PENGARUH EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP AKTIVITAS MAKAN DAN MORTALITAS
ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)
E JURNAL
NOVA ADRIA NIM. 11010191
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGESAHAN PERSETUJUAN E JURNAL
PENGARUH EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP AKTIVITAS MAKAN DAN MORTALITAS
ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)
Nama : Nova Adria NIM : 11010191
Program Studi : Pendidikan Biologi
Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Padang, Oktober 2015
Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ismed Wahidi, M.Si Febri Yanti, M.Pd
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Rina Widiana, S. Si., M.Si
PENGARUH EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP AKTIVITAS MAKAN DAN MORTALITAS
ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)
Nova Adria, Ismed Wahidi, Febri Yanti
Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Email: [email protected]
ABSTRACT
Armyworm is one pest for white mustard. Yield losses to pests hes reached 80%. Pest control armyworms can be made using botanical pesticides that is of stems brotowali. The purpose of this study was to determine the effects of extracts brotowali (Tinospora crispa L.) against feeding activity and mortality armyworm (Spodoptera litura F.). This research was conducted in May 2015 at the Laboratory Kopertis Region X of West Sumatra. Using a completely randomized design (CRD) with 6 treatments each of 4 replicates. Concentration treatment of A (0ml/l), B (80ml/l), C (85ml/l), D (90ml/l), E (95ml/l) and F (100ml/l). The parameters observed that feeding activity and the larvae of Spodoptera litura F for 24 hours. Data were analyzed by ANOVA, followed by a further test. The results showed that use of extracts brotowali at the highest concentration of 100ml/l against larvae feeding activity and larvae mortality at 62.35% and 65%.
Key Words: Brotowali, Feeding activity and mortality, Spodoptera litura, Botanical pesticide.
PENDAHULUAN
Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari masyarakat Indonesia dan tercatat sebagai komoditas penting dalam ekspor-impor sayuran sehingga sangat baik untuk dikembangkan.
Salah satu daerah penghasil sawi terbanyak di Sumatera Barat adalah Nagari Aia Angek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar dimana jenis sawi yang banyak ditanam adalah sawi putih (Brassica rapa).
Salah satu masalah dalam budidaya tanaman sawi adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.). Menurut Marwoto dan Suharsono (2008) kehilangan hasil akibat serangan hama tersebut mencapai 80%, bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama ini memiliki sifat polyfag sehingga ia dapat memakan berbagai jenis tanaman demi kelangsungan hidupnya.
Ulat grayak dapat merusak daun cukup berat dimana daun tinggal tulangnya.
Ulat grayak instar 1 dan 2 memakan seluruh permukaan daun secara bergerombol
meninggalkan tulang daun dan epidermis bagian atas. Ulat grayak instar 3-5 memakan seluruh bagian helai daun muda tetapi tidak makan tulang daun yang tua. Biasanya ulat berada di permukaan bawah daun. Serangan berat umumnya terjadi pada musim kemarau (Marwoto dan Suharsono, 2008).
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan penggunaan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder untuk pertahanan tumbuhan terhadap serangan hama. Pestisida nabati berasal dari bagian tumbuhan seperti akar, umbi, batang, daun, kulit, buah dan biji. Bahan tersebut diolah menjadi berbagai bentuk antara lain tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder (Amir dan Harahap, 2013).
Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida nabati adalah brotowali (Tinospora crispa L.) dari familia Menispermaceae. Sebagai tanaman obat berbagai penyakit seperti rematik, kencing manis dan beberapa penyakit lainnya,
tumbuhan ini juga sangat berpotensi sebagai pestisida nabati karena mengandung senyawa alkaloid, damar lunak, dan terpenoid (Haryanto dkk, 2003).
Senyawa terpenoid memiliki fungsi sebagai zat antimakan (antifeedant) karena rasanya yang pahit sehingga serangga menolak untuk makan. Pada brotowali senyawa terpenoid golongan triterpenoid banyak terdapat pada bagian batang (Sukadana dkk, 2007). Bagi tumbuhan nilai ekologi dari senyawa ini adalah sebagai insektisida dan antipemangsa (Robinson,1995).
Alkaloid yang terkandung pada batang brotowali juga berperan sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan serta sebagai antihama karena dapat menyebabkan mortalitas pada hama.
Alkaloid brotowali dapat menggangu terbentuknya jembatan seberang silang komponen penyusun peptidoglikan pada sel hama, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel. Alkaloid pada umumnya bersifat basa yang mempengaruhi tekanan osmotik hama dengan lingkungannya (Satria, 2014).
