• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIVITAS CENDAWAN Metarhizium anisopliae

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UJI EFEKTIVITAS CENDAWAN Metarhizium anisopliae"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Hama merupakan salah satu faktor yang menurunkan produksi dan mutu tanaman budidaya, misalnya ulat grayak (Spodoptera litura) yang menyerang tanaman sawi. Pengendalian ulat grayak (Spodoptera litura) dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa kimia (insektisida), dapat dilakukan secara manual dengan cara dipetik. dengan tangan dan juga dapat dikendalikan secara biologis, misalnya dengan jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas jamur Metarhizium anisopliae terhadap larva ulat Spodoptera litura pada tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Hasil percobaan menunjukkan kepadatan spora M1, M2 dan M3 cukup efektif membunuh ulat instar-2 (I1) dan instar-4 (I2).

Kata kunci: Ulat grayak (Spodoptera litura), pemandu Metarhizium anisopliae, Sawi hijau (Brassica juncea L) and kerapatan spora. Pests are one of the factors that reduce the production and quality of cultivated plants, for example gray caterpillars (Spodoptera litura) that attack mustard plants. Gray caterpillars (Spodoptera litura) can be controlled using chemical compounds (insecticides), can be collected manually by hand and can also be controlled biologically, for example with fungi.

The aim of this study was to investigate the effectiveness of the fungus Metarhizium anisopliae on Spodoptera litura larvae in green mustard plants (Brassica juncea L.). The experimental results showed that the spore density M1, M2 and M3 were quite effective in killing the larva both at instar-2 (I1) and at instar-4 (I2). Key words: Gray caterpillar (Spodoptera litura), fungus Metarhizium anisopliae, green mustard (Brassica juncea L) and spore density.

Tabel 2. Perlakuan Kerapatan Spora Metarhizium anisopliae Terhadap
Tabel 2. Perlakuan Kerapatan Spora Metarhizium anisopliae Terhadap

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Salah satu serangga yang dianggap sebagai hama tanaman dan mempunyai dampak signifikan terhadap produksi adalah cacing potong (Spodoptera litura). Hama ini merupakan salah satu jenis hama utama yang menyerang tanaman palawija dan sayuran di Indonesia. Untuk pengendalian hama ulat buah kapas (S. litura) menggunakan jamur Metarhizium anisopliae sebagai agen pengendali hayati.

Jamur Metarhizium anisopliae bersifat parasit dan saprofit di dalam tanah, bertahan hidup dari sisa-sisa tanaman. Setelah dilakukan penyemprotan ekstrak pada tanaman sawi kaisim (Brassica juncea), diketahui bahwa tanaman sawi kaisim (Brassica juncea) tetap hidup dan tidak terjadi kerusakan akibat paparan ekstrak tersebut. Mengingat berbagai kerusakan tanaman akibat hama S. litura pada saat budidaya tanaman sawi hijau, maka dilakukan penelitian efektivitas jamur Metarhizium anisopliae terhadap larva ulat Spodoptera litura pada tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.).

Cara uji efektifitas daya bunuh jamur Metarhizium anisopliae terhadap larva ulat Spodoptera litura pada tanaman sawi hijau (Brassica juncea). Untuk mengetahui konsentrasi Metarhizium anisopliae yang optimum terhadap daya bunuh larva ulat Spodoptera litura Instar 2 dan Instar 4 pada tanaman sawi hijau (Brassica juncea).

TINJAUAN PUSTAKA

  • Ulat Grayak (Spodoptera litura)
  • Perilaku dan Fisiologi
  • Kerusakan Tanaman Akibat Serangan Larva S.litura
  • Biologi (Ciri-Ciri Karakteristik) Ulat Grayak S.litura
    • Daur Hidup S.litura
  • Cendawan Metarhizium anisopliae
  • Klasifikasi dan Morfologi Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
    • Klasifikasi Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
    • Morfologi Sawi Hijau (Brassica juncea L.)

Kerusakan dan kehilangan hasil akibat serangan ulat grayak ditentukan oleh populasi hama, tahap perkembangan serangga, tahap pertumbuhan tanaman dan varietas tanaman. Pemberantasan ulat bulu ini dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan membuang telur-telur yang menempel pada daun atau dengan membersihkan gulma yang ada di sekitar tanaman agar tidak menjadi tempat persembunyian ngengat dan ulat tersebut (Setiawan, 1993). Setiap cluster berisi sekitar 350 butir telur dan jumlah total telurnya kurang lebih 2000 butir.

Hama ini merupakan jenis serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari empat tahap kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan imago. Telurnya berbentuk hampir bulat dengan pangkal menempel pada daun (kadang tersusun dua lapis), berwarna coklat kekuningan, diletakkan berkelompok masing-masing 25-500 butir telur. Telurnya diletakkan pada daun atau bagian tumbuhan lain, baik pada tumbuhan inang maupun bukan inang.

Gugusan telurnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang berasal dari bulu-bulu tubuh ujung ngengat betina, dan berwarna kuning kecoklatan (Marwoto dan Suharsono, 2008). Pupa S. litura berwarna merah tua, panjang 15-20 mm, bentuk meruncing ke arah ujung dan tumpul di bagian kepala. Pada pagi hari, serangga jantan biasanya terbang di atas tanaman, sedangkan serangga betina diam di atas tanaman sambil mengeluarkan feromon.

