UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
“ FILSAFAT ILMU “
Disusun oleh :
NAMA : YOSHUA PASKAPUTRA NIM : 2340301210015
EMAIL : [email protected]
DOSEN PENGAMPU : DR. ENG. INDRAWAN PERMANA, S.T ., M.A
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2023
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
“ FILSAFAT ILMU “
SOAL UJIAN : Filsafat Ilmu terbagi di dalam tiga ranah; (i) Ontologis (Hakekat), (ii) Epistemologi (Metode), dan (iii) Aksiologi (Penerapan). Lakukan bedah Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota, secara khusus pada teori Image of the City (5 elemen visual kota) dari Kevin Lynch. Pembedahan dilakukan pada ke tiga ranah tersebut untuk memahami sifat filsafatinya.
JAWABAN :
Teori Image of the City (5 elemen visual kota) dari Kevin Lynch secara ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGI, dan AKSIOLOGI
1. JALUR (PATHS)
ONTOLOGIS : Jalur dapat dianggap sebagai entitas yang memiliki eksistensi fisik, seperti jalan, trotoar, atau rute pejalan kaki.
EPISTEMOLOGI : Jalur dalam konteks epistemologi mencerminkan cara orang memahami dan mengenali jalan-jalan dan rute di dalam kota.
AKSIOLOGI : Jalur dapat dianggap memiliki nilai praktis dan etika kenyamanan. Jalur yang baik dirancang dapat meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas, mempromosikan nilai-nilai inklusivitas dan keadilan ruang publik
2. LANDMARK
ONTOLOGIS : Landmark dapat dianggap sebagai entitas fisik yang menonjol dan dapat diidentifikasi di dalam kota.
EPISTEMOLOGI : Landmark adalah titik-titik referensi yang digunakan sebagai patokan atau pemandu dalam memahami dan membentuk citra mental tentang suatu daerah.
AKSIOLOGI : Landmark dalam konteks aksiologi dapat memiliki nilai simbolis dan estetika. Landmark yang mencolok dan berarti dapat memberikan identitas dan karakter pada suatu tempat.
3. NODE
ONTOLOGIS : Node, sebagai titik pertemuan atau simpul, memiliki eksistensi fisik dan fungsional.
EPISTEMOLOGI : Node dalam epistemologi mencerminkan titik-titik pertemuan yang signifikan di dalam kota.
AKSIOLOGI : Sebagai titik pertemuan, dapat dihubungkan dengan nilai sosial dan interaksi manusia.
4. DAERAH (DISTRICT)
ONTOLOGIS : Daerah dapat dianggap sebagai wilayah atau zona ontologis yang memiliki karakteristik tertentu.
EPISTEMOLOGI : Daerah sebagai wilayah atau zona dapat menjadi kerangka konseptual bagi pengetahuan tentang struktur kota.
AKSIOLOGI : Daerah dapat dikaitkan dengan nilai ekonomi, kultural, dan keberlanjutan.
5. EDGE
ONTOLOGIS : Tepi atau batas kota dapat dianggap sebagai entitas fisik yang memisahkan kota dari lingkungannya. Batas ini bisa berupa sungai, jalan besar, atau elemen fisik lain yang membentuk eksistensi ontologis kota.
EPISTEMOLOGI : Sebagai batas atau tepi, menjadi penting dalam epistemologi karena membantu mengidentifikasi dan memahami batas-batas kota.
AKSIOLOGI : Tepi atau batas kota dapat memiliki nilai keamanan, identitas, dan pemisahan fungsional. Keamanan dan kejelasan batas dapat mencerminkan nilai-nilai perlindungan dan identitas.