Menurut Robinson (1995) alkaloid tersebar luas di dunia tumbuhan. Persentase jenis tumbuhan yang mengandung alkaloid terletak rentang 15-30%. Tumbuhan alkaloid merupakan tumbuhan yang mengandung alkaloid lebih besar dari 0,05% bobot kering.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) terhadap aktivitas makan dan mortalitas ulat grayak (Spodoptera litura F.).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2015 di Laboratorium Kopertis Wilayah X Sumatera Barat. Alat yang digunakan adalah toples dengan diameter 9 cm dan tinggi 10 cm, botol kaca hitam, kain kasa, pisau, gunting, blender, labu ukur, bekker glass, cawan petri, rotary evaporator, corong buchner, neraca analitik, pipet tetes, spatula, kertas saring, kertas label, tissue, kapas dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah larva Spodoptera litura F. instar IV, batang
brotowali, daun sawi, serbuk gergaji, madu, metanol (teknis), dan akuades.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan masing-masing 4 ulangan.
Konsentrasi perlakuan A (0ml/l), B (80ml/l), C (85ml/l), D (90ml/l), E (95ml/l) dan F (100ml/l).
Parameter yang diamati yaitu aktivitas makan dan mortalitas larva Spodoptera litura F selama 24 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji BNT 1% dan DNMRT 1%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap aktivitas makan dan mortalitas ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang diberi perlakuan larutan ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) dalam berbagai konsentrasi maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Rata-rata aktivitas makan ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada berbagai konsentrasi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.)
Perlakuan (ml/l) Aktivitas Makan (%) A (0 )
B (80) C (85) D (90) E (95) F (100)
98,12 a 84,82 b 80,97 b 74,33 b c 63,64 c 62,35 c KK=8%
Berdasarkan hasil uji lanjut BNT pada taraf nyata 1% dapat dilihat pada Tabel 1 konsentrasi 100ml/l yang sangat berpengaruh pada pengamatan 24 jam. Hasil tersebut menunjukkan konsentrasi 100ml/l tidak efektif menurunkan aktivitas makan larva Spodoptera litura karena hasil yang didapatkan masih di atas 50%.
Pada pengamatan aktivitas makan yang dilakukan selang 4 jam setelah perlakuan selama 24 jam menunjukkan adanya peningkatan aktivitas makan yang dapat dilihat pada Gambar 7. Hal ini dapat terjadi karena sedikitnya senyawa terpenoid pada brotowali yang berperan menurunkan aktivitas makan.
Gambar 7.
Ha konsentrasi (Tinospora Spodoptera DNMRT pa Tabel 2.
Tabel 2. R (S b b cr p Perlakua F (10
E (9 D (9 C (8 B (8 A ( KK=3
Pada menyebabka litura sebesa Ekstrak bata larva tersebu Pada dilakukan s selama 24 peningkatan pada Gamb terhentinya menyebabka bagi tubuh Hal tersebut larva. Larva
0 20 40 60 80 100
Aktivitas makan (%)
Aktivit
. Grafik Pe Makan Spo selama 24 j sil pengam
ekstrak crispa) terhad
litura d ada taraf 1%
Rata-rata mor Spodoptera
erbagai kon atang broto rispa L.) encelupan dau an (ml/l)
00 ) 95) 90) 85) 80) (0)
6 4 3 3 2 0 35%
a konsentrasi an mortalitas ar 65% pada p ang brotowali ut.
a pengamatan selang 4 jam 4 jam men n mortalitas y
bar 8. Berk aktivitas m an tidak adan
yang dipero t dapat menin a yang mati
4 jam 8 jam 10 ja
Waktu penga tas MakanSpo
ersentase Ak odoptera litu
am
matan beb batang bro dap mortalitas dengan uji dapat dilihat rtalitas ulat g litura F.) nsentrasi e owali (Tino
dengan un
Mortalitas (%
65 a 40 b 37,5 b 30 b 27,5 b 0 c
tertinggi (10 larva Spodo pengamatan 2 i efektif memb n mortalitas m setelah perl
nunjukkan a yang dapat d kurangnya b makan larva
nya sumber n oleh dari mak
ngkatkan mor tubuhnya m
m 24 jam
amatan doptera litura
0m 80m 85m 90m 95m 10
ktivitas ura F.
berapa towali s larva lanjut t pada grayak pada ekstrak ospora cara
%)
00ml/l) optera 4 jam.
mbunuh yang lakuan adanya dilihat bahkan dapat nutrisi kanan.
rtalitas menjadi
F.
ml/l ml/l ml/l ml/l ml/l 0ml/l
lunak atau k dan berbau
Gambar 8.
