1.2.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji T dan uji F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Untuk mengujinya menggunakan metode one-sample-kolmogrov-smirnov dengan melihat grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual. Berikut ini adalah hasil dari pengujian dengan SPSS 25:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,95604419 Most Extreme Differences Absolute ,147
Positive ,076 Negative -,147
Test Statistic ,147
Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 25
Dari data di atas menunjukkan bahwa data tersebut normal karena angka signifikan diatas 0,05.
Gambar 4.1
Grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 25
Dari hasil penelitian diatas bahwa Uji Normalitas dengan menggunakan metode one sample Kolmogorov-smirnov test memiliki nilai signifikansi 0,079 melebihi 0,05 yang berarti tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Maka dari hasil signifikansi tersebut bisa dikatakan bahwa distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas. Dan kita lihat dari grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual terlihat titik-titik mengikuti
dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel bebas yaitu Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Ijarah saling berhubungan secara linier.
Jika ada kecenderungan adanya multikolinier maka salah satu variabel memiliki gejala multikolinier. Uji ini dapat dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan Variance Inflation Factor kurang dari 10 maka dapat diasumsikan bahwa variabel independen terbebas dari masalah multikolonearitas.
Dari hasil pengujian SPSS 25 diperoleh nilai korelasi antar variabel Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Ijarah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Unstandardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Partial Part
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -9,907 3,124
MURABAHAH 1,973 ,308 ,771 ,690 ,635 1,576
MUDARABAH -,566 ,209 -,456 -,292 ,431 2,319
IJARAH ,448 ,333 ,246 ,145 ,392 2,551
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 25
Berdasarkan tabel rangkuman nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai Variance Inflation Factor lebih dari 10 dan tidak ada satu nilai Tolerance variabel independen yang memenuhi nilai Tolerance yaitu kurang dari 1. Hal ini berarti bahwa dalam model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastistas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot. Jika terdapat pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 25
Dari grafik Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Tingkat Laba Bersih berdasarkan masukan variabel independen Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Ijarah.