Uang menjadi sebuah media promosi untuk mendapat partisipasi serta suara dari Masyarakat. Hal ini dapat memudahkan calon kepala desa untuk mendapatkan suara ketika hari pemilihan tiba. Uang menjadi salah satu hal yang paling menarik dalam mendapatkan suara, karena calon kepala desa akan cepat mendapat atensi dari masyarakat. Praktik politik uang ini digunakan untuk menarik warga terutama dalam segi ekonomi. Masyarakat notabene tidak melihat visi dan misi calon yang akan dipilih, mereka lebih mementingkan perekonomian, mereka lebih memilih untuk bekerja dibanding pergi ke tempat pemilihan untuk mencoblos salah satu kandidat. Maka dari itu, money politik tidak akan pernah jauh terpisah dari partisipasi politik, semua masyarakat pasti akan mengeluarkan suaranya demi desanya yang akan menjadi baik tapi dengan money politik juga. Jika tidak ada politik uang mereka kebanyakan tidak akan memilih dan sedikit masyarakat yang akan mencoblos. Sehingga money politik sangat berpengaruh pada masyarakat dan tingkat partisipasi pemilihan akan semakin meningkat.1
Factor yang mendorong masyarakat menerima Money Politic dan mendorong orang untuk berpartisipasi yaitu karena adanya perangsang untuk mengikuti partisipasi politik dalam kehidupan berpolitik, factor karakteristik pribadi seseorang, factor situasi atau lingkungan politik sendiri, jadi dalam pemilihan kepala desa tidak akan terpisahkan dengan yang namanya kampanye .2
1 Fathur Rozy dkk, “Praktik Politik Uang dalam Proses Pemilihan Kepala Desa Sumberinging Kidul Tahun 2019”, Jurnal Socius, No. 1, Vol. 7 (Juni, 2020), hal, 39
2 Dewi Ratna Sari, Agus Satmoko Adi, “Hubungan Penerima Money Politic Dengan Tingkat Partisipasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa Di Desa Munung Kecamatan Jatikalen KAbupaten Nagnjuk”, hal, 1866