• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ujian Akhir Semester Konvergensi Media Massa : Kebaharuan Kompas dalam Mempertahankan Eksistensinya

N/A
N/A
Joseph Mahatma

Academic year: 2024

Membagikan "Ujian Akhir Semester Konvergensi Media Massa : Kebaharuan Kompas dalam Mempertahankan Eksistensinya "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Ujian Akhir Semester

Konvergensi Media Massa : Kebaharuan Kompas dalam Mempertahankan Eksistensinya

Disusun Oleh :

Joseph Mahatma Dhani Mulyono 1423022069

Kelas A

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

(2)

BAB 1

LATAR BELAKANG

Kebaharuan menjadi hal yang mutlak demi mempertahankan eksistensi sebuah media.

Kebaharuan atau inovasi bisa memiliki berbagai bentuk. Dengan adanya inovasi, sebuah perusahaan atau media akan memiliki nilai jual yang baru sehingga berdampak pada peningkatan popularitas perusahaan atau media tersebut. Kebahuran bukan saja tentang produk yang dijualnya. Struktur yang baru, cara kerja yang baru, ide yang baru, bahkan cara branding yang baru juga menjadi sebuah kebaharuan atau inovasi pada perusahaan atau media tersebut.

Berbicara mengenai inovasi, media cetak perlu untuk melakukan hal yang demikian pula. Pada era digilatisasi, media cetak tentu dihadapkan pada tantangan serba online.

Kemunculan media online menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan kemudahan serta kecepatan dalam mengakses informasi. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan media cetak yang harus berdaptasi demi mempertahakan eksistensinya.

Media cetak yang sudah dikenal banyak orang, Kompas, merupakan salah satu media yang memanfaatkan fenomena tersebut demi kelangsungan hidup perusahaannya. Di kala banyak perusahaan media cetak yang bangkrut, Kompas hadir dengan berbagai inovasinya.

Kompas merupakan media cetak lama yang hingga saat ini masih ramai diperjual belikan di kalangan masyarakat.

Dalam perjuangannya, Kompas memanfaatkan teknologi digital. Kompas tetap mampu menyajikan berita yang menarik dan informatif dalam digilatisasinya. Bukan hanya informatif, Kompas tetap mempertahakan apa yang sudah menjadi ciri khas pemberitaannya, yaitu mendalam. Bukan hanya di media cetak, dalam onlinenya pun Kompas tidak meninggalkan hal investigasi nya yang mendalam. Hal tersebut membuat Kompas juga bisa bersaing dengan media online lainnya. Berita yang berkualitas menjadi sesuatu yang penting dan unggulan dalam pemberitaan Kompas.

Menurut Luecke (2003:2), inovasi merupakan proses dalam usaha mewujudkan, mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan ide, yang kemudian disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa.

(3)

Inovasi menurut Zimmerer dalam Suryana (2014:11), diartikan sebagai kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan (innovation is the ability to apply creativity solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich peoples live).

Kompas dalam inovasinya sudah memiliki beragam bentuk sebagai usaha untuk mempertahakan kehidupan medianya. Kompas.com, Kompas.id, dan Kompasiana.com merupakan beberapa bentuk invoasi Kompas melalui internet. Seperti yang sudah saya jabarkan diatas, Kompas melakukan inovasi bukan tanpa alasan. Perkembangan teknologi dengan berbasis internet menjadi perhatian Kompas dalam memperluas pangsa pasar mereka untuk mendapatkan konsumen yang lebih luas pula.

Media cetak terbatas dengan adanya ruang dan waktu. Butuh proses yang cukup lama untuk menyebarkan cetakan tersebut dari satu orang ke lainnya. Berbanding terbalik dengan internet, data informasi yang menyebar sangatlah cepat. Bahkan dalam kurun waktu satu menit data atau informasi tersebut bisa menyebar ke ratusan orang. Hal tersebut dapat terjadi karena internet tidak membutuhkan jangkauan ruang dan waktu yang ekstrim jika dibandingkan dengan penyebaran media cetak.

