UJIAN TENGAH SEMESTER
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Mata Ujian : KMB II Nama LAMALIF F. NISA
Dosen : Widiyono, M.Kep SKS 3
Hari/tanggal : April 2024 Semester Gasal
Prodi/kelas : PSIK/A28 Sifat Ujian TAKE HOME EXAM
petunjuk :
1. berdo’alah sebelum mengerjakan soal
2. tulislah identitas secara lengkap pada hasil pekerjaan yang sudah dibuat/ keterangan nama dan NIM
3. jawaban harus dalam bentuk ms word
4. jawaban yang mirip 100 % antara 1 mahasiswa dengan yang lainnya, maka jawaban digugurkan dan tidak ada UTS susulan maka nilai dianggap 0
5. dikirim terakhir pada tanggal 1 mei 2024 pukul 12 malam (maksimal) ke email [email protected]
SOAL UJIAN KASUS : 1. kasus :
Seorang laki-laki, 48 tahun, datang berobat ke dokter karena sering buang air kecil di malam hari, sekitar 4-5x semalam (lancar dan banyak). Ia juga mengeluh mudah haus dan banyak minum. BB pasien diketahui menurun sekitar 4 kg dalam 3 bulan terakhir.
Pasien tampak lemas dan tidak bergairah dalam melakukan aktivitas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,7 C, TB 165 cm, BB 80 kg, tidak didapatkan struma maupun fine tremor. Sementara dari hasil pemeriksaan darah didapatkan GDS 300 (saat pertama kali datang), kemudian GDP 180, GD2PP 320, HbA1C 7,2%, urin reduksi +3.
Buatlah asuhan keperawatan. Minimal 2 diagnosa keperawatan. Urutan pengerjaan sesuai proses keperawatan dimulai dari pengkajian/analisa data sampai evaluasi.
2. kasus
Pasien seorang anak laki-laki berusia 26 tahun diantar ibunya ke instalansi gawat darurat di RS Sahid dengan keluhan sariawan sejak 2 minggu yang lalu. Pemberian obat sariawan sudah diberikan namun tidak membaik. Keluhan lain yaitu pasien mengeluhkan gusi berdarah sejak 1 minggu yang lalu dan terdapat keropeng pada alis, pipi dan bokong sejak 1 bulan lalu. Terdapat demam yang dirasakan sejak 3 hari lalu yang bersifat naik turun.
Demam diikuti dengan bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut. Bengkak pertama kali muncul di sekitar mata kemudian merata di seluruh wajah. Nyeri pada sendi siku dan lutut dirasakan jika tangan dan kaki akan ditekuk dan jika akan berpindah posisi miring.
Terdapat batuk tidak berdahak tetapi jarang. Saat sakit, nafsu makan pasien berkurang, hanya makan 4-5 sendok dan minum berkurang.
Pada hasil pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit sedang dan tampak anemis, kesadaran composmentis, dengan VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4 dan GCS 456, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 92x/menit, reguler, pernafasan 20x/menit, dan suhu 36,8C. Pada pemeriksaan kepala normocephal, rambut mudah dicabut dan terdapat area tidak berambut, konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil reflek (+/+), respon cahaya (+/+), mukosa bibir kering, sariawan pada dinding mulut dan lidah, tonsil eodem dan eritem (-), faring eritem (+), sembab minimal pada wajah dan terdapat ruam diskoid pada alis dan krusta pada pipi. Pemeriksaan leher yaitu pembesaran limfonodi (-), pembesaran kelanjar parotis (-).
Pasien di diagnosis dengan lupus eritematosus sistemik. Pasien disarankan bedrest, diberikan terapi IVFD Dextrose 1/2 20 tetes/menit, aspirin 4x300mg, prednisone 2x5mg (1-1/2-0), sucralfatsyr 3x1 cth ac danbetametason cream 0,05% 2x oles tipis.
Buatlah asuhan keperawatan. Minimal 3 diagnosa keperawatan. Urutan pengerjaan sesuai proses keperawatan dimulai dari pengkajian/analisa data sampai evaluasi.
