• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PARAMETER MIKROBIOLOGI DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UJI KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PARAMETER MIKROBIOLOGI DI "

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dengan parameter mikrobiologi (coliform dan E.coli) di Desa Berngam Binjai Tahun 2018. Sampel penelitian adalah seluruh populasi depo air minum isi ulang di Berngam. Kelurahan Kota Binjai Tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang berdasarkan parameter mikrobiologi (coliform dan E.coli) di Kelurahan Berngam Kota Binjai Tahun 2018.

Sampel penelitian adalah seluruh populasi depo air minum isi ulang di Kelurahan Berngam Kota Binjai pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh sampel air minum isi ulang di Kelurahan Berngam memenuhi mutu fisika dan kimia sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia. Perlu adanya penyuluhan dan pengawasan terhadap pemilik depo air minum isi ulang melalui Puskesmas agar dapat menyediakan air minum yang cukup bagi masyarakat.

Skripsi ini berjudul “Pengujian Kualitas Air Minum Isi Ulang Dengan Parameter Mikrobiologi di Kelurahan Berngam Kota Binjai” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Medan Area.

Latar Belakang

2 Secara mikrobiologi, air minum yang memenuhi syarat kesehatan harus mempunyai total koliform dan koliform fekal sebanyak 0/100 ml air. Salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan air minum adalah air minum isi ulang (Sebayar et al., 2015). Dari segi harga, Air Minum Isi Ulang (AMIU) menjadi pilihan masyarakat masa kini.

Air minum jenis ini bisa Anda dapatkan di depo dengan harga sepertiga lebih murah dibandingkan air minum kemasan merek. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi air minum terbarukan begitu besar dan semakin populer, namun masyarakat masih ragu. 3 menentukan kualitas, sehingga perlu dilakukan pengendalian dan pengarahan terhadap kegiatan TPA pengisian air minum isi ulang (Mirza, 2014).

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas air minum isi ulang adalah higiene dan sanitasi depo, fasilitas pengolahan dan proses pengolahan air minum isi ulang. Proses pengolahan air minum isi ulang yang saat ini dilakukan di berbagai depo di masyarakat adalah proses ozonisasi, ultraviolet (UV), dan reverse osmosis (RO) (Latif, 2012). Depo Air Minum yang selanjutnya disingkat DAM adalah perusahaan yang mengolah air minum dalam jumlah besar dan menjualnya langsung kepada konsumen (Permenkes, 2014).

43 Tahun 2014 tentang sanitasi sanitasi tempat penampungan air minum yang menyatakan bahwa higiene sanitasi pengisian ulang tempat penampungan air minum bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dampak buruk akibat konsumsi air minum yang berasal dari tempat penampungan air minum. Di Desa Berngam terdapat tujuh tangki isi ulang air minum yang terletak di lima kelurahan. 6 Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengujian Kualitas Air Minum Isi Ulang Dengan Parameter Mikrobiologi Di Desa Berngam Kota Binjai”.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengertian Air Minum Dan Air Bersih

Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merupakan tempat yang menyediakan pengisian kembali air minum yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat. DAMIU merupakan perusahaan industri yang mengolah air mentah menjadi air minum dan menjualnya langsung ke konsumen. Apabila proses pengolahan air minum untuk diisi ulang tidak memenuhi syarat kesehatan maka akan berdampak pada kesehatan konsumen (Faisal, 2016).

Air baku yang digunakan oleh Depo Air Minum harus memenuhi baku mutu dan persyaratan mutu air minum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Pandiangan, 2012). Air berasal dari bawah tanah, diambil dengan cara pengeboran lalu disedot menggunakan pompa air. Air ini memiliki kondisi dan kadar polutan yang bervariasi seperti mangan, besi, nitrat, dan nitrit sehingga sangat sulit dikendalikan.

Selain itu, air tersebut sangat terkontaminasi bakteri Escherichia coli yang berasal dari kotoran hewan dan manusia (Wandrivel et al, 2012). Air yang diolah oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) berasal dari air sungai atau air tanah. Air ini diolah untuk membunuh bakteri berbahaya dan biasanya larutan kimia klorin digunakan untuk membunuh bakteri tersebut.

Sumber air pegunungan umumnya terletak pada lapisan tanah dalam yang tidak terpengaruh oleh musim kemarau maupun musim hujan. Dari ketiga sumber air baku tersebut, DAMIU nampaknya lebih tertarik pada sumber air yang berasal dari pegunungan karena umumnya memiliki kualitas yang baik yaitu mineral yang memenuhi kebutuhan kesehatan dan tidak mengandung unsur pencemar yang dapat membahayakan kesehatan. (Citrawati, 2011).

Pencemaran Air

10 reservoir, keluarnya agen dari host, metode transfer agen ke host baru, rute masuk agen ke host baru, dan kerentanan host. Air Minum Isi Ulang (AMIU) merupakan air yang telah mengalami beberapa proses yaitu: klorinasi, aerasi, filtrasi dan penyinaran dengan sinar ultraviolet. Semakin lama penyimpanan memungkinkan tumbuhnya mikroorganisme yang akan berkembang menjadi bakteri patogen dan meningkatkan kadar bahan organik.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 dijelaskan tentang persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum, yang paling sedikit mempunyai aspek sebagai berikut: a. Bangunan, atap dan langit-langit harus kuat, tahan busuk, mudah dibersihkan, tidak menyerap debu, permukaan rata dan berwarna terang, serta memiliki ketinggian yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara yang cukup. Peralatan dan perbekalan yang digunakan antara lain pipa pengisian air baku, tempat penampungan air baku, pompa hisap dan hisap, filter, mikrofilter, wadah/liter air baku atau air minum, kran pengisian air minum, kran cuci/.