Media cetak yang menggunakan intenet, atau akrab disebut dengan konvergensi media, memiliki berbagai keuntungan. Hal tersebut juga berlaku bagi Kompas, media cetak yang melakukan konvergensi media. Beberapa keuntungan tersebut yaitu meningkatkan jangkauan media dan meningkatkan interkasi dengan audiens. Ketika Kompas menggunakan internet sebagai salah satu inovasi dari media cetak, maka banyak fitur atau keuntungan yang juga bisa didapatkan oleh Kompas sendiri. Layanan internet memiliki beragam fitur yang bisa menguntungkan pengguna tersebut, dalam hal ini Kompas. Layanan fitur yang diberikan internet membuat Kompas bisa berinteraksi lebih cepat dengan pembaca dibandingkan dengan pada media cetak dari Kompas itu sendiri.

(4)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Media Massa

Media massa merupakan media atau alat penyampaian pesan dalam memproses komunikasi massa kepada khalayak (Vera,2016:7). Menurut (Cangara, 2010:123-126), media massa adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak dengan cara menggunakan alat-alat komunikasi yang ada sperti televisi, surat kabar, film, dan radio. Secara umum media massa menjadi alat komunikasi penyebaran informasi kepada khalayak yang luas, berjumlah banyak, dan bersifat heterogen. Dalam penggunaannya, media massa juga memiliki tujuan yang beragam.

2.2 Konvergensi

Konvergensi menurut Pryor dalam (Quinn & Filak, 2005:4) adalah kerja sama anggota staf editorial di ruang redaksi untuk menghasilkan konten jurnalistik yang beragam dan interaktif untuk berbegai platform guna menjangkau khalayak massal. Konvergensi juga menjadi tantangan bagi jurnalis agar bisa terus berinovasi dan menghasilkan atau melahirkan konten yang berkualitas. Konvergensi media merupakan proses yang Dimana konten, teknolog, industri, dan bahkan khalayak saling berkaitan dan bersinggungan. Konvergensi media merupakan proses integrasi dari berbagai platform media. Dasar dari konvergensi adalah penggambungan antara media tradisional dengan media digital. Konvergensi media hadir karna perkembangan teknologi digital yang membuka potensi platform media saling terhubung.

2.2.1 Konvergensi Kepemilikan

Konvergensi kepemilikan erat kaitannya dengan pengaturan yang mendukung promosi silang dan pembagian konten antara platform cetak, online, dan televisi yang dimiliki oleh Perusahaan yang sama, menurut Gordon dalam Quinn & Filak (2005:4). Proses penggabungan ini terjadi akibat adanya perkembangan teknologi digital. Perkebangan ini memungkinkan platform media bisa saling terhubung dan berbagi konten.

(5)

2.2.2 Konvergensi Taktik

Dimensi konvergensi yang kedua ini berpusat pada bagaimana cara kerjasama dengan melakukan promosi silang serta pertukaran informasi yang diperoleh melalui media-media yang bekerja sama (Gordon, 2003:65). Konvergensi ini merupakan strategi komunikasi yang mempadukan berbagai platform media guna menyampaikan pesan yang sama kepada khalayak. Strategi ini juga bertujuan agar komunikasi dengan khalayak di berbagai platform yang mereka gunakan semakin efektif.

2.2.3 Konvergensi Struktur

Konvergensi media menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi dan pembagian kerja. Perubahan ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan sumber daya media (Gordon, 2003:68). Pengoptimalan yang dimaksut disini adalah berusaha menghasilkan konten yang berjualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini juga dilakukan dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja media

2.2.4 Konvergensi Peliputan Informasi

Konvergensi peliputan informasi ini berbicara mengenai situasi wartawan yang harus memiliki berbagai keahlian (Gordon, 2003:69). Jurnalis dalam hal ini tidak hanya berperan mengumpulkan dan menulis berita, tetapi juga untuk memproduksi konten yang kreatif dan menarik untuk berbagai platform. Konvergensi peliputan informasi merupakan salah satu fenomena yang berkembang pesat dalam industri media.

2.2.5 Konvergensi Penyajian atau Pengisahan Cerita

Konvergensi dalam bentuk ini menekankan bahwa wartawan juga perlu menyajikan berita atau informasi di berbagai platform (Gordon, 2003:70). Proses konvergensi ini ditandai dengan penggunaan teknologi digital yang membuat media berpeluang menyajikan sebuah cerita yang lebih interaktif.

