ni Wayan, 2014, Sifat Kepribadian sebagai Pemoderasi Hubungan Stres Kerja dan Perilaku Disfungsional Audit. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 11, No. 1: hal 1-19.
Saputra, K. D., Purwati, A. S., Azhar, S., & Putri, P. K. (2020). Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Implementasi Internasional Standards on Auditing (ISA) di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta Purwokerto. Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 17(2).
Shockley, Randolph A. 1981. Perceptions of Auditors Independence: An Imprical Analysis. The Accounting Review, vol LVI, no.4, pp. 785-800.
Sugiarmini, Ni Luh Arlia dan Datrini, Luh Kade. (2017). Pengaruh Skeptisme Profesional, Independensi, Kompetensi, Etika, Dan Role Stress Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 9, No.1: 2301-8879
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntan (Auditing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Suryananda, O.T. 2017. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Tekanan Anggaran Waktu dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empitis KAP Jateng dan DIY). Universitas Muhammadiyah Surakarta,3. 43.
Tjun et, al. 2017. Pengaruh Kompetensi, Objektivitas dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris KAP Solo Yogyakarta. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), 2017, 337-346.
Trihapsari; Anisykurlillah. 2016. Pengaruh Etika,Independensi,Pengalaman Audit Dan Premature Sign Off Terhadap Kualitas Audit. Accounting Analysis Journal, 5(1), 1–7 Trotter, R. J. 1986. The Mystery of Mastery. Psychology Today.
Tubbs, Richard M. 1992. The Effect of Experience on The Auditors Organization and Amount Knowledge. The Accounting Review (Oktober) PP. 783-801 Universitas Indonesia.
Waggoner dan Cashell. 1991. The Impact of Time Pressure on Auditor’s. CPA Journal.
Wijayanty W., Dini. 2016. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Tekanan Waktu Auditor Terhadap Kualitas Audit. Bandung : Universitas Pasundan Bandung.
Wujarso, R., & Saprudin, S. (2020). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta. Jurnal Akuntansi & Perpajakan Jayakarta, 1(2), 98-110.