Selamat mengerjakan
JAWABAN KASUS 1
A. PENGKAJIAN
Data Etiologi Problem
DS:
- pasien mengeluh mudah haus dan banyak minum
- pasien mengatakan sering buang air kecil di malam hari sekitar 4-5x semalam(lancar dan banyak)
- pasien mengatakan berat badannya menurun sekitar sekitar 4kg dalam 3 bulan terkahir
- Pasien tampak lemas dan tidak bergairah dalam melakukan aktivitas
- DO :
- BB : 80 kg - TB : 165 cm
Hiperglikemia, gangguan glukosa darah puasa
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
- GDS : 300 (saat pertama kali datang) - GDP : 180
- GD2PP : 320 - HbA1C : 7,2 % - Urin redaksi +3 - Hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg HR : 84x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36.7 C DS :
- pasien mengatakan berat badannya menurun sekitar sekitar 4kg dalam 3 bulan terkahir
DO :
- Pasien tampak lemas dan tidak bergairah dalam melakukan aktivitas
- BB : 80 kg TB : 165 cm
GDS : 300 (saat pertama kali datang) GDP : 180
GD2PP : 320 HbA1C : 7,2 % Urin redaksi +3
Ketidakmampuan mengabsosrbsi nutrien
Defisiti nutrisi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0027) Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Hiperglikemia, gangguan glukosa darah puasa di tandai dengan kadar glukosa dalam daran dan urin tinggi, dan lesu
2. (D.0019) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ditandai dengan berat badan menurun
C. INTERVENSI
No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0027) Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Hiperglikemia,
Kestabilan kadar glukosa darah (L.05022)
Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
gangguan glukosa darah puasa di tandai dengan kadar glukosa dalam daran dan urin tinggi, dan lesu
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan :
- Kadar glukosa dalam darah membaik
- Kadar glukosa dalam uurin membaik
- Rasa haus
menurun - Lelah/lesu
menurun
Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia - Monitor
kadar glukosa darah
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk - Fasilitasi
ambulasi jika ada hipotensi ortostatik Edukasi
- Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari
250mg/dl - Anjurkan
monitor kadal gukosa darah secara
mandiri - Anjurkan
kepatuhan nterhadap diet dan olahraga Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
2. (D.0019) Defisit nutrisi
berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ditandai dengan berat badan menurun
Status nutrisi (L.03030) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan :
- Berat badan indeks massa tubuh (IMT) membaik
- Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan - Pengetahuan
tentang standar asupan nutrisi yang tepat
Manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi
- Identifikasi status nutrisi - Monitor
asupan makanan - Monitor berat
badan Terapeutik
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
Piramida makanan) - Berikan
makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi Edukasi
- Ajarkan diet yang di programkan Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
D. IMPLEMENTASI
N O
HARI/TG L
JAM
DIAGNOSA KEPERAWATA N
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
RESPON PASIEN PARA F
1. 30 april 2024 08,00 WIB
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan
Hiperglikemia, gangguan glukosa darah puasa di tandai dengan kadar glukosa dalam daran dan urin tinggi, dan lesu
- Memonitor
TTV dan
keluhan klien
- Memonitor kadar glukosa darah
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
DS:
- pasien mengatakan bersedia diukur TTV DO :
Hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg HR : 85x/menit RR : 22x/menit Suhu : 36.7 C
DS:
- klien
mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan GDS
DO :
- hasil GDS : 300 mg/dl
DS :
- klien
mengatakan sering buang air kecil di malam hari sekitar 4-5x semalam(lanc
ar dan
banyak) - klien
mengatakan
32
30 desember 2024 09.15
Defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampua n mengabsorbsi nutrien ditandai dengan berat badan menurun