(6)

BAB 3

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Tentang Kompas

3.1.1 Gambaran Umum Kompas

Kompas adalah sebuah perusahaan besar di bidang media yang berkantor pusat di Jakarta, tepatnya ada di Jalan Jl. Palmerah Selatan No. 26-28 Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Kompas Gramedia memiliki visi dan misi yaitu “Menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan, dan adil sejahtera”. Kompas juga mempunyai motto “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Adanya visi dan misi tersebut membuat Kompas berusaha terus berinovasi untuk memastikan keberlangsungan jurnalisme yang berkualitas.

Kompas berdiri pada 28 Juni 1965. Pada mulanya, Menteri/Panglima Angkatan Darat Letjen Achmad Yani mengusulkan kepada Drs. Frans Seda, Ketua Partai Katolik agar partainya memiliki sebuah media. Frans Seda lalu menghubungi dua rekan yang berpengalaman menangani media massa, yaitu Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama, yang dua tahun sebelumnya mendirikan majalah “Intisari”. Setelah surat izin telah terbit, Seda menghadap Bung Karno dan memberitahukan nama koran yang akan diterbitkan, yaitu Bentara Rakyat. Namun Bung Karno merevisi nama tersebut dan Ia memberikan nama Kompas.

Pada 28 Juni 1965 “Kompas” dalam edisi perdananya menerbitkan sebanyak 4 halaman dengan jumlah 20 berita di setiap halamannya. Pada edisi ini, Kompas menerbitkan sebanyak 4.828 eksemplar dengan harga langganan Rp500,00 per bulan. Pada tahun 1966- 1968, krisis kertas membuat “Kompas” berulang kali terbit dengan jumlah ukuran, jumlah kolom, dan halaman yang bervariasi. Kompas pernah melakukan perubahan pada lebar yang normalnya 43 cm menjadi 30 cm, dengan 5-6 kolom. Bahkan pada Maret 1968, Kompas hanya menerbitkan dua halaman, dari normal empat halaman. Setelah mengalami krisis

(7)

kertas, pada Jumat 20 Januari 1978 pukul 20.25 telepon berdering. Letkol Anas Malik, Kepala Penerangan Laksusda Jaya, memberitahukan jika Harian Kompas dibredel bersama tujuh media lainnya. Setelah melewati beberapa hari, Harian Kompas akhirnya kembali terbit setelah pembredelan pada tanggal 6 Februari 1978.

3.1.2 Perkembangan Kompas

Seiring berkembangnya perekonomian dan dunia bisnis di Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia mendirikan PT Grahanusa Mediatama yang menerbitkan Tabloid KONTAN. Pada bulan Januari 2006, diterbitkan edisi khusus bulanan KONTAN dan pada tanggal 27 September 2007 diterbitkan harian bisnis dan investasi KONTAN. Perkembangan zaman meningkatkan penggunaan jaringan internet untuk mendapatkan informasi, Harian KOMPAS mengambil kesempatan ini untuk membuat versi online dari harian KOMPAS cetak yang disebut Kompas Online (www.kompas.com). Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit 8 bisnis tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM).

Seiring dengan perkembangan teknologi dilakukanlah transformasi menuju era digital.

Oleh karena itu, media selanjutnya ditampilkan melalui multimedia, multi channel, dan multiplatform (MMM). Kemudian pada awal tahun 2009, didirikan Kompas Gramedia Television (Kompas Gramedia TV). Proyek ini juga sekaligus persiapan terbentuknya 9 KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV.

Kompas terus melakukan inovasi dari tahun ke tahun. Kompas sebagai media cetak lama harus memilih antara beradaptasi atau mati. Ketika Kompas tidak mau beradaptasi maka konsekunsi nya adalah ditinggalkan oleh masyarakat. Namun ketika memilih untuk beradaptasi, Kompas juga harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat. Kompas perlu untuk terus mengikuti bagaimana kebiasaan target pasarnya agar bisa tetap bertahan.