Meta pada batang dapat me Alkaloid p faktor pertu makanan. A racun anti h terbentukny komponen p hama, sehin terbentuk s kematian se
Men umumnya mempengar dengan ling batang br Spodoptera tekanan os terjadinya konsentrasi.
Meta pada tanam racun peru larutan ek pencelupan senyawa a larutan ekst bersama ma senyawa ak Penyerapan akan men menyebabka bahkan kem litura.
0 20 40 60 80
Mortalitas (%)
M
kaku, berwarn busuk.
. Grafik Per Spodoptera 24 jam abolit sekund g brotowali ad eningkatkan pada tanaman
umbuhan tana Alkaloid juga hama. Alkaloi ya jembatan
penyusun pep ngga lapisan secara utuh el tersebut (Sa nurut Satria (2
bersifat b ruhi tekanan
gkungannya.
rotowali pa litura meny smotik, sehin mortalitas pa .
abolit sekund man brotowa ut. Pada per kstrak diberi
daun pada aktif yang trak masuk ke akanan. Menu ktif masuk ke n makanan y ngganggu sa an metabo matian pada
4 jam
8 jam
10 jam Waktu penga Mortalitas Spod
na hitam meng
rsentase Mor a litura F. s
der yang do dalah alkaloid
mortalitas n berperan s
aman dan cad a berperan s id dapat meng
seberang ptidoglikan pa n dinding sel dan menyeb atria, 2014).
2014) alkaloid basa yang n osmotik Pemberian e ada pakan yebabkan terj ngga menyeb
ada masing-m der berupa al ali bersifat s rlakuan pem kan dengan a pakan seh
terkandung e dalam penc urut Untung saluran pence yang terkonta aluran penc olisme terg
larva Spod
24 jam amatan doptera litura F
0m 80 85 90 95 10
gkerut,
rtalitas selama
ominan d yang larva.
sebagai dangan sebagai ggangu silang ada sel l tidak babkan d pada dapat hama ekstrak larva adinya babkan masing lkaloid sebagai mberian cara hingga dalam ernaan (2006) ernaan.
aminan ernaan ganggu doptera
F.
ml/l 0ml/l 5ml/l 0ml/l 5ml/l 00ml/l
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) terhadap aktivitas makan larva Spodoptera litura kurang berpengaruh. Brotowali lebih efektif sebagai racun perut yang meningkatkan mortalitas larva akibat kandungan alkaloid yang dominan.
Dalam mengendalikan larva Spodoptera litura dapat digunakan ekstrak batang brotowali. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas ekstrak batang brotowali dengan hama yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Azwin dan Harahap, Lenny H. 2013.
Prospek Pemanfaatan Metabolisme Sekunder Pada Tanaman Penghasil Biopeptisida Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk Perlakuan Karantina
Tumbuhan. (Online).
(http://bbkpbelawan.karantina.pertani an.go.id/wp-
content/uploads/2015/05/ perlakuan- dengan-biopestisida.pdf, diakses 5 Januari 2015).
Haryanto, Eko dkk. 2003. Sawi dan Selada.
Jakarta: Penerbit Swadaya.
Marwoto & Suharsono. 2008. Strategi dan Komponen Teknologi Pengendalian Ulat Grayak (Spodoptera litura) Pada Tanaman Kedelai. (Online).
(http://pustaka.litbang.deptan.go.id/p ublikasi/p3274083.pdf, diakses 5 Januari 2015).
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Satria, Arif, B., 2014. Pengembangan Potensi Daun dan Batang Brotowali (Tinospora crispa L.) Sebagai Insektisida Alami Untuk Pengendalian Hama Wereng Coklat (Nilaparvata lugens S.) Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.).
Skripsi. Program Studi Biologi FMIPA Universitas Semarang.
Semarang.
Sukadana IM, Wiwik SR, Frida RK, 2007.
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antimakan dari Batang Tumbuhan Brotowali. Jurnal Kimia 1 (1) Juli 2007. Hlm 55-61.
Untung, Kasumbogo. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu.
Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.