- Melakukan senam kaki diabetik
- Monitor berat badan
sering merasa haus
DO :
- hasil GDS : 300 mg/dl DS :
- klien
mengatakan bersedia melakukan senam kaki selama 15-25 menit
DO:
- klien tampak antusias dan melakukan senam kaki dengan baik namun
dengan bimbingan
DS :
- klien
mengatakan bersedia untuk melakukan pengukuran berat badan - pasien
mengatakan berat
badannya menurun sekitar sekitar 4kg dalam 3 bulan terkahir DO :
- BB : 80 kg TB : 165 cm
DS :
- Klien mengatakan
2. 1 mei 2024 Pukul 08.00 WIB
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan
Hiperglikemia, gangguan glukosa darah puasa di tandai dengan kadar glukosa dalam daran dan urin tinggi, dan lesu
- Memonitor
TTV dan
keluhan klien
- Mengidentifika si tanda dan gejala
hiperglikemia
bersedia diukur TTV - Klien
mengatakan saat ini diirnya
merasa sehat tidak lemas dan pusing DO:
Hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg HR : 84x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36.7 C DS :
◼ Klien mengatakan masih sering terbangun saat tidur karena ingin BAK hingga 1 kali DO : -
DS:
- Klien mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan GDS
DO :
- Hasil GDS 191 mg/dl DS:
- klien
mengatakan sudah mulai hafal gerakan senam kaki - klien
mengtakan tidak pusing, tidak lemas dan bersedia
1 mei 2024 Pukul 09.00
Defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampua n mengabsorbsi nutrien ditandai dengan berat badan menurun
- Melakukan Pemeriksaan GDS
- Melakukan senam kaki diabetik
melakukan senam kaki selama 15 sampai 25 menit
D0:
- klien tampak antusias dan melakukan snam kaki dengan baik secara
mandiiri
DS :
- klien
mengatakan bersedia untuk melakukan pengukuran berat badan - pasien
mengatakan berat
badannya menurun sekitar sekitar 4kg dalam 3 bulan terkahir DO :
- BB : 84 kg TB : 165 cm DS :
- Pasien mengatakan telah
melakukan diet sehat DO : -
- Memonitor berat badan
- Memonitor asupan makanan E. EVALUASI
No Diagnosa keperawatan Catatan
Perkembangan
Jam/tanggal pelaksanaan/paraf 1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah S :
- Klien mengatakan saat ini diirnya merasa sehat, tidak lemas dan pusing - Klien
mengatakan sering ingin buang air kecil terlebih pada malam hari hingga 1x - Klien
mengatakan sering merasa
2 mei 2024
haus dan terkadang pusing O :
TD : 120/80 mmHg HR : 84x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36.7 C
- Hasil pemerisaan GDS setelah senam kaki selama 4x pertemuan 191mg/dl A:
- Masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah sudah teratasi
P :
- Intervensi dihentikan
2. Deficit nutrisi S : pasien
mengatakan sudah melakukan diet, BB meningkat secara sehat
O : IMT membaik A : masalah teratasi P : interverensi dihentikan
2 mei 2024
KASUS 2
A. PENGKAJIAN
Data etiologi Problem
DS :
Pasien mengeluh sariawan sejak 2 minggu yang lalu, gusi berdarah sejak 1 minggu yang lalu, terdapat
Neuropati perifer Gangguan Integritas Kulit/Jaringan [D.0129]
keropeng pada alis, pipi dan bokong sejak 1 bulan lalu.
DO :
• Alis : ruam diskoid
• Pipi : krusta
• GCS 456
• Hasil TTV : – TD : 120/70
mmHg
– Nadi : 92x/menit – Pernafasan :
20x/menit – Suhu : 36,8C DS :
Pasien mengeluh bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut ketika akan ditekuk atau berpindah posisi miring, dan juga mengeluh demam diikuti dengan bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut.
DO :
• VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4
• GCS 456
• KU tampak sakit sedang dan tampak anemis
• Hasil TTV : – TD : 120/70
mmHg
– Nadi : 92x/menit – Pernafasan :
20x/menit – Suhu : 36,8C
Agen pencedera fisik Nyeri Akut [D.0077]
DS :
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, hanya majan 4-5 sendok dan minum berkurang.
DO :
• Konjungtiva anemis
Ketidakmampuan menelan makanan
Defisit Nutrisi [D.0019]
• Mukosa bibir kering
• Sariawan pada dinding mulut dan lidah
• Hasil TTV : – TD : 120/70
mmHg
– Nadi : 92x/menit – Pernafasan :