Sebuah media bisnis penting untuk melihat apa yang diinginkan konsumen. Media harus mengikuti bagaimana konsumen berperilaku dan bukan konsumen yang secara keseluruhan harus menyesuaikan bagaimana media tersebut bekerja.

3.2 Analisis Kompas

Media massa merupakan media atau alat penyampaian pesan dalam memproses komunikasi massa kepada khalayak (Vera,2016:7). Kompas merupakan salah satu media massa terbesar dan tersukses di Indonesia. Media ini telah berdiri sejak tahun 1965 dan sudah

(8)

menjadi komponen yang penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kompas dalam perkembangannya telah menerapkan konvergensi media sejak awal tahun 2000-an. Hal tersebut terbukti pada tahun 2000, Kompas meluncurkan situs web Kompas.com. Situs web tersebut akhirnya menjadi salah satu situs berita online terpopuler di Indonesia.

3.2.1 Konvergensi Kepemilikan

Kompas berdiri pada 28 Juni 1965. Pada mulanya, Menteri/Panglima Angkatan Darat Letjen Achmad Yani mengusulkan kepada Drs. Frans Seda, Ketua Partai Katolik agar partainya memiliki sebuah media. Frans Seda lalu menghubungi dua rekan yang berpengalaman menangani media massa, yaitu Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama, yang dua tahun sebelumnya mendirikan majalah “Intisari”. Setelah surat izin telah terbit, Seda menghadap Bung Karno dan memberitahukan nama koran yang akan diterbitkan, yaitu Bentara Rakyat. Namun Bung Karno merevisi nama tersebut dan Ia memberikan nama Kompas. Seiring meningkatnya perekonomian dan dunia bisnis, Kompas Gramedia akhirnya mendirikan PT Grahanusa Mediatama pada tahun 1996. Perusahaan ini menerbitkan Tabloid KONTAN. Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit 8 bisnis tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM).

Selang bebarapa tahun, akhirnya Kompas mendirikan Kompas Gramedia Television (Kompas Gramedia TV) pada tahun 2019 awal . Proyek ini juga sekaligus persiapan terbentuknya 9 KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV.

Konvergensi kepemilikan erat kaitannya dengan pengaturan yang mendukung promosi silang dan pembagian konten antara platform cetak, online, dan televisi yang dimiliki oleh Perusahaan yang sama, menurut Gordon dalam Quinn & Filak (2005:4). Kompas merupakan perusahaan milik swasta yang dimiliki oleh PT Kompas Gramedia. Perusahaan ini memiliki berbagai platform media, termasuk media cetak, media elektronik, dan media digital. Dalam hal ini Kompas Gramedia menjadi induk perusahaan bagi Kompas.

3.2.2 Konvergensi Taktik

Kompas.com menjadi bukti dari konvergensi strategi. Web tersebut menyajikan konten-konten yang sama dengan media cetak Kompas. Meskipun demikian, dalam pemberitaannya Kompas menggunakan bentuk yang lebih ringkas dan menarik. Kompas TV menayangkan program-program mengenai berita yang juga telah tayang di Kompas.com.

Kompas Radio menyajikan berita-berita hangat yang diambil dari Kompas.com. terakhir

(9)

adalah Kompasiana. Kompasiana meruapakan platform media sosial yang memungkinkan Masyarakat untuk berbagi informasi dan opini.

Berdasarkan paparan diatas, Kompas sudah menerapkan salah satu konsep konvergensi media yaitu konvergensi taktik. Konvergensi ini berpusat pada bagaimana cara kerjasama dengan melakukan promosi silang serta pertukaran informasi yang diperoleh melalui media-media yang bekerja sama (Gordon, 2003:65).

3.2.3 Konvergensi Struktur

Bukan hanya inovasi pada bentuk programnya, Kompas juga perlu mengubah dan melakukan kebaharuan terhadap struktur yang terjadi di dalam Kompas itu sendiri. Kompas TV dan Kompas.com memiliki divisi berita dengan personal yang sama. Pada divisi ini, mereka bertanggung jawab dalam menghasilkan konten berita pada kedua platform tersebut.

Sedangkan Kompas Radio sendiri memiliki divisi media sosial yang sama dengan Kompasiana. Pada divisi ini, mereka bertanggung jawab untuk mengelola akun media sosial kedua platform tersebut.