Morfologi Metarhizium anisopliae yang diketahui adalah konidiofor tumbuh lurus, spora berbentuk silinder atau lonjong, panjang 6-16 mm, hialin, uniseluler, massa spora berwarna putih zaitun. Metarhizium anisopliae bersifat saprofit pada media buatan, diawali pertumbuhannya adalah tumbuhnya konidium yang membengkak dan melepaskan tabung pucuk. Keberhasilan pengendalian hama dengan jamur entomopatogen ditentukan oleh kepadatan konidia jamur yang diaplikasikan, yaitu kepadatan konidia pada setiap mililiter air.

Salah satu pengendalian yang saat ini sedang dikembangkan adalah pengendalian hayati dengan menggunakan jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae. Sawi termasuk dalam kelompok sayuran berdaun yang mengandung nutrisi lengkap yang memenuhi kebutuhan gizi manusia. Rasa pahit pada daun sawi jenis ini bisa dihilangkan dengan cara penggaraman.

BAHAN DAN METODE

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Bahan dan Alat Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Pelaksanaan Penelitian
    • Persiapan Bahan Penelitian
    • Pembuatan Media PDA
    • Penyiapan Metarhizium anisopliae
    • Pengenceran Berseri
    • Aplikasi Metarhizium anisopliae pada Larva S.litura
    • Parameter Pengamatan

Ulat grayak sebagai bahan penelitian diperoleh dengan cara mencari dan mengumpulkan larva ulat grayak (Spodoptera litura) dari lahan sawah tahap 3-4 dan 5-6, serta dipelihara pada tanaman sawi hijau. Larva tiap instar kemudian ditempatkan dalam pot berdiameter 16 cm x 19 cm dan diberi pakan sawi hijau segar, bebas pestisida. Cairan kentang (ekstrak) dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer, kemudian ditambahkan 20 g agar dan 20 g dekstrosa.

Bahan PDA yang terdiri dari ekstrak kentang, agar-agar, gula pasir dan air dalam tabung Erlenmeyer diaduk rata hingga homogen. Lima ekor larva S. litura hasil penangkaran (peternakan) dimasukkan ke dalam pot yang berisi 10 gram sawi hijau segar, kemudian sawi dan larva yang ada di dalam pot tersebut disemprot dengan larutan M. anisopliae dengan kepadatan spora 10 sesuai. untuk pengobatan ml menggunakan jarum suntik tangan. Metarhizium anisopliae mempunyai daya mematikan terhadap larva ulat Spodoptera litura (Instar 2 dan Instar 4) pada konsentrasi 10⁻², 10⁻⁴ dan 10⁻⁶.

Analisis Expressed sequence tag (EST) dari dua subspesies Metarhizium anisopliae mengungkapkan banyaknya protein yang disekresi dengan aktivitas potensial pada inang serangga. Sensitivitas larva Spodoptera litura terhadap kepadatan spora cendawan Metarhizium anisopliae pada tanaman bawang merah (Allium cepa) di laboratorium. Integrasi penerapan Metarhizium anisopliae dan nematoda patogen serangga sebagai agen pengendali hayati hama stigma Uret Lepidiota yang menyerang tanaman tebu.

Jurnal Integrasi Penerapan Metarhizium anisopliae dan Nematoda Patogen Serangga Sebagai Agen Pengendali Hayati Hama Stigma Uret Lepidiota yang Menyerang Tanaman Tebu. Khasiat bioassay virulensi Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae untuk Pengendalian Hayati Telur Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera: Noctuidae) dan Larva Instar Pertama. Uji efektivitas ekstrak daun Tigaroni (Crateva religiosa G. Forst.) terhadap kematian musuh ulat buah kapas (Spodoptera Litura F.) (Lepidoptera: Noctuidae) di laboratorium.

Pengujian beberapa konsentrasi Metarhizium anisopliae (Metsch) Sorokin untuk pengendalian hama kepik hijau (Nezara viridula L.) pada kacang panjang (Vigna senensis L.). Jurnal Pengujian Berbagai Konsentrasi Metarhizium anisopliae (Metsch) Sorokin untuk pengendalian hama kepik hijau (Nezara viridula L.) pada kacang panjang (Vigna senensis L.). Catatan : Angka yang diikuti huruf yang sama mempunyai rata-rata konsentrasi yang tidak berbeda nyata.

Catatan : Angka yang diikuti huruf yang sama mempunyai rata-rata konsentrasi yang tidak berbeda nyata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perubahan Morfologi dan Tingkah Laku Serangga Uji

Pengaruh Kerapatan Spora M. Anisopliae Terhadap Serangga Uji

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Uji efektivitas cendawan entomopatogen terhadap kepik hijau (Nezara viridula L.) (Hemiptera: Pentatomidae) pada tanaman kedelai (Glycine max L.) di rumah kasa.

Gambar

Tabel 2. Perlakuan Kerapatan Spora Metarhizium anisopliae Terhadap
Gambar 1. Potato Dextrose Agar  Gambar 2. Toples Larva Yang Diberi

Referensi

Dokumen terkait

Key words : Metarhizium anisopliae, Plutella xylostella, Diadegma semiclausum, Entomopathogen, target effect, nontarget effect INTRODUCTION The diamondback moth, Plutella xylostella

ANNs have been used to determine the patch antenna's resonance frequency at the suggested dielectric constant, height, length, and width [10].Using ANN based on multilayer perceptrons