20x/menit – Suhu : 36,8C
B. DAIGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan [D.0129] berhubungan dengan neuropati perifer.
2. Nyeri Akut [D.0077] berhubungan dengan agen pencedera fisik.
3. Defisit Nutrisi [D.0019] berhubungan denganketidakmampuan menelan makanan.
C. INTERVERENSI KEPERAWATAN NO Diagnosa
Keperawatan
Luaran Keperawatan Intervensu Keperawatan 1. Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan [D.0129]
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka Integritas Kulit dan Jaringan [L.14125]
Meningkat dengan kriteria hasil :
1. Kerusakan
jaringan menurun Kerusakan lapisan kulit
1. Perawatan Integritas Kulit [I.11353]
Observasi
• Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Terapeutik
• Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
• Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
• Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
• Gunakan produk berbahan
petroleum atau
minyak pada kulit kering
• Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive
• Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering Edukasi
• Anjurkan menggunakan pelembab
• Anjurkan minum air yang cukup
• Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
• Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
• Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
• Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah
• Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
2. Perawatan Luka [I.14564]
Observasi
• Monitor karakteristik luka
• Monitor tanda- tanda infeksi Terapeutik
• Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
• Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
• Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
• Bersihkan
jaringan nekrotik
• Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
• Pasang balutan sesuai jenis luka
• Pertahankan Teknik steril saat melakukan perawatan luka
• Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
• Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
• Berikan diet dengan kalori 30 – 35
kkal/kgBB/hari dan protein 1,25 – 1,5
g/kgBB/hari
• Berikan suplemen vitamin dan mineral
• Berikan terapi TENS (stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
• Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri Kolaborasi
• Kolaborasi prosedur debridement
• Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
2. Defisit Nutrisi [D.0019]
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka Status Nutrisi
[L.03030] Meningkat dengan kriteria hasil :
1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat 2. Berat badan
membaik 3. Indeks Massa
Tubuh (IMT) membaik
1. Manajemen Nutrisi [I.03119]
Observasi
• Identifikasi status nutrisi
• Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
• Identifikasi makanan yang disukai
• Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
• Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
• Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
• Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Terapeutik
• Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
• Fasilitasi menentukan pedoman diet
• Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
• Berikan
makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
• Berikan
makanan tinggi kalori dan tinggi protein
• Berikan suplemen makanan, jika perlu
• Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogastik jika asupan oral dapat ditoleransi Edukasi
• Ajarkan posisi duduk, jika mampu
• Ajarkan diet yang
diprogramkan Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan , jika perlu
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
3. Nyeri Akut
[D.0077]
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka Tingkat Nyeri
[L.08066] Menurun dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri meenurun
2. Meringis menurun 3. Sikap protektif
menurun
4. Gelisah menurun 5. Kesulitan tidur
menurun 6. Frekuensi nadi
menurun
1. Manajemen Nyeri [I.08238]
Observasi
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Idenfitikasi respon nyeri non verbal
• Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
• Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
• Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
• Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik
• Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
• Kontrol
lingkungan yang memperberat rasa nyeri
• Fasilitasi istirahat dan tidur
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
• Ajarkan Teknik farmakologis untuk
mengurangi nyeri Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Pemberian Analgesik [I.08243]
Observasi
• Identifikasi karakteristik nyeri
• Identifikasi Riwayat alergi obat
• Identifikasi kesesuaian jenis analgesik dengan tingkat keparahan nyeri
• Monitor tanda- tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
• Monitor efektifitas analgesik Terapeutik
• Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
• Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar dalam serum
• Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respons pasien
• Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan Edukasi
• Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN N
O
Diagnosa keperawatan
Intervensi keperawatan respon Jam/tanggal/par af
1. Gangguan Integritas Kulit/Jaring an [D.0129]
• Memonitori TTV
• Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
• Mengubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
• Menganjurkan minum air yang cukup
• Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
DS :
Pasien mengeluh masih sariawan, untuk gusi masih sedikit berdarah dan keropeng pada alis, pipi dan bokong.
DO :
• Alis : ruam diskoid
• Pipi : krusta
• GCS 456
08.00 WIB 01/04/2024 Alif
• Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
• Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
• Membersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
• Memonitori TTV
• Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
• Memonitor karakteristik luka
• Memonitor tanda- tanda infeksi
• Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
• Membersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
• Memonitori TTV
• Menganjurkan minum air yang cukup
• Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
• Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
• Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
• Membersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
• Hasil TTV : – TD :
110/70 mmHg – Nadi :
90x/men it – Pernafas
an : 21x/men it Suhu : 36,8C
DS :
Pasien mengeluh masih sariawan, untuk gusi berdarah dan keropeng pada alis, pipi dan bokong.
DO :
• Alis : ruam diskoid
• Pipi : normal
• GCS 456
• Hasil TTV : – TD :
120/70 mmHg – Nadi :
88x/menit – Pernafasa
n :
22x/menit – Suhu :
36,7C DS :
Pasien mengeluh sariawan
berkurang, untuk gusi berdarah dan keropeng pada alis, pipi dan
08.00 WIB 02/04/2024
08.00 WIB 03/03/2024 alif
bokong sudah mulai
mengelupas.
DO :
• Alis : ruam diskoid
• Pipi : normal
• GCS 456
• Hasil TTV : – TD :
110/70 mmHg – Nadi :
89x/menit – Pernafasa
n :
21x/menit – Suhu :
36,8C
2. Nyeri akut [D.0077]
• Memonitori TTV
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
• Memfasilitasi istirahat dan tidur
• Mengkolaborasikan pemberian
analgetik
DS :
Pasien mengeluh bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut ketika akan ditekuk atau berpindah posisi miring, dan juga mengeluh demam diikuti dengan bengkak dan nyeri pada sendi siku dan lutut.
DO :
• VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4
• GCS 456
• KU tampak sakit sedang dan tampak anemis
• Hasil TTV :
13.00 WIB 01/04/2024 Alif
• Memonitori TTV
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
• Memfasilitasi istirahat dan tidur Mengkolaborasikan pemberian analgetik
• Memonitori TTV
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
– TD : 110/70 mmHg – Nadi :
89x/men it – Pernafas
an : 21x/men it – Suhu :
36,8C
DS :
Pasien masih mengeluh bengkak dan nyeri ketika berpindah posisi.