Konvergensi struktur pada Kompas merupakan langkah untuk menghadapi perubahan teknologi dan perilaku konsumen media. Konvergensi ini mampu memberikan peluang pada Kompas dalam menjangkau berbagai segmen masyarakat melalui berbagai saluran. Kompas melakukan perubahan pada struktur yang masih mengacu pada media cetak. Dalam hal ini Kompas menerapkan konvergensi strukutr.

Konvergensi media menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi dan pembagian kerja. Perubahan ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan sumber daya media (Gordon, 2003:68).

3.2.4 Konvergensi Peliputan Informasi

Dalam peliputan informasi, multitasking juga menjadi tuntutan tersendiri bagi wartawan Kompas. Hal ini juga menjadi konsekuensi media ketika mengikuti perkembangan teknologi sehingga adanya transformasi dari cetak ke digital. Transformasi ini dilakukan karena masyarakat tidak hanya menginginkan berita hanya dalam bentuk tulisan. Berita dengan bentuk konten visual juga menjadi tantangan sendiri bagi Kompas. Hal tersebut menjadi jawaban perosalan mengapa wartawan perlu menguasai tidak hanya sekadar menulis berita tapi juga tepat dalam mengambil dokumentasi.

(10)

Selain itu Kompas juga melakukan konvergensi peliputan informasi dalam bentuk lainnya. Kompas TV dan Kompas.com hampir selalu melakukan kolaborasi dalam peliputan hard news. Ketika Kompas TV menayangkan liputan secara langsung, Kompas.com akan mempertontonkan berita dalam bentuk teks dan foto dari peristiwa tersebut. Selain itu kolaborasi juga dilakukan pada platform Kompas Radio dan Kompasiana. Ketika Kompasiana telah menayangkan mengenai hard news, maka Kompas Radio pun juga akan mengikuti Kompasiana dan menyiarkan berita tersebut.

Dengan berbagai kolaborasi platform serta multitasking dari wartawan, Kompas telah menerapkan salah satu konvergensi media Gordon (2003:69) yaitu konvergensi peliputan informasi.

3.2.5 Konvergensi Penyajian atau Pengisahan Cerita

Kompas TV sering melakukan kerja sama dengan Kompas.com dalam penyajian berita. Kompas TV akan membuat video berita yang informasinya sama dengan berita teks di Kompas.com. Meskipun kedua platform tersebut menyuguhkan berita yang sama, terdapat perbedaan yang mencolok dari Kompas TV dan Kompas.com. Kompas TV berfokus pada pembuatan video dan Kompas.com berfokus pada pembuatan teks berita itu sendiri. Video berita ini juga diunggah di situs web Kompas.com dan kanal YouTube Kompas TV. Selain itu, video berita ini juga akan ditayangkan di televisi melalui Kompas TV.

Kompas Radio dan Kompasian pun juga memiliki kerjasama yang unik dalam penyajian beritanya. Kompas Radio dan Kompasiana berkolaborasi untuk menghasilkan podcast. Podcast dalam penyampaiannya akan disajikan dengan cerita yang menarik dan inspiratif dari berbagai tokoh Masyarakat. Dalam proses pembuatannya, podcast akan dikerjakan oleh tim jurnalis dari kedua platform. Tim jurnalis dari kedua platform tersebut akan bekerjasama untuk mengumpulkan segala informasi dan dijadikannya naskah podcast.

Sedangkan tim produksi dari Kompas Radio akan mengeksekusi bagaimana cara podcast tersebut berjalan.

Podcast yang sudah jadi akan diunggah di situs web Kompas.com dan kanal YouTube Kompasiana. Selain itu, podcast tersebut juga akan ditayangkan di radio melalui Kompas Radio. Berdasarkan paparan diatas, Kompas menerapkan konsep konvergensi penyajian atau pengisahan cerita. Konvergensi dalam bentuk ini menekankan bahwa perusahaan media juga perlu menyajikan berita atau informasi di berbagai platform (Gordon, 2003:70).

(11)

BAB 4 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Kompas telah menggunakan atau menerapkan seluruh dimensi konvergensi diatas. Seluruh bentuk konvergensi yang diterapkan oleh Kompas merupakan konsep konvergensi miliki Rich Gordon. Berikut penerapan kelima konvergensi Rich Gordon di Kompas.

Pada konvergensi kepemilikan, Kompas merupakan Perusahaan media swasta yang dimiliki oleh PT Kompas Gramedia. Perusahaan ini memiliki berbagai platform media, termasuk media cetak, media elektronik, dan media digital. Pada tahun 1996, Kompas mengakuisisi tabloid KONAN. Pada 1998, Kompas online menjadi unit bisnis tersendiri. Pada tahun 2019, Kompas mendirikan Kompas Gramedia television (Kompas Gramedia TV). Pada Konvergensi taktik, Kompas fokus pada kerjasama antar media, biak dalam hal promsi silang maupun pertukaran informasi. Kompas.com menjadi platform yang dijadikan sumber informasi dari Kompas TV, Kompas Radio, dan Kompasiana. Setelah mendapatkan informasi, masing-masing platform akan menyajikan berita dengan kemasan yang beragam dan menarik. Pada konvergensi struktur, Kompas menggabungkan beberapa divisi dalam satu platform. Kompas TV dan Kompas.com memiliki divisi berita yang sama. Kompas Radio dan Kompasiana memiliki divisi media sosial yang sama. Perubahan ini dilakukan demi mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan sumber daya media.

Pada konvergensi peliputan informasi, Kompas telah melakukan transformasi dari cetak menuju digital. Dalam hal ini tansformasi yang terjadi menuntu wartawan Kompas juga perlu menguasai keterampilan multitasking yaitu menulis berita dan mengambil dokumentasi.

Selain itu, Kompas juga melakukan konvergensi peliputan informasi dengan kolaborasi antar platform, seperti Kompas TV, Kompas.com, Kompas Radio, dan Kompasiana. Pada konvergensi penyajuan atau pengisahan cerita, Kompas menggunakan seluruh platformnya untuk saling berkontribusi sehingga bisa saling berkatan satu sama lain. Kompas TV dan

(12)

Kompas.com bekerja sama dalam membuat video berita. Video berita diunggah di Kompas.com dan kanal YouTube Kompas TV dan di televisi. Kompas Radio dan Kompasiana juga bekerja sama dalam membuat podcast yang menyajikan cerita menarik serta inspiratif dari berbagai tokoh masyakarat. Kerjasama ini berguna untuk menjangkau lebih banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Derviana, A., & Fitriawan, R. A. (2019). KONVERGENSI PADA MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Konvergensi Media Di Republika). COMNEWS , 1, 404–413.

Fuady, Muhammad E. (2002). Surat Kabar Digital sebagai Media Konvergensi di Era Digital.

Mediator, 3(1), 55-61.

Hastjarjo, Sri. (2007). Teknologi Digital dan Dunia Penyiaran. Jurnal Komunikasi Massa, 1(1), 35-41.

Triputranti, C. S. (2023). Strategi Konvergensi Media Cetak Dan Media Online Sebagai Upaya Survival Bagi Industri Media. Jurnal Lensa, 17(2), 70–85.

Internet

Kompas Gramedia. Brand Kompas Gramedia. https://www.kompasgramedia.com/brand.

Diakses tanggal 23 Desember 2023

Kompas. Cerita Berdiri - Korporat. https://korporasi.kompas.id/profil/cerita-berdiri/. Diakses tanggal 23 Oktober 2023.

Bramasta, Dandy Bayu. 2020. 55 Tahun Harian Kompas, Berikut Sejarah dan Asal-usul Nama "Kompas". https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/28/092000265/55-tahun- harian-kompas-berikut-sejarah-dan-asal-usul-nama-kompas-?page=all. Diakses tanggal 22 Desember 2023.

Kompas. Konvergensi Media :Pengertian dan Dampaknya.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/27/090000369/konvergensi-media-- pengertian-dan-dampaknya. Diakses tanggal 27 Desember 2023.

(13)

Kompas. Jenis Jenis Konvergensi Media.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/04/100000469/jenis-jenis-konvergensi- media. Diakses tanggal 28 Desember 2023.

Referensi

Dokumen terkait