Berperilaku higienis dan higienis setiap kali melayani pelanggan, antara lain selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali melayani pelanggan, mengenakan pakaian kerja yang bersih dan rapi serta tidak merokok setiap kali melayani pelanggan.

Bakteri Patogen Pada Air

12. Jumlah maksimal bakteri koliform yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0 (nol) dalam satuan kuantitas per sampel 100 ml. Escherichia coli merupakan bakteri yang sering ditemukan di usus besar manusia atau hewan berdarah panas lainnya. Baku mutu Escherichia coli pada air minum telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Mutu Air Minum.

Peraturan ini juga menyebutkan bahwa kadar maksimum Escherichia coli yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0 (nol) dengan satuan kuantitas per 100 ml sampel. Escherichia coli yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menimbulkan gejala seperti kolera, disentri, gastroenteritis, diare dan berbagai penyakit saluran cerna lainnya (Kurniadi dkk, 2013). Dari hasil penelitian depo air minum sebelumnya, ditemukan banyak depo air minum yang masih mengandung bakteri patogen.

Menurut Marpaung dan Marsono (2013), disebutkan bahwa dari 10 depo air minum di Kecamatan Sukolilo Surabaya, 4 depo air minum yang diperiksa tidak memenuhi baku mutu karena mengandung bakteri E.coli. Menurut Wandrivel et al, (2012) disebutkan bahwa dari sampel 7 depo air minum di Kecamatan Bungus Kota Padang, terdapat 5 depo air minum yang tidak memenuhi baku mutu karena mengandung bakteri E.coli dan Coliform. . Menurut Afif et al, (2015) disebutkan bahwa dari 13 depot air minum di 38 kecamatan di Padang Selatan, 10 depot air minum positif terkontaminasi bakteri Coliform.

Menurut Wulandari dkk (2015), dikatakan bahwa pada penelitian di lapangan masih terdapat pengelola depo yang memiliki kuku yang panjang dan kurang bersih saat melaksanakan pekerjaan dan hal ini dapat menjadi faktor perpindahan bakteri dari tangan ke air minum. . Menurut Mirza Muhammad (2014), dikatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Demak, Semarang, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara higiene operator dengan jumlah bakteri coliform pada air minum. 14 Sedangkan menurut Rumondor dkk (2014), dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada 20 depot air minum isi ulang di kota Manado menemukan bahwa seluruh sampel menunjukkan pertumbuhan bakteri, 4 sampel mengandung bakteri gram positif dan 5 sampel mengandung bakteri gram negatif. baterai. dan 11 sampel sama-sama mengandung bakteri.

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan

Sampel Penelitian

Metode Penelitian

Langkah awal sebelum pengambilan sampel adalah menyiapkan terlebih dahulu botol sampel dan menggunakan botol sampel yang ditutup rapat. Cara kerja pengujian kualitas air minum isi ulang dilakukan di laboratorium dengan uji evaluasi yaitu menyediakan 10 tabung reaksi berisi 10 ml slurry laktosa dan menyediakan sampel sebanyak 100 ml, kemudian masing-masing sampel dimasukkan sebanyak 10 ml ke dalam 10 tabung reaksi tersebut. . berisi 10 ml kaldu laktosa, kemudian semua tabung diinkubasi pada suhu 35°C selama 2 x 24 jam dan dicatat tabung positif (ditunjukkan dengan adanya gas dalam tabung Durham). Cara pelaksanaan pengujian kualitas air minum isi ulang dilakukan di laboratorium dengan uji konfirmasi yaitu penanaman kultur 1 – 2 siklus.

17 positif dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml Brilliant Green Lactose Broth (BGLB) yang berisi tabung Durham terbalik dan diinkubasi selama 24 – 48 jam pada suhu 35 0C untuk mengetahui ada tidaknya bakteri koliform. Dan masukkan 1 – 2 sampel kultur positif ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml air tripton, tidak berisi tabung Durham terbalik, dan inkubasi selama 24 jam pada suhu 44,5 0C untuk mengetahui ada tidaknya bakteri E.coli. . Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya cincin merah setelah diteteskan reagen Kovacs pada pengamatan pada setiap tabung reaksi.

Kandungan bakteri koliform dapat diketahui dengan menghitung jumlah tabung positif yang dikultur dan disesuaikan dengan tabel MPN (terlampir).

Simpulan

Saran

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Dihasilkan dari Depot Isi Ulang Air Minum di Kabupaten Padang Selatan. Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyumas Terhadap Mutu Air Minum Bagi Usaha Air Minum Isi Ulang (Uji Pasal 10 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010). Proses Ozonasi, Ultraviolet dan Reverse Osmosis di Kabupaten Kota Tengah dan Kabupaten Kota Selatan Kota Gorontalo.

Pengujian kualitas air minum isi ulang di Kecamatan Sukolilo Surabaya menurut perilaku dan pemeliharaan peralatan. Uji coba kualitas air minum isi ulang di Kecamatan Sukodono Sidoarjo kaitannya dengan perilaku dan pemeliharaan peralatan. Pengaruh jarak sumur gali dengan septic tank terhadap kandungan bakteri koliform pada air sumur gali.

Kualitas air minum yang dihasilkan oleh depot air minum isi ulang di kabupaten Bungus Padang didasarkan pada persyaratan mikrobiologi. Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau. Tak berwarna Tak berwarna Tak berasa Tak berasa Tak berasa Tak berasa Tak berasa Tak berasa.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

2 empty Trial completion date empty Scientific title The effect of IL-6 inhibitor Tocilizumab on the prognosis of covid-19 patients with acute respiratory failure Public title The

Syukri aimed to make Malaysia the leading manufacturer for halal health and beauty care products.. Syukri is a man with many dreams; dreams that he hoped would one day come