DO :
• VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4
• GCS 456
• KU tampak sakit sedang
• Hasil TTV : – TD :
120/70 mmHg – Nadi :
88x/menit – Pernafasa
n :
22x/menit Suhu : 36,7C DS :
Pasien masih mengeluh nyeri sedikit ketika pindah posisi, bengkak sudah mendingan.
DO :
13.00 WIB 02/04/2024 Alif
13.00 WIB 03/04/2024 Alif
• Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
• Memfasilitasi istirahat dan tidur
• Mengkolaborasikan pemberian
analgetik
• VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4
• GCS 456
• KU tampak sakit sedang
• Hasil TTV : – TD :
110/70 mmHg – Nadi :
89x/menit – Pernafasa
n :
21x/menit Suhu : 36,8C 3. Defisit
Nutrisi [D.0019]
• Mengientifikasi status nutrisi
• Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
• Mengientifikasi makanan yang disukai
• Memonitori TTV
• Memonitori asupan makanan
• Memonitori hasil
pemeriksaan laboratorium
• Mengkolaborasi kan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
DS :
Pasien mengeluh nafsu makan berkurang dan hanya makan 4-5 sendok dan minum berkurang.
DO :
• Konjungtiva anemis
• Mukosa bibir kering
• Sariawan pada dinding mulut dan lidah
• Hasil TTV : – TD :
110/70 mmHg – Nadi :
89x/men it – Pernafas
an : 21x/men it – Suhu :
36,8C
17.00 WIB 01/04/2024 Alif
• Mengientifikasi status nutrisi
• Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
• Mengientifikasi makanan yang disukai
• Memonitori TTV
• Memonitori asupan makanan
• Memonitori hasil
pemeriksaan laboratoriu
• Mengkolaborasi kan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
• Mengientifikasi status nutrisi
• Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
• Mengientifikasi makanan yang disukai
• Memonitori TTV
DS : Pasien
mengatakan nafsu makan masih berkurang dan makan masih sedikit tetapi minum sudah mulai banyak.
DO :
• Konjungtiva anemis
• Mukosa bibir kering
• Sariawan pada dinding mulut dan lidah
• Hasil TTV : – TD :
120/70 mmHg – Nadi :
88x/menit – Pernafasa
n :
22x/menit – Suhu :
36,7C DS :
Pasien
mengatakan nafsu makan sudah mulai meningkat dan makan sudah mulai banyak.
DO :
• Konjungtiva normal
• Mukosa bibir lembab
• Sariawan pada dinding mulut dan lidah sudah
17.00 WIB 02/04/2024 Alif
17.00 WIB 03/04/2024 Alif
• Memonitori asupan makanan
• Memonitori hasil
pemeriksaan laboratoriu
• Mengkolaborasi kan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
mulai sembuh
• Hasil TTV : – TD :
110/70 mmHg – Nadi :
89x/menit – Pernafasa
n :
21x/menit – Suhu :
36,8C
E. EVALUASI KEPERAWATAN NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN Jam/tanggal/paraf 1. Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan [D.0129]
S :
Pasien mengeluh sariawan berkurang, untuk gusi berdarah dan keropeng pada alis, pipi dan bokong sudah mulai mengelupas.
O :
• Alis : ruam diskoid
• Pipi : normal
• GCS 456
• Hasil TTV :
– TD : 110/70 mmHg – Nadi : 89x/menit – Pernafasan : 21x/menit – Suhu : 36,8C
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
08.00 WIB 04/04/2024 alif
2. Nyeri Akut [D.0077]
S :
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri ketika pindah posisi, bengkak sudah mendingan.
O :
• VAS (Visual Analog Scale) skor yaitu 4
• GCS 456
08.00 WIB 04/04/2024 alif
• KU tampak sakit sedang
• Hasil TTV :
– TD : 110/70 mmHg – Nadi : 89x/menit – Pernafasan : 21x/menit – Suhu : 36,8C
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan 3. Defisit Nutrisi
[D.0019]
S :
Pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai meningkat dan makan sudah mulai banyak.
O :
• Konjungtiva normal
• Mukosa bibir lembab
• Sariawan pada dinding mulut dan lidah sudah mulai
sembuh
• Hasil TTV :
– TD : 110/70 mmHg – Nadi : 89x/menit – Pernafasan : 21x/menit – Suhu : 36,8C
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
08.00 WIB 04/04